6 Karakteristik dan Profil Pohon Pendukung Lokomotor dan Postur

habitat yang sudah berubah. Chivers 1980 dalam Oktaviani 2007 menyatakan bahwa adanya gangguan dari faktor luar seperti pembalakan akan berdampak terhadap intensitas perilaku bersuara owa jawa yang akan semakin jarang dilakukan. Persentase perilaku sosial bersuara yang dilakukan kelompok Owa Jawa yaitu sebesar 0,27 . 5. Kawin mating Perilaku seksual mating behavior pada kelompok studi hanya ditemukan pada kelompok B dengan frekuensi sebanyak 2 kali selama waktu sebulan pengamatan. Persentase perilaku kawin yaitu sebesar 0,025 dari seluruh aktivitas harian. Perilaku ini biasanya diawali dengan betina dewasa bergerak kedepan jantan dewasa kemudian duduk memunggungi jantan dewasa dengan kedua tungkai depan menempel pada ranting dan mencondongkan bokongnya ke belakang. Kemudian, jantan dewasa bergerak menghadap punggung betina dewasa dan terjadilah kopulasi. Durasi perilaku kawin tidak lama hanya berkisar selama 5 – 10 detik. Persentase perilaku sosial kawin yang dilakukan kelompok owa jawa yaitu sebesar 0,09 .

5. 6 Karakteristik dan Profil Pohon Pendukung Lokomotor dan Postur

Owa jawa merupakan primata Hylobatidae yang hidup arboreal dengan pergerakan unik yaitu berayun dari satu pohon ke pohon lainnya Chivers 1984, Leighton 1987. Oleh sebab itu, kehidupan owa jawa sangat tergantung dengan keberadaan pohon-pohon yang membentuk habitatnya terutama dalam pendukung lokomotor dan postur. Posisi H. moloch dalam strata tajuk pohon terbagi menjadi lima yaitu strata A, B, C, D dan E. Secara umum, strata tajuk yang digunakan oleh kelompok H. moloch adalah strata A, B, dan C. Urutan strata tajuk yang banyak digunakan H. moloch untuk beraktivitas adalah strata B, A dan C. Urutan penggunaan strata tajuk pada saat aktivitas makan kelompok B menempati strata A dan B sedangkan kelompok A menempati strata tajuk A, B, dan C. Kelompok A terutama individu jantan dewasa sering kali terlihat melakukan aktivitas makan pada bimbin suku Palmae yang memiliki strata tajuk C. Urutan strata tajuk yang digunakan owa jawa untuk aktivitas lokomosi adalah strata tajuk B, A dan C. Berdasarkan hasil pengamatan, dalam keadaan normal tidak terganggu owa jawa bergerak secara perlahan dalam strata tajuk C sampai A. Kelompok A dan B cenderung menggunakan strata tajuk B dalam pergerakan nya. Jenis-jenis pohon yang terdapat dalam plot sampling diantaranya puspa Schima wallichii, pasang Quercus sp, Rasamala Altingia excels, Suren Toona sureni dan lainnya Tabel 7. Terdapat empat belas famili yang teridentifikasi yaitu Cornaceae, Cunoniaceae, Euphorbiaceae, Fagaceae, Hamamelidaceae, Lauraceae, Melastomaceae, Meliaceae, Moraceae, Myrtaceae, Rosaceae, Sapindaceae, Theaceae dan Tiliaceae Gambar 17. Jumlah individu dengan spesies yang termasuk kedalam famili Fagaceae dan Theaceae yaitu sebanyak delapan individu merupakan famili yang sering ditemukan dalam plot pengamatan kedua kelompok studi. Gambar 17 Komposisi famili pohon pedukung lokomotor dan postur. Berdasarkan analisis profil vegetasi bahwa jenis vegetasi yang mendominasi pada habitat owa jawa di Citalahab adalah puspa Schima wallichii . Oleh karena itu sebagai jenis dominan mempunyai peran yang besar dalam komunitas hutan habitat owa jawa Citalahab. Pohon-pohon