Kondisi Awal Prasiklus HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

commit to user lxvii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada Bab IV ini akan disajikan uraian hasil penelitian. Uraian hasil penelitian ini merupakan jawaban atas rumusan masalah dari Bab I. Sebelum hasil penelitian ini dipaparkan, pada bab ini akan diuraikan kondisi awal prasiklus pembelajaran menulis karangan argumentasi dan kemampuan menulis karangan pada siswa kelas X-5 SMA Negeri 2 Karanganyar. Setelah diuraikan hasil prasiklus, kemudian akan dipaparkan tentang pelaksanaan siklus dan hasil penelitian serta pembahasan. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus dengan 4 tahap dalam tiap siklusnya. Tahapan tersebut meliputi: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, analisis dan refleksi.

A. Kondisi Awal Prasiklus

Sebelum melaksanakan penelitian, perlu diadakan survai awal untuk mengetahui kondisi awal pembelajaran khususnya menulis karangan argumentasi. Dengan adanya survai awal ini maka akan diketahui permasalahan yang dihadapi oleh siswa. Keadaan awal atau permasalahan ini yang akan menjadi acuan penentuan tindakan yang akan dilakukan pada pembelajaran berikutnya. Survai awal dilaksanakan tanggal 1 Maret 2011 pukul 12.05 WIB pada saat pembelajaran menulis karangan argumentasi. Pada kegiatan suvai awal atau prasiklus ini, guru melaksanakan proses pembelajaran seperti biasa dan peneliti duduk di belakang sebagai partisipan pasif yakni hanya mengamati jalannya proses pembelajaran. Pada kegiatan awal prasiklus, guru memulai kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam kemudian mengondisikan siswa untuk memulai pembelajaran. Pengondisian tersebut terlihat saat guru meminta siswa untuk membersihkan papan tulis yang masih kotor. Setelah itu guru menanyakan siswa yang tidak hadir, beberapa siswa menjawab “Eko dan Yunita”. Setelah siswa menjawab pertanyaan, guru menulis siswa yang tidak hadir pada buku presesensi. Selain itu guru juga mengisi buku jurnal yang ada di meja guru. 51 commit to user lxviii Setelah melakukan presensi, guru berjalan tepat di depan semua siswa. Sebelum memulai pembelajaran guru meminta siswa menyiapkan buku, alat tulis, dan Lembar Kerja Siswa LKS. Setelah itu, guru meminta siswa untuk membuka LKS tentang karangan argumentasi. Kegiatan pembelajaran diawali dengan kegiatan apersepsi yang dilakukan guru dengan bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Tanya jawab tentang materi yang telah dilaksanakan sebelumnya ini sebagai wujud untuk mempersiapkan siswa pada pembelajaran materi yang baru. Setelah melakukan tanya jawab guru mulai menjelaskan tentang materi menulis argumentasi. Guru menjelaskan dengan ceramah dan mencatat materi menulis argumentasi yang penting di papan tulis. Hal-hal penting tersebut hanya ditulis poin-poinnya saja, seperti argumentasi adalah, langkah menulis argumentasi, contoh argumentasi. Pada proses pembelajaran berlangsung, siswa terlihat pasif. Beberapa siswa memperhatikan penjelasan guru dengan tenang, mencatat hal-hal penting yang disampaikan guru dengan ceramah, tapi ada juga siswa yang tidak memperhatikan guru. Mereka ada yang berbicara dengan teman sebangku, menyandarkan kepala di meja, menguap ditunjukkan pada lampiran halaman 119. Hal-hal yang dilakukan siswa tersebut dikarenakan pada saat guru menjelaskan materi dengan ceramah dan tidak memantau kegiatan siswa. Hasil pantauan peneliti dari lembar observasi penilaian proses pembelajaran yang telah ditemukan, rentang nilai