Analisis Efektivitas Promosi Saus Cabai Organik PT Amani Mastra Cigombong Sukabumi

(1)

CIGOMBONG SUKABUMI

Oleh

ANDIKA NURAGA BUDIMAN

H24087043

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2011


(2)

Saus Cabai Organik PT Amani Mastra Cigombong Sukabumi. Di bawah bimbingan SITI RAHMAWATI.

Pertanian merupakan salah satu sektor terbesar untuk pencaharian utama sebagian besar masyarakat di Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara agraris yang masyarakatnya sebagian besar petani, sehingga banyak petani ataupun orang yang menjalani usaha pertanian berupaya meningkatkan hasil dan kualiLtas produk pertanian. Berbagai praktek dilakukan untuk meningkatkan hasil pertaniannya. Salah satu perusahaan yang berperan dalam pertanian organik yaitu PT Amani Mastra. Perusahaan tersebut bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja bagi masyrakat dan berinisiatif dalam menggabungkan bisnis dengan perbaikan lingkungan alam menciptakan berbagai produk organik. Produk-produk tersebut kini sudah menjadi produk organik yang unggul dalam pasar organik. PT Amani Mastra telah menciptakan berbagai produk sayuran organik yang unggul, dengan menciptakan berbagai inovasi untuk memuaskan pelanggan melalui promosi yang dilakukan oleh PT Amani Mastra. Hal tersebut memicu PT Amani Mastra yang telah melihat kondisi pasar yang berkembang, maka PT Amani Mastra menciptakan produk baru yaitu Saos cabe organik. Saos yang dibuat dengan organik, sehingga tidak ada bahan kimia yang terkandung dalam saos tersebut.

Berbagai macam promosi yang telah dilakukan PT Amani Mastra, mulai dari penyebaran brosur, pemasangan mini banner, mengikuti pameran. Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan, maka penelitian bertujuan untuk (1) Menganalisa jenis kegiatan promosi yang dilakukan PT Amani Mastra. (2) Mengetahui respon konsumen terhadap keefektifan promosi yang dilakukan oleh PT Amani Mastra. (3) Menganalisa kesesuaian antara biaya promosi yang dikeluarkan dengan tingkat penjualan.

Metode pengolahan dan analisis yang digunakan adalah software SPSS 11,50 dan Microscoft Exel, serta menggunakan EPIC Model (Empaty, Persution, Impact and Communication) dan Analisa Koefisien Korelasi untuk mengukur keefektivan promosi yang dilakukan.

Hasil EPIC Model menunjukkan bahwa dimensi empathy memiliki rataan 2,72 persen nilai tersebut berada dalam rentang skala efektif, dimensi persuation

memiliki rataan 2,735 persen atau berada dalam rentang skala efektif, dimensi

impact memiliki rataan 2,752 persen atau berada dalam rentang skala efektif dan dimensi communication memiliki rataan 2,75 persen atau berada dalam rentang skala efektif. Menurut hasil penelitian, secara keseluruhan nilai EPIC Rate adalah sebesar 2,739 persen. Nilai ini berada dalam rentang skala efektif. Hal ini menunjukan bahwa promosi yang dilakukan oleh Saus Cabai Organik PT Amani Mastra efektif.

Diketahui bahwa koefisien biaya promosi dengan jumlah penjualan positif 0,604, nilai tersebut berada pada rentang nilai 0,41-0,70. Hal ini dapat disimpulkan korelasi antara jumlah biaya promosi yang dikeluarkan dengan jumlah penjualan terjadi memiliki hubungan yang positif dengan tingkat keeratan yang kuat.


(3)

CIGOMBONG SUKABUMI

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen

Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh :

ANDIKA NURAGA BUDIMAN

H24087043

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2011


(4)

Nama : Andika Nuraga Budiman

NIM : H 24087043

Menyetujui Pembimbing,

(Dra. Siti Rahmawati, M.Pd.)

NIP 195912311986012003

Mengetahui Ketua Departemen,

(Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc.)

NIP 196101231986011002


(5)

vii

Penyusunan skripsi telah banyak dibantu oleh berbagai pihak baik secara moril maupun materil. Oleh karena itu, penulis banyak berterima kasih kepada: 1. Dra. Siti Rahmawati, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah banyak

meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, saran, motivasi dan pengarahan kepada penulis.

2. Prof. Dr. Ir. WH. Limbong, MSc. dan Farida Ratnadewi, SE, MM. Selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan dan pembetulan bagi penelitian penulis.

3. Seluruh Staf Manajemen PT Amani Mastra. yang telah membantu dan mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Ibunda Dra. Hj. Soeprobowati, Ayahanda Dr. H. Joko Sulistyo, M.sc. serta adik-adik yang tercinta, Arini Mestika Budiani, Amd. dan Andina Nisrina Budiazmi. Terima kasih yang begitu luar biasa atas perhatian, dukungan dan doanya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 5. Seluruh Staf Pendidikan dan Staf kependidikan Program Sarjana Alih Jenis

Manajemen yang telah membantu penulis selama menjalankan kegiatan perkuliahan hingga penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Muhamad Ridwan yang telah membantu memberikan data dan bantuan sehingga penelitian penulis selesai.

7. PT Amani Mastra yang telah membantu dan mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian.

8. Eritrina Arshaning Putri, S.Pi. Sebagai individu yang berhaga bagi penulis telah memberi semangat dan motivasi kepada penulis.

9. Agus Satria Budiman SE, yang telah membantu dan memberikan saran kepada penulis agar penelitian ini dapat terselesaikan.

10. Mochammad Reza dan Lony Duta Pratama yang telah memberikan bantuan dan dukungan moral kepada penulis.

11. Seluruh teman-teman dari Alih Jenis Manajemen yang selalu bersama-sama membuat kenangan indah selama kuliah.


(6)

vi

Segala puji senantiasa dipanjatkan ke khadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini dengan baik. Proposal penelitian ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Sarjana Manajemen Alih Jenis, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Penelitian ini berjudul Analisis Efektivitas Promosi Saos Cabai Organik PT AMANI MASTRA Cigombong Sukabumi. Penulis selalu berusaha agar penelitian ini disusun dengan sebaik mungkin. Namun demikian, saran dan kritik untuk perbaikan yang bersifat membangun dalam penulisan ini sangat diharapkan. Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, serta membalas kebaikan semua pihak yang telah memberikan doa, bantuan, dan dukungannya kepada penulis. Penulis berharap semoga proposal penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkannya.

Bogor, April 2011


(7)

viii

DAFTAR ISI

Halaman RANGKUMAN

RIWAYAT HIDUP ... v

KATA PENGANTAR ... vi

UCAPAN TERIMA KASIH ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 3

1.3. Tujuan Penelitian ... 4

1.4. Kegunaan Penelitian ... 5

1.5. Batasan Penelitian ... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemasaran ... 6

2.2. Bauran Pemasaran ... 6

2.3. Bauran Promosi ... 7

2.4. Efektifitas ... 12

2.5. Promosi ... 12

2.6. Metode Penganggaran Promosi ... 14

2.7. EPIC Model ... 15

2.8. Saos Cabe Organik ... 16

2.7. Keunggulan Saos Cabe Organik ... 17

2.8. Penelitian Terdahulu ... 18

III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ... 19

3.2. Penentuan Lokasi Penelitian... 20

3.3. Data dan Sumber Data ... 20

3.4. Penentuan Jumlah Sampel dan Penarikan Sampel ... 21

3.5. Metode Pengumpulan... 21

3.5.1 Uji Validitas ... 22

3.5.2 Uji Reliabilitas ... 23

3.6. Pengolahan dan Analisis Data ... 23


(8)

ix IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan ... 28

4.1.1 Sejarah Perusahaan ... 29

4.1.2 VISI, MISI, dan Tujuan PT Amani Mastra ... 31

4.1.3 Produk-Produk PT Amani Mastra ... 31

4.1.4 Proses Pembuatan Saus Cabai Organik ... 36

4.1.5 Produksi Saus Cabai Organik ... 37

4.1.6 Struktur Organisasi PT Amani Mastra ... 38

4.2. Strategi Promosi dan Kegiatan Promosi PT Amani Mastra .... 40

4.2.1 Periklanan ... 40

4.2.2 Penjualan Personal ... 40

4.2.3 Promosi Penjualan ... 41

4.2.4 Publisitas dan Hubungan Masyarakat ... 41

4.2.5 Pemasaran Langsung ... 42

4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner ... 42

4.4. Karakteristik Pelanggan ... 43

4.4.1 Jenis Kelamin ... 43

4.4.2 Usia ... 44

4.4.3 Pendidikan ... 45

4.4.4 Pekerjaan ... 45

4.4.5 Pendapatan per Bulan ... 46

4.5. Hasil Jawaban Pelanggan ... 46

4.6. EPIC Model ... 48

4.6.1 Dimensi Empati ... 49

4.6.2 Dimensi Persuasi ... 49

4.6.3 Dimensi Dampak ... 50

4.6.4 Dimensi Komunikasi ... 51

4.6.5 EPIC Rate ... 51

4.7. Analisis Korelasi Pearson ... 52

4.8. Implikasi Manajerial ... 55

KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan ... 57

2. Saran ... 58


(9)

