Analisis Faktor Diskonto untuk Tumbuhan Sowang Penentuan Komponen SWOT

53 Jika t hit n-k t α2 , maka H o diterima, artinya variabel X tidak berpengaruh nyata terhadap Y. Namun, jika t hit n-k t α2 , maka H o ditolak, artinya variabel X berpengaruh nyata terhadap Y.

4.5.5. Uji Statistik F

Uji statistik F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas X secara bersama-sama terhadap variabel tidak bebasnya Y. Menurut Ramanathan 1997 prosedur pengujiannya antara lain : H = ß 1 = ß 2 = ß 3 = .... = ß = 0 H 1 = ß 1 = ß 2 = ß 3 = .... = ß ≠ 0 F hit = ⁄ ⁄ dimana : JKK = Jumlah kuadrat untuk nilai tengah kolom JKG = Jumlah kuadrat galat n = Jumlah sampel k = Jumlah peubah Jika F hit F tabel , maka H o diterima, artinya variabel X secara serentak tidak berpengaruh nyata terhadap Y. Namun, jika F hit F tabel , maka H o ditolak, artinya variabel X secara serentak berpengaruh nyata terhadap Y.

4.6. Analisis Faktor Diskonto untuk Tumbuhan Sowang

Untuk menganalisis atau mengetahui seberapa besar responden bersedia membayar nilai dari keanekaragaman hayati agar tetap lestari dan dapat terjaga nilainya, maka diperlukan suatu analisa nilai masa depan sehingga dapat dirasakan juga oleh generasi yang akan datang. Perhitungan nilai yang akan datang digunakan teknik metode faktor diskonto dari nilai keanekaragaman hayati Tumbuhan Sowang dengan menghitung nilai ekonomi Tumbuhan Sowang saat sekarang dan bila diketahui jumlah dari Tumbuhan Sowang yang akan datang dengan memperhatikan periode waktu yang akan datang. Dalam menghitung nilai masa depan, periode waktu 54 P = A i yang digunakan untuk mengetahui kelestarian terhadap Tumbuhan Sowang adalah periode waktu tak terhingga ~, sehingga nilai Tumbuhan Sowang untuk masa depan yang tidak diketahui dapat diketahui dan dapat pula dirasakan oleh generasi yang akan datang. Dalam perhitungan nilai faktor diskonto dari Tumbuhan Sowang, formulasi yang digunakan yaitu: Dimana : P = Harga ekonomi dari Tumbuhan sowang t = Waktu i = Tingkat diskonto Model yang digunakan untuk menghitung nilai faktor diskonto untuk waktu yang tidak terhingga, formulasi yang digunakan adalah dengan menggunakan model nilai untuk waktu tidak terhingga Simanjuntak, 2010: Dimana P = Harga ekonomi Tumbuhan Sowang untuk waktu tak terhingga A = Nilai ekonomi total Tumbuhan Sowang i = Tingkat diskonto Asumsi yang digunakan dalam menghitung nilai faktor diskonto untuk penggunaan metode Nilai Tidak Terhingga, adalah pertumbuhan Tumbuhan Sowang dianggap konstan atau tetap di kawasan cagar alam Pegunungan Cycloops.

4.7. Penentuan Komponen SWOT

Penentuan komponen SWOT didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan Strengths dan peluang Opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan Weakness dan ancaman Threats. Hasil penentuan komponen SWOT biasanya digunakan dalam pengambilan keputusan, dan selama ini banyak digunakan oleh perusahaan. Beberapa penelitian P t = 1 1+ i t 55 menunjukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal dimana kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam komponen-komponen SWOT. Komponen SWOT pada dasarnya membandingkan antara faktor eksternal peluang Opportunities dan ancaman Threats dengan faktor internal kekuatan Strengths dan kelemahan Weakness Rangkuti,2001. Selengkapnya kemungkinan-kemungkinan internal dan eksternal yang dimaksud dapat dijelaskan melalui faktor-faktor eksternal yang mencakup kegiatan- kegiatan sebagai berikut; 1 Mengenali kekuatan kunci faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi kinerja pelaksanaan manajemen pengendalian kebakaran hutan dan lahan. 2 Mengumpulkan data dan informasi mengenai faktor-faktor tersebut. 3 Apabila dianggap perlu, membuat proyeksi mengenai perkembangan faktor-faktor tersebut selama periode perencanaan. 4 Mengidentifkasi faktor-faktor eksternal tersebut secara strategis merupakan peluang dan ancaman terhadap pelaksanaan manajemen. Penentuan komponen-komponen SWOT menurut Pearce and Robinson 1991, didasarkan pada asumsi bahwa suatu strategi yang efektif memaksimumkan kekuatan dan peluang, dan meminimumkan kelemahan dan ancaman. Membandingkan antar komponen SWOT, perlu diketahui masing-masing komponen SWOT. Selanjutnya komponen SWOT ditempatkan ke dalam diagram komponen SWOT. Diagram komponen SWOT merupakan perpaduan antara perbandingan kekuatan dan kelemahan diwakili garis horizontal dengan perbandingan peluang dan ancaman diwakili garis vertikal. Pada diagram tersebut kekuatan dan peluang diberi tanda positif, sedangkan kelemahan dan ancaman diberi tanda negatif. Dengan menempatkan selisih nilai S kekuatan – W kelemahan pada sumbu x, dan menempatkan selisih nilai antara O peluang – T ancaman pada y, maka ordinat x,y akan menempati salah satu sel dari diagram komponen SWOT. Letak nilai S – W dan O – T dalam diagram komponen SWOT akan menentukan arah strategi yang akan ditempuh suatu bentuk usaha seperti, disajikan pada sel 1 support an aggressive strategy adalah situasi yang paling menguntungkan untuk peluang dan kekuatan. 56 Gambar 8. Diagram komponen SWOT Jika sistem berada di sel 2 support diversification strategy, berarti mempunyai kekuatan tetapi menghadapi ancaman yang tidak menguntungkan. Jika sistem tersebut berada pada sel 3 support a turnaround oriented strategy, berarti sistem tersebut mempunyai peluang, tetapi memiliki kelemahan. Tetapi jika sistem berada pada sel 4 support a defensive strategy, berarti sistem tersebut menghadapi situasi yang paling tidak menguntungkan, yakni mempunyai ancaman dan kelemahan internal. Setiap sel pada diagram komponen SWOT memperlihatkan ciri yang berbeda dalam pengelolaan dan penggunaan, sehingga diperlukan strategi yang berbeda dalam penanganannya.

4.8. Asumsi – Asumsi Ekonomi Dalam Pengelolaan Tumbuhan Sowang