23 penggunaan biaya transportasi, 7 penurunan atau menghindari kerugian.
b Indirect Benefit, yakni manfaat yang dirasakan di luar bisnis itu sendiri sehingga mempengaruhi keadaan eksternal bisnis.
c Intangible Benefit, yakni manfaat yang riil namun sulit diukur contohnya manfaat keindahan, kenyamanan, dan kesegaran pada bisnis pertamanan.
3. Konsep Nilai Waktu Uang Time Value of Money
Investasi suatu proyek berkaitan dengan usaha dalam jangka waktu yang panjang. Konsep nilai waktu uang Time Value of Money menyatakan bahwa
uang yang diterima sekarang lebih berharga daripada uang yang diterima kemudian atau nilai sekarang lebih baik daripada nilai yang sama pada masa yang
akan datang Gittinger, 1986. Oleh karena itu, dalam perhitungan kelayakan suatu usaha perlu
memperhitungkan nilai waktu uang dengan men-discounting nilai biaya dan manfaat di masa yang akan datang ke masa sekarang ini. Hal ini dilakukan agar
perusahaan dapat mengetahui sampai pada umur proyek berapa biaya dan manfaat
yang diperoleh perusahaan akan mempengaruhi kelangsungan usaha tersebut. 4. Umur Proyek
Beberapa pedoman yang dapat menjadi acuan untuk menentukan panjangnya umur suatu proyek, antara lain Kadariah et al,1999:
a. Sebagai ukuran umum dapat diambil suatu periode jangka waktu yang kira- kira sama dengan umur ekonomis dari proyek. Yang dimaksudkan dengan
umur ekonomis suatu aset adalah jumlah tahun selama pemakaian aset tersebut dapat meminimumkan biaya tahunannya.
b. Umur proyek yang mempunyai investasi modal yang sangat besar, umur proyek yang digunakan adalah umur teknis. Dalam hal ini, untuk proyek-
proyek tertentu, umur teknis dari unsur-unsur pokok investasi adalah lama, tetapi umur ekonomisnya dapat jauh lebih pendek karena obsolence
ketinggalan zaman karena penemuan teknologi baru yang lebih efisien.
3.1.4 Analisis Sensitivitas
Menurut Gittinger 1986 pada proyek di sektor pertanian dapat berubah- ubah sebagai akibat dari empat permasalahan utama, yaitu perubahan harga jual
24 produk, keterlambatan pelaksanaan proyek, kenaikan biaya input cost over run
dan kesalahan dalam memperkirakan hasil produksi. Permasalahan ini timbul karena banyak faktor yang tidak terkendali. Setiap kemungkinan perubahan atau
kesalahan dalam dasar perhitungan dipertimbangkan dalam analisis sensitivitas. Analisis sensitivitas bertujuan untuk melihat apa yang akan terjadi
terhadap analisa hasil proyek jika terjadi suatu kesalahan atau perubahan dalam dasar-dasar penghitungan benefit Kadariah et al, 1999. Suatu variasi dari analisis
sensitivitas adalah analisis nilai pengganti switching value. Analisis nilai pengganti dilakukan untuk melihat sampai sejauh mana perubahan yang terjadi
dapat ditoleransi dan akhirnya membuat suatu usaha tidak layak untuk dilaksanakan. Pada analisis ini dicari berapa nilai pengganti pada komponen biaya
dan penurunan manfaat dapat terjadi, yang masih memenuhi kriteria minimum kelayakan investasi atau masih mendapatkan keuntungan normal. Keuntungan
normal terjadi apabila nilai NPV sama dengan nol, IRR sama dengan tingkat diskonto yang digunakan, dan nilai Net BC sama dengan satu cateris paribus.
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional
Pembibitan anggrek merupakan salah satu sektor hulu yang penting dalam pemenuhan bibit anggrek bagi para petani. Salah satu produk pembibitan anggrek
adalah bibit kompot. Saat ini petani anggrek yang mengambil segmen hulu yaitu pembibitan masih sedikit sehingga pasokan bibit dalam negeri masih dipenuhi
dengan impor dari negara lain. Selain karena tingkat produksinya yang masih terbatas, harga jual bibit kompot yang juga cukup tinggi menyebabkan usaha
pembibitan kompot ini sangat potensial untuk dikembangkan. Untuk itu diperlukan beberapa analisis untuk mengetahui kelayakan usaha pembibitan
kompot anggrek Dendrobium. Analisis dilakukan pada unit pembibitan kompot anggrek Dendrobium Estie’s Orchid sebagai model acuan yang sudah berjalan
sejak tahun 2009. Estie’s Orchid merupakan salah satu usaha pembibitan anggrek yang terdapat di Kecamatan Limo Kota Depok.
Pada aspek pasar perlu diketahui jumlah permintaan, harga jual, penawaran dan pemasaran bibit kompot anggrek. Pada aspek teknis dikaji lokasi
usaha, luas produksi yang dijalankan saat ini, dan proses budidaya yang dilakukan. Pada aspek manajemen dan hukum perlu diketahui dengan jelas