total 4 – 6 yang berarti kurang ada 24 siswa 63,16 dari 38 siswa yang hadir. Sedangkan siswa yang memperoleh jumlah skor 7 – 9 yang berarti sedang ada 9 orang siswa atau 23,69. Jumlah skor total 10 – 12 berarti yang berarti baik tercatat ada 5 orang siswa atau 13,16. Dengan ditemukannya fakta tersebut, maka dapat dikatakan bahwa kualitas proses pembelajaran menulis karangan argumentasi siswa kelas X-5 masih tergolong rendah. Untuk suatu kualitas proses pembelajaran yang maksimal, tentunya hasil tersebut masih jauh dari harapan. Berikut adalah tabel hasil penilaian proses pembelajaran pada saat prasiklus dan grafiknya. commit to user lxix Tabel 4. Nilai Proses Pembelajaran Menulis Argumentasi pada Prasiklus No Nama Nilai Total Kriteria A B C 1 Akbar Eko Maryanto 1 2 1 4 Kurang 2 Alfianur Tegar Sriyanto 2 3 2 7 Sedang 3 Anggi Mayang Sari 2 2 2 6 Kurang 4 Ariska Mardi Liyanti 3 2 2 7 Sedang 5 Ary kurniawan 2 3 2 7 Sedang 6 Bafin Yudika Saputra 1 2 2 5 Kurang 7 Deni Dwi Rohmad 2 2 2 6 Kurang 8 Dhanu Fiarta S. P 1 2 1 4 Kurang 9 Dian Widyaloka Wijayanti 2 2 2 6 Kurang 10 Dicky Jerry Resa Rinanda 2 2 3 7 Sedang 11 Eko Purnomo - - - - - 12 Erna Dwi Susilowati 4 3 3 10 Baik 13 Eva Nur Rahma 4 3 3 10 Baik 14 Fauzi Putra Muammar 2 2 2 6 Kurang 15 Frida Ayu Kusuma D 2 2 2 6 Kurang 16 Intan Dwi Safitri 2 2 3 7 Sdang 17 Isna Eni Putri Sholekhah 2 2 3 7 Sedang 18 Laras Mugi Lestari 2 2 2 6 Kurang 19 Maya Tutik Hestari 1 2 1 4 Kurang 20 Muklis Budi M 1 2 2 5 Kurang 21 Nimas Galuh Ajeng Pawiling 1 1 2 4 Kurang 22 Novian Teguh Kurniawan 2 2 2 6 Kurang 23 Mura Martina 2 2 2 6 Kurang 24 Nurfitriyah Maritassari 3 4 3 10 Baik 25 Rendy Yohan Saputra 1 2 1 4 Kurang 26 Reni Rahayu 2 2 3 7 Sedang 27 Ria Ferawati 2 3 2 7 Sedang 28 Ricky Handoko 2 1 1 4 Kurang 29 Robi Sudarwis 3 1 1 5 Kurang 30 Rosita Sri Utami 3 3 2 8 Sedang 31 Septima Damayanti 3 2 1 6 Kurang 32 Sri Wantini 2 2 2 6 Kurang 33 Tri Yulian Lestari 1 2 1 4 Kurang 34 Vicenzo Asaliah Hutama 2 1 1 4 Kurang 35 Widiastuti Tri Yulianti 2 2 2 6 Kurang 36 Yudi Prasetya 2 1 2 5 Kurang 37 Yuli Susanti 4 4 3 10 Baik 38 Yulia Andalusia Zakiah 4 4 3 11 Baik 39 Yulinda Nuraini 1 2 2 5 Kurang 40 Yunita Estiningsih - - - - - jumlah 80 83 76 238 ≤7= 14 siswa ≤7= 24 siswa Rata-rata 2,10 2,18 2 6,26 commit to user lxx Keterangan pernyataan: A:Keaktifan siswa selama pembelajaran meliputi: 1 mengajukan pertanyaan, 2 mengungkapkan pendapat, 3 menjawab pertanyaan, 4 memperhatikan pertanyaan orang lain, 5 menanggapi pertanyaan B:Perhatian dan konsentrasi siswa selam pembelajaran meliputi: 1 memperhatikan penjelasan guru, 2 mencatat penjelasan guru, 3 mempelajari kembali materi yang diberikan, 4 tidak sibuk dengan aktivitasnya sendiri di kelas, 5 tidak mengobrol dengan teman C: Minat dan motivasi dalam mengikuti pembelajaran meliputi: 1 mengerjakan tugas yang diberikan tepat waktu, 2 semangat dalam mengerjakan tugas yang diberikan, 3 mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh atau tidak asal- asalan; 4 tidak bermalas-malasan di kelas dengan tidak bertopang dagu, tidak meletakkan kepala di atas meja, dan lain-lain, 5 tidak mengucapkan keluhan saat pembelajaran. Keterangan Nilai: 1. Penilaian menggunakan check list karena menurut S. Eko Putro Widoyolo 2009: 109 menyebutkan bahwa kelebihan check list adalah sangat fleksibel untuk mengecek kemampuan untuk semua jenis dan tingkat hasil belajar semua mata pelajaran. 