6. Truk box paket, yaitu jenis angkutan barang atau paket untuk melayani pengiriman ke berbagai daerah Jawa dan Sumatera.
Untuk masa mendatang jenis angkutan ini akan dikembangkan dengan menambah jumlah armada maupun daerah pelayanannya
serta mengadakan kerjasama dengan instansi terkait. 7. Angkutan antarnegara, yaitu angkutan untuk mempermudah akses
transportasi darat khususnya bagi masyarakat di daerah yang berbatasan dengan negara tetangga. Saat ini baru tersedia rute
untuk menghubungkan Pontianak dan khucing Malaysia dengan jumlah armada sebanyak 16 enam belas buah.
8. Unit transisi dan mobil barang, melayani pengangkutan barang dan tempat melaksanakan transit bagi penumpang yang akan
melakukan perjalanan dengan perpindahan alat transportasi angkutan terusan.
E. Operasional
1. Alat Produksi
TABEL 3.1 Alat Produksi Perum DAMRI Tahun 1998-2001
No. Alat Produksi
Tahun 1998 1999 2000 2001
1. Armada 2077 2146
2186 1969 2.
Siap Guna SG 1805
1704 1796
1735 3.
Siap Guna Operasi SGO 1417
1350 1380
1403 4. Siap
Operasi 1279 1196
1239 1178 Sumber : www.damri.co.id, 2008
Universitas Sumatera Utara
2. Kapasitas Terpasang a. Angkutan bus kota
Alat Produksi = 954 unit
Kapasitas = 3.645 orang
b. Angkutan antarkota Alat prooduksi
= 357 unit Kapasitas
= 5.807 pnp.km c. Angkutan perintis
Alat produksi = 270 unit
Kapasitas = 1.815 pnp.km
d. Angkutan bandara Alat produksi
= 83 unit Kapasitas
= 320 orang e. Angkutan wisata
Alat produksi = 42 unit
Kapasitas = 285 orang
f. Angkutan antarnegara Alat produksi
= 16 unit Kapasitas
= 139 pnp.km g. Unit tansit dan mobil barang
Alat produksi = 48 unit
Kapasitas = 27 ton.km
Universitas Sumatera Utara
3. Kapasitas terpakai
TABEL 3.2 Kapasitas Terpakai Perum DAMRI Tahun 1998-2001
No. Kapasitas terpakai
Tahun 1998 1999 2000 2001
1. Penumpang 126.389
orang 115.299
orang 107.538
orang 96.746
orang 2. Pnp.km
1.292.928 pnp.km
1.475.800 pnp.km
1.488.530 pnp.km
1.498.867 pnp.km
3. Barang 6.465
ton.km 5.661
ton.km 9.098
ton.km 12.185
ton.km Sumber : www.damri.co.id, 2008
F. Perum DAMRI Unit Angkutan Bus kota Medan
Perum DAMRi unit angkutan bus kota Medan berdiri pada tanggal 25 Agustus 1976 dengan status perusahaan negara. Kantor pertama terletak di jalan
Veteran eks gedung PSMS dan apda akhir 1976 pindah ke jalan Medan-Tanjung Morawa Km. 10 Gang Dame No. 19 Medan Depo.
Jumlah armada yang dioperasikan pada tahun 1976 sebanyak 30 unit bus dengan trayek pusat pasar – Kampung Lalang sekarang Terminal Pinang Baris
PP. Pimpinan pada saat itu adalah Bapak G. Soejantoko. Perubahan maupun status penyempurnaan peraturan adalah untuk
mengantisipasi kebutuhan angkutan yang terus meningkat saat ini. Perum DAMRI unit angkutan bus kota Medan harus mampu menghadapi tantangan dan harus
mampu berswadaya tinggi dengan manajemen yang berani transparan, terbuka, desentralisasi, profit centre and cost centre serta meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan terus membina hubungan yang harmonis dengan instansi terkait dan lembaga terkait.
Universitas Sumatera Utara
1. Struktur organisasi Struktur organisasi merupakan alat bantu untuk memperlancar semua
kegiatan usaha yang dijalankan karena struktur organisasi terdiri dari fungsi-fungsi yang mengatur hak dari setiap anggota organisasi,
tanggung jawab, dan wewenang sesuai dengan kualifikasi masing- masing dalam pekerjaan sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat
tercapai. Struktur yang ditetapkan oleh Perum DAMRI unit angkutan bus kota
Medan adalah struktur organisasi garis dan staf line staff organization. Unit angkutan bus kota dalam lingkungan Perum
DAMRI berkedudukan sebagai unit pelaksana yang menyelenggarakan sebagian dari tugas perusahaan di bidang angkutan kota yang dipimpin
oleh seseorang kepala yang menerima petunjuk dari dan bertanggung jawab langsung kepada kantor pusat. Struktur organisasi Perum
DAMRI unit angkutan bus kota selengkapnya tersusun seperti pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perum DAMRI
Sumber : Perum DAMRI unit angkutan bus kota Medan, 2008
KEPALA UNIIT
Kepala seksi
teknik Kepala
seksi operasi
Kepala seksi tata
usaha Pelaksana
Pelaksana Pelaksana
Pelaksana Pelaksana
Pelaksana
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.1. adalah struktur organisasi Perum DAMRI unit angkutan bus kota Medan berdasarkan SK Direksi Perum DAMRI nomor 422
KP 303-304 DAMRI 2004 2. Karakteristik alat produksi
Perum DAMRi unit angkutan bus kota Medan memiliki alat produksi dalam operasional pelayanan angkutan umum yaitu menggunakan
armada kendaraan bus, dengan karakteristik kendaraan sebagai berikut: a. Beijing seat 27 tahun 2005 sebanyak 10 unit
b. Mercy seat 48 tahun 2006 sebanyak 10 unit c. Mercy seat 50 tahun 1987 sebanyak 5 unit
3. Trayek Perum DAMRI unit angkutan bus kota Medan a. Medan – Pinang Baris – Binjai
b. Medan – Amplas – Lubuk Pakam c. Terminal Pinang Baris – Pusat Pasar
d. Belawan – Pusat Pasar memiliki izin, tidak beroperasi e. Pinang baris – Pusat Pasar – Belawan memiliki izin, tidak
beroperasi f. Pinang Baris – Terminal Amplas memiliki izin, tidak
beroperasi g. Terminal Amplas – Belawan memiliki izin, tidak beroperasi
Daftar trayek Perum DAMRI unit angkutan bus kota Medan tahun
2006 dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut:
Universitas Sumatera Utara
TABEL 3.3. Inventarisasi Data Trayek perum DAMRI Unit Angkutan Bus Kota
Medan Tahun 2006
No. Trayek yang dilalui
No. Surat Keputusan Masa Berlaku
1 Medan – Pinang Baris – Binjai
551.21439PHB2002 30-04-2007
2 Medan – Amplas – Lubuk Pakam
551.21439PHB2002 30-04-2007
3 Terminal Pinang Baris – Pusat Pasar 551.21423SK.2004 20-03-2009
4 Belawan – Pusat Pasar
551.21423SK.2004 20-03-2009 5
Pinang baris – Pusat Pasar – Belawan 551.21423SK.2004 20-03-2009
6 Pinang Baris – Terminal Amplas
551.21423SK.2004 20-03-2009
7 Terminal Amplas – Belawan
551.21423SK.2004 20-03-2009
Sumber : Perum DAMRI, 2008
4. Jumlah pegawai Perum DAMRI unit angkutan bus kota Medan Pegawai karyawan Perum DAMRI unit angkutan bus kota Medan
berjumlah 134 orang yang terdiri dari : a. Pengemudi
32 orang b. Kondektur
15 orang c. Petugas Lintas
18 orang d. Teknik
18 orang e. Administrasi dan pimpinan
51 orang Jumlah seluruhnya
134 orang
Universitas Sumatera Utara
43
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN