1. Nilai Ekonomi Total Tumbuhan Sowang

99

BAB VII NILAI EKONOMI TUMBUHAN SOWANG

7. 1. Nilai Ekonomi Total Tumbuhan Sowang

Kelestarian dari keberadaan Tumbuhan Sowang di kawasan Pegunungan Cycloops ini perlu dijaga nilainya. Nilai ekonomi dari Tumbuhan Sowang diukur dari nilai manfaat use value maupun nilai bukan manfaat non use value. Nilai manfaat Tumbuhan Sowang dihitung berdasarkan penggunaan secara langsung dan nilai penggunaan tidak langsung oleh masyarakat adat maupun masyarakat pendatang. Nilai bukan manfaat diukur dari setiap responden yang memberikan nilai untuk pelestarian dan perlindungan Sowang baik untuk nilai warisan maupun nilai keberadaan untuk Tumbuhan Sowang pada kawasan Pegunungan Cycloops. 7.1.1. Analisis Nilai Ekonomi Pengelolaan Tumbuhan Sowang Secara Langsung 1. Penggunaan oleh Masyarakat Adat Penggunaan Tumbuhan Sowang secara langsung dalam kehidupan masyarakat adat yang bermukim di pinggiran kawasan cagar alam Pegunungan Cycloops, dapat dilihat pada bangunan rumah adat maupun rumah tinggal sebagai tiang utama tiang raja dan tiang penyangga. Untuk mendapatkan Tumbuhan Sowang, masyarakat adat menebang di dalam hutan yang telah ditunjuk oleh Ondofolo atau pembantu- pembantu yang dipercayakan untuk mengarahkan masyarakat yang hendak menebang pohon tersebut. Selain menebang langsung, biasanya masyarakat adat juga mendapatkan Tumbuhan Sowang melalui pemberian dari sanak saudara atau orang tua yang memiliki kelebihan Tumbuhan Sowang. Terkadang juga dilakukan sistem pertukaran atau barter berupa benda-benda yang berharga Tomako Batu, GelangEbha, manik-manikHemboni, Batu keramat Jha, manik-manik istimewa dan piring batu yang ditukar dengan sejumlah Tumbuhan Sowang sesuai dengan kebutuhan dan persetujuan dari orang yang membutuhkan Tumbuhan Sowang dengan pemilik Tumbuhan Sowang. Pada tabel di bawah ini, dapat dilihat daftar jumlah dan jenis benda-benda sakral yang ditukarkan dengan Tumbuhan Sowang yang digunakan 100 oleh beberapa suku asli yang berada pada kawasan cagar alam Pegunungan Cycloops yang jika dinilai dengan nilai rupiah. Tabel 9. Daftar Harga Penukaran Tumbuhan Sowang dengan Alat Tradisional Suku Alat tradisional Jumlah alat Jumlah tumbuhan Sowang Nilai yang dikonversikan kedalam nilai Rupiah Sentani Tomako Batu Rela 1 buah 2 buah tiang utama tiang raja rumah Ondofolo Rp.5.000.000,- batu 50 buah batang penyangga rumah Ondofolo Rp.5.000.000,- batu Manik-manik Nokho 1 buah Rp.15.000,- biasanya disertakan dengan Tomako Batu rela Rp.45.000,- 3 buah Hawa 1 buah Rp.7.000,- Rp.21.000,-3 buah Haye 1 buah Rp.5.000,- Rp.15.000,- 3 buah Yoniki Ukiran kayu 1 buah 1 meter Rp.200.000,- 1 buah Kholai gayung air minum 1 buah 30 cm Rp.25.000,- 1 buah Hiloi Garpu Papeda 1 buah 25 cm Rp.20.000,- 1 buah Numbay Humbolt Batu Keramat 1 buah 2-3 buah tiang utama tiang raja rumah Done tua- tua adat Rp.5.000.000,- batu 50-60 buah batang penyangga rumah Done tua-tua adat Rp.5.000.000,- batu Manik-manik istimewa 1 ikat 1 ikat = 4-5 buah manik-manik Rp.500.000,- 1 ikat Ormu dan Tepera Batu Keramat Jha 1 buah 50-60 buah tiang utama tiang raja Rp.5.000.000,- batu Piring Batu 1 buah Biasanya disertakan dengan Batu Jha Rp.500.000,- piring 101 Mooi - - - - Ket : masyarakat adat Mooi, mereka tidak melakukan pertukaran atau penjualan kayu Sowang, dikarenakan mereka menjunjung tinggi pentingnya nilai hutan bagi kehidupan mereka. Sebab itu ada larangan-larangan bagi masyarakat adat untuk tidak menebang pohon atau mengadakan transaksi pasar dengan sebarangan di kawasan cagar alam pegunungan Cycloops. Total Rp. 26.326.000,- Sumber: Data Olahan 2011 Tabel perhitungan penggunaan langsung dari Tumbuhan Sowang oleh beberapa masyarakat yang mendiami kawasan cagar alam Pegunungan Cycloops, dalam pertukaran benda-benda tradisional tersebut, harus melalui proses musyawarah masyarakat adat yang biasanya dipimpin oleh kepala suku besar atau Ondofolo.

2. Penggunaan oleh Masyarakat Pendatang