Sejarah Perum DAMRI GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

30

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Perum DAMRI

Pada saat bangsa Indonesia sedang mempertahankan kemerdekaan Perang Dunia I – Perang Dunia II , cikar atau pedati merupakan cikal bakal armada pertama DAMRI yang berperan sebagai angkutan logistik untuk keperluan militer. Setelah perbekalan habis, sapi atau kerbau penarik cikar tersebut pun akhirnya ikut dikorbankan untuk lauk pauk di Surabaya – Mojokerto 1945. Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia ada 2 dua buah perusahaan yang bergerak di bidang angkutan yang dikuasai oleh Jepang yaitu : 1. Jawa Ungu Zigyosha Perusahaan Angkutan Barang dengan Truk dan Cikar di Jawa 2. Zidhosa sokyoku Jawatan Angkutan Penumpang dengan Bus Angkutan Motor Setelah proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 kedua perusahaan tersebut direbut oleh kaum buruh Jepang dan diserahkan kepada Pemerintah Republik Indonesia Departemen Perhubungan dan berganti nama pada tanggal 30 September 1945 menjadi : 1. Jawatan Pengangkutan Untuk Jawa Unyu Zigyosha 2. Jawatan Angkutan Darat untuk Zidhosa Sokyota Pada tanggal 25 November 1946 melalui Maklumat Perhubungan. NO. IDM46 tanggal 20 November 1946 keduanya di gabung menjadi Universitas Sumatera Utara DJAWATAN ANGKOETAN MOTOR REPOEBLIK INDONESIA atau disingkat dengan D.A.M.R.I. Terhitung mulai tanggal 1 Januari 1960 sampai dengan tanggal 31 Mei 1963 dengan SK Menteri Perhubungan No. 112121 tanggal 2 Mei 1960 diberikan status jawatan dan diberlakukan sebagai Perusahaan Negara dalam arti Indische Bedrrivenwnet IBW yaitu diberlakukan sebagai perusahaan atas dasar prinsip-prinsip swasembada. Dengan adanya Undang-Undang No. 19 Prp Tahun 1960 oleh pemerintah, didirikan Perusahaan Negara Angkutan Motor DAMRI dan dinyatakan dengan Peraturan Pemerintah Nomor. 223 tahun 1961 dengan nama lengkap Badan Pimpinan Umum Perusahaan Negara Angkutan Motor “DAMRI” dan disingkat menjadi B.P.U. DAMRI yang pada akhirnya pada tahun 1965 dijadikan PN DAMRI. Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 tanggal 29 September 1982, status hukum PN DAMRI ditetapkan menjadi Perusahaan Umum DAMRI Perum DAMRI denga lapangan usaha lebih diperjelas lagi yaitu perusahaan yang berusaha dalam lapangan usaha pengangkutan penumpang dan barang di atas jalan raya untuk angkutan kota, perintis dan antar wilayah serta angkutan wisata dan angkutan lainnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 31 tahun 1984 Perum DAMRI disempurnakan. Perubahan dan penyempurnaan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Modal Perum DAMRI adalah berupa modal perusahaan yang merupakan kekayaan Negara yang dipisahkan dari APBN dan tidak terbagi atas saham-saham. Universitas Sumatera Utara 2. Besarnya modal Perum DAMRI sama dengan nilai seluruh kekayaan negara yang telah tertanam dalam perusahaan berdasarkan penetapan Menteri Keuangan dan hasil perhitungan bersama antara Menteri Keuangan dan menteri Perhubungan. 3. Pengawasan atas berjalannya Perum DAMRI dilakukan oleh Menteri melalui Dewan Pengawasan yang dibentuk oleh Menteri dan bertanggung jawab kepada Menteri. 4. Pembelanjaan untuk investasi yang digunakan perusahaan berasal dari : a. Dana intern perusahaan b. Penyertaan negara melalui APBN c. Pinjaman dari dalam dan luar negeri d. Sumber lainnya yang sah. Selanjutnya disempurnakan kembali lewat Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 tahun 2002. Tugas pokoknya adalah menyelenggarakan angkutan penumpang dan barang diatas jalan dengan kendaraan bermotor yang bermutu tinggi dengan memperoleh keuntungan sesuai dengan prinsip pengelolaan perusahaan.

B. Profil Perusahaan