yang digunakan owa jawa untuk perilaku lokomotor dan postur diklasifikasikan menjadi 14 famili dengan 8 famili dominan. Owa jawa baik kelompok A maupun kelompok B melakukan lokomotor dan postur hampir di seluruh pohon yang terdapat dalam wilayah jelajah masing- 2 4 6 8 10 C o rn ac ea ae C u n o n iace ae E u p h o rb iace ae Fag ac ea e Ham am elid ac ea e L au rac ea e Me las to m at ac ea e Me liace ae Mo rac ea e My rtace ae R o sac ea e Sap in d ac ea e T h ea ce ae T iliacea e J um la h Famili Jumlah pohon masing kelompok. Lokomotor mengGambarkan pergerakan moving sedangkan postur mengGambarkan posisional stay sehingga pohon – pohon yang digunakan untuk kedua aktivitas tersebut dapat dibedakan. lokomotor baik dalam satu pohon maupun dari satu pohon ke pohon lainnya membutuhkan kerapatan tajuk dan percabangan antar pohon yang rapat sehingga seluruh pohon yang terdapat dalam wilayah jelajah sangat penting untuk mendukung seluruh pergerakan owa jawa. Sedangkan owa jawa cenderung berdiam dengan tipe postur pada satu pohon tertentu tergantung aktivitas yang biasanya dilakukan pada pohon pakan sumber pakan dan tempat makan, pohon istirahat pendek dan panjang selama aktivitas harian. Tabel 7 Jenis-jenis pohon pendukung lokomotor dan postur dalam plot contoh No Nama Lokal Nama Ilmiah Family L P ∑ Ket 1 Jeret Mastixia trichotoma Cornaceaae √ - 2 J 2 Kopi dengkung pa Nyssa javanica Cornaceaae √ √ 1 S 3 Kimerak Weinmannia blumei Cunoniaceae √ - 1 J 4 Burunungul pa Bridelia glauca Euphorbiaceae √ √ 2 S 5 Kihuut Glochidion molle Euphorbiaceae √ - 1 CS 6 Marabangkong Macaranga tanarius Euphorbiaceae √ - 1 HS 7 Kihiur pa Castanopsis javanica Fagaceae √ √ 2 S 8 Pasang Quercus sp Fagaceae √ √ 2 CS 9 Pasang Batarua Lithocarpus indutus Fagaceae √ √ 2 CS 10 Pasang Kalapa Lithocarpus Fagaceae √ √ 1 CS 11 Pasang Kayang Quercus pseudo-molucca Fagaceae √ - 1 S 12 Rasamala T Altingia excelsa Hamamelidaceae √ √ 4 S 13 Huru Tales Phoeba grandis Lauraceae √ - 1 J 14 Ipis Kulit pa Pternandra azurea Melastomataceae √ √ 3 S 15 Kikawat Memecylon garcinioides Melastomataceae √ - 1 CS 16 Kihaji pa Dysoxylum parasiticum Meliaceae √ √ 3 CS 17 Beunying pa Ficus fistulosa Moraceae √ √ 2 S 18 Kisigung Ficus recurva Moraceae √ √ 1 S 19 Suren pa Toona sureni Moraceae √ √ 2 CS 20 Kopo pa Eugenia opaca Myrtaceae √ √ 1 CS 21 Kawoyan pa Prunus arborea Rosaceae √ √ 1 S 22 Kibayawak Guioa diplopetala Sapindaceae √ - 1 J 23 Puspa pa Schima wallichii Theaceae √ √ 8 CS 24 Kiterong pa Schoutenia kunstleri Tiliaceae √ √ 3 S Ket: √ pohon lokomotor dan postur, P Postur, L Lokomotor, ∑ jumlah pohon, Pa pohon pakan, T Pohon tidur, SS Sangat sering, S Sering, CS Cukup sering, J Jarang, HS hanya digunakan satu kali. Dominansi berdasarkan penutupan atau luasan suatu pohon atau tumbuhan dapat diamati dari analisis profil pohon. Profil vegetasi juga dapat digunakan untuk memperkirakan perubahan komposisi jenis pohon pada suatu wilayah pada saat yang akan datang. Proyeksi pohon pendukung lokomotor dan postur Owa Jawa secara vertikal serta horizontal dapat dilihat Gambar 18. Keterangan : 1. Quercus Sp 2. Lithocarpus 3. Eugenia opaca 4. Bridelia glauca 5. Sterculia rubiginosa 6. Dysoxylum parasiticum 7. Mastixia trichotoma 8. Phoeba grandis 9. Syzygium gracile 10. Pygeum latifolium 