Aspek Sosial, Ekonomi, dan Budaya

60 Estie’s Orchid secara manajemem layak untuk dilaksanakan karena telah memenuhi kriteria kelayakan, yaitu: 1 Manajemen sumberdaya manusia dan manajemen organisasi yang terdapat pada usaha ini telah dilakukan dengan baik. Hal ini dicirikan oleh adanya struktur organisasi serta adanya pembagian dan deskripsi tugas yang jelas dari masing-masing jabatan yang ada. 2 Perusahaan memiliki badan hukum dengan kekuatan dan konsekuensi yang mendukung berjalannya usaha ini, memiliki akta, sertifikat atau surat izin yang diperlukan untuk menjalankan usaha Husnan dan Muhammad, 2000. Badan hukum secara resmi baru akan diurus dan keberadaan usaha pembibitan ini pun telah diketahui oleh aparat Desa setempat. Sebaiknya usaha pembibitan kompot mulai membuat laporan keuangan sehingga proses pengawasan dan evaluasi pada usaha ini dapat dengan mudah dilakukan

6.4 Aspek Sosial, Ekonomi, dan Budaya

Suatu usaha tentu dapat memberikan dampak bagi berbagai pihak, begitu pula pembibitan kompot Estie’s Orchid. Usaha di pembibitan kompot Estie’s Orchid tentu akan berjalan dengan sangat baik jika selaras dengan kehidupan masyarakat karena usaha yang tidak selaras dengan kehidupan masyarakat sekitar tidak akan bertahan lama. Dampak ini dapat dikaji dari aspek sosial, ekonomi, dan budaya yang berkembang di masyarakat sekitar. Usaha pembibitan kompot anggrek Dendrobium ini memberikan berbagai dampak, baik dari aspek sosial, ekonomi, dan budaya. Usaha pembibitan ini dari aspek sosial dikatakan memberikan dampak yang positif jika terjadi peningkatan peluang kerja, dan pengurangan pengangguran. Untuk unit pembibitan kompot, Estie’s Orchid menggunakan sumber daya manusia yang berasal dari Desa Meruyung. Pekerja yang berjumlah dua orang ini, dipekerjakan sebagai karyawan yang mengurus pekerjaan teknis di greenhouse pembibitan kompot anggrek tiap harinya. Walaupun hanya dua orang warga sekitar yang dipakai oleh pembibitan kompot Estie’s Orchid, namun telah mengurangi pengangguran di desa sehingga dapat dikatakan usaha pembibitan kompot Estie’s Orchid memberikan pengaruh positif bagi masyarakat. Selain itu, pemilik Estie’s Orchid juga melakukan pelatihan berbisnis dan budidaya anggrek kepada masyarakat sekitar agar warga 61 mau ikut berbisnis anggrek dan saat ini sudah ada delapan orang warga yang turut melakukan budidaya anggrek meski skalanya masih kecil dan sebagian besar menggunakan lahan pekarangan rumah. Hal ini tentu memberikan dampak positif karena secara tidak langsung Estie’s Orchid membuka lapangan kerja baru bagi warga sekitar yang dapat meningkatkan pendapatan warga. Pembibitan ini juga dapat dijadikan sebagai sarana pembelajaran dan penelitian bagi pihak-pihak yang ingin mengetahui usaha pembibitan anggrek Dendrobium. Bibit kompot anggrek Dendrobium yang dihasilkan merupakan input utama bagi pelaku bisnis anggrek dengan segmentasi umur berikutnya, sehingga secara tidak langsung usaha pembibitan kompot ini juga memberikan kesempatan pekerjaan bagi pelaku usaha lainnya dan ikut memutar roda perekonomian. Kekurangan dari usaha pembibitan kompot ini adalah belum memiliki badan hukum, sebab pemilik belum mengurusnya sehingga usaha pembibitan ini belum memberikan kontribusi yang positif bagi peningkatan pendapatan daerah melalui pembayaran pajak. Padahal besar pajak yang dikeluarkan dapat meningkatkan pendapatan daerah, yaitu sebesar Rp 81.557.370,00 yang dikeluarkan selama umur usaha yaitu sepuluh tahun. Namun rencana untuk mengurus badan hukum ini sudah ada dan akan dilaksanakan pada tahun yang akan datang. Budaya sangat erat hubungannya dengan masyarakat karena merupakan sesuatu yang diwariskan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi yang lain. Budaya ini mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain. Keberadaan usaha pembibitan anggrek Estie’s Orchid selama ini tidak bertentangan dengan budaya yang telah berkembang di masyarakat selama ini. Menurut beberapa warga dan aparatur desa kehadiran usaha pembibitan ini tidak mengganggu kebudayaan yang ada selama ini, baik dari sisi nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, maupun religi yang ada di masyarakat. Hasil analisis di atas dapat diketahui bahwa secara sosial, ekonomi, dan budaya usaha pembibitan kompot anggrek Dendrobium layak untuk dilaksanakan karena memenuhi kriteria kelayakan yaitu: 1 Mampu meningkatkan kesempatan kerja yang dicirikan dengan adanya 62 penyerapan tenaga kerja dari usaha yang dilakukan. 2 Mampu meningkatkan pendapatan masyarakat dan pendapatan asli Kota Depok Husnan dan Muhammad, 2000 Selain itu, usaha pembibitan kompot Dendrobium layak karena tidak bertentangan dengan budaya yang telah berkembang di masyarakat.

6.5 Aspek Lingkungan