commit to user
lxvii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada Bab IV ini akan disajikan uraian hasil penelitian. Uraian hasil penelitian ini merupakan jawaban atas rumusan masalah dari Bab I. Sebelum hasil
penelitian ini dipaparkan, pada bab ini akan diuraikan kondisi awal prasiklus pembelajaran menulis karangan argumentasi dan kemampuan menulis karangan
pada siswa kelas X-5 SMA Negeri 2 Karanganyar. Setelah diuraikan hasil prasiklus, kemudian akan dipaparkan tentang pelaksanaan siklus dan hasil
penelitian serta pembahasan. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus dengan 4 tahap dalam tiap siklusnya. Tahapan tersebut meliputi:
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, analisis dan refleksi.
A. Kondisi Awal Prasiklus
Sebelum melaksanakan penelitian, perlu diadakan survai awal untuk mengetahui kondisi awal pembelajaran khususnya menulis karangan argumentasi.
Dengan adanya survai awal ini maka akan diketahui permasalahan yang dihadapi oleh siswa. Keadaan awal atau permasalahan ini yang akan menjadi acuan
penentuan tindakan yang akan dilakukan pada pembelajaran berikutnya. Survai awal dilaksanakan tanggal 1 Maret 2011 pukul 12.05 WIB pada saat pembelajaran
menulis karangan argumentasi. Pada kegiatan suvai awal atau prasiklus ini, guru melaksanakan proses pembelajaran seperti biasa dan peneliti duduk di belakang
sebagai partisipan pasif yakni hanya mengamati jalannya proses pembelajaran. Pada kegiatan awal prasiklus, guru memulai kegiatan pembelajaran
dengan mengucapkan salam kemudian mengondisikan siswa untuk memulai pembelajaran. Pengondisian tersebut terlihat saat guru meminta siswa untuk
membersihkan papan tulis yang masih kotor. Setelah itu guru menanyakan siswa yang tidak hadir, beberapa siswa menjawab “Eko dan Yunita”. Setelah siswa
menjawab pertanyaan, guru menulis siswa yang tidak hadir pada buku presesensi. Selain itu guru juga mengisi buku jurnal yang ada di meja guru.
51
commit to user
lxviii
Setelah melakukan presensi, guru berjalan tepat di depan semua siswa. Sebelum memulai pembelajaran guru meminta siswa menyiapkan buku, alat tulis,
dan Lembar Kerja Siswa LKS. Setelah itu, guru meminta siswa untuk membuka LKS tentang karangan argumentasi. Kegiatan pembelajaran diawali dengan
kegiatan apersepsi yang dilakukan guru dengan bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Tanya jawab tentang materi
yang telah dilaksanakan sebelumnya ini sebagai wujud untuk mempersiapkan siswa pada pembelajaran materi yang baru. Setelah melakukan tanya jawab guru
mulai menjelaskan tentang materi menulis argumentasi. Guru menjelaskan dengan ceramah dan mencatat materi menulis argumentasi yang penting di papan tulis.
Hal-hal penting tersebut hanya ditulis poin-poinnya saja, seperti argumentasi adalah, langkah menulis argumentasi, contoh argumentasi.
