punah sehingga perdagangan internasional untuk tujuan komersil tidak diperbolehkan.
2.2 Analisis Spasial untuk Menentukan Home Range MCP dan FK
Luas wilayah jelajah satwa liar termasuk primata owa jawa dapat diduga dengan analisis spasial. Titik-titik koordinat posisi owa jawa yang didapatkan
berdasarkan pengamatan lapangan diunggah dan dianalisis dengan menggunakan software hingga membentuk suatu polygon. Pendugaan luas wilayah jelajah owa
jawa dapat diketahui dengan melakukan penghitungan luas area polygon tersebut. Pembentukan polygon berdasarkan titik-titik koordinat geografi tersebut dapat
dilakukan dengan dua metode yaitu metode Minimum Convex Polygon MCP dan Fixed Kernel FK.
Mohr 1947 memperkenalkan konsep dari “minimum wilayah jelajah”
dengan ide menggunakan Minimum Convex Polygon MCP untuk menduga luasan wilayah jelajah suatu satwa liar. Semenjak itu, MCP menjadi metode yang
paling popular dan banyak digunakan untuk menduga luasan wilayah jelajah. MCP akan memudahkan untuk membandingkan dengan hasil pendugaan lain
pada spesies yang sama Sankar et al. 2010 dalam Priatna 2012. Pendugaan luas jelajah dengan FK Fixed Kernel memberikan hasil yang
lebih baik untuk membandingkan dengan hasil dari MCP Nilsen et al. 2008. Perkiraan ukuran daerah jelajah dengan metode FK memberikan hasil yang akurat
namun membutuhkan sampel data yang banyak Mitchell 2007. Pendugaan luas wilayah jelajah dengan FK, lebih akurat karena mempertimbangkan faktor
density. Pendugaan ini dapat dilakukan dengan parameter peenghalusan smoothing parameter yaitu FK 95 dan 50. FK 50 untuk menentukan core
area wilayah jelajah yang lebih sering digunakan satwa untuk beraktivitas Laver 2005.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian
Kegiatan pengambilan data dilaksanakan pada bulan Juni – Juli 2012 di
Citalahab Resort Gunung Botol Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Pengambilan data mengenai perilaku bergerak dan postur owa jawa
dilakukan di resort Citalahab dengan objek penelitian owa jawa yang telah terhabituasi dengan baik. Waktu khusus yang dibutuhkan untuk habituasi objek
penelitian yaitu dua sampai sembilan bulan pada Juli 2007 – Maret 2008 Kim et
al 2011.
3.2 Alat dan Bahan
Peralatan yang digunakan untuk melakukan pengamatan lapangan dalam penelitian ini antara lain: range finder, binokuler, alat ukur panjang meteran,
alat pengukur waktu stopwatch, kompas, kamera, alat tulis, Global Positioning System GPS dan lembar kerja untuk mencatat data di lapangan. Peralatan untuk
pengolahan dan analisis data penggunaan waktu time budget terdiri atas perangkat lunak Microsoft Excell 2007 sedangkan analisis data posisi owa setiap
aktivitasnya terdiri atas perangkat lunak Map source, ArcGIS 9.3 dan Global Mapper v.11.
Objek penelitian ini terdiri dari tujuh individu owa jawa dari dua kelompok yang terdiri atas klasifikasi umur bayi infant, anakan juvenile serta
dewasa adult meliputi dua jantan adult males dan dua betina adult females.
3.3 Jenis Data
3.3.1 Data primer
Istilah data primer digunakan untuk data yang diperoleh secara langsung di lapangan dan berkaitan langsung dalam menunjang pencapaian tujuan dari
penelitian. Data ini meliputi: a
Data lokomotor dan postur per aktivitas yang meliputi: aktivitas harian, jenis lokomotor yang dilakukan setiap aktivitas dan jenis postur yang