38
i : tingkat diskonto t : waktu tahun
b. Konsep nilai uang sekarang Nilai uang yang akan diterima beberapa tahun yang akan datang nilainya tidak
sama dengan apabila uang tersebut diterima saat ini. Nilai uang sekarang dapat dihitung dengan menggunakan konsep nilai uang sekarang merupakan kebalikan dari
Persamaan 1 seperti di bawah ini.
3. 2. Kerangka Operasional
Beberapa institusi atau organisasi membuat aturan atau mengelola masalah- masalah yang berkaitan dengan keanekaragaman hayati dan memiliki paling tidak
beberapa mandat. Di masa depan tata kelola lingkungan global akan tetap melibatkan organisasi multilateral, nasional dan pemerintah bersama-sama dengan kelompok
masyarakat. Hal tersebut merupakan keharusan, mengingat konsep pembangunan berkelanjutan mencakup demikian banyak disiplin dan isu. Hutan Indonesia
memberikan sejumlah manfaat lingkungan global maupun lokal berupa nilai keanekaragaman hayati, atmosfer dan pengelolaan air;
Keanekaragaman hayati dari Tumbuhan Sowang adalah spesies endemik di pulau Papua. Tumbuhan Sowang adalah tumbuhan yang tahan terhadap kebakaran,
mampu bertunas dari batang setelah dibakar atau ditebang, tahan dari serangan hama perusak kayu termasuk penggerak kayu di air tawar maupun air laut. Di kawasan
Jayapura, habitat Tumbuhan Sowang berada di sekitar kaki Pegunungan Cycloops. Bagi masyarakat di sekitar Pegunungan Cycloops, tumbuhan Sowang mempunyai
nilai ekonomi untuk masyarakat yang secara langsung. Pola Pemanfaatan Tumbuhan Sowang masih dinilai dengan harga pasar yang relatif kecil, jika dilihat dari manfaat
dan nilai keberadaannya yang sesungguhnya. Nilai sosial penggunaan Tumbuhan Sowang bagi masyarakat belum berarti dan juga masyarakat belum sadar akan
pentingnya nilai dari Tumbuhan Sowang. Sampai saat ini masih terjadi penebangan P
= P
t
1 + i
t
39
liar dan pembakaran hutan untuk pembukaan lahan perkebunan di kawasan Pegunungan Cycloops. Bagi masyarakat asli yang berada di kawasan Pegunungan
Cycloops dalam menilai keberadaan Tumbuhan Sowang, sudah terdapat beberapa peraturan dan hukum adat yang melarang masyarakat asli untuk pengambilan
Tumbuhan Sowang, yakni berupa ijin yang diberikan oleh Ondoafi dan Ketua adat. Masyarakat pendatang yang juga memanfaatkan secara langsung belum menghargai
dan mentaati hukum negara serta larangan-larangan adat yang berlaku. Selain itu, karena tempat hidup dari Tumbuhan Sowang yang berada di kaki Pegunungan
Cycloop, merupakan areal perluasan pembangunan Kabupaten dan Kotamadya Jayapura, maka habitat populasi Sowang selalu terganggu bahkan terjadi konversi
lahan. Pada kondisi demikian terjadi penurunan jumlah populasi Sowang di Pegunungan Cycloops. Sebelum penelitian ini, belum pernah dilakukan studi tentang
suatu penilaian dari segi ekonomi terhadap nilai keanekaragaman hayati Tumbuhan Sowang. Dari hasil penelitian ini diharapkan menjadi informasi awal mengenai suatu
nilai ekonomi terhadap nilai keanekaragaman hayati Tumbuhan Sowang sehingga menjadi dasar bagi penelitian selanjutnya atau arah kebijakan dalam pengelolaan
sumberdaya hayati terutama nilai keanekaragaman hayati yang ada di kawasan Pegunungan Cycloop.
Berdasarkan pemikiran tersebut, maka dapat digambarkan kerangka pikir dari nilai keanekaragaman hayati dan arah kebijakan pengelolaan Tumbuhan Sowang di
Pegunungan Cycloops pada gambar 5.
40
Gambar 5. Kerangka Pemikiran
Masalah
Penurunan jumlah Tumbuhan Sowang di Pegunungan Cycloop Identifikasi kondisi Tumbuhan sowang yang belum lengkap.
Belum adanya nilai ekonomi untuk nilai keanekaragaman hayati Tumbuhan Sowang Peran masyarakat adat yang belum dilibatkan
Pengelolaan keanekargaman hayati yang belum tepat
Perlu Pengelolaan Berkelanjutan
Ekonomi Sosial
Analisis Nilai Ekonomi Tumbuhan Sowang
Nilai ekonomi
keanekaragaman hayati
Tumbuhan Sowang Pengelolaan berkelanjutan yang dikembangkan
sesuai dengan nilai ekonomi potensi keanekaragaman hayati Pegunungan Cycloops
Pengambil Kebijakan Stakeholders
Budaya
Metode CVM WTP
Total Ekonomi Value TEV Metode CVM WTP
Peran Masyarakat Adat dalam pelestarian
Tumbuhan Sowang
Faktor diskonto nilai ekonomi Tumbuhan Sowang
41
BAB IV METODE PENELITIAN