Pada proses pembelajaran berlangsung, siswa terlihat pasif. Beberapa siswa memperhatikan penjelasan guru dengan tenang, mencatat hal-hal penting
yang disampaikan guru dengan ceramah, tapi ada juga siswa yang tidak memperhatikan guru. Mereka ada yang berbicara dengan teman sebangku,
menyandarkan kepala di meja, menguap ditunjukkan pada lampiran halaman 119. Hal-hal yang dilakukan siswa tersebut dikarenakan pada saat guru
menjelaskan materi dengan ceramah dan tidak memantau kegiatan siswa. Hasil pantauan peneliti dari lembar observasi penilaian proses pembelajaran yang telah
ditemukan, rentang nilai total 4 – 6 yang berarti kurang ada 24 siswa 63,16 dari 38 siswa yang hadir. Sedangkan siswa yang memperoleh jumlah skor 7 – 9 yang
berarti sedang ada 9 orang siswa atau 23,69. Jumlah skor total 10 – 12 berarti yang berarti baik tercatat ada 5 orang siswa atau 13,16. Dengan ditemukannya
fakta tersebut, maka dapat dikatakan bahwa kualitas proses pembelajaran menulis karangan argumentasi siswa kelas X-5 masih tergolong rendah. Untuk suatu
kualitas proses pembelajaran yang maksimal, tentunya hasil tersebut masih jauh dari harapan. Berikut adalah tabel hasil penilaian proses pembelajaran pada saat
prasiklus dan grafiknya.
commit to user
lxix
Tabel 4. Nilai Proses Pembelajaran Menulis Argumentasi pada Prasiklus
No Nama
Nilai Total
Kriteria A
B C
1 Akbar Eko Maryanto
1 2
1 4
Kurang 2
Alfianur Tegar Sriyanto 2
3 2
7 Sedang
3 Anggi Mayang Sari
2 2
2 6
Kurang 4
Ariska Mardi Liyanti 3
2 2
7 Sedang
5 Ary kurniawan
2 3
2 7
Sedang 6
Bafin Yudika Saputra 1
2 2
5 Kurang
7 Deni Dwi Rohmad
2 2
2 6
Kurang 8
Dhanu Fiarta S. P 1
2 1
4 Kurang
9 Dian Widyaloka Wijayanti
2 2
2 6
Kurang 10
Dicky Jerry Resa Rinanda 2
2 3
7 Sedang
11 Eko Purnomo
- -
- -
- 12
Erna Dwi Susilowati 4
3 3
10 Baik
13 Eva Nur Rahma
4 3
3 10
Baik 14
Fauzi Putra Muammar 2
2 2
6 Kurang
15 Frida Ayu Kusuma D
2 2
2 6
Kurang 16
Intan Dwi Safitri 2
2 3
7 Sdang
17 Isna Eni Putri Sholekhah
2 2
3 7
Sedang 18
Laras Mugi Lestari 2
2 2
6 Kurang
19 Maya Tutik Hestari
1 2
1 4
Kurang 20
Muklis Budi M 1
2 2
5 Kurang
21 Nimas Galuh Ajeng Pawiling
1 1
2 4
Kurang 22
Novian Teguh Kurniawan 2
2 2
6 Kurang
23 Mura Martina
2 2
2 6
Kurang 24
Nurfitriyah Maritassari 3
4 3
10 Baik
25 Rendy Yohan Saputra
1 2
1 4
Kurang 26
Reni Rahayu 2
2 3
7 Sedang
27 Ria Ferawati
2 3
2 7
Sedang 28
Ricky Handoko 2
1 1
4 Kurang
29 Robi Sudarwis
3 1
1 5
Kurang 30
Rosita Sri Utami 3
3 2
8 Sedang
31 Septima Damayanti
3 2
1 6
Kurang 32
Sri Wantini 2
2 2
6 Kurang
33 Tri Yulian Lestari
1 2
1 4
Kurang 34
Vicenzo Asaliah Hutama 2
1 1
4 Kurang
35 Widiastuti Tri Yulianti
2 2
2 6
Kurang 36
Yudi Prasetya 2
1 2
5 Kurang
37 Yuli Susanti
4 4
3 10
Baik 38
Yulia Andalusia Zakiah 4
4 3
11 Baik
39 Yulinda Nuraini
1 2
2 5
Kurang 40
Yunita Estiningsih -
- -
- -
jumlah 80
83 76
238 ≤7= 14
siswa ≤7= 24
siswa Rata-rata
2,10 2,18
2 6,26
commit to user
lxx
Keterangan pernyataan: A:Keaktifan siswa selama pembelajaran meliputi: 1 mengajukan pertanyaan,
2 mengungkapkan pendapat, 3 menjawab pertanyaan, 4 memperhatikan pertanyaan orang lain, 5 menanggapi pertanyaan
B:Perhatian dan konsentrasi siswa selam pembelajaran meliputi: 1 memperhatikan penjelasan guru, 2 mencatat penjelasan guru, 3
mempelajari kembali materi yang diberikan, 4 tidak sibuk dengan aktivitasnya sendiri di kelas, 5 tidak mengobrol dengan teman
C: Minat dan motivasi dalam mengikuti pembelajaran meliputi: 1 mengerjakan tugas yang diberikan tepat waktu, 2 semangat dalam mengerjakan tugas yang
diberikan, 3 mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh atau tidak asal- asalan; 4 tidak bermalas-malasan di kelas dengan tidak bertopang dagu, tidak
meletakkan kepala di atas meja, dan lain-lain, 5 tidak mengucapkan keluhan saat pembelajaran.
Keterangan Nilai: 1. Penilaian menggunakan check list karena menurut S. Eko Putro Widoyolo
2009: 109 menyebutkan bahwa kelebihan check list adalah sangat fleksibel untuk mengecek kemampuan untuk semua jenis dan tingkat hasil
belajar semua mata pelajaran. 2. Setiap indikator perilaku bernilai 1 satu
3. Nilai merupakan jumlah skor tiap indikator perilaku 4. Keterangan diisi dengan kriteria berikut:
a. Nilai total 1 – 3 berarti kurang sekali b. Nilai total 4 – 6 berarti kurang
c.
Nilai total 7 – 9 berarti sedang
d.
Nilai total 10 – 12 berarti baik
e.
Nilai total 13 – 15 berarti baik sekali
commit to user
lxxi
Selain dengan tabel, nilai proses pembelajaran menulis argumentasi juga disajikan dengan grafik. Berikut ini adalah gambar grafik nilai proses
pembelajaran menulis argumentasi siswa pada prasiklus:
Gambar 4. Grafik Nilai Proses Pembelajaran Menulis Argumentasi pada Prasiklus Keterangan:
: Nilai Proses Prasiklus Berdasarkan grafik tersebut dapat dilihat mengenai hasil nilai proses
pembelajaran yang diperoleh setiap siswa. Garis yang ditunjukkan memberikan informasi mengenai skor nilai yang diperoleh siswa. Siswa dengan nilai rendah
tergambar dengan balok yang lebih pendek, sedangkan siswa yang nilai tinggi tergambar dengan balok yang lebih tinggi.
Dalam setiap pembelajaran, guru selalu ingin dan berusaha untuk mengaktifkan siswa. Usaha tersebut dilakukan dengan cara memberikan
2 4
6 8
10 12
1 3
5 7
9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39
R e
n ta
n g
N il
a i
Nomor Urut Siswa
commit to user
lxxii
kesempatan pada siswa untuk bertanya, tapi ternyata banyak siswa yang tidak memanfaatkan kesempatan bertanya tersebut. Hal ini terjadi karena siswa kurang
memahami bahwa penilaian tidak hanya pada hasil pembelajaran saja, tapi juga penilaian proses pembelajaran. Kebanyakan dari siswa akan menjawab pertanyaan
jika sudah ditunjuk. Dalam menjawab pertanyaan pun mereka juga kurang bersungguh-sungguh. Terkadang siswa yang ada pada kelas tersebut hanya diam
pada saat ditunjuk untuk menjawab pertanyaan Setelah guru menjelaskan materi tentang karangan argumentasi, guru
memberikan tugas pada siswa untuk membuat karangan argumentasi. Selesai memberikan tugas, guru duduk di meja guru sambil membaca buku pendamping
pelajaran, sedangkan kondisi kelas tenang karena siswa sibuk menulis. Dari pengamatan peneliti ada beberapa siswa yang tidak langsung menulis, tapi justru
mengobrol dengan teman sebangku. setelah waktu tinggal 15 menit, guru meminta siswa untuk memeriksa pekerjaan mereka kembali. Waktu telah menunjukkan
pukul 13.15 WIB, guru hanya melihat beberapa pekerjaan siswa yang duduk di deretan depan. Sehingga siswa yang duduk di deretan belakang tidak memeriksa
pekeerjaan mereka, tapi justru berbincang dengan teman yang lain. Setelah waktu tinggal 5 menit guru meminta siswa mengumpulkan pekerjaan mereka ke meja
guru. Pada akhir pembelajaran guru menutup pelajaran dengan doa bersama yang dipimpin oleh ketua kelas.
Pembelajaran yang dilakukan oleh guru tersebut masih bersifat konvensional. Pembelajaran masih berpusat pada guru, walaupun terkadang guru
member kesempatan pada siswa untuk bertanya. Metode yang digunakan oleh guru hanya ceramah dan sedikit tanya jawab. Penugasan adalah sebagai evaluasi
akhir pembelajaran. Simpulan hasil wawancara dengan siswa pada prasiklus tentang
pembelajaran menulis argumentasi adalah sebagai berikut: 1 siswa kurang tertarik dengan pembelajaran menulis di kelas; 2 dalam kaitannya dengan
pembelajaran menulis argumentasi siswa cenderung sulit untuk menemukan fakta atau alasan pendukung tema yang akan ditulis; 3 kecenderungan siswa bertanya
kepada teman pada saat mengalami kesulitan; 4 guru langsung memberikan
commit to user
lxxiii
tugas untuk membuat sebuah karangan dan jarang dikoreksi; 5 siswa kurang termotivasi untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran di kelas.
Berdasarkan simpulan hasil wawancara yang dilakukan pada beberapa siswa tersebut, diketahui bahwa pembelajaran menulis karangan argumentasi
dianggap siswa membosankan. Dalam menyampaikan materi, guru mencatatat poin penting di papan tulis kemudian menjelaskan poin-poin tersebut dengan
lisan. Pada inti pembelajaran siswa ditugasi untuk membuat sebuah karangan argumentasi sebagai wujud evaluasi pembelajaran. Pada pembelajaran ini siswa
merasa kebingungan tentang hal yang akan ditulis. Siswa cenderung bingung karena tidak mempunyai gambaran tentang tema yang akan mereka tulis. Dengan
adanya hal tersebut, ada beberapa siswa yang tidak langsung menulis saat guru memberi tugas. Siswa yang bingung, kemudian menunggu siswa lain menulis dan
melihat hasil pekerjaan teman tersebut. Dari hasil wawancara dengan guru bahasa Indonesia, yakni bapak Sanusi,
S. Pd yang dilaksanakan di ruang perpustakaan SMA Negeri 2 Karanganyar, diperoleh simpulan sebagai berikut: 1 menurut guru pembelajaran di kelas
belum sesuai dengan tujuan pembelajaran, misalnya saja siswa belum menguasai penggunaan ejaan dan tanda baca degan benar,penuangan isi kurang sesuai
dengan tema tema yang dibahas; 2 guru hanya sebatas membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP secara umum tidak mendetail; 3 materi yang
disampaikan guru hanya dengan ceramah; 4 siswa tidak terlalu aktif dalam pembelajaran. Dengan adanya simpulan tersebut, dapat diketahui bahwa
pembelajaran tersebut masih bersifat konvensional, guru masih sangat dominan di dalam kelas, dan siswa kurang dapat berpartisipasi dalam proses pembelajaran.
