56
Gambar 8. Diagram komponen SWOT Jika sistem berada di sel 2 support diversification strategy, berarti
mempunyai kekuatan tetapi menghadapi ancaman yang tidak menguntungkan. Jika sistem tersebut berada pada sel 3 support a turnaround oriented strategy, berarti
sistem tersebut mempunyai peluang, tetapi memiliki kelemahan. Tetapi jika sistem berada pada sel 4 support a defensive strategy, berarti sistem tersebut menghadapi
situasi yang paling tidak menguntungkan, yakni mempunyai ancaman dan kelemahan internal. Setiap sel pada diagram komponen SWOT memperlihatkan ciri yang
berbeda dalam pengelolaan dan penggunaan, sehingga diperlukan strategi yang berbeda dalam penanganannya.
4.8. Asumsi – Asumsi Ekonomi Dalam Pengelolaan Tumbuhan Sowang
Ada beberapa penggunaan asumsi yang digunakan dalam metode pengelolaan Tumbuhan Sowang guna mendukung pengelolaan Tumbuhan Sowang baik melalui
asumsi ekonomi, asumsi sosial dan budaya. Pertama; Perhitungan nilai keanekaragaman hayati Tumbuhan Sowang dalam perhitungan nilai ekonomi,
merupakan nilai ekonomi yang dihitung pada saat peneliti melakukan penelitian di lapangan, yang mana peneliti mengasumsikan bahwa nilai untuk barang lain
dianggap memiliki nilai Ceteris Paribus. Kedua; nilai ekonomi untuk Tumbuhan Sowang yang didapatkan dan telah dihitung tidak dimasukan nilai kepunahan dari
keanekaragaman hayati Tumbuhan Sowang yang diakibatkan laju tingkat diforestasi
Ancaman T Peluang O
Kelemahan W Kekuatan S
Sel 3 Sel 1
Sel 4 Sel 2
57
dan tingkat deplesi di dalam kawasan cagar alam Pegunungan Cycloops. Ketiga; nilai yang dibangun berdasarkan preferensi masyarakat yang berada dikawasan cagar alam
Pegunungan Cycloops baik masyarakat adat maupun masyarakat pendatang, nilai tersebut tidak luput dari tingkat bias yang tinggi serta under value. Keempat; nilai
keberadaan yang menjadi nilai dari nilai bukan manfaat menggunakan asumsi yakni penggunaan total penduduk Indonesia dikarenakan nilai dari Tumbuhan Sowang
merupakan nilai keanekaragaman hayati yang dimiliki oleh negara Indonesia.
58
Tabel 2. Matriks Penelitian Tujuan
Alat Analisis Data
Jenis Sumber
Keterangan
1. Mendeskripsikan nilai
pemanfaatan dan
pengelolaan biodiversitas dari tumbuhan Sowang di
Pegunungan Cycloop Metode Deskriptif
Kualitatif Data Primer dan sekunder :
tingkat pengetahuan masyarakat kepala adat, pemimpin Agama,
Kepala kampung akan nilai pentingnya Tumbuhan Sowang di
kawasan Pegunungan Cycloop a.Wawancara
b.Focus Group Discusion
FGD a. Metode Non-Probability
Sampling b. Jumlah responden
sebanyak 5 orang.
2. Memperkirakan
nilai ekonomi
Biodiversitas tumbuhan Sowang pada
kawasan Pegunungan
Cycloops a.Metode TEV
Total Nilai Ekonomi b.Metode CVM
Data primer
dan sekunder
tentang: seberapa besar responden masyarakat mau membayar
WTP agar kelestarian dari Tumbuhan
Sowang di
Pegunungan Cycloop
tetap terjaga.
a.Wawancara b.Focus Group
Discusion FGD
c.Kuesioner a. Metode Stratified Random
Sampling b. Jumlah sampel dari
jumlah penduduk 2448 KK yaitu sebanyak 344
KKresponden
3.
Nilai faktor diskonto dari tumbuhan sowang pada
waktu mendatang dengan melihat
nilai ekonomi
tumbuhan Sowang saat ini a. Analisis faktor
diskonto data sekunder yang diperoleh dari
perhitungan nilai ekonomi total dari tumbuhan sowang
a. Nilai Ekonomi Total tumbuhan
Sowang a. Metode konsep nilai uang
yang akan datang future value dan nilai uang
sekarang present value
4. Mengkaji
peran masyarakat adat secara
sosial-kultur dalam
melestarikan nilai
biodiversitas tumbuhan
Sowang a. Metode CVM
Data primer
dan sekunder
tentang: seberapa besar peran masyarakat adat mau ikut serta
dalam pelestarian dari Tumbuhan Sowang di Pegunungan Cycloop
sehingga tetap terjaga. a.Wawancara
b.Focus Group Discusion
FGD c.Kuesioner
a. Metode Non-Probability Sampling
b. Jumlah Responden sebanyak 5 orang
59
BAB V GAMBARAN UMUM