x

DAFTAR TABEL

No Halaman

1. Bauran Promosi ... 11

2. Bobot Nilai EPIC Model ... 25

3. Rentang Skala Keputusan EPIC Model ... 25

4. Tabel Pembagian Peran Kerja Saos Cabai Organik PT Amani Mastra ... 37

5. Daftar Supermarket Kerjasama PT Amani Mastra ... 37

6. Nilai Korelasi Uji Validitas Kuesioner... 43

7. Hasil Jawaban Pelanggan dengan Menggunakan EPIC Model ... 47

8. Dimensi Empati ... 49

9. Dimensi Persuasi ... 50

10. Dimensi Dampak ... 50

11. Dimensi Komunikasi ... 51

12. Hasil Perhitungan Korelasi Pearson ... 54


(10)

xi

DAFTAR GAMBAR

No Halaman

1. Konsep Kerangka Pemikiran ... 19

2. Proses Produksi Saus Cabai Organik ... 38

3. Struktur Organisasi PT Amani Mastra ... 39

4. Karakteristik Jenis Kelamin Pelanggan ... 44

5. Karakteristik Usia Pelanggan ... 44

6. Karakteristik Pendidikan Pelanggan ... 45

7. Karakteristik Pekerjaan Pelanggan ... 45


(11)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

No Halaman

1. Data Penjualan Saus Cabai Organik PT Amani Mastra dalam

1 tahun ... 61

2. Hasil Uji Kesahihan Kuesioner EPIC Model... 62

3. Uji keabsahan kuesioner EPIC Model ... 63

4. Data Penjualan Saus Cabai Organik PT Amani Mastra ... 64

5. Kuesioner Penelitian ... . 65


(12)

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pertanian merupakan salah satu sektor terbesar untuk pencaharian utama sebagian besar masyarakat di Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara agraris yang masyarakatnya sebagian besar petani, sehingga banyak petani ataupun orang yang menjalani usaha pertanian berupaya meningkatkan hasil dan kualitas produk pertanian. Berbagai praktek dilakukan untuk meningkatkan hasil pertaniannya. Pertanian konvensional merupakan pertanian yang menggunakan bahan anorganik dan senyawa kimia sintetis. Namun setelah beberapa waktu, praktek tersebut menimbulkan masalah, antara lain terjadinya kerusakan-kerusakan yang dialami oleh ekosistem lahan pertanian, penurunan hasil pertanian, serta bahayanya bahan kimia tersebut terhadap kesehatan manusia.

Salah satu perusahaan yang berperan dalam pertanian organik yaitu PT Amani Mastra yang didirikan oleh Ir. Wardah Tafif Alkatiri dan suaminya Mochammad Tafif Djoenaidi pada bulan Desember 1999 dengan lokasi kebun desa Ciburial, Bogor. Amani merupakan sebuah

social entrepreneurial foundation, dimana tujuan kemanusiaan dan lingkungan hidup ditopang oleh kegiatan ekonomi untuk bisa menjadikan lembaga ini mandiri dan mampu membiayai diri sendiri. Perusahaan yang bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat dan berinisiatif dalam menggabungkan bisnis dengan perbaikan lingkungan alam ini menciptakan bebagai produk organik. Produk-produk tersebut kini sudah menjadi produk organik yang unggul dalam pasar organik.

Perusahaan yang bergerak dalam pertanian organik tersebut saat ini telah memiliki lahan perusahaan yang berkembang dengan baik, lokasi tersebut bekasi yang dijadikan kantor pusat Amani Mastra, desa Cigombong, Sukabumi dimana lokasi tersebut dijadikan lahan pemanenan serta kantor cabang di Cigombong lokasi tersebut sebagian besar dilakukannya aktifitas kerja perusahaan, dan di Bondongan,


(13)

Empang yang baru saja membangun lokasi kantor cabang yang khusus melakukan aktifitas bisnis dalam mengelola produk dry food.

PT Amani Mastra yang telah bergerak dibidang sayuran organik, ternyata memiliki kelebihan dari segi lokasi yang terletak dari mata air yang melimpah, serta dapat membuat pupuk organik dan pestisida nabati sendiri, menggunakan pola tanam yang sesuai untuk pertanian organik. Kelebihan lainnya PT Amani Mastra telah menjalin kerjasama dengan berbagai kementrian dan lembaga-lembaga pertanian maupun lainnya yang sejak dimulai dari tahun 2000. Prestasi dalam kualitas perusahaan tersebut dimana dibutuhkan waktu selama 3 tahun untuk mendapatkan sertifikat Codex Alimentarius yang diperoleh dari negara Belanda dengan proses pertama didatangi tim sukarela dari Belanda untuk mengecek sistem organik (Mr.Nijwenig telah tinggal di kebun Amani selama satu bulan) dan tahap berikutnya yaitu dokumentasi dan tahap terakhir sertifikasi, dengan adanya hal tersebut sudah menjadi prestasi tersendiri bagi perusahaan.

