Sikap Masyarakat PERAN MASYARAKAT ADAT SERTA IMPLIKASI KEBIJAKAN

Pegunungan Cycloops cukup dan mengetahui tujuan ditetapkann tersebut belum optimal. ditetapkannya CAPC tersebut sosialisasi tentang CAP kepada masyarakat tentang kawasan CAPC. Dari upaya semakin meningkat dan secara bagi masyarakat.

3. Sikap Masyarakat

Pegunungan Cycloop Sementara itu sikap tercermin pada perilakunya Cycloops. Penelitian ini keluarganya sering datang berikut : Gambar 42. Distribusi Fr Pegunungan Tidak 136 39.53 Ya 208 60.47 cukup baik. Terlihat dari sebagian besar mengetahui tujuan ditetapkannya cagar alam tersebut, meskipun pengetahuann optimal. Agar pengetahuan masyarakat tentang CAP C tersebut dapat lebih maksimal maka perlu C secara berkesinambungan sehingga memberikan yarakat tentang pentingnya CAPC dan mengurangi kerusaka Dari upaya tersebut, diharapkan nilai ekonomi dari meningkat dan secara langsung juga dapat memberikan rasa Masyarakat Adat terhadap lingkungan dan kawasan Cycloops CAPC itu sikap masyarakat adat terhadap lingkungan dan Kawasan perilakunya terhadap lingkungan sekitar dan cagar alam Penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden sering datang ke kawasan CAPC. Hal ini dapat dilihat dari . Distribusi Frekuensi Masyarakat Adat ke Kawasan Cagar Alam Pegunungan Cycloops 148 engetahui CAPC meskipun pengetahuannya PC dan tujuan perlu diupayakan memberikan kesadaran kerusakan hutan di ekonomi dari CAPC akan memberikan rasa dan sejahtera kawasan Cagar Alam Kawasan CAPC lam Pegunungan responden atau anggota dilihat dari gambar 42 ke Kawasan Cagar Alam 4 jam atau l Dari gambar diagram sebanyak 60,47 masyarakat kawasan CAPC. Sedangkan kawasan tersebut. Ketika satu hari yang dihabiskan dihabiskan masyarakat adat ini. Gambar 43. Distribusi Frekuensi Diagram 43 menggambarkan sejumlah 52,14 berada Sedangkan 22,14 masyarakat sehari; 12,4 masyarakat dan 13,57 masyarakat Kegiatan-kegiatan yang CAPC tersebut adalah bekerja hasil hutan, mencari kayu bakar, rekreasi. Untuk mengetahui pada tabel 34 berikut. 1 jam 12.14 2 jam 22.14 3 jam 13.57 4 jam atau lebih 52.14 diagram di atas, diketahui bahwa hampir sebagian masyarakat adat atau anggota keluarganya sering Sedangkan 39,53 masyarakat adat lainnya jarang berkunjung Ketika berada dalam kawasan tersebut, cukup banyak dihabiskan oleh masyarakat adat. Gambaran banyaknya adat di kawasan CAPC dapat dilihat pada gambar . Distribusi Frekuensi Masyarakat Adat Menurut Lama Kunjungan menggambarkan bahwa sebagian besar masyarakat berada di kawasan CAPC rata-rata 4 jam atau lebih dalam masyarakat adat berada di kawasan CAPC rata-rata masyarakat adat berada di kawasan CAPC rata-rata 1 jam adat berada di kawasan CAPC rata-rata 3 jam dalam s kegiatan yang biasanya dilakukan masyarakat adat di dalam adalah bekerja di ladang sendiri atau di ladang orang lain, mencari kayu bakar, mencari rotan, berburu babi hutan, mencari mengetahui kegiatan apa yang paling sering dilakukan, dapat 149 sebagian besar yaitu sering datang ke jarang berkunjung ke banyak waktu dalam banyaknya waktu yang hat pada gambar 43 di bawah Menurut Lama Kunjungan yarakat adat yaitu lebih dalam sehari. rata 2 jam dalam 1 jam dalam sehari rata 3 jam dalam sehari. di dalam kawasan orang lain, mencari , mencari ikan dan dilakukan, dapat terlihat 150 Tabel 34. Distribusi Frekuensi Kegiatan Masyarakat Adat Kegiatan Jumlah Persentase Bekerja di ladang sendiri 160 40.00 Bekerja di ladang orang 25 6.25 Mencari hasil hutan 44 11.00 Mencari kayu bakar 20 5.00 Mencari rotan 30 7.50 Berburu babi hutan, mencari ikan 120 30.00 Rekreasi 1 0.25 Total 400 100.00 Sumber: Data Diolah 2011 Total jawaban dalam tabel 34 yaitu 400 lebih banyak dari total masyarakat yaitu 344 masyarakat adat, ini menunjukkan bahwa masyarakat adat bisa melakukan lebih dari 1 kegiatan di dalam kawasan CAPC. Dari tabel tersebut tampak bahwa jenis kegiatan yang paling sering dilakukan masyarakat adat di kawasan CAPC tersebut adalah bekerja di ladang sendiri dan berburu di hutan untuk mencari hewan liar atau pun memancing yaitu sebanyak 40 dan 30 responden. Hampir seluruhnya melakukan kegiatan bekerja diladang ini bersama keluarga. Sebagian besar masyarakat dari kedua kampung yang mendiami kawasan cagar alam Pegunungan Cycloops ini merupakan para petani. Mereka mengolah lahan dengan cara membakar dan menebang pohon, yang tentunya merusak dan mengganggu ekosistem di kawasan cagar alam Pegunungan Cycloops, dan juga merugikan masyarakat yang berada di sekitar kawasan cagar alam maupun masyarakat yang tinggal jauh dari kawasan cagar alam. Adapun sikap masyarakat adat terhadap lingkungan secara umum dapat disimpulkan bahwa ada kepedulian untuk lingkungan sekitarnya namun masih ada sebagian yang belum bersedia memberikan iuran bagi lingkungan. Terlihat dari kepedulian masyarakat untuk membayar iuran sampah atau kebersihan, iuran air bersih PDAM. Sebagian besar masyarakat yaitu 45,06 mau membayar iuran air bersih PDAM, sementara 31,69 masyarakat membayar iuran sampah atau kebersihan lingkungan tempat tinggalnya. Sedangkan sebanyak 23,26 masyarakat tidak bersedia membayar iuran dan menurut mereka tidak ada iuran untuk lingkungan tidak ada iuran 0 23,26 yang perlu dibayar. Gambaran di bawah ini. Gambar 44. Distribusi Fr Berdasarkan analisis bahwa secara umum masyarakat merupakan kawasan cagar Kota Jayapura bersikap Pegunungan Cycloops. kawasan cagar alam Pegunungan melakukan sosialisasi melestarikan kawasan cagar

4. Persepsi Masyarakat Adat