Definisi Operasional dan Asumsi dasar

35

4.4. Definisi Operasional dan Asumsi dasar

Batasan istilah yang digunakan dalam penelitian ini perlu dipaparkan secara jelas untuk menyamakan persepsi. Selain itu, dalam menganalisis kelayakan usaha pembibitan kompot anggrek pada pembibitan kompot Estie’s Orchid secara finansial perlu digunakan beberapa asumsi. Adapun istilah operasional dan asumsi yang digunakan antara lain : 1. Bibit kompot adalah anggrek yang masih berupa tanaman sangat muda yang ditanam secara berkelompok dalam satu pot community pot. 2. Lama pembibitan dalam bentuk kompot adalah 5 bulan sampai siap panen. 3. Greenhouse adalah bangunan yang digunakan dalam budidaya anggrek sebagai rumah pelindung untuk mengurangi intensitas cahaya matahari yang masuk. 4. Umur proyek ditetapkan selama 10 tahun berdasarkan investasi yang mengeluarkan biaya terbesar yaitu green house. 5. Unit usaha pembibitan kompot anggrek Dendrobium Estie’s Orchid menggunakan modal sendiri. 6. Tingkat diskonto yang digunakan merupakan tingkat suku bunga pinjaman Bank Centra Asia BCA yakni sebesar 12,0 persen per tahun. Pemilihan bunga pinjaman pada bank BCA karena pemilik perusahaan memiliki tabungan di bank tersebut. 7. Harga seluruh input dan output yang digunakan dalam analisis ini bersumber dari hasil wawancara dan survey langsung pada pemilik dan karyawan Estie’s Orchid. 8. Keadaan ekonomi selama proyek berlangsung dianggap tetap. 9. Bibit botolan yang dijadikan input utama pembibitan kompot tanaman anggrek berasal dari unit usaha pembibitan bibit dalam botol laboratorium kultur jaringan Estie’s Orchid sehingga diperhitungkan sebagai biaya dengan harga Rp 30.000,00 per botol sesuai dengan harga yang berlaku untuk pelanggan lainnya. 10. Output yang dijual oleh unit usaha pembibitan kompot anggrek Dendrobium Estie’s Orchid adalah bibit kompot anggrek Dendrobium. 11. Total penjualan per bulan diasumsikan sama yaitu 171 pot pada dua tahun 36 pertama dan 285 pot pada tahun berikutnya setelah memperhitungkan produk yang rusakmati selama proses produksi yang diasumsikan sebesar 5 persen. 12. Kapasitas greenhouse satu pada unit pembibitan kompot anggrek adalah 1080 pot dan kapasitas greenhouse dua adalah 720 pot. 13. Dalam satu tahun diasumsikan terdiri dari 12 bulan dan 360 hari. Sedangkan satu bulan diasumsikan terdiri dari 30 hari. 14. Perhitungan penyusutan investasi menggunakan metode garis lurus dimana harga beli dibagi dengan umur ekonomis komponen investasi. 15. Pajak pendapatan yang digunakan berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 tahun 2008, pasal 17 ayat 2 a, yang merupakan perubahan keempat atas undang-undang nomor 7 tahun 1983 tentang pajak penghasilan, yaitu : Pasal 17 ayat 1 b. Wajib Pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap adalah sebesar 28 dua puluh delapan persen. Pasal 17 ayat 2 a.Tarif sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf b menjadi 25 dua puluh lima persen yang mulai berlaku sejak tahun pajak 2010. 16. Pada analisis switching value, diasumsikan komponen lain tidak berubah.

V. GAMBARAN UMUM USAHA

5.1 Gambaran Umum Desa Meruyung

Usaha pembibitan kompot anggrek yang menjadi objek penelitian terletak di Desa Meruyung, Kecamatan Limo, Kota Depok. Luas wilayah Desa Meruyung seluas 288 Ha dengan ketinggian 100 m di atas permukaan laut. Suhu udara rata- rata mencapai 27°C dengan curah hujan sebanyak 10 mmtahun. Pada kondisi demikian bibit kompot anggrek Dendrobium cocok untuk dibudidayakan. Selain itu, letak desa dekat dengan pusat pemerintahan kota dan ibukota negara, dengan jarak 11 km ke pusat kota dan 27 km ke ibukota negara sehingga memudahkan dalam menjalankan aktivitas dalam usaha. Batas-batas administratif pemerintahan Desa Meruyung Kecamatan Limo adalah sebagai berikut : Sebelah Utara : Kelurahan Limo Sebelah Selatan : Kelurahan Rangkapan Jaya Baru Sebelah Barat : Kelurahan Cinangka Sebelah Timur : Kelurahan Grogol Sarana dan prasarana yang terdapat di Desa Meruyung sangat mendukung berkembangnya usaha pembibitan kompot anggrek. Sarana dan prasarana tersebut antara lain ketersediaan transportasi, pengairan, telekomunikasi yang memadai, pemukiman, dan jaringan listrik.

5.2 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

Estie’s Orchid merupakan salah satu usaha yang bergerak dalam bidang budidaya anggrek Dendrobium di Kota Depok, beralamat di Jalan Masjid Al Mujahidin No 51 Rt 0306 Limo, Depok, Jawa Barat. Estie’s Orchid didirikan pada tahun 2004 oleh Bapak Wagiman. Sebenarnya Bapak Wagiman adalah seorang guru bahasa Inggris yang mengajar di Sekolah Menengah Kejuruan SMK. Ketertarikan yang tinggi dan hobi terhadap anggrek membuat Bapak Wagiman merintis usaha budidaya tanaman anggrek Dendrobium di samping kesibukannya mengajar. Bapak Wagiman sudah mulai berbisnis tanaman anggrek sejak tahun 1998, awalnya beliau hanya melakukan kegiatan pembibitan di rumah secara sederhana