PT Amani Mastra juga memiliki unit usaha CV Niaga Mastra yang memproduksikan hasil-hasil olahan pertanian dan perkebunan. Produk-Produk yang dihasilkan diantaranya Mie organik yang terbuat dari sayuran (kerjasama dengan JAVARA, LIPI, dan pabrikpengolahan mie). Produk yang dihasilkan olahan dari PT Amani Mastra yaitu Saus cabai organik, saos Tomat organik, Selai Nanas Organik dan Selai Kacang organik merupakan hasil dari Amani dengan LIPI Subang (Pusat Pengembangan Teknologi Tepat Guna LIPI). Produk-produk tersebut menciptakan berbagai produk sayuran organik yang unggul. Hal tersebut memicu PT Amani Mastra yang telah melihat kondisi pasar yang sudah berkembang dan melihat permintaan yang terus menerus, maka perusahaan menciptakan produk yang dapat menjadi produk unggulan yaitu Saus cabai organik. Saos yang dibuat dengan organik, sehingga tidak ada bahan kimia yang terkandung dalam saos tersebut. Produk tersebut merupakan produk yang baru dibuat oleh PT Amani Mastra, karena produk tersebut masih terlihat awam oleh dimata konsumen, yang


(14)

mana produk tersebut masih di tahap growing maka dilakukannya kegiatan promosi pada produk tersebut agar dapat meningkatkan jumlah penjualannya. Berbagai macam promosi yang telah dilakukan PT Amani Mastra, mulai dari penyebaran brosur, pemasangan mini banner, mengikuti pameran.

Melihat kondisi yang sedang terjadi, adanya ketertarikan pada permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan untuk mengetahui promosi yang telah dilakukan oleh PT Amani Mastra dalam memasarkan Saus Cabai Organik. Produk Saus Cabai Organik dapat menarik perhatian pelanggan melalui promosi PT Amani Mastra, baik dari segi kemasan, rasa, dan harga dalam produk ini dapat menjadikan produk unggul dari PT Amani Mastra walaupun produk tersebut masih terbilang produk baru. Pernyataan tersebut dapat menjadikan alasan bagi penelitianini untuk mengetahui bagaimana analisis efektifitas promosi dalam mempromosikan produk tersebut.

1.2. Perumusan Masalah

Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan, masyarakat mulai memilih dan mengkonsumsi pangan yang aman bagi kesehatan tubuh dan bebas dari bahan anorganik serta senyawa kimia. Adanya perubahan konsumsi pada masyarakat merupakan peluang bisnis bagi PT Amani Mastra yang bergerak di bidang pertanian organik. PT Amani Mastra merupakan perusahaannya yang bergerak di bidang pertanian organik yang telah berdiri sejak tahun 2001. PT Amani Mastra merupakan salah satu pionir dalam pertanian organik di Indonesia. Perusahaan tersebut bergerak di bidang pertanian organik dengan berbagai unit bisnis yang ditekuni yaitu divisi produksi di bidang sayuran organik, beras dan kacang-kacangan organik, pabrik pengolahan kedelai organik, telur ayam dan daging ayam organik, gula aren alami dan dry food.

Salah satu dedikasi perusahaan Amani Mastra dalam membuat kehidupan masyarakat menjadi lebih baik adalah dengan dihasilkannya produk baru, yaitu saus cabe merah organik. Mengingat di Indonesia


(15)

telah terjadi perubahan pola konsumsi dengan seiring maraknya produk makanan.Masyarakat gemar menambah penyedap untuk menambah cita rasa pada makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Salah satunya adalah Saus Cabai Organik.Penggunaan Saus CabaiOrganik sebagai penyedap makanan sudah lama dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Penggunaan saus organik di setiap restoran sampai warung-warung dipinggir jalan menggunakan saus cabai dan saus tomat sebagai penyedap makanan.

Perusahaan yang bergerak dalam bisnis sayuran organik, maka penting bagi perusahaan untuk mengetahui pentingnya menganalisa efektifitas promosi yang dilakukan untuk produknya. Berbagai kegiatan promosi yang telah dilakukan oleh PT Amani Mastra seperti periklanan, pemasaran langsung, promosi penjualan, penjualan pribadi, dan penjualan personal. Permasalahan yang dihadapi oleh PT Amani Mastra adalah promosi yang telah dilakukan oleh perusahaan sudah efektif atu belum efektif dalam mempromosikan Saus Cabai Organik PT Amani Mastra, oleh karena itu perusahaan perlu mengetahui apakah promosi tersebut telah efektif tersebut telah efektif untuk menarik minat konsumen. Berdasarkan uraian di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kegiatan promosi yang telah dilakukan dalam mempromosikan Saus Cabai Organik PT Amani Mastra?

2. Bagaimana respon konsumen terhadap promosi yang dilakukan oleh PT Amani Mastra melalui empat dimensi, yaitu empati, persuasi, dampak, dan komunikasi?

3. Bagaimana efektivitas biaya promosi terhadap jumlah penjualan yang diharapkan?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan, maka penelitian bertujuan,


(16)

2. Mengetahui respon konsumen terhadap keefektifan promosi yang dilakukan oleh PT Amani Mastra.

3. Menganalisis efektivitas antara biaya promosi yang dikeluarkan dengan tingkat penjualan.

1.4. Kegunaan Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam mengformulasikan strategi promosinya untuk masa depan, terutama bagi PT Amani Mastra.

