1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan suatu daerah tergantung pada tersedianya sarana transportasi di daerah tersebut. Peranan transportasi sangat penting untuk
menghubungkan daerah sumber bahan baku, daerah produksi, daerah pemasaran, dan daerah pemukiman sebagai tempat tinggal konsumen Nasution, 2004:25.
Perkembangan kota Medan yang pesat mengakibatkan meningkatnya hubungan dan saling ketergantungan dengan wilayah disekitarnya, khususnya
wilayah Pembangunan Kawasan Mebidang Medan-Binjai-Deli Serdang. Sehingga perlu ditingkatkan sarana dan prasarana transportasi untuk mengimbangi
jumlah permintaan jasa transportasi yang terus meningkat, baik transportasi barang maupun penumpang.
Meningkatnya permintaan jasa transportasi diikuti bertambahnya penyedia jasa transportasi di Kota Medan, maka banyak penyedia jasa transportasi
yang mulai menawarkan fasilitas yang lebih baik dalam bentuk fisik maupun non fisik. Misalnya, secara rutin mengadakan peremajaan bus dan peningkatan
layanan yang bertujuan untuk menarik minat masyarakat dalam menggunakan jasa transportasi.
Kondisi fisik dan nonfisik bus merupakan bagian yang terpenting dalam menentukan kualitas pelayanan terhadap konsumen, Kondisi fisik dapat dilakukan
dengan menyediakan sarana dan fasilitas yang mendukung pelayanan transportasi. Sedangkan Nonfisik dapat diperoleh dari pelayanan yang diberikan supir atau
Universitas Sumatera Utara
kondektur melalui perhatian kepada setiap penumpang. Kedua variabel tersebut dapat digunakan penumpang atau konsumen untuk menentukan pengambilan
keputusan dalam penggunaan layanan jasa transportasi Nasution 2004:51. Perusahaan transportasi harus benar-benar dapat memperlihatkan
kinerjanya di setiap dimensi dan memberikan layanan terbaik kepada konsumen. Karena tanpa pelayanan yang baik, bagaimanapun bagusnya kondisi bus, maka
konsumen akan beralih. Oleh sebab itu, Perusahaan transportasi harus dapat memberikan layanan yang memuaskan dari segi kondisi fisik maupun kondisi
nonfisik. Kondisi fisik dan nonfisik Perusahaan transportasi harus dapat menjadi daya tarik dan dapat mempengaruhi minat konsumen.
Perum DAMRI merupakan salah satu perusahaan angkutan kota yang telah beroperasi di Medan sejak tahun 1976. Hingga saat ini Perum DAMRI telah
memiliki izin untuk beroperasi di 7 trayek, namun dengan terbatasnya jumlah armada Perum DAMRI hanya melayani 2 trayek yaitu trayek Medan – Binjai
dan Medan–Lubuk Pakam untuk memenuhi kebutuhan transportasi di kawasan Medan – Binjai – Deli Serdang.
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan, Maret 2006 perum DAMRI melakukan peremajaan armada angkutannya dengan mengoperasikan 10 unit bus
tipe Beijing ukuran medium dengan kapasitas 28 orang untuk trayek Medan – Lubuk Pakam dan Maret 2007 menambah 10 unit tipe Mercedes Benz mesin
belakang kapasitas 45 orang untuk trayek Medan – Binjai. Bus ini dilengkapi fasilitas full AC dengan kualitas kenyamanan yang sangat prima, disertai layanan
awak bus yang optimal Bangun, Harian Sinar Indonesia Baru, 19 Mei 2007.
Universitas Sumatera Utara
Pengadaan armada bus baru ini digunakan untuk mengganti bus lama yang sudah tua dan melayani permintaan masyarakat yang terus meningkat dari
waktu ke waktu yang tidak sebanding dengan jumlah bus yang tersedia. Jumlah penumpang penumpang bus DAMRI dapat dilihat pada Tabel 1.1
TABEL 1.1 Jumlah penumpang Bus DAMRI dari November 2007 – Maret 2008
Trayek Bulan
Nov Des Jan Feb Mar
Medan – Binjai 33.322 orang
34.009 orang 35.080 orang
31.890 orang 32.626 orang
Medan–L.Pakam 35.179 orang
35.500 orang 36.136 orang
33.114 orang 34.189 orang
Sumber: Perum DAMRI, 2008 Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala seksi operasional Perum
DAMRI Unit Angkutan Bus Kota Medan, seharusnya 10 unit bus AC tipe Mercedes Benz kapasitas 45 orang untuk trayek Medan – Binjai dialikan ke
Lubuk Pakam karena jumlah penumpang lebih besar. Namun, karena adanya proyek jembatan layang dan kondisi jalan yang lebih sempit, maka pengoperasian
bus besar ini kurang efektif untuk trayek Medan – Lubuk Pakam. Oleh sebab itu, Perum DAMRI mengalihkan kesepuluh unit bus AC tipe Mercedes Benz ke
trayek Medan – Binjai. Sedangkan trayek Medan – Lubuk Pakam menggunakan 10 unit bus AC tipe Beijing kapasitas 28 orang.
Jalur Medan – Binjai merupakan salah satu ruas terpadat di jalan Lintas Sumatera yang menghubungkan Medan dengan Banda Aceh. Berdasarkan
wawancara dengan pengelola Terminal Pinang Baris, setidaknya ada 12 trayek yang melewati trayek Medan- Binjai. Namun yang bersinggungan langsung
Universitas Sumatera Utara
dengan trayek DAMRI jurusan Medan – Binjai hanya dua perusahaan angkutan yaitu CV.Nitra trayek 55 jurusan Binjai – Pasar Petisah dan CV. Koperasi
Pengakutan Umum KPUM trayek 88 Binjai – Gatot Subroto, Sedangkan perusahaan angkutan lainnya berhenti di Terminal Pinang Baris saja dan tidak
masuk ke inti kota, sehingga warga yang ingin ke pusat kota harus naik kendaraan lagi, yang berarti menambah ongkos. Jenis kendaraan yang digunakan oleh CV.
Nitra trayek 55 ialah mini bus, yaitu Suzuki Carry, sedangkan Jenis kendaraan yang digunakan CV.KPUM trayek 88 ialah Daihatsu Ekspas yang mampu
memuat penumpang rata-rata 12 orang maksimal bisa 14 orang. Jumlah Armada DAMRI Jurusan Medan – Binjai dan Pesaing dapat dilihat pada Tabel 1.2.
TABEL 1.2 Jumlah Armada DAMRI Jurusan Medan – Binjai dan Pesaing Tahun 2008
Perbandingan Perum DAMRI
CV.Nitra CV.KPUM
Jumlah Armada 10 unit
25 unit 21 unit
Armada perhari 8 unit
19 unit 17 unit
Jumlah penumpang perhari 960 penumpang
912 penumpang 816 penumpang Sumber: Hasil Observasi
Jika dibandingkan dengan perusahaan saingan, Perum DAMRI mempunyai keunggulan yang tidak dimiliki pesaing yaitu kondisi fisik dan
nonfisik yang lebih baik karena dilengkapi fasilitas full AC dengan kualitas kenyamanan yang prima, sehingga mempengaruhi kepuasan penumpang. Bahkan
jika dibandingkan bus DAMRI trayek Medan – Lubuk Pakam, bus DAMRI trayek Medan – Binjai lebih unggul karena ukuran bus lebih besar, lebih lapang, lebih
nyaman, dan tidak ada penumpang yang berdiri. Berdasarkan masalah ini, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “ Pengaruh Kondisi Fisik dan Nonfisik Bus Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Bus DAMRI Jurusan Medan – Binjai ”.
Universitas Sumatera Utara
B. Perumusan Masalah