2. Setiap indikator perilaku bernilai 1 satu 3. Nilai merupakan jumlah skor tiap indikator perilaku 4. Keterangan diisi dengan kriteria berikut: a. Nilai total 1 – 3 berarti kurang sekali b. Nilai total 4 – 6 berarti kurang c. Nilai total 7 – 9 berarti sedang d. Nilai total 10 – 12 berarti baik e. Nilai total 13 – 15 berarti baik sekali commit to user lxxi Selain dengan tabel, nilai proses pembelajaran menulis argumentasi juga disajikan dengan grafik. Berikut ini adalah gambar grafik nilai proses pembelajaran menulis argumentasi siswa pada prasiklus: Gambar 4. Grafik Nilai Proses Pembelajaran Menulis Argumentasi pada Prasiklus Keterangan: : Nilai Proses Prasiklus Berdasarkan grafik tersebut dapat dilihat mengenai hasil nilai proses pembelajaran yang diperoleh setiap siswa. Garis yang ditunjukkan memberikan informasi mengenai skor nilai yang diperoleh siswa. Siswa dengan nilai rendah tergambar dengan balok yang lebih pendek, sedangkan siswa yang nilai tinggi tergambar dengan balok yang lebih tinggi. Dalam setiap pembelajaran, guru selalu ingin dan berusaha untuk mengaktifkan siswa. Usaha tersebut dilakukan dengan cara memberikan 2 4 6 8 10 12 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 R e n ta n g N il a i Nomor Urut Siswa commit to user lxxii kesempatan pada siswa untuk bertanya, tapi ternyata banyak siswa yang tidak memanfaatkan kesempatan bertanya tersebut. Hal ini terjadi karena siswa kurang memahami bahwa penilaian tidak hanya pada hasil pembelajaran saja, tapi juga penilaian proses pembelajaran. Kebanyakan dari siswa akan menjawab pertanyaan jika sudah ditunjuk. Dalam menjawab pertanyaan pun mereka juga kurang bersungguh-sungguh. Terkadang siswa yang ada pada kelas tersebut hanya diam pada saat ditunjuk untuk menjawab pertanyaan Setelah guru menjelaskan materi tentang karangan argumentasi, guru memberikan tugas pada siswa untuk membuat karangan argumentasi. Selesai memberikan tugas, guru duduk di meja guru sambil membaca buku pendamping pelajaran, sedangkan kondisi kelas tenang karena siswa sibuk menulis. Dari pengamatan peneliti ada beberapa siswa yang tidak langsung menulis, tapi justru mengobrol dengan teman sebangku. setelah waktu tinggal 15 menit, guru meminta siswa untuk memeriksa pekerjaan mereka kembali. Waktu telah menunjukkan pukul 13.15 WIB, guru hanya melihat beberapa pekerjaan siswa yang duduk di deretan depan. Sehingga siswa yang duduk di deretan belakang tidak memeriksa pekeerjaan mereka, tapi justru berbincang dengan teman yang lain. Setelah waktu tinggal 5 menit guru meminta siswa mengumpulkan pekerjaan mereka ke meja guru. Pada akhir pembelajaran guru menutup pelajaran dengan doa bersama yang dipimpin oleh ketua kelas. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru tersebut masih bersifat konvensional. Pembelajaran masih berpusat pada guru, walaupun terkadang guru member kesempatan pada siswa untuk bertanya. Metode yang digunakan oleh guru hanya ceramah dan sedikit tanya jawab. Penugasan adalah sebagai evaluasi akhir pembelajaran. Simpulan hasil wawancara dengan siswa pada prasiklus tentang pembelajaran menulis argumentasi adalah sebagai berikut: 1 siswa kurang tertarik dengan pembelajaran menulis di kelas; 2 dalam kaitannya dengan pembelajaran menulis argumentasi siswa cenderung sulit untuk menemukan fakta atau alasan pendukung tema yang akan ditulis; 3 kecenderungan siswa bertanya kepada teman pada saat mengalami kesulitan; 4 guru langsung memberikan commit to user lxxiii tugas untuk membuat sebuah karangan dan jarang dikoreksi; 5 siswa kurang termotivasi untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran di kelas. Berdasarkan simpulan