159
BAB IX KESIMPULAN DAN SARAN
9.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut:
1. Masyarakat asli memiliki aturan atau hukum yang sangat tegas, sebaliknya masyarakat pendatang belum menghargai aturan-aturan yang berlaku, baik dari
aturan adat maupun aturan negara. Pemanfaatan dari Tumbuhan Sowang dimanfaatkan untuk konstruksi, alat-alat kebutuhan rumah tangga, serta
kebutuhan tradisional baik oleh masyarakat adat maupun pendatang. 2. Nilai ekonomi total sepanjang masa nilai abadi dari Tumbuhan Sowang yakni
sebesar Rp.19.284.348.053.906,- atau 42,854,106,786 untuk tingkat diskonto sebesar
5; 21,427,053,393
pada tingkat
diskonto 10;
dan 14,284,702,262 untuk tingkat diskonto 15. Nilai ini terdiri dari nilai manfaat
penggunaan secara langsung, nilai penggunaan secara tidak langsung dan nilai bukan manfaat nilai warisan dan nilai keberadaan.
3. Nilai ekonomi untuk Tumbuhan Sowang dalam jangka waktu 15, 20, 25, 50 dan jangka waktu tak terhingga ~, dapat diketahui menggunakan nilai total
Tumbuhan Sowang untuk saat ini dengan penggunaan faktor diskonto yang berlaku 5, 10 dan 15. Saat ini, nilai faktor diskonto yang berlaku sebesar
10, maka nilai ekonomi Tumbuhan Sowang untuk jangka waktu 50 tahun ke depan dapat diketahui sebesar Rp.191.200.733.461.170,-, serta nilai dunia untuk
Tumbuhan Sowang dengan penggunaan nilai dollar untuk faktor diskonto sebesar 10 dan jangka waktu 50 tahun kedepan sebesar 21,244,525,940.
4. Perhitungan nilai WTP menunjukan bahwa jumlah keluarga dan pendapatan responden Rp.1.600.000,- –
≥ Rp.2.500.000,- berpengaruh nyata dalam penentuan WTP. Jumlah keluarga berpengaruh secara negatif, artinya semakin
besar jumlah keluarga maka semakin kecil pengaruh penilaian responden terhadap nilai WTP Tumbuhan Sowang. Kisaran pendapatan responden antara
160
Rp.1.600.000,- – Rp.2.000.000,- menunjukan pengaruh negatif, sedangkan pendapatan
≥ Rp.2.100.000,- menunjukan pengaruh yang positif. Artinya pendapatan
≥ Rp.2.100.000,- meningkatkan kemampuan membayar dari masyarakat untuk pelestarian Tumbuhan Sowang pada kawasan cagar alam
Pegunungan Cycloops. 5. Masyarakat adat Sentani, masyarakat adat Ormu dan Tepera, masyarakat adat
Mooi dan masyarakat adat NumbayHumbolt adalah masyarakat asli yang bermukim dikawasan cagar alam Pegunungan Cycloops yang selama ini
berkepentingan memelihara nilai keanekaragaman hayati Tumbuhan Sowang.
9.2. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah : 1. Nilai ekonomi total sepanjang masa nilai abadi dari Tumbuhan Sowang yakni
sebesar Rp.19.284.348.053.906,- atau 42,854,106,786 untuk tingkat diskonto sebesar 5;
21,427,053,393 pada tingkat diskonto 10; dan
14,284,702,262 untuk tingkat diskonto 15. Nilai ekonomi total yang tinggi tersebut mengharuskan kita untuk menjaga keberadaan dari Tumbuhan Sowang
sebagai aset keanekaragaman hayati dunia hingga waktu yang tak terhingga. 2. Kebijakan pengawasan dan perlindungan terhadap Tumbuhan Sowang sudah
harus diterapkan dan diperlukan usaha penanaman kembali Replanting Tumbuhan Sowang yang sudah harus di rencanakan untuk dilaksanakan.
3. Dalam pengelolaan Tumbuhan Sowang agar tetap lestari memang harus memerlukan biaya yang cukup tinggi, baik itu berupa biaya pengawasan serta
biaya penyuluhan guna melindungi Tumbuhan Sowang dari tingkat kepunahan. Biaya tersebut bisa berasal dari pemerintah Pendapatan Asli DaerahPAD
maupun sumbangan masyarakat Indonesia dan masyarakat Internasional. 4. Peranan masyarakat adat berupa keterlibatan dalam kegiatan pengawasan serta
keseriusan pemerintah dalam melakukan pengelolaan kembali hutan di kawasan cagar alam pegunungan Cycloops khususnya untuk pengelolaan Tumbuhan
Sowang perlu ditingkatkan lagi dan perlu ada peraturan daerah tentang
161
pengelolaan kawasan cagar alam Pegunungan Cycloops dan pengelolaan Tumbuhan Sowang.
162
DAFTAR PUSTAKA
Ansaka D. 2006. Kearifan Masyarakat Adat Dalam Tradisi Konservasi Di Cagar Alam Cycloops. [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian
Bogor Amack, L.O. 1994. Contingent Valuation of Natural Resources Damages.
Ap Lamech. 2004. Masyarakat dan Pembangunan. Biak makalah. Badan Meteorologi dan Geofisika. 2010. Prakiraan Cuaca untuk Provinsi Papua.
Melalui http:www.Google.com.
Badan Pusat Statistika. 2011. Sensus Penduduk Provinsi Papua Tahun 2010. Jayapura Bank Dunia. 2011. Indikator Pembangunan Dunia.
Melalui http:www.Google.com.
[2742011]. [BKSDA]. 2011. Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam Papua. Statistik Tahun
2007 – 2011. Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam Papua. Jayapura. Conservation International. 1999. Mengenal Keanekaragaman Hayati Irian Jaya.
Coller, Maribeth and Harrison, Glenn W., 1995, On The Use of the Contingent Valuation Methods to Estimate Enviromental Costs, Advances in
Accounting, Vol. 13., p, 169-193. [Dephut] Departemen Kehutanan. 2009. Statistik Kehutanan Indonesia. Jakarta:
Dephut. [Dephut] Departemen Kehutanan, 1990. Undang-Undang Pokok Kehutanan Republik
Indonesia Nomor 5U1990 tentang konservasi keanekaragaman Hayati dan Ekosistem, Jakarta: Dephut.
[Dinhut LH]. 2008. Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Jayapura. Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Jayapura Tahun. Jayapura:
Dinhut LH.
163
Dunn WN. 2003. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Penerjemah; Yogyakarta: UGM Press.
Ehrenfeld, D. 1991. “Nilai Keanekaragaman Hayati”. Dalam Kuswata Kartawinata dan Anthony J. Whitten Ed. Krisis Biologi: Hilangnya Keanekaragaman
Biologi. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta. Fauzi, Akhmad. 2010. Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan Teori dan
Aplikasi. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Frykblom, Peter. 1997. Hypothetical Question Modes and Real Willingness to Pay,
Journal of Environmental Economics and Management . 34, 275-287.1 Firdaus, M. 2004. Ekonometrika Suatu Pendekatan Aplikatif. Bumi Aksara. Jakarta.
Goudie, A. 1993. The Human Impact On The Natural Enviroment. Fourth Edition. Oxford: Blackwell Publisher.
Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Cetakan ke IV, Semarang: Badan Penerbit UNDIP
Hanley, N dan C. L. Spash. 1993. Cost-Benefit Analysis and Environmental. Edward Elgar Publishing England.
Hosmer D.W., dan Lemeshow, S.,2002, Applied Logistic Regression, John Wiley Sons, Inc., New York.
Jatna Supriatna. 2008. Melestarikan Alam Indonesia. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.
Jamlean, V.M. 1999. Indentifikasi Dan Pemanfaatan Kayu Sowang Xanthosthemon spp Pada Masyarakat Asli Sentani Dan Masyarakat Pendatang Pada
Kabupaten Dati II Jayapura. [Skripsi]. Manokwari: Fakultas Pertanian, Universitas Cenderawasih.
Khan A. 2006. Konsep Diskonto dan Tingkat Bunga. Pelatihan Valuasi Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Bogor.
K.N. Ninan 2007. The Economics of Biodiversity Conservation, Valuation in Tropical Forest Ecosystems. London. UK.
164
K.N. Ninan. 2009. Conserving and valuing ecosystem services and biodiversity economic, Institutional and social challenges London. UK.
Koentjaraningrat. 1992. Irian Jaya membangun Masyarakat Majemuk seri etnografi Indonesia 5. Jakarta: Jabatan-anggota IKAPI.
Mitchell, R.C. and R.T. Carson. 1998. Using Surveys to Value Public Good : The Contingent Valuation Method, Resources for Future.
Mittermeier, R.,Gil, P.R., Mittermeier, C.G. ed.. 1998. Megadiversity: Earth’s Biologically Wealthiest Nations. Canada: Cemex Corp.
Mulyanto, L dan I.N.S. Jaya. 2004. Analisis Spasial Degradasi Hutan dan Deforestasi: Studi Kasus di PT. Duta Maju Timber, Sumatera Barat. Jurnal
Manajemen Hutan Tropika Vol. X No. 1 : 29 – 42. Munasinghe
M. 1993. Environmetal Economics and Sustainable Development. World Bank Environment Paper Number 2.
Muntasib EKSH, Masyud B. 2003. Dasar-Dasar Konservasi. Jakarta: Pusat Penelitian Universitas Terbuka.
Peduli Kehati. 2002. Keanekaragaman Hayati Indonesia Mencapai Titik Krisis. Melalui
http:www.kehati.or.id.[10506]. Pearce D, Moran D. 1994. The Economic Value Of Biodiversity. London.
Pearce DW, Turner RK. 1990. Economic of Natural Resources and The Enviroment. Harvesters Wheatsheaf. New York. London. Sidney.
Pujiati A.S., 2009, ”Perbandingan Metode Klasifikasi Diskriminan Analisis, Regresi Logistik dan Jaringan Syaraf Tiruan Pada Kasus Pengelompokkan
Bunga” Pasca Sarjana Jurusan Statistika-FMIPA ITS. Surabaya. Primack, R. B. dkk. 1998. Biologi Konservasi. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.
Rangkuti. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka. 2001.
165
Ramandei JH. 1993. Negeri Puyakha. Jayapura: Satya Jaya. Ramanathan, R. 1997. Introductory Econometrics with Applications. The Dryden
Press. Philadelpia. Richardson, L. and Loomis, J. Total Economic Valuation of Endangered Species: A
Summary and Comparison of United States and Rest of the World Estimates. K.N. Ninan,.2009.
Riduwan, Drs, MBA. 2004. Statistika untuk Lembaga dan Instansi Pemerintah Swasta. Penerbit Alfabeta. Bandung.
Simanjuntak, Sahat MH. 2010. Penilaian terhadap nilai keanekaragaman hayati dalam analisis faktor diskonto. [Materi kuliah Biodiversitas]. Bogor: Program
Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Sahwan. 2002. Analisis kebijakan Pengelolaan Taman Hutan Raya Studi Kasus
Tahura Sesaot Provinsi Nusa Tenggara Barat. [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Setyawan L.F. 2004. Uji Ketahanan Alami Kayu Sowang Xanthostemon Sp Terhadap Serangan Rayap Tanah Odontotermes Montanus Secara Uji
Laboratorium. [Skripsi]. Manokwari: Fakultas Kehutanan, Universitas Negeri Papua.
Siagian, M.D.P. 2005. Pengujian Ketahanan Alami Kayu Sowang Xanthosthemon Sp Terhadap Serangan Penggerek Kayu di Laut. [Skripsi]. Manokwari:
Fakultas Kehutanan, Universitas Negeri Papua. Sosef, M. S. M, L.T. Hong and S. Prawiroatmodjo editors. 1998. Plant Resoursces
of south-East Asia 5, 3 Timber Trees: Lesser-Known Timbers. Bogor: Prosea
Suer Suryadi, Muhammad Farid dan Yance de Fretes. 2001. Pelatihan Rancangan Penelitian dan Penulisan Proposal di Yongsu-Desoyo, Pegunungan Cycloops
Irian Jaya, Conservation International-Indonesia Jayapura.
166
Turner RK, Pearce D, Bateman I. 1994. Environmental Economics ; An Elementary Introduction. Harvester Wheatsheaf.
Tood L. Cherry at al .1994. Handbook on Contingent Valuation. 2006 . USA Whitmore, T.C, I.G.M. Tantra and U. Sutisna. 1997. Tree Flora of Indonesia Check
List for Irian Jaya. Agency for Forestry Research and Development. Wilujeng S. 2008. Pengaruh Pembakaran Dan Penebangan Hutan Terhadap Kondisi
Populasi Tumbuhan Sowang Xanthosthemon novaguineense Valet. Di Pegunungan Cycloop Jayapura, Papua. [disertasi]. Bandung: Program
Pascasarjana, Universitas Padjadjaran. Witzke, peter H., Urfei, Guido. 1999. Wilingness to pay for environmental
protection: coping with the Regional Dimension. http:
www.agr .
Kuluevan.ac.bcpdf. Van Royen, P. 1963. Setelum Papuanum 7, Notes on the vegetation of south new
Guinea Nova Guinea Botany 13:196-241 Vermeulen, S. dan Koziell, I. 2002. Integrating global and local values. A review of
biodiversity assessment. International Institute for Environment and Development, London. UK.
Yakin, A. 1997. Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan : Teori dan Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan. Akademia Pressindo. Jakarta.
167
Lampiran 1. Jenis Anggrek di hutan dataran rendah daerah Kawasan Pegunungan Cycloop No.
Jenis Anggrek Habitat
1. Acryopsis javanica
Pohon dapanyou nama lokal 2.
Bulbophyllum sp 1 Pohon dapanyou nama lokal
3. Bulbophyllum sp 2
Pohon dapanyou nama lokal 4.
Coelogyne sp Bebatuan lembab
5. Dendrobium schulleri
Pohon dapanyou nama lokal 6.
Dendrobium macfarlanei Pohon dapanyou nama lokal
7. Dendrobium sp 1
Pohon dapanyou nama lokal 8.
Dendrobium sp 2 Pohon Callophyllum sp
9. Dendrobium sp 3
Pohon Canarium sp 10.
Dendrobium sp 4 Pohon Canarium sp
11. Dendrobium sp 5
Pohon Artrocarpus sp 12.
Dendrobium sp 6 Pohon Eugenia sp
13. Dendrobium sp 7
Pohon Siola sp 14.
Dendrobium sp 8 Pohon Diospyros discolor
15. Dendrobium sp 9
Pohon Dyospyros discolor 16.
Dendrobium sp 10 Pohon Mirystica sp
17. Dendrobium sp 11
Pohon Mirystica sp 18.
Dendrobium sp 12 Pohon Eugenia sp
19. Dendrobium sp 13
Pohon Callophyllum sp 20.
Dendrobium sp 14 Pohon Coordersiodendron sp
21. Eria sp 1
Tanah lembab 22.
Eria sp 2 Tanah lembab
23. Grammathophyllum speciosum
Pohon Terminalia catapa 24.
Macodes sp Tanah lembab
25. Polidhota ventricosa
Pohon Siola sp 26.
Spathoglottis papuana Tanah berpasir
27. Spathoglottis plicata
Tanah berpasir 28.
Vanda sp 1 Pohon Eugenia sp
29. Vanda sp 2
Pohon Intsia sp 30.
Vanda sp 3 Pohon Diospyros discolor
31. Vandopsis sp
Pohon Instia sp Sumber : P M. Farid dan Yance de Fretes 2000.
168
Lampiran 2. Jenis Burung di Hutan Dataran Rendah Kawasan Pegunungan Cycloop
No. Jenis
Famili Nama LokalInggris
Status
1 Casuarius unappendiculatus
Casuariidae Suare
2 Egretta sacra
Ardeidae Baro
3 Pandion haliaetus
Accipitridae Duna
4 Haliastur indus
Accipitridae Baiwai
P 5
Haliaeetus laucogaster Accipitridae
Mundu P
6 Accipiter novaehollandiae
Accipitridae Sengseng
7 Accipiter poliochepalus
Accipitridae Doi
8 Harpyopsis novaeguinea
Accipitridae New Guinea harpy eagle
P, E, VU 9
Talegalla jobiensis Megapodiidae
Kari E
10 Megapodius freycinet
Megapodiidae Common scrubfowl
Eind 11
Tringa hypoleucos Scolopacidae
Karoi WV
12 Sterna bergii
Laridae Naukaroi
13 Sterna albifrons
Columbidae Little tern
14 Macropygia amboinensis
Columbidae Sepawoi
Eind 15
Reinwardtoena reinwardtii Columbidae
Aweyupuwai Eind, P
16 Chalcophaps stephani
Columbidae Sepowai
Eind 17
Ptilinopus magnificus Columbidae
Sepowai E
18 Ptilinopus ornatus
Columbidae Sepowai
19 Ptilinopus superbus
Columbidae Yakro
Eind 20
Ptilinopus viridis Columbidae
Carlet fruit dove Eind
21 Ducula zoae
Columbidae Yakro
E, P 22
Ducula bicolor Columbidae
Besengkeng 23
Ducula pinon Columbidae
Yakro E, P
24 Goura victoria
Columbidae Victoria crowned pigeon
E, P 25
Trichoglossus haematodus Psittacidae
Uyong 26
Lorius lory Psittacidae
Serona uyong PP
27 Charmosyna rubronatata
Psittacidae Yekodau
28 Probosciger aterrimus
Psittacidae Serelai
E, NT 29
Micrpsitta pusio Psittacidae
Arengka 30
Geoffroyus geoffroyi Psittacidae
Arengka Eind
31 Eclectus rotatus
Psittacidae Evi
Eind 32
Eos squamata Psittacidae
Mollucan red lory Eind
33 Cacatua galerita
Psittacidae Sulphur-crested cockatoo
Eind 34
Cacomantis variolosus Cuculidae
Evi 35
Cacomantis castaneiventris Cuculidae
Evi 36
Microdinamic parva Cuculidae
Semang 37
Scythrops novaehollandiae Cuculidae
Evi 38
Centropus menbeki Cuculidae
Dami-dami 39
Eudynamis scolopacea Cuculidae
Common koel 40
Cuculus saturatus ? Cuculidae
Oriental cuckoo 41
Scythrops novaehollandiae Cuculidae
Channel-billed cuckoo Eind, NR
42 Centropus phasianus
Cuculidae Pheasant coucal
Eind, NR 43
Collocalia vanikorensis Apodidae
Dami-dami 44
Coolocalia esculenta Apodidae
Siei burudong 45
Melidora macrirrhina Alcedinidae
Siei burudong E, P
46 Dacelo gaudichaud
Alcedinidae Buyapi
E, P 47
Halcyon sancta Alcedinidae
Navyapi 48
Halcyon saurophaga Alcedinidae
Buyapi 49
Halcyon torotoro Alcedinidae
Buyapi 50
Ceyx lepidus Alcedinidae
Yemekabeido Common paradise 51
Tanyssiptera galatea Alcedinidae
Kingfisher Eind, P
52 Alcedo azurea
Alcedinidae Azure kingfisher
Eind 53
Merops ornatus Meropidae
Depari
169
54 Rhyticeros plicatus
Bucerotidae Eind
55 Coracina boyeri
Campephagidae Kerlo
56 Coracina melaena
Campephagidae Buperi
57 Lalage atrovirens
Campephagidae 58
Ptilorrhoa caerulescens Orthonychidae
59 Crateroscelis murina
Acanthizidae Bou
60 Sericornis spilodera
Acanthizidae 61
Gerygone chrysogaster Acanthizidae
62 Gerygone chloronotus
Acanthizidae 63
Gerygone palpebrosa Acanthizidae
64 Rhipidura leucothorax
Rhipiduridae Tentrauwai
65 Rhipidura rufidorsa
Rhipiduridae Tentrauwai
E, P 66
Rhipidura rufiventris Rhipiduridae
Tentrauwai Eind
67 R. leucophrys
Rhipiduridae Willie wagtail
Eind 68
Rhipidura rufifrons Rhipiduridae
Rufous fantail Eind
69 Monarcha axillaris
Myagridae Black monarch
E, P 70
Myiagra alecto Myagridae
Shining flycatcher Eind
71 Monarcha rubiensis
Myagridae Rufous monarch
72 Monarcha chrysomela
Myagridae Youwi
73 Arses telescopthalmus
Myagridae 74
Machaerirhynchus flaviventer Myagridae
75 Monachella muelleriana
Eopsaltriidae Buperi
76 Microeca flavovirencens
Eopsaltriidae 77
Poecilodryas brachyura Eopsaltriidae
Black-chinned flycatcher 78
Muscicapa griseisticta Eopsaltriidae
Grey-streaked flycatcher P
79 Pachycephala simplex
Pachycephalidae 80
Pitohui kirhochepalus Pachycephalidae
Kerlo 81
Pitohui ferrugineus Pachycephalidae
E 82
Pachycephala pectoralis Pachycephalidae
Common golden whistler 83
Melanocharis nigra Dicacidae
Bisi bisi 84
Milanocharis versteri Dicaeidae
Fan-tailed berrypacker E, P
85 Dicaeum pectorale
Dicaeidae Bisi bisi
E, P 86
Nectarinia aspasia Nectaridae
Bisi bisi Eind
87 Nectarinia jugularis
Nectaridae Bisi bisi
88 Zosterops artifrons
Zosteropidae Kou kou
Eind, P 89
Zonterops novaeguineae Zosteropidae
New Guninea white-eye E, P
90 Melilestes megarhynchus
Meliphagidae Bisi bisi
91 Thoxorhampus navaeguineae
Meliphagidae Bisi bisi
92 Oedistoma iliolophus
Meliphagidae Bisi bisi
93 Oedistoma pygmaeum
Meliphagidae Bisi bisi
94 Meliphaga aruensis
Meliphagidae Youwi
E, P 95
Meliphaga analoga Meliphagidae
Youwi E, P
96 Xanthotis flaviventer
Meliphagidae Youwi
97 Philemon meyeri
Meliphagidae Koa kou
E, P 98
Philemon buceroides Meliphagidae
Koa kou Eind
99 Philemon brassi
Meliphagidae Brass’s friarbird
E, NR 100
Philemon corniculatus Meliphagidae
Noisy friarbird E
101 Lichenostomus obscurus
Meliphagidae Obscure honeyeater
E, P 102
Aplonis metallica Sturnidae
Kemau kemau Eind
103 Mino dumontii
Sturnidae Beo papua
E 104
Dicruris hottentottus Dicruridae
Kemau kemau 105
Chaetorhynchuss papuensis Dicruridae
Mountain drongo 106
Cracticus cassicus Cracticidae
Yaso E, P
107 Cracticus quoyi
Cracticidae Yaso
108 Ptiloris magnificus
Paradisaeidae Srongkongkong
E 109
Seleucidis melanoleuca Paradisaeidae
Srongkongkong 110
Cicinnurus regius Paradisaeidae
Tiai
170
111 Cicinnurus magnificus
Paradisaeidae Tiai
112 Paradisaea minor
Paradisaeidae Tiai
E, P 113
Corvus tristis Corvidae
Arewangke E, P
114 Corvus orru
Corvidae Arewangke
Eind 115
Cacatua erythrogaster Psittacidae
Yepa 116
Pitta erythrogaster Pittidae
Karikuku Eind, NT
117 Pitta sordida
Pittidae Hooded Pitta
P 118
Hirundo tahitica Hirundinidae
Dami dami 119
Coracina papuensis Campephagidae
White-bellied cuckoo shrike Eind
120 Coracina tenuirostris
Campephagidae Cicadabird
Eind 121
Coracina schisticeps Campephagidae
Grey-headed cuckoo shrike E, P
122 Camphocaera sloetii
Campephagidae Golden cuckoo shrike
E, P 123
Lalage leucomela Campephagidae
Varied thriller Eind
124 Eurystomus orientalis
Coraciidae Dollar bird
WV 125
Grallina bruijni Grallinidae
Torrent-lark E, P
126 Pandion haliaetus
Scolopacidae Osprey
P
Sumber : M. Farid dan Yance de Fretes, Agustus 2000
Keterangan : P = dilindung
NR = new record untuk Cagar Alam Cycloop E = endemik Irian Eind = endemik Indonesia
WV = winter visitor
171
Lampiran 3. Jenis Herpetofauna yang dijumpai di Kawasan Pegunungan Cycloop
Kelompok Famili
Jenis Nama Lokal
Lizardskadal Agamidae
Hypsilurus geelvinkianus Arehka
Pirako Gekkonidaetokek
Cyrtodactylus sp Gehyra marginata
Gehyra oceanica Gekko vittatus
Lepidodactylus sp
Nactus pelagicus Besere
Besere Besere
Scincidaekadal Emoia caeruleocauda
Emoia cyanogaster Emoia sp 1
Emoia sp 2 Emoia sp 3
Lamprolepis smaragdina Lipinia sp
Sphenomorphus simus Sphenomorphus sp 1
Sphenomorphus sp 2 Kipauway
Kipauway Bureng
Varanidae Varanus jobiensis
Prong Snakesular
Boidae Candoia aspera
Bufnotu Colubridae
Boiga irregularis Tropidonophis sp
Turtlespenyu Cheloniidae
Chelonia mydas Caretta caretta
Frogskodok Hylidae
Litoria eucnemis Sika
Microhylidae Hylophorbus sp nov
Oreophryn sp nov Xenorhina oxychepala
Ranidae Platymantis papuensis
Rana daemeli Rana grisea
R. papua
Sumber : M. Farid dan Yance de Fretes, 2000
172
Lampiran 4. Jenis Kupu-Kupu yang dijumpai di Kawasan Pegunungan Cycloop
No. Jenis
Famili Yemang
Yongsu Desoyo 1
Ornithoptera priamus Papilionidae
v v
2 Papilio euchenor
Papilionidae v
v 3
Papilio aegeus Papilionidae
v v
4 Papilio ullyses
Papilionidae v
v 5
Graphium agamemmon Papilionidae
v 6
Graphium euryplus Papilionidae
v 7
Pachliopta polidorus Papilionidae
v v
8 Catopsilia pomona
Papilionidae v
v 9
Appias ada Papilionidae
v 10
Saletara cincinna Papilionidae
v 11
Eurema candida Papilionidae
v v
12 Eurema hecabe
Papilionidae v
13 Elodina andropis
Papilionidae v
14 Tellervo zoilus
Papilionidae v
v 15
Danaus philene Papilionidae
v 16
Danaus affinis Papilionidae
v 17
Euploea nemertes Papilionidae
v 18
Euploea boisduvally Papilionidae
v 19
Euploea sp Papilionidae
v 20
Vindula arsinoe Papilionidae
v v
21 Cirrorhoa regina
Papilionidae v
22 Precis hedonia
Papilionidae v
v 23
Precis vellida Papilionidae
v 24
Yoma algina Papilionidae
v 25
Hypolimnas deos Papilionidae
v v
26 Hypolimnas bolina
Papilionidae v
27 Doleschallia noorma
Papilionidae v
28 Cyrestris acilia
Papilionidae v
v 29
Pantoporia consimilis Papilionidae
v 30
Neptis nausicae Papilionidae
v v
31 Parthenos aspila
Papilionidae v
32 Levias aeropus
Papilionidae v
v 33
Apatturina erminea Papilionidae
v v
34 Prothoe australis
Papilionidae v
v 35
Polyura yupiter Papilionidae
v 36
Cethosia crisippe Papilionidae
v v
37 Terinos tethys
Papilionidae v
38 Taenaris catops
Papilionidae v
v 39
Taenaris artemis Papilionidae
v v
40 Taenaris dimona
Papilionidae v
41 Hyantis hodeva
Papilionidae v
v 42
Arhopala hercules Papilionidae
v 43
Arhopala aevone Papilionidae
v 44
Danis danis Papilionidae
v v
45 Dabis galucopis
Papilionidae v
46 Danis perpheres
Papilionidae v
47 Danis melimnas
Papilionidae v
48 Danis regalis
Papilionidae v
173
49 Pschonotis caelis plitimus
Papilionidae v
50 Pschonotis caelius
Papilionidae v
51 Pithecops diomisius
Papilionidae v
v 52
Everes sp Papilionidae
v 53
Hypochrysops sp 1 Papilionidae
v 54
Hypochrysops sp 2 Papilionidae
v 55
Candalides sp Papilionidae
v 56
Micalesis terminus Satyridae
v v
57 Micalesis ellia
Satyridae v
58 Micalesis mahadeva
Satyridae v
59 Micalesis mucia
Satyridae v
60 Micalesis durga
Satyridae v
61 Micalesis duponchelli
Satyridae v
v 62
Hypocysta asyris Satyridae
v 63
Vois arctous Satyridae
v 64
Elymnias trialis Satyridae
v v
65 Elymnias paadova
Satyridae v
66 Dicalleneura ostrina
Riodinidae v
Sumber : M. Farid dan Yance de Fretes, Agustus 2000
174
Lampiran 5. Jenis Ikan yang dijumpai di Kawasan Pegunungan Cycloop
No. Spesies
Famili Nama Lokal
1 Anguilla marorata
Anguilidae Tero
2 Microphis brachyurus
Syngnatidae Tarikoko
3 Microphis sp1
Tarikoko 4
Microphis sp 2 Tarikoko
5 Apistes barbarus
Apistidae 6
Ambassis miops Ambassidae
Pripang 7
Mesoprion argenteus Terapontidae
Koko 8
Mesoprion cancellatus 9
Kuhlia marginata Kuhliidae
Eivo 10
Kuhlia rupestris Smansi
11 Apogon hyalosoma
Apogonidae Krimbombou
12 Sillago sihama
Sillaginidae 13
Carranv sevfaciatus Caranginidae
Sawera 14
Lutjanus argentimaculatus Lutjanidae
Saijo 15
Lutjanus fuscescens Yoripampang
16 Crenimugil heterocheilus
Mugilidae Sipro
17 Liza subviridis
Sipro 18
Belobranchus belobranchus Eleotrididae
Nuntuke 19
Eleotris fusca Kisikasi
20 Ophiocara porocephala
Kemarew 21
Awaous sp 2 Gobiidae
Nuntuke 22
Glossogobius sp Siro
23 Mugiglobius sp
Bukumberu 24
Schismatogobius marmoratus Siro
25 Sicyopterus lagochepalus
Siro 26
Sicyopterus longifilis Siro
27 Sicyopterus mistav
Siro 28
Stiphodon birdsong Siro
29 Stiphodon rutilaureus
Siro 30
Stiphodon semoni Siro
31 Lentipes sp
Siro 32
Stenogobius beauforti Siro
33 Scatophagus argus
Scatophagidae Juai
34 Siganus vermiculatus
Siganidae Niang
Sumber : M. Farid dan Yance de Fretes, Agustus 2000.
175
Lampiran 6. Hasil Regresi Logit dengan Metode Enter
Logistic Regression
Dependent Variable Encoding
Original Value Internal Value
Tidak bersedia membayar Bersedia membayar
1
Omnibus Tests of Model Coefficients
Chi-square df
Sig. Step 1
Step 31.589
16 .011
Block 31.589
16 .011
Model 31.589
16 .011
Model Summary
Step -2 Log
likelihood Cox Snell
R Square Nagelkerke R
Square 1
206.497 .389
.541
Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-square
df Sig.
1 11.765
9 .162
Classification Table
Observed Predicted
WTP Percentage
Correct Tidak bersedia
membayar Bersedia
membayar Step 1
WTP Tidak bersedia
membayar 62
26 70.5
Bersedia membayar 11
167 93.8
Overall Percentage 86.1
a The cut value is .500
176
Variables in the Equation
B Wald
df Sig.
ExpB
Step 1 Jumlah Keluarga
-0.400 6.401
1 0.011
0.670
Umur 0.007
0.001 1
0.970 1.007
Pendidikan 0.255
1.632 1
0.201 1.290
Pekerjaan1 0.136
0.177 1
0.674 1.146
Pekerjaan2 0.446
2.442 1
0.118 1.562
Pekerjaan3 -0.542
4.150 1
0.162 0.581
Pendapatan1 0.330
0.081 1
0.776 1.391
Pendapatan2 -0.105
0.118 1
0.532 0.900
Pendapatan3 -0.405
2.341 1
0.033 0.667
Pendapatan4 0.590
3.637 1
0.046 1.803
Pengeluaran1 -0.492
1.032 1
0.310 0.611
Pengeluaran2 -0.326
1.482 1
0.223 0.722
Pengeluaran3 0.323
1.401 1
0.236 1.381
Pengeluaran4 0.460
1.154 1
0.283 1.583
Jarak 0.021
0.044 1
0.834 1.021
Asal1 -0.305
0.167 1
0.150 0.672
Asal2 0.315
0.140 1
0.240 1.488
Constant 1.199
1.344 1
0.246 3.318
Variables entered on step 1: JK, UMUR, DIDIKN, KERJA1, KERJA2, KERJA3, PDPTN1, PDPTN2, PDPTN3, PDPTN4, PENGELUR1, PENGELUR2,
PENGELUR3, PENGELUR4, JARAK, ASAL1, ASAL2.
Keterangan:
Kerja 1 = PNSTNIPolisi
Kerja 2 = Swasta Pedagang
Kerja 3 = Petani Buruh
Asal 1 = Penduduk asli
Asal 2 = Penduduk pendatang
Pendapatan1 = Rp. 500.000 - Rp. 1.000.000
Pendapatan2 = Rp. 1.100.000 - Rp.1.500.000
Pendapatan3 = Rp. 1.600.000 - Rp.2.000.000
Pendapatan4 = Rp.2.100.000 -
≥ Rp. 2.500.000 Pengeluaran1
= Rp. 500.000 - Rp. 1.000.000 Pengeluaran2
= Rp. 1.100.000 - Rp.1.500.000 Pengeluaran3
= Rp. 1.600.000 - Rp.2.000.000 Pengeluaran4
= Rp.2.100.000 - ≥ Rp. 2.500.000
1
BAB I PENDAHULUAN
Kategori