2. Dapat melihat sejauh mana keefektifan promosi yang dilakukan oleh PT Amani Mastra.

3. Dapat dijadikan sebagai bahan rujukan dalam mengembangkan perusahaan ke depannya.

1.5. Batasan Penelitian

Penelitian ini menganalisis efektifitas promosi pada PT Amani Mastra. Hal ini bertujuan untuk menganalisis keefektifan promosi yang dilakukan dalam mempertahankan konsumen yang dimiliki PT Amani Mastra. Pemilihan lokasi penelitian secara sengaja (purposive) dengan mempertimbangkan bahwa PT Amani Mastra merupakan salah satu perusahaan sayuran organik yang baik. Pengumpulan data dilaksanakan mulai awal Juni 2010 sampai Februari 2011.


(17)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pemasaran

Menurut Kotler (2005), pemasaran adalah suatu proses sosial dimana melalui proses tersebut individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain. Definisi pemasaran ini bersandar pada konsep inti berikut : kebutuhan (needs), keinginan (wants) dan permintaan (demands), produk (barang dan jasa), nilai dan kepuasan, pertukaran dan transaksi, hubungan dan jaringan kerja, saluran pemasaran, rantai pasokan, persaingan serta lingkungan pemasaran

Marketing atau Pemasaran adalah suatu perpaduan dari aktivitas-aktivitas yang saling berhubungan untuk mengetahui kebutuhan konsumen serta mengembangkan promosi, distribusi, pelayanan dan harga agar kebutuhan konsumen dapat terpuaskan dengan baik pada tingkat keuntungan tertentu.

2.2. Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran (marketing mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran. Pada perusahaan jasa bauran pemasaran/service marketing strategy modern dilakukan melalui 4P yaitu

Product, Place (cyberspace and Time), Price, Promotion, yang merupakan pengembangan dari 4P tradisional (Alma,2005). Empat alat bauran pemasaran tersebut dijelaskan sebagai berikut:

1. Product

Produk merupakan suatu penawaran berwujud dari perusahaan kepada pasar yang meliputi kualitas, rancangan, bentuk, merek, dan kemasan produk.


(18)

2. Place (Cyberspace and Time)

Konsep tempat dalam bauran pemasaran mencakup berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk membuat produk, sehingga dapat diperoleh dan tersedia bagi pelanggan sasaran. Konsep tempat ini mengacu pada kegiatan distribusi, yang meliputi pemilihan perantara yang akan digunakan dalam saluran distribusi serta mengembangkan sistem distribusi secara fisik untuk menangani dan mengangkut produk melalui saluran tersebut.

3. Price

Harga adalah jumlah uang yang dibayarkan oleh pelanggan atas suatu produk tertentu. Dalam kebijakan harga, manajemen harus menentukan harga dasar dari produknya, kemudian menentukan kebijaksanaan yang menyangkut potongan harga, pembayaran ongkos kirim, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan masalah harga. Konsep harga harus sesuai dengan nilai yang ditawarkan kepada pelanggan.

4. Promotion

Promosi merupakan komponen yang digunakan untuk memberitahukan dan mempengaruhi pasar. Promosi meliputi semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya kepada pasar sasaran seperti periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan sebagainya.

2.3. Bauran Promosi

Menurut Kotler (2005) Bauran promosi terdiri atas lima komponen utama, yaitu (1) periklanan (advertising), (2) promosi penjualan (sales promotion), (3) publisitas dan humas (publicity and public relation), (4) penjualan personal (personal selling) dan (5) pemasaran langsung (direct Marketing). Lima komponen utama dalam bauran promosi di jelaskan sebagai berikut:


(19)

1. Periklanan (advertising)

Periklanan merupakan segala bentuk presentasi non-pribadi dan promosi gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar (Kotler, 2005). Periklanan dapat digunakan untuk membangun citra jangka panjang bagi suatu produk dan di sisi lain juga dapat mempercepat penjualan. Periklanan dapat secara efisien menjangkau berbagai pembeli yang tersebar secara geografis dengan biaya yang rendah untuk setiap tampilannya.Tujuan periklanan digolongkan menurut sasarannya yaitu untuk menginformasikan, membujuk atau mengingatkan. a. Periklanan informatif menciptakan kesadaran dan pengetahuan

tetang produk baru atau ciri baru produk yang sudah ada. b. Periklanan persuasif penting dilakukan pada tahap kompetitif,

tujuannya adalah menciptakan kesukaan, preferensi, keyakinan, dan pembelian suatu produk atau jasa.

c. Iklan pengingat, sangat penting untuk produk yang sudah mapan. Bentuk iklan ini bertujuna untuk merangsang pembelian produk dan jasa kembali.

d. Iklan pengaturan meyakinkan pembeli sekarang bahwa mereka telah melakukan pilihan yang tepat.

Menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2006), terdapat beberapa tujuan periklanan, diantaranya:

a. Iklan yang besifat memberikan informasi (informative advertising), iklan yang secara panjang lebar menerangkan produk jasa dalam tahap rintisan (perkenalan) guna mendapatkan permintaan atas prduk tersebut.

b. Iklan membujuk (persuative advertising), iklan yang menjadi penting dalam situasi persaingan, dimana sasaran perusahaan adalah menciptakan permintaan yang selektif akan merek tertentu.

c. Iklan pengingat (rimender advertising), iklan ini akan sangat penting dalam tahap kedewasaan (maturity) suatu produk


(20)

untuk menjaga agar konsumen selalu ingat akan produk tersebut.

d. Iklan pemantapan (reinforcement advertising), iklan yang berusaha meyakinkan para pembeli bahwa mereka telah mengambil pilihan yang tepat.

2. Promosi penjualan (sales promotion)

Promosi penjualan merupakan fungsi marketing yang memperbesar aksi dengan menambahkan intensif dalam menawarkan merek. Promosi penjualan didesain untuk jangka pendek dan dikatakan berhasil apabila dalam waktu singkat berhasil untuk meningkatkan dan mempercepat jumlah penjualan produk. Promosi penjualan terbagi menjadi berorientasi pada konsumen dan berorientasi pada penjualan. Berorientasi pada konsumen adalah bentuk promosi penjualan yang didesain untuk mempengaruhi (pembeli) atau pengguna. Berorientasi pada penjualan adalah bentuk promosi penjualan yang didesain untuk mempengaruhi konsumen melalui pedagang besar (wholesaler), distributor, dan pedagang kecil (retailer) .

Promosi penjualan adalah berbagai kumpulan alat-alat intensif, yaitu sebagai besar berjangka pendek, yang dirancang untuk merangsang pembelian produk atau jasa tertentu dengan lebih cepat dan lebih besar oleh konsumen (Kotler, 2005). Selanjutnya, Morissan (2007) menyatakan bahwa promosi penjualan adalah kegiatan pemasaran yang memberikan nilai tambah atau insentif kepada tenaga penjualan, distributor, atau konsumen yang diharapkan dapat meningkatkan penjualan.

Menurut Alma (2005) tujuan promosi penjualan bagi perusahaan antara lain :

a. Menarik para pembeli baru.

b. Membeli hadiah/penghargaan kepada konsumen dan pelanggan lama.


(21)

c. Menigkatkan daya beli pembelian ulang dari konsumen lama.

d. Menghindarkan konsumen lari ke merek lain.

e. Mempopulerkan merek atau meningkatkan loyalitas.

f. meningkatkan volume penjulan jangka pendek dalam rangka memperluas pangsa pasar jangka panjang.

3. Publisitas dan humas (publicity and public relation)

Publisitas dan humas adalah seni menciptakan pengertian publik yang lebih baik, sehingga dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu individu atau organisasi. Seperti halnya iklan, publisitas menggambarkan komunikasi masa, tetapi yang membedakannya dengan iklan adalah publisitas tidak perlu mengeluarkan biaya untuk melakukan kegiatannya. Contoh publisitas adalah komentar, ataupun editorial yang ditampilkan pada media massa mengenai produk barang ataupun jasa dari perusahaan. 4. Penjualan personal (personal selling)

Penjualan personal merupakan bentuk penjualan langsung yang dilakukan dengan cara tatap muka. Seorang pemasar akan menawarkan produknya sebagai solusi atas permasalahan yang sering dialami konsumen. Penjualan personal mencakup semua jenis komunikasi lisan antar satu orang penjual atau sekelompok penjual dengan satu orang pembeli atau sekelompok pembeli dengan tujuan memberikan pengaruh langsung terhadap penjualan. 5. Pemasaran langsung (direct marketing)

Pemasaran langsung adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan dengan memasarkan secara langsung produknya kepada konsumen. Pemasaran langsung ini membidik target sasaran mereka.

Lovelock & Wright (2005) mendefinisikan pemasaran langsung sebagai komunikasi satu arah dari suatu perusahaan kepada sejumlah pelanggan sasaran melalui surat, elepon, faks, atau e-mail. Kegiatan pemasaran langsung ditujukan kepada konsumen


(22)

individual untuk berkomunikasi secara langsung dan mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan atau calon pelanggan tertentu.