hasil wawancara yang dilakukan pada beberapa siswa tersebut, diketahui bahwa pembelajaran menulis karangan argumentasi dianggap siswa membosankan. Dalam menyampaikan materi, guru mencatatat poin penting di papan tulis kemudian menjelaskan poin-poin tersebut dengan lisan. Pada inti pembelajaran siswa ditugasi untuk membuat sebuah karangan argumentasi sebagai wujud evaluasi pembelajaran. Pada pembelajaran ini siswa merasa kebingungan tentang hal yang akan ditulis. Siswa cenderung bingung karena tidak mempunyai gambaran tentang tema yang akan mereka tulis. Dengan adanya hal tersebut, ada beberapa siswa yang tidak langsung menulis saat guru memberi tugas. Siswa yang bingung, kemudian menunggu siswa lain menulis dan melihat hasil pekerjaan teman tersebut. Dari hasil wawancara dengan guru bahasa Indonesia, yakni bapak Sanusi, S. Pd yang dilaksanakan di ruang perpustakaan SMA Negeri 2 Karanganyar, diperoleh simpulan sebagai berikut: 1 menurut guru pembelajaran di kelas belum sesuai dengan tujuan pembelajaran, misalnya saja siswa belum menguasai penggunaan ejaan dan tanda baca degan benar,penuangan isi kurang sesuai dengan tema tema yang dibahas; 2 guru hanya sebatas membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP secara umum tidak mendetail; 3 materi yang disampaikan guru hanya dengan ceramah; 4 siswa tidak terlalu aktif dalam pembelajaran. Dengan adanya simpulan tersebut, dapat diketahui bahwa pembelajaran tersebut masih bersifat konvensional, guru masih sangat dominan di dalam kelas, dan siswa kurang dapat berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Untuk lebih jelasnya, berikut disajikan tabel hasil nilai pembelajaran menulis karangan argumentasi siswa pada prasiklus: commit to user lxxiv Tabel 5. Nilai Hasil Pembelajaran Menulis Karangan Argumentasi pada Prasiklus No Nama Skor Jum- lah Ket Isi Organi- sasi Isi Kosa- kata Pengem Bahasa Me ka nik 1 Akbar Eko Maryanto 14 8 14 18 4 58 T T 2 Alfianur Tegar Sriyanto 18 14 13 18 3 66 T 3 Anggi Mayang Sari 15 13 15 18 4 65 T 4 Ariska Mardi Liyanti 18 13 12 15 4 62 T T 5 Ary kurniawan 16 14 15 18 5 68 T 6 Bafin Yudika Saputra 13 8 10 13 3 47 T T 7 Deni Dwi Rohmad 14 10 14 18 3 59 T T 8 Dhanu Fiarta S. P 17 14 15 18 4 68 T 9 Dian Widyaloka Wijayanti 17 14 9 12 3 55 T T 10 Dicky Jerry Resa Rinanda 15 14 13 18 4 64 T T 11 Eko Purnomo - - - - - - - 12 Erna Dwi Susilowati 17 15 13 14 4 63 T T 13 Eva Nur Rahma 18 13 12 12 3 58 T T 14 Fauzi Putra Muammar 17 9 9 10 2 47 T T 15 Frida Ayu Kusuma D 13 10 13 15 3 57 T T 16 Intan Dwi Safitri 17 10 15 16 5 53 T T 17 Isna Eniy Putri Sholekhah 18 13 15 18 3 67 T 18 Laras Mugi Lestari 18 13 16 13 3 63 T T 19 Maya Tutik Hestari 17 12 14 16 4 63 T T 20 Muklis Budi M 18 9 14 11 3 55 T T 21 Nimas Galuh Ajeng P 21 14 15 14 4 68 T 22 Novian Teguh Kurniawan 17 10 11 16 3 57 T T 23 Nura Martina 20 13 14 18 4 69 T 24 Nurfitriyah Maritassari 14 13 15 18 4 64 T T 25 Rendy Yohan Saputra 17 11 12 11 4 55 T T 26 Reni Rahayu 18 11 10 13 3 55 T T 27 Ria Ferawati 16 15 14 18 3 66 T 28 Ricky Handoko 13 14 14 18 4 63 T T 29 Robi Sudarwis 13 10 13 15 3 57 T T 30 Rosita Sri Utami 17 13 14 19 4 67 T 31 Septima Damayanti 14 9 14 18 4 59 T T 32 Sri Wantini 17 14 15 16 4 66 T 33 Tri Yulian Lestari 18 15 16 19 4 72 T 34 Vicenzo Asaliah Hutama 13 10 14 12 4 53 T T 35 Widiastuti Tri Yulianti 12 13 12 20 5 62 T T 36 Yudi Prasetya 13 9 14 15 4 55 T T 37 Yuli Susanti 17 10 14 17 4 62 T T 38 Yulia Andalusia Zakiah 18 13 17 18 3 69 T 39 Yulinda Nuraini 20 17 15 16 4 72 T 40 Yunita Estiningsih - - - - - - - Nilai rata-rata 16,02 12,02 13,53 15,84 3,66 61,29 ≥65= 13 siswa Keterangan: T : Tuntas TT : Tidak Tuntas commit to user lxxv Berdasarkan tabel tersebut diperoleh informasi bahwa pretes yang dilakukan pada saat survai awal prasiklus, diketahui bahwa kemampuan menulis karangan argumentasi pada siswa kelas X-5 SMA Negeri 2 Karanganyar masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari jumlah siswa yang hadir pada saat pembelajaran tersebut yaitu 38 siswa hanya 13 siswa yang mencapai nilai di atas batas ketuntasan. Dengan kata lain, ketuntasan belajar siswa dalam menulis karangan argumentasi hanya 34,21. Proses penilaian hasil pembelajaran menulis karangan tersebut didasarkan pada pedoman menulis yang telah diadaptasi dari Burhan Nurgiyantoro. Selain dengan tabel, nilai hasil pembelajaran juga dapat digambarkan dengan grafik. Berikut ini adalah grafik batang nilai hasil pembelajaran pada prasiklus: Gambar 5. Grafik Nilai Hasil Pembelajaran Menulis Argumentasi pada Prasiklus Keterangan: : Nilai Hasil Prasiklus 10 20 30 40 50 60 70 80 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 R e n ta n g N il a i Nomor urut Sisw a commit to user lxxvi Dari grafik di atas, diperoleh informasi mengenai sebaran nilai yang diperoleh siswa. Siswa yang memperoleh nilai tinggi, digambarkan dengan balok yang tinggi. Begitu pula siswa yang memperoleh nilai rendah, digambarkan dengan balok yang rendah pula. Grafik tersebut ditampilkan untuk menggambarkan lebih lanjut perolehan nilai siswa berdasaran tabel 5. Berdasarkan hasil evaluasi menulis karangan, observasi, dan wawancara dengan guru dan siswa, dapat direfleksi bahwa beberapa faktor yang menjadikan kualitas proses dan hasil pembelajaran menulis karangan argumentasi siswa rendah adalah sebagai berikut: 1. Siswa kurang tertarik pada pembelajaran menulis. Ketidaktertarikan siswa terhadap pembelajaran menulis terlihat pada saat pembelajaran berlangsung banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru, tapi justru berbincang dengan teman, menyandarkan kepala di meja, menguap. Selain itu pada saat guru member tugas menulis karangan argumentasi, banyak siswa yang mengeluh. Dari hasil penilaian proses pembelajaran menunjukkan bahwa dari 38 jumlah siswa yang hadir pada pertemuan tersebut, hanya ada 13 siswa yang mencapai batas tuntas yaitu memperoleh nilai lebih dari 7. 2. Siswa kesulitan dalam mengungkapkan dan mengorganisasikan gagasan. Berdasarkan hasil pekerjaan siswa menunjukkan bahwa sebagian besar siswa belum mampu mengorganisasikan gagasan secara baik. Hal ini terlihat pada karangan siswa yang sebagian besar pengungkapan gagasan masih kacau, tidak terorganisasi, tidak runtut, dan ada beberapa gagasan yang diulang-ulang sehingga karangan belum kohesif dan koherensif. Hal tersebut dapat terlihat dalam contoh karangan siswa yang dapat dilihat pada lampiran halaman 137. Kesehatan adalah sesuatu yang paling berharga bagi tubuh kita. Kita bisa menjaga kesehatan kita dengan cara berolahraga dan makan makanan yang bergizi agar kita tidak mudah sakit.. Dalam penggalan karangan tersebut dapat terlihat bahwa antara kalimat satu dan kalimat berikutnya tidak mendukung. Seharusnya pada kalimat kedua dijelaskan pendapat yang mendukung keterangan bahwa kesehatan adalah commit to user lxxvii sesuatu yang berharga bagi tubuh kita. Pembuatan kalimat pendukung tersebut dapat diganti dengan “Dengan tubuh kita sehat maka segala aktivitas akan terlaksana dengan lancar. Apabila tubuh kita tidak sehat maka segala aktivitas akan terganggu, misalnya: kita tidak bisa belajar,tidak bisa bermain, dan lain- lain”. 3. Siswa belum menggunakan ejaan serta tanda baca yang tepat. Berdasarkan hasil karangan siswa diketahui bahwa masih banyak terdapat kesalahan ejaan dan tanda baca. Siswa masih kesulitan dalam penulisan huruf kapital, pemakaian tanda koma, penulisan kata depan, dan penulisan singkatan. a. Penulisan huruf kapital, misalnya pada penggalan kalimat: Pencemaran udara polusi udara dapat menyebabkan: Kerusakan Saluran Pernapasan pada manusia, Mencemari lingkungan khususnya lingkungan udara, Menimbulkan Pemanasan global, Menimbulkan air hujan yang mengandung asam basa, Merusak lapisan ozon dan atmosfir bumi, dan lain sebagainya dapat dilihat pada lampiran halaman 133. Penggunaan huruf besar pada kalimat tersebut adalah salah karena huruf “K, S, P, M” pada kata “Pencemaran, Kerusakan, Saluran, Pernapasan, Pemanasan, Menimbulkan, Merusak” bukanlah huruf pertama pada awal kalimat, tapi hanya pada kalimat penjelas dari kalimat sebelumnya sehingga hurufnya harus kecil sehingga penulisannya menjadi “pencemaran, kerusakan, saluran, pernapasan, pemanasan, menimbulkan, merusak”. b. Pada kehidupan kita sampah merupakan dampak lingkungan yang menimbulkan masalah bagi manusia Tapi sampah juga dapat dimanfaatkan bagi manusia dapat dilihat pada lampiran halaman 131. Dalam kalimat tersebut seharusnya sebelum kata “tapi” terdapat tanda koma karena tanda koma tersebut untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului kata tetapi atau tapi. Selain itu penulisan “Tapi” pada kalimat tersebut seharusny huruf “T” kecil karena bukan huruf pertama pada awal kalimat. commit to user lxxviii c. Penulisan kata depan dan singkatan, misalnya pada kalimat: Sampah ini bisa juga di olah kembali menjadi barang-barang yg bagus lampiran halaman 131. Kata di olah dalam kalimat tersebut seharusnya tidak dipisah karena “di” pada kata “di olah” bukan sebagai kata depan, tetapi sebagai awalan. Sedangkan kata yg seharusnya tidak disingkat, tetapi ditulis lengkap menjadi yang. 4. Guru belum menemukan strategi yang tepat untuk mengajarkan menulis karangan pada siswa. Dalam mengajarkan menulis karangan argumentasi pada siswa guru cenderung menngunakan cara konvensional, yaitu dengan ceramah. Dengan cara ini siswa hanya banyak mendengarkan penjelasan guru tentang hakikat karangan argumentasi, kemudian menjelaskan langkah-langkahnya, selanjutnya guru memita siswa untuk membuat karangan argumentasi. Dengan guru langsung meminta siswa untuk mengarang, siswa kesulitan untuk menemukan fakta-fakta yang mendukung untuk dikembangkan menjadi sebuah karangan utuh. Selain itu, mereka juga bingung tentang hal yang akan mereka tulis. Karena bingung menyebabkan mereka tidak langsung menulis karangan. Siswa justru menopang dagu, melihat teman lain yang sudah menulis, berbicara dengan teman lain. Pada akhir pembelajaran, karangan argumentasi yang telah dibuat dikumpulkan. Hasil dari karangan yang dibuat siswa pun tidak memuaskan. Banyak dari karangan siswa yang belum mencapai KKM, yaitu sebesar 65. Berdasarkan analisis dan refleksi di atas, peneliti dan guru merasa perlu untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan kualitas hasil pembelajaran menulis karangan argumentasi pada siswa. Untuk itulah peneliti berdiskusi dengan guru untuk merencanakan langkah selanjutnya pada tanggal 5 maret 2011. Peneliti dan guru sepakat untuk melaksanakan tindakan pada siklus I pada hari selasa, tanggal 8 Maret 2011. commit to user lxxix

B. PELAKSANAAN TINDAKAN DAN HASIL PENELITIAN

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS CERPEN

3 21 111

“Pengaruh Pembelajaran Think-Talk-Write Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa”.

0 5 247

Meningkatkan hasil belajar IPA melalui pembelajaran kooperatif tipe think talk write (ttw) pada siswa kelas IV Mi Al Ishlahat Jatiuwung Kota Tangerang

0 10 0

Perbedaan hasil belajar ekonomi siswa dengan menggunakan metode pembelajaran TTW (Think Talk Write) dan model pembelajaran terbalik (reciprocal teaching) di SMA Nusa Putra Tangerang

1 6 154

Pengaruh strategi pembelajaran think-talk write (TTW) tehadap hasil belajar fisika siswa : kuasi eksperimen di SMA Negeri 3 Rangkasbitung

2 16 103

Pengaruh Strategi Think-Talk-Write (TTW) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa : studi ekperimen di MTsN 19 Pondok Labu Jakarta Selatan

0 5 225

Penggunaan Strategi Think-Talk-Write (TTW) Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerpen Pada Siswa Kelas X-4 SMA Negeri I Welahan Kabupaten Jepara.

0 0 2

PENGGUNAAN STRATEGI THINK-TALK-WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI PADA SISWA KELAS X-9 SMA NASIONAL PATI.

0 0 229

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI PADA SISWA KELAS IV A SD NEGERI PUCANGAN 03 TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 18

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS III SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN AJARAN 20152016

0 0 18