5.4 Diagram alur pemetaan wilayah jelajah

3Dimensi 2Dimensi Extention Hawstool pendugaan luas wilayah jelajah owa jawa sebenarnya dilapang dapat diketahui dengan mempertimbangkan kontur yang terdapat di lapangan.

3. 5.4 Diagram alur pemetaan wilayah jelajah

Langkah-langkah pembuatan peta wilayah jelajah owa jawa di lokasi penelitian disajikan pada Gambar berikut : Keterangan : U.1 - 7 = ulangan data posisi owa jawa ke 1-7 Gambar 4 Diagram alur pembuatan peta wilayah jelajah owa jawa. Peta wilayah jelajah berdasarkan FK 95 Peta wilayah jelajah berdasarkan MCP 100 Peta pergerakan harian setiap kelompok Measure volume : Cut and Fill Luas wilayah jelajah 3 Dimensi. Peta RBI digital kontur dan sungai TNGHS Overlay DEM Citra Landsat TNGHS resolusi 30 m. Data posisi dua kelompok studi owa jawa U.3 U.4 U.5 U.6 U.2 U.7 U.1 Overlay Penentuan wilayah jelajah dengan MCP 100 Merge → titik seluruh posisi dalam kelompok Penentuan wilayah jelajah dengan FK 95

BAB 1V KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Sejarah Singkat Kawasan

Taman Nasional Gunung Halimun Salak ditetapkan sebagai kawasan taman nasional oleh Menteri Kehutanan pada tahun 1992 atas perubahan fungsi Cagar Alam Gunung Halimun. Pengelolaan Taman Nasional Gunung Halimun awalnya dilaksanakan oleh Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, kemudian pada tahun 1997 dilaksanakan langsung oleh Balai taman Nasional Gunung Halimun. Pada tahun 2003 Taman Nasional Gunung Halimun diperluas dari hasil perubahan fungsi kawasan Hutan Lindung, Hutan Produksi Tetap, dan Hutan Produksi Terbatas pada kelompok Hutan Gunung Halimun dan Kelompok Hutan Gunung Salak di Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten, sehingga saat ini disebut sebagai kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak.

4.2 Letak dan Luas

Kawasan hutan Gunung Halimun Salak ditetapkan sebagai Taman Nasional berdasarkan SK Mentan 175Kpts-II2003 seluas ± 113.357 ha. Secara astronomis kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak terletak diantara 106° 13 - 106° 46 BT dan 06° 32 - 06° 55 LS. Secara administrasi pemerintahan berada pada 3 Kabupaten dan 2 Propinsi yaitu Kabupaten Sukabumi Propinsi Jawa Barat , Kabupaten Bogor dan Kabupaten Lebak Propinsi Banten.

4.3 Geologi dan Tanah

Sejarah geologi menunjukan bahwa Taman Nasional Gunung Halimun dulunya merupakan salah satu rangkaian gunung berapi bagian selatan yang dipengaruhi oleh kondisi Samudra Hindia. Sebagian besar kawasan Taman Nasional Gunung Halimun terdiri dari batuan vulkanik seperti breksi, lava basalt, dan andesit dari masa Pliocene-lower Pleistocene dan beberapa strata dari masa pra-Pliocene. Selain itu terdapat batuan sedimen di bagian utara yang awalnya merupakan kubah, terutama terdiri dari batuan debu calcareous. Hal yang menarik serta luar biasa di daerah sekitar kawasan Taman Nasional Gunung Halimun