91
Gambar 7
Peningkatan Rata-Rata Nilai Pretest dan Posttest Pada Indikator Kontrol Terhadap Impuls
c. Indikator Optimis
Hasil uji efektivitas layanan konseling sebaya dalam meningkatkan resiliensi peserta didik pada indikator optimis sebagai berikut:
Tabel 22
Hasil Uji t Paired Sample Test Resiliensi Peserta Didik Pada Indikator Optimis
Hasil Rata-
rata Sd
Perbedaan rata-rata
Statistik uji t
Sig Sig.2
tailed Keterangan
Prettest 4,8000
1,03280 1,13529
0,557 0,462 0,591
Tidak signifikan
Posttest 5,0000
1,81650 Berdasarkan Tabel 22 pada indikator optimis, hasil uji t paired sample
test nilai perbandingan pretest dan posttest adalah tidak signifikan, karena memiliki nilai sig 2. Tailed ≥ 0,05 0,000 ≥ 0,05. Jika dilihat dari rata-rata,
45 45.5
46 46.5
47 47.5
48 48.5
Indikator 2 pretest
posttest
92 maka pingkatan pada indikator optimis pada hasil posttest lebih tinggi
dibandingkan hasil pretest. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan layanan konseling sebaya lebih efektif dalam meningkatkan optimis peserta didik.
Peningkatan indikator optimis peserta didik terlihat pada gambar berikut ini:
Gambar 8
Peningkatan Rata-Rata Nilai Pretest dan Posttest Pada Indikator Optimis
d. Indikator Kemampuan Menganalisis Masalah
Hasil uji efektivitas layanan konseling sebaya dalam meningkatkan resiliensi peserta didik pada indikator kemampuan menganalisis masalah
sebagai berikut: 47
47.5 48
48.5 49
49.5 50
50.5
Indikator 3 pretest
posttest
93
Tabel 23
Hasil Uji t Paired Sample Test Resiliensi Peserta Didik Pada Indikator Kemampuan Menganalisis Masalah
Hasil Rata-
rata Sd
Perbedaan rata-rata
Statistik uji t
Sig Sig.2
tailed Keterangan
Prettest 7,3000
2,00278 1,96921
4,657 0,242 0,001
Signifikan Posttest
10,2000 1,54919
Berdasarkan Tabel 23 pada indikator kemampuan menganalisis masalah, hasil uji t paired sample test nilai perbandingan pretest dan posttest
meningkat dan signifikan, karena memiliki nilai sig 2. Tailed ≤ 0,05 0,001 ≤ 0,05. Jika dilihat dari rata-rata, maka pingkatan pada indikator kemampuan
menganalisis masalah pada hasil posttest lebih tinggi dibandingkan hasil pretest. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan layanan konseling sebaya
lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menganalisis penyebab masalah. Peningkatan indikator kemampuan
menganalisis masalah peserta didik terlihat pada gambar berikut ini:
94
Gambar 9
Peningkatan Rata-Rata Nilai Pretest dan Posttest
Pada Indikator Kemampuan Menganalisis Masalah
e. Indikator Empati