11. Toona sureni 12. Quercus pseudo-molucca 13. Schoutenia kunstleri Gambar 18 Diagram profil pohon. Tabel 8 Tabel penutupan tajuk pada plot sampel No Nama Jenis Penutupan tajuk Per pohon Per tutupan 1 Quercus sp 17,8 17,8 2 Lithocarpus 3,2 3 Eugenia opaca 3,2 2 4 Bridelia glauca 9,4 9,4 5 Sterculia rubiginosa 5,4 1,8 6 Dysoxylum parasiticum 2,6 0,2 7 Mastixia trichotoma 3,4 2,4 8 Phoeba grandis 2,4 2,4 9 Syzigium gracile 17,4 17,4 10 Pygeum latifolium 2 0,6 11 Toona sureni 19,6 7,4 12 Quercus pseudo-molucca 5,2 0,2 13 Schoutenia kunstleri 2,8 0,6 Jumlah 62,2 Penutupan tajuk pada salah satu plot sample menunjukan bahwa sebagian besar areal plot sample memiliki persentase penutupan tajuk sebesar 62,2. Besarnya penutupan tajuk tersebut menunjukan bahwa plot sample tersebut memiliki kerapatan tajuk yang rapat lebih dari 50. Hasil perhitungan tersebut didapat berdasarkan penghitungan luas areal yang ditutupi oleh tajuk suatu pohon. Tingginya nilai penutupan tajuk dikarenakan besarnya luas areal tajuk yang saling menutupi. Pohon yang memiliki tinggi lebih besar, tajuknya menutupi tajuk pohon lainnya yang memiliki tinggi lebih rendah. Tinginya kerapatan tajuk pada plot sample yang mewakili habitat kedua kelompok studi owa jawa menunjukan bahwa habitat kedua kelompok tersebut masih dalam keadaan baik. Metode profil vegetasi menunjukan kriteria pohon masa datang, masa kini dan masa lampau. Pohon masa kini adalah jenis yang fase pohonnya pada saat ini. Pohon masa datang merupakan jenis yang akan berfase pada saat yang akan datang sedangkan pohon masa lampau adalah individu jenis pohon yang fasenya telah menjadi pohon sejak saat sebelumnya. Pada plot sample, persentase vegetasi pohon yang termasuk pada pohon masa kini yaitu sebesar 23,4, pohon masa datang sebesar 48,9, dan pohon masa lampau sebesar 27,7 Tabel 9. Fase pohon dalam plot sample dengan persentase terbesar yaitu fase pohon masa datang yaitu sebesar 48,9. Hal tersebut dapat mengindikasikan bahwa pertumbuhan pohon dilokasi habitat kedua kelompok owa jawa tinggi dengan jumlah pohon fase masa datang yang hampir mencapai 50. Kerapatan vegetasi di habitat kedua kelompok studi owa jawa yaitu sebesar 235 individuha. Tabel 9 Kerapatan pohon per hektar dari 4 plot contoh No Nama Ilmiah Family PMK PMD PML Jumlah nha 1 Mastixia trichotoma Cornaceaae 1 1 10 2 Nyssa javanica Cornaceaae 1 5 3 Weinmannia blumei Cunoniaceae 1 5 4 Bridelia glauca Euphorbiaceae 1 1 10 5 Glochidion molle Euphorbiaceae 1 5 6 Macaranga tanarius Euphorbiaceae 1 5 7 Castanopsis javanica Fagaceae 2 10 8 Quercus sp Fagaceae 1 1 10 9 Lithocarpus indutus Fagaceae 1 1 10 10 Lithocarpus Fagaceae 1 5 11 Quercus pseudo-molucca Fagaceae 1 5 12 Altingia excelsa Hamamelidaceae 2 2 20 13 Phoeba grandis Lauraceae 1 5 14 Pternandra azurea Melastomataceae 2 1 15 15 Memecylon garcinioides Melastomataceae 1 5 16 Dysoxylum parasiticum Meliaceae 3 15 17 Ficus fistulosa Moraceae 1 1 10 18 Ficus recurva Moraceae 1 5 19 Toona sureni Moraceae 2 10 20 Eugenia opaca Myrtaceae 1 5 21 Prunus arborea Rosaceae 1 5 22 Guioa diplopetala Sapindaceae 1 5 23 Schima wallichii Theaceae 8 40 24 Schoutenia kunstleri Tiliaceae 3 15 Total 11 23 13 235 Keterangan : PMD : Pohon Masa Datang , PMK : Pohon Masa Kini, PML : Pohon Masa Lampau

5.7 Wilayah Jelajah