Luas Wilayah Keadaan Luas Wilayah Kampung Maribu dijelaskan sebagai berikut: Jumlah Penduduk Mata Pencaharian Penduduk

66

2. Luas Wilayah Keadaan Luas Wilayah Kampung Maribu dijelaskan sebagai berikut:

 Luas Wilayah keseluruhan 1.023 Km2 atau 102.300 Hektar  Luas Daratan 102.300 Hektar. Penggunaan peruntukan lahan oleh masyarakat Kampung Doyo Baru secara alami dapat diuraikan sebagai berikut: 1 Pemukiman dan Bangunan - Umum - Tempat ibadah - Jalan - Pasar - Sekolah - Kantor kepala kampung - Lapangan olahraga 2 Pertanian - Kebun tradisional - Tanah hutan - Tanah alang-alang - Dusun Sagu - Lahan perkebunan - Hutan lindung

3. Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk Kampung Maribu pada tahun 2010 tercatat sebanyak 1020 jiwa yang terdiri dari 505 laki-laki dan 415 perempuan. Sebaran jumlah penduduk Kampung Maribu dibagi dalam dua wilayah rukun wilayah dan empat rukun tetangga.

4. Mata Pencaharian Penduduk

Penduduk Kampung Maribu memiliki mata pencaharian bervariasi, yakni: sebagai petani, PNS, TNIPOLRI, wiraswasta, pedagang. Mata pencaharian penduduk asli Kampung Maribu pada umumnya adalah bercocok tanam yang masih menerapkan pola-pola tradisional karena masih berpindah-pindah nomaden. Lahan yang sudah dibersihkan dibiarkan beberapa waktu kemudian menjadi kering lalu 67 dibakar, setelah dibakar barulah mulai ditanami berbagai jenis tanaman. Tanaman yang ditanam merupakan tanaman tradisional Umbi–umbian,Pinang,dsb, sehingga setelah dipanen beberapa kali, hasilnya dikonsumsi sendiri dan jika dijual ke pasar hanya sebagian berupa sayur-sayuran dan umbi-umbian. Kenyataan bahwa usaha- usaha masyarakat yang dikelola secara tradisional berpindah-pindah ini belum memberikan dampak yang menguntungkan karena tidak didukung oleh pengetahuan pola pertanian dan perkebunan yang baik. Biasanya masyarakat mengolah suatu lahan dan digunakan untuk menanam kurang lebih selama enam bulan, kemudian tidak lagi digunakan ditinggalkan. Setelah itu masyarakat mencari dan membuka lahan yang baru di tempat lain. Setelah kurang lebih enam bulan kemudian mereka kembali mengolah lahan yang telah ditinggalkan sebelumnya. Proses ini dilakukan secara alamiah untuk mengembalikan kondisi ekologi, ekosistem dan kesuburan tanah.

5. Kondisi Ekonomi