Untuk lebih jelasnya, berikut disajikan tabel hasil nilai pembelajaran menulis karangan argumentasi siswa pada prasiklus:
commit to user
lxxiv
Tabel 5. Nilai Hasil Pembelajaran Menulis Karangan Argumentasi pada Prasiklus
No Nama
Skor Jum-
lah Ket
Isi Organi-
sasi Isi Kosa-
kata Pengem
Bahasa Me
ka nik
1 Akbar Eko Maryanto
14 8
14 18
4 58
T T 2
Alfianur Tegar Sriyanto 18
14 13
18 3
66 T
3 Anggi Mayang Sari
15 13
15 18
4 65
T 4
Ariska Mardi Liyanti 18
13 12
15 4
62 T T
5 Ary kurniawan
16 14
15 18
5 68
T 6
Bafin Yudika Saputra 13
8 10
13 3
47 T T
7 Deni Dwi Rohmad
14 10
14 18
3 59
T T 8
Dhanu Fiarta S. P 17
14 15
18 4
68 T
9 Dian Widyaloka Wijayanti
17 14
9 12
3 55
T T 10
Dicky Jerry Resa Rinanda 15
14 13
18 4
64 T T
11 Eko Purnomo
- -
- -
- -
- 12
Erna Dwi Susilowati 17
15 13
14 4
63 T T
13 Eva Nur Rahma
18 13
12 12
3 58
T T 14
Fauzi Putra Muammar 17
9 9
10 2
47 T T
15 Frida Ayu Kusuma D
13 10
13 15
3 57
T T 16
Intan Dwi Safitri 17
10 15
16 5
53 T T
17 Isna Eniy Putri Sholekhah
18 13
15 18
3 67
T 18
Laras Mugi Lestari 18
13 16
13 3
63 T T
19 Maya Tutik Hestari
17 12
14 16
4 63
T T 20
Muklis Budi M 18
9 14
11 3
55 T T
21 Nimas Galuh Ajeng P
21 14
15 14
4 68
T 22
Novian Teguh Kurniawan 17
10 11
16 3
57 T T
23 Nura Martina
20 13
14 18
4 69
T 24
Nurfitriyah Maritassari 14
13 15
18 4
64 T T
25 Rendy Yohan Saputra
17 11
12 11
4 55
T T 26
Reni Rahayu 18
11 10
13 3
55 T T
27 Ria Ferawati
16 15
14 18
3 66
T 28
Ricky Handoko 13
14 14
18 4
63 T T
29 Robi Sudarwis
13 10
13 15
3 57
T T 30
Rosita Sri Utami 17
13 14
19 4
67 T
31 Septima Damayanti
14 9
14 18
4 59
T T 32
Sri Wantini 17
14 15
16 4
66 T
33 Tri Yulian Lestari
18 15
16 19
4 72
T 34
Vicenzo Asaliah Hutama 13
10 14
12 4
53 T T
35 Widiastuti Tri Yulianti
12 13
12 20
5 62
T T 36
Yudi Prasetya 13
9 14
15 4
55 T T
37 Yuli Susanti
17 10
14 17
4 62
T T 38
Yulia Andalusia Zakiah 18
13 17
18 3
69 T
39 Yulinda Nuraini
20 17
15 16
4 72
T 40
Yunita Estiningsih -
- -
- -
- -
Nilai rata-rata 16,02
12,02 13,53
15,84 3,66
61,29 ≥65=
13 siswa
Keterangan: T
: Tuntas TT
: Tidak Tuntas
commit to user
lxxv
Berdasarkan tabel tersebut diperoleh informasi bahwa pretes yang dilakukan pada saat survai awal prasiklus, diketahui bahwa kemampuan menulis
karangan argumentasi pada siswa kelas X-5 SMA Negeri 2 Karanganyar masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari jumlah siswa yang hadir pada saat
pembelajaran tersebut yaitu 38 siswa hanya 13 siswa yang mencapai nilai di atas batas ketuntasan. Dengan kata lain, ketuntasan belajar siswa dalam menulis
karangan argumentasi hanya 34,21. Proses penilaian hasil pembelajaran menulis karangan tersebut
didasarkan pada pedoman menulis yang telah diadaptasi dari Burhan Nurgiyantoro. Selain dengan tabel, nilai hasil pembelajaran juga dapat
digambarkan dengan grafik. Berikut ini adalah grafik batang nilai hasil pembelajaran pada prasiklus:
Gambar 5. Grafik Nilai Hasil Pembelajaran Menulis Argumentasi pada Prasiklus Keterangan:
: Nilai Hasil Prasiklus
10 20
30 40
50 60
70 80
1 3
5 7
9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39
R e
n ta
n g
N il
a i
Nomor urut Sisw a
commit to user
lxxvi
Dari grafik di atas, diperoleh informasi mengenai sebaran nilai yang diperoleh siswa. Siswa yang memperoleh nilai tinggi, digambarkan dengan balok
yang tinggi. Begitu pula siswa yang memperoleh nilai rendah, digambarkan dengan balok yang rendah pula. Grafik tersebut ditampilkan untuk
menggambarkan lebih lanjut perolehan nilai siswa berdasaran tabel 5. Berdasarkan hasil evaluasi menulis karangan, observasi, dan wawancara
dengan guru dan siswa, dapat direfleksi bahwa beberapa faktor yang menjadikan kualitas proses dan hasil pembelajaran menulis karangan argumentasi siswa
rendah adalah sebagai berikut: 1. Siswa kurang tertarik pada pembelajaran menulis.
Ketidaktertarikan siswa terhadap pembelajaran menulis terlihat pada saat pembelajaran berlangsung banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan
guru, tapi justru berbincang dengan teman, menyandarkan kepala di meja, menguap. Selain itu pada saat guru member tugas menulis karangan
argumentasi, banyak siswa yang mengeluh. Dari hasil penilaian proses pembelajaran menunjukkan bahwa dari 38 jumlah siswa yang hadir pada
pertemuan tersebut, hanya ada 13 siswa yang mencapai batas tuntas yaitu memperoleh nilai lebih dari 7.
2. Siswa kesulitan dalam mengungkapkan dan mengorganisasikan gagasan. Berdasarkan hasil pekerjaan siswa menunjukkan bahwa sebagian besar
siswa belum mampu mengorganisasikan gagasan secara baik. Hal ini terlihat pada karangan siswa yang sebagian besar pengungkapan gagasan masih kacau,
tidak terorganisasi, tidak runtut, dan ada beberapa gagasan yang diulang-ulang sehingga karangan belum kohesif dan koherensif.
Hal tersebut dapat terlihat dalam contoh karangan siswa yang dapat dilihat pada lampiran halaman 137. Kesehatan adalah sesuatu yang paling
berharga bagi tubuh kita. Kita bisa menjaga kesehatan kita dengan cara berolahraga dan makan makanan yang bergizi agar kita tidak mudah sakit..
Dalam penggalan karangan tersebut dapat terlihat bahwa antara kalimat satu dan kalimat berikutnya tidak mendukung. Seharusnya pada kalimat kedua
dijelaskan pendapat yang mendukung keterangan bahwa kesehatan adalah
commit to user
lxxvii
sesuatu yang berharga bagi tubuh kita. Pembuatan kalimat pendukung tersebut dapat diganti dengan “Dengan tubuh kita sehat maka segala aktivitas akan
terlaksana dengan lancar. Apabila tubuh kita tidak sehat maka segala aktivitas akan terganggu, misalnya: kita tidak bisa belajar,tidak bisa bermain, dan lain-
lain”. 3. Siswa belum menggunakan ejaan serta tanda baca yang tepat.
Berdasarkan hasil karangan siswa diketahui bahwa masih banyak terdapat kesalahan ejaan dan tanda baca. Siswa masih kesulitan dalam
penulisan huruf kapital, pemakaian tanda koma, penulisan kata depan, dan penulisan singkatan.
a. Penulisan huruf kapital, misalnya pada penggalan kalimat: Pencemaran udara polusi udara dapat menyebabkan: Kerusakan Saluran Pernapasan
pada manusia, Mencemari lingkungan khususnya lingkungan udara, Menimbulkan Pemanasan global, Menimbulkan air hujan yang
mengandung asam basa, Merusak lapisan ozon dan atmosfir bumi, dan lain sebagainya dapat dilihat pada lampiran halaman 133. Penggunaan huruf
besar pada kalimat tersebut adalah salah karena huruf “K, S, P, M” pada kata “Pencemaran, Kerusakan,
Saluran, Pernapasan,
Pemanasan, Menimbulkan, Merusak” bukanlah huruf pertama pada awal kalimat, tapi
hanya pada kalimat penjelas dari kalimat sebelumnya sehingga hurufnya harus kecil sehingga penulisannya menjadi “pencemaran, kerusakan,
saluran, pernapasan, pemanasan, menimbulkan, merusak”. b. Pada kehidupan kita sampah merupakan dampak lingkungan yang
menimbulkan masalah bagi manusia Tapi sampah juga dapat dimanfaatkan bagi manusia dapat dilihat pada lampiran halaman 131.
Dalam kalimat tersebut seharusnya sebelum kata “tapi” terdapat tanda koma karena tanda koma tersebut untuk memisahkan kalimat setara yang
satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului kata tetapi atau tapi. Selain itu penulisan “Tapi” pada kalimat tersebut seharusny huruf “T” kecil
karena bukan huruf pertama pada awal kalimat.
commit to user
lxxviii
c. Penulisan kata depan dan singkatan, misalnya pada kalimat: Sampah ini bisa juga di olah kembali menjadi barang-barang yg bagus lampiran
halaman 131. Kata di olah dalam kalimat tersebut seharusnya tidak dipisah karena “di” pada kata “di olah” bukan sebagai kata depan, tetapi sebagai
awalan. Sedangkan kata yg seharusnya tidak disingkat, tetapi ditulis lengkap menjadi yang.
4. Guru belum menemukan strategi yang tepat untuk mengajarkan menulis karangan pada siswa.
Dalam mengajarkan menulis karangan argumentasi pada siswa guru cenderung menngunakan cara konvensional, yaitu dengan ceramah. Dengan
cara ini siswa hanya banyak mendengarkan penjelasan guru tentang hakikat karangan
argumentasi, kemudian
menjelaskan langkah-langkahnya,
selanjutnya guru memita siswa untuk membuat karangan argumentasi. Dengan guru langsung meminta siswa untuk mengarang, siswa kesulitan untuk
menemukan fakta-fakta yang mendukung untuk dikembangkan menjadi sebuah karangan utuh. Selain itu, mereka juga bingung tentang hal yang akan mereka
tulis. Karena bingung menyebabkan mereka tidak langsung menulis karangan. Siswa justru menopang dagu, melihat teman lain yang sudah menulis, berbicara
dengan teman lain. Pada akhir pembelajaran, karangan argumentasi yang telah dibuat dikumpulkan. Hasil dari karangan yang dibuat siswa pun tidak
memuaskan. Banyak dari karangan siswa yang belum mencapai KKM, yaitu sebesar 65.
Berdasarkan analisis dan refleksi di atas, peneliti dan guru merasa perlu untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan kualitas hasil pembelajaran
menulis karangan argumentasi pada siswa. Untuk itulah peneliti berdiskusi dengan guru untuk merencanakan langkah selanjutnya pada tanggal 5 maret 2011.
Peneliti dan guru sepakat untuk melaksanakan tindakan pada siklus I pada hari selasa, tanggal 8 Maret 2011.
commit to user
lxxix
B. PELAKSANAAN TINDAKAN DAN HASIL PENELITIAN