Tabel 1. Bauran Promosi

Bauran Promosi Kegiatan dan Contoh Alat Bauran Promosi

Periklanan

a. Iklan cetak dan penyiaran b. Pengemasarn luar c. Pengemasan dalam d. Film

e. Brosur dan buku petunjuk f. Poster dan selebaran g. Directory

h. Cetak ulang iklan i. Billboard

j. Simbol Pengenalan

k. Pameran di tempat pembelian l. Materi audio visual

m. Simbol dan logo n. Pita video

Penjualan Pribadi

a. Presentasi penjualan b. Rapat penjualan c. Program intensif d. Pemberian sampel

e. Pekan raya dan pameran dagang

Hubungan Masyarakat

a. Siaran pers b. Ceramah c. Seminar d. Laporan tahunan e. Sumbangan amal f. Menjadi Sponsor g. Publikasi

h. Hubungan masyarakat i. Lobby

j. Media identitas k. Majalah perusahaan

Pemasaran Langsung

a. Katalog b. Surat

c. Pemasaran melalui telpon d. Belanja secara elektronik e. Belanja melalui televisi f. Fax mail

g. Email

Promosi Penjualan

a. Kontes

b. Premiun dan hadiah c. pembelian contoh hadiah d. Pekan raya dan pameran dagang e. Pameran

f. Peragaan g. Kupon h. Rapat i. hiburan

k. Fasilitas tambah tukar l. Program berkelanjutan m. Penempel tanda Sumber : Kotler, 2002


(23)

Bentuk dan contoh kegiatan dari bauran promosi sebagai dari bauran pemasaran sperti yang disebutkan diatas, ditampilkan pada Tabel 1, dimana tabel tersebut menyebutkan berbagai macam kegiatan dan contoh alat bauran promosi yang dijalaskan diatas.

2.4. Efektivitas

Pengertian efektifitas secara umum menunjukan sampai seberapa jauh tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Hal tersebut sesuai dengan pengertian efektifitas yang menjelaskan bahwa efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas,kualitas dan waktu) telah tercapai. Dimana makin besar presentase target yang dicapai, makin tinggi efektifitasnya (Hasan, 2008). Semakin besar presentase target yang dicapai, makin tinggi efektivitasnya. Ukuran yang menggambarkan sejauhmana kegiata n penyampain pesan tentang suatu produk dapat mencapai sasaran baik kepada konsumen individu maupun massal.

2.5. Promosi

Promosi yang mengacu pada setiap insentif yang digunakan oleh produsen untuk memicu transaksi (pedagang besar dan ritel) dan konsumen untuk membeli suatu merek serta mendorong tenaga penjualan untuk secara agresif menjualnya. Para pengecer juga menggunakan insentif promosi untuk mendorong perulaku yang diinginkan dari para konsumen. Insentif adalah tambahan atas manfaat dasar yang diberikan oleh merek dan untuk sementara dapat mengubah harga dan nilai yang dirasakan (Alma,2005).

Adapun kriteria promosi yang efektif yang dipromosikan kepada konsumen antara lain (Hasan, 2008):

1. Mampu menciptakan trend permintaan primer yang lebih menguntungkan.

2. Mampu menciptakan pembedaan produk (product differentiation). 3. Mampu meyakinkan bahwa kualitas produk penting bagi


(24)

4. Terdukung oleh dana, sosiokultural, lingkungan, legalitas, dan sebagainya.

Menurut Alma (2005), bentuk-bentuk promosi yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Pemberian kupon, merupakan alat yang digunakan sebagai pemberian bonus bagi konsumen atas kesetiaannya menggunakan produk yang dipromosikan.

2. Kartu gambar, merupakan alat yang dapat meningkatkan loyalitas pada suatu merek. Melalui kartu gambar, konsumen dapat melihat secara jelas produk yang ditawarkan dan karakter yang dibentuknya.

3. Memberikan permainan, permainan yang menarik dengan label suatu produk dilakukan sebagai variasi dalam pembelian produk. 4. Pemberian voucher, merupakan kartu yang mempresentasikan

sejumlah harga yang didapatkan untuk membeli suatu produk. 5. Contoh gratis, pemberian contoh produk secara gratis kepada

perusahaan dilakukan oleh perusahaan untuk memperkenalkan produk yang baru atau untuk menambah daya ingat konsumen terhadap suatu produk.

Alma (2005) menyatakan bahwa ada tiga kebutuhan yang harus ditonjolakan dalam melakukan promosi, yang membuat konsumen merasa yakin bahwa produk tersebut bisa memenuhi keinginannya.

1. Kebutuhan Fungsional: berusaha untuk menyediakan solusi bagi masalah-masalah konsumsi atau potensi permasalah yang dapat dihadapi oleh konsumen, dengan mengkonsumsikan bahwa suatu merek memiliki mamfaat spesifik yang dapat memecahkan masalah tersebut.

2. Kebutuhan Simbolis: diarahkan kepada keinginan konsumen dalam upaya memperbaiki diri, dihargai sebagai anggota dari suatu kelompok. kebutuhan ini digunakan untuk sosialisaikan kegunaan merek dalam kelompok, peran, atau citra diri yang diinginkan.


(25)

3. Kebutuhan Eksperimental: konsumen merupakan representasi dari keinginan mereka akan produk yang dapat memberikan rasa senang, keanekaragamandan simulasi kognitif. Eksperimental

mempromosikan iklannya sebagai suatu yang istimewa dan mempunyai citra rasa tinggi.

2.6. Metode Penganggaran Promosi

Penganggaran promosi dapat ditentukan berdasarkan empat metode yang disesuaikan dengan kebutuhan, kemampuan dan tujuan dari perusahaan. Shimp (2000) mengemukakan bahwa ada empat metode penganggaran promosi:

1. Metode Anggaran Persentase Penjualan

Penggunaan metode ini perusahaan harus menyusun anggaran promosi secara sederhana sebagai persentase tetap dari volume penjualan masa lalu. Kegiatan perusahaan yang menganggarkan metode penganggaran presentase penjualan misalnya, suatu perusahaan mengalokasikan tiga persen dari penjualan digunakan untuk biaya promosi, jika penjualan perusahaan tersebut adalah Rp. 100.000.000,00 maka anggaran untuk promosinya adalah sebesar Rp. 3.000.000,00.

2. Metode Tujuan dan Tugas

Metode ini dianggap sebagai metode yang paling masuk akal dan yang paling banyak digunakan. Pada metode ini para pembuat keputusan periklanan harus secara jelas dalam menspesifikasikan peran yang ingin dimainkan dan ingin dicapai oleh suatu promosi dan kemudian menyusun anggaran yang sesuai. Contoh kegiatan perusahaan yang menerapkan metode tujuan dan tugas yaitu suatu perusahaan ingin memperkenalkan suatu produk baru dan menguatkan brand mereka di mata konsumen, untuk mencapai hal ini perusahaan akan mengeluarkan anggaran tertentu untuk biaya promosi agar dapat hasil yang diinginkan.


(26)

3. Metode Penyamaan dengan Pesaing

Metode penganggaran dengan cara memperhatikan apa yang dilakukan oleh pesaing. metode ini dilakukan dengan menggunakan informasi yang didapat dari pesaing. Kegiatan perusahaan yang menerapkan metode penyamaan dengan pesaing dalam penganggaran misalnya, jika produsen A menganggarkan 3% dari total penjualan maka produsen B juga menganggarkan jumlah yang sama.

2.7. EPIC Model

EPIC model digunakan untuk melakukan analisa terhadap dampak komunikasi dalam promosi. Metode ini ditemukan oleh lembaga riset dan penelitian AC. Nielsen dan terdiri dari empat dimensi yang saling melengkapi, berikut adalah empat dimensi-dimensi dalam EPIC model

(Durianto, 2003). 1. Dimensi Empati

Dimensi Empati merupakan dimensi yang menginformasikan konsumen yang menyukai promosi dan melihat hubungan promosi dengan pribadi konsumen. Empati merupakan keadaan mental yang membuat seseorang mengidentifikasikan dirinya atau merasa dirinya pada keadaan perasaan atau keadaan yang sama dengan orang atau sekelompok lain.

2. Dimensi Persuasi

Dimensi Persuasi menginformasikan apa yang dapat diberikan suatu promosi untuk peningkatan atau penguatan karakter suatu merek. Perusai merupakan perubahan kepercayaan, sikap, dan keinginan berperilaku yang disebabkan oleh komunikasi promosi dan suatu yang dapat menarik seseorang untuk melakukan hal tertentu.

3. Dimensi Dampak

Dimensi dampak menunjukkan suatu produk bisa terlihat lebih menonjol daripada produk lain. Suatu promosi dapat mengikutsertakan konsumen dalam pesan yang disampaikan. Tujuan


(27)

dari dimensi dampak adalah peningkatan product knowledge

(pengetahuan produk). 4. Dimensi Komunikasi

Dimensi komunikasi memberikan informasi tentang kemampuan konsumen dalam mengingat pesan utama yang disampaikan. Pemahaman konsumen, kekuatan kesan yang ditinggalakan dan kejelasan promosi.

2.8. Saus cabai organik

Saus cabai organik merupakan produk yang telah diproses melalui proses organik. Saus organik tidak mengandung bahan kimia. Telahbanyak beredarnya saus-saus yang lazim ditemukan di kalangan masyarakat saus tersebut belum tentu dapat menyehatkan kesehatan manusia yang mengkonsumsi produk tersebut. Hal ini disebabkan kurangnyakesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan dan seringnyamasyarakat mengkonsumsi dan memproduksi saus tersebut, sehingga produk saus yang tidak organik sering kita jumpai di lingkungan sekitar kita.

Beberapa contoh dalam penggunaan bahan berbahaya adalah penggunaan zat aditif seperti penguat rasa, pewarna, bahan pengawet dan sebagainya. Berikut adalah beberapa penjabarannya:

1. Natrium Benzