Gambar 11 Persentase lokomotor per aktivitas owa jawa. Berdasarkan grafik diatas Gambar 11, sebagian besar tipe lokomotor
yang dilakukan owa jawa dalam setiap aktivitasnya adalah tipe lokomotor berayun brakhiasi kemudian disusul oleh tipe pergerakan bipedal, melompat dan
memanjat.
5.3.1 Pergerakan berayun brachiation
Brakhiasi berayun merupakan tipe lokomotor utama owa jawa dengan cara menggunakan kedua tungkai depan yang menempal pada cabang dan ranting
pohon kemudian menggerakan kedua tungkai depannya baik secara bergantian dengan mengayunkan tubuhnya ke depan. Tipe lokomotor ini merupakan tipe
lokomotor dominan dengan persentase tertinggi yaitu sebesar 46,07 - 64,60 dari seluruh tipe lokomotor selama aktivitas. Kondisi kerapatan tajuk di kawasan
hutan sekitar Citalahab memiliki kerapatan yang besar sehingga memudahkan owa jawa melakukan tipe pergerakan brakhiasi dari cabang pohon satu ke cabang
dan atau ranting pohon lainnya. Tipe pergerakan ini sering menjadi lontaran ketika akan melakukan tipe pergerakan melompat pada aktivitas berpindah. Owa
jawa melakukan tipe pergerakan brakhiasi dengan tungkai depan memegang ranting atau cabang pohon kemudian menggerakkannya secara bergantian dengan
mendorong tubuhnya kedepan sedangkan kondisi tungkai belakang menggantung tanpa pijakan.
20 40
60 80
100 Bergerak
Makan Beristirahat
Bergerak Makan
Beristirahat Bergerak
Makan Beristirahat
Bergerak Makan
Beristirahat
Jan tan
B etin
a Jan
tan B
etin a
Kelo m
p o
k A
Kelo m
p o
k B
Bipedalism Melompat
Memanjat Berayun
5.3.2 Pergerakan melompat leaping
Tipe lokomotor melompat dilakukan pada saat aktivitas bergerak traveling activity terutama ketika jarak cabang yang membentuk tajuk pohon
yang akan diseberangi cukup lebar dan biasanya dari tajuk yang lebih tinggi ke tajuk pohon yang lebih rendah. Tipe lokomotor melompat memiliki persentase
sebesar 14,12 - 17,75 dari seluruh tipe lokomotor yang dilakukan selama aktivitas harian. Tipe pergerakan melompat biasa dimulai dengan ancang-ancang
pergerakan awal sebagai lontaran maupun sebagai persiapan sebelum melakukan lompatan. Aba-aba tersebut dapat berupa pergerakan lain seperti brakhiasi
kemudian melompat, berjalan secara bipedal kemudian melompat dan duduk sebagai titik awal lontaran kemudian melompat.
5.3.3 Pergerakan memanjat climbing