Observasi PELAKSANAAN TINDAKAN DAN HASIL PENELITIAN

commit to user lxxxiii dengan pedoman penilaian; 10 guru meminta siswa mengumpulkan hasil karangan; 11 guru menanyakan kesulitan siswa selama menulis karangan; 12 guru memberikan simpulan; 13 guru menutup pelajaran dengan doa bersama.

c. Observasi

Observasi dilaksanakan saat pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan strategi Think Talk Write berlangsung pada hari Selasa, 8 Maret 2011 dan 10 Maret 2011 pukul 12.05 – 13.30 WIB jam ke-7 dan ke-8. Observasi difokuskan pada situasi pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru, serta aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Dalam kegiatan ini, peneliti bertindak sebagai partisipan pasif . Berdasarkan hasil pengamatan dapat dilihat pada lampiran halaman 155- 160 yang telah dilakukan, diperoleh gambaran tentang jalannya kegiatan pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan menggunakan strategi Think Talk Write yakni, saat masuk kelas guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam setelah semua siswa tenang. Selanjutnya guru menanyakan siswa yang tidak masuk. Ada satu siswa yang tidak masuk dalam kegiatan pembelajaran ini. Siswa yang tidak masuk tersebut adalah Bafin Yudika. Ia tidak mengikuti pembelajaran karena sedang sakit. Pada saat melakukan presensi ini, di belakang terlihat beberapa siswa yang tidak memakai kaos kaki dalam mengikuti pembelajaran. Siswa yang duduk dibelakang dan tidak memakai kaos kaki ini terlihat takut dan meletakkan ujung sepatunya di kursi teman yang ada di depannya karena melihat peneliti duduk di dekat siswa tersebut. Siswa tersebut juga sesekali menengok ke belakang. Selesai melakukan presensi, guru melakukan apersepsi tentang pembelajaran menulis argumentasi dengan menanyakan pengalaman siswa tetang membaca atau menulis karangan argumentasi. Beberapa siswa menjawab bahwa baru pertemuan sebelumnya membuat karangan argumentasi. Selain itu juga ada yang menjawab bahwa saat SMP sudah membuat karangan argumentasi. Selanjutnya kegiatan tanya jawab dilanjutkan dengan penyampaian materi menulis argumentasi. Penyampaian ini hanya secara singkat karena materi telah commit to user lxxxiv diberikan pada pertemuan sebelumnya. Penekanan penyampaian materi hanya fokus pada langkah membuat karangan argumentasi dan memberikan contoh karangan argumentasi. Dengan memberikan penekanan pada langkah membuat karangan argumentasi diharapkan siswa lebih mengerti tentang pembuatan karangan argumentasi, sedangkan pemberian contoh diharapkaa siswa dapat dengan mudah mengenali karangan argumentasi. Penyampaian materi ini juga dilengkapi dengan lembar fotokopi yang berisi materi tentang langkah menulis argumentasi, dan contoh-contoh karangan argumentasi. Selain dijelaskan dengan lisan guru juga memberikan materi dengan tertulis agar daya serap siswa lebih baik. Kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan tanya jawab dengan siswa mengenai kesulitan membuat karangan argumentasi. Dalam kegiatan tanya jawab ini sebenarnya sebagai wujud untuk mengaktifkan siswa, tapi pada saat itu tidak ada siswa yang bertanya karena malu bertanya dengan guru atau malah justru takut. Mereka justru sering bertanya dengan teman sebangku atau teman yang duduknya berdekatan. Setelah itu, guru melanjutkan pembelajaran dengan menerangkan alur pembelajaran dengan menggunakan strategi Think Talk Write. Semua siswa diam dan tenang pada saat guru menerangkan alur pembelajaran karena baru pertama kali mendengar strategi pembelajaran tersebut. Karena baru pertama mendengar alur pembelajaran tersebut, maka beberapa siswa mengajukan pertanyaan mengenai alur pembelajaran dengan strategi Think Talk Write. Dengan adanya pertanyaan dari siswa, guru kembali menerangkan alur pembelajaran hingga siswa mengerti alur pembelajaran yang akan dilaksanakan. Setelah semua siswa paham tentang alur pembelajaran yang akan dilaksanakan, guru melanjutkan pembelajaran dengan meminta salah satu siswa membagikan potongan kertas yang berisi masalah yang pada akhirnya nanti aakan dikembangkan menjadi karangan argumentasi. Pada saat pembagian tersebut semua siswa tenang dan mencermati masalah yang ada pada potongan kertas yang telah dibagikan. Dalam waktu yang telah ditentukan oleh guru, siswa mencermati dan mencatat fakta-fakta yang mendukung permasalahan tersebut. Setelah selesai, guru meminta siswa untuk mencari kelompok yang mendapat permasalahan yang commit to user lxxxv sama untuk berdiskusi. Dalam pencarian anggota kelompok tersebut kelas terlihat gaduh dan guru mengingatkan siswa agar tidak gaduh sehingga tidak mengganggu kelas lain. Hal yang sering terjadi pada saat membuat kelompok adalah ada siswa yang tidak mendapat kelompok karena tidak disukai oleh siswa lain. Sama dengan siswa kelas X-5 ini, Ada beberapa siswa yang tidak mau bergabung dalam kelompok. Dengan adanya kebijakan dari guru, akhirnya siswa yang tidak mendapat kelompok tersebut mendapat kelompok. Dalam penentuan kelompok tersebut guru menekankan bahwa setiap manusia itu sama. Jadi tidak diperbolehkan untuk saling bermusuhan. Semua siswa telah memperoleh kelompoknya, kemudian dilanjukan dengan diskusi. Fakta-fakta yang telah ditulis secara individu sebelumnya dibicarakan dalam diskusi kelompok. Hampir semua siswa sibuk dengan kelompoknya untuk berdiskusi. Namun, ada satu kelompok siswa laki-laki yang duduk di belakang pojok justru kipas-kipas dan ada juga yang melihat ke luar jendela. Dengan sigap guru memberi teguran pada siswa-siswa yang tidak melaksanakan tugas. Diskusi dilaksanakan dengan waktu yang telah ditentukan oleh guru. Setelah waktu habis, guru meminta salah satu kelompok yang mendapat tema sama mempresentasikan hasil diskusi, sedangkan kelompok lain yang temanya sama memberikan tanggapan atau respon. Dalam presentasi ini semua siswa tenang dan memperhatikan, sedangkan kelompok lain yang mendapat tema sama, memberikan tanggapan. Kegiatan tersebut berlanjut sampai pada kelompok yang terakhir. Selesai presentasi, guru meminta siswa kembali ke tempat duduk masing-masing untuk membuat kerangka karangan yang akhirnya nanti dikembangkan menjadi karangan utuh. Selain itu, guru juga menugasi siswa untuk mengumpulkan informasi sebagai bahan tambahan membuat karangan argumentasi pada pertemuan berikutnya. Pada akhir pembelajaran,guru menanyakan pada siswa tentang kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran hari tersebut. Ada siswa yang menjawab bahwa sulit dalam menentukan kelompok. Selain itu, ada juga yang menyarankan agar dalam pembuatan kelompok tidak perlu seperti yang telah dilaksanakan. commit to user lxxxvi Setelah selesai guru memberi simpulan tentamg pembelajaran, dan menutup pembelajaran dengan doa bersama dan mengucap salam. Pada pertemuan kedua, guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucap salam dan mengecek kehadiran siswa. Pada pertemuan kedua ini ada dua orang siswa yang tidak masuk. Pada pertemuan sebelumnya Bafin Yudika yang tidak masuk, kini ditambah dengan Robi Sudarwis yang tidak masuk. Mereka berdua tidak masuk karena sedang sakit. Bafin yudika sudah tidak masuk selama tiga hari, sedangkan Robi sudarwis baru sakit satu hari. Setelah itu guru menayakan tugas yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya, yaitu mengumpulkan informasi sebagai bahan untuk membuat akarangan argumentasi sebagai wujud kegiatan apersepsi. Selanjutnya guru memberikan penekanan tentang penilaian menulis argumentasi. Penekanan kriteria penilaian ini disampaikan secara lisan dan juga dengan lembar fotokopi. Dalam memberikan lembar fotokopi yang berisi aspek penilaian, guru meminta bantuan pada dua orang siswa untuk membagikan pada setiap siswa. Dengan meminta bantuan siswa ini, maka waktu yang dibutuhkan untuk membagian lembar fotokopi tidak lama. Dalam penyampaian kriteria penilaian ini siswa cukup tenang dan siswa- siswa yang sibuk dengan kegiatan mereka sendiri pun juga mulai memperhatikan. Sikap siswa yang memperhatikan terhadap lembar tersebut karena biasanya mereka tidak tahu cara penilaian guru terhadap karangan yang mereka buat. Kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan menyiapkan kerangka karangan yang telah dibuat, dan menyiapkan materi atau informasi yang telah dikumpulkan dari berbagai sumber. Guru meminta siwa memikirkan dan mendiskusikan dengan teman sebangku kesesuaian informasi yang dicari dengan kerangka karangan yang dibuat. Pada saat diskusi dengan teman sebangku ini, guru hanya mendatangai beberapa meja yang yang di depan, sehingga di belakang masih ada siswa yang sibuk dengan kegiatan sendiri, seperti kipas-kipas, mengganggu teman yang menulis, menyandarkan kepala dimeja. Setelah diskusi selesai, guru meminta siswa untuk mengembangkan kerangka karangka karangan menjadi karangan utuh berdasarkan informasi yang telah dikumpulkan. Di dalam kegiatan menulis ini guru hanya memantau kegiatan siswa dari depan kelas. commit to user lxxxvii Beberapa siswa belum mulai menulis saat guru meminta mereka untuk mulai mengembangkan kerangka karangan. Sedangkan sebagian besar siswa telah sibuk menyusun kata untuk mengembangkan karangan. Melihat hal tersebut, guru mendatangi siswa yang belum memulai menulis dengan memberikan arahan. Selain itu, guru juga mendampingi siswa yang belum menulis tersebut sampai ia menulis. Setelah beberapa saat berlalu guru meminta siswa untuk kembali mengoreksi hasil karangan sebelum dikumpulkan dengan memperhatikan pedoman penilaian yang telah dibagikan. Beberapa siswa sudah mulai mengoreksi dengan membandingkan hasil karangan dengan pedoman penilaiana. Beberapa siswa masih sibuk menulis karangan. Setelah batas akhir pengumpulan, guru meminta semua siswa mengumpulkan hasil karangan ke depan kelas. Selesai mengumpulkan, guru menanyakan kesulitan siswa selam menulis karangan, kemudian siswa menjawab bahwa tidak ada kesulitan dalam kegiatan menulis. Pada akhir pembelajaran, guru menyimpulkan pembelajaran pada hari tersebut dan menutupnya dengan doa bersama. Doa bersama tersebut dipimpin oleh ketua kelas. Selesai berdoa, siswa berhamburan ke luar.

d. Analisis dan Refleksi

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS CERPEN

3 21 111

“Pengaruh Pembelajaran Think-Talk-Write Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa”.

0 5 247

Meningkatkan hasil belajar IPA melalui pembelajaran kooperatif tipe think talk write (ttw) pada siswa kelas IV Mi Al Ishlahat Jatiuwung Kota Tangerang

0 10 0

Perbedaan hasil belajar ekonomi siswa dengan menggunakan metode pembelajaran TTW (Think Talk Write) dan model pembelajaran terbalik (reciprocal teaching) di SMA Nusa Putra Tangerang

1 6 154

Pengaruh strategi pembelajaran think-talk write (TTW) tehadap hasil belajar fisika siswa : kuasi eksperimen di SMA Negeri 3 Rangkasbitung

2 16 103

Pengaruh Strategi Think-Talk-Write (TTW) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa : studi ekperimen di MTsN 19 Pondok Labu Jakarta Selatan

0 5 225

Penggunaan Strategi Think-Talk-Write (TTW) Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerpen Pada Siswa Kelas X-4 SMA Negeri I Welahan Kabupaten Jepara.

0 0 2

PENGGUNAAN STRATEGI THINK-TALK-WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI PADA SISWA KELAS X-9 SMA NASIONAL PATI.

0 0 229

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI PADA SISWA KELAS IV A SD NEGERI PUCANGAN 03 TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 18

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS III SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN AJARAN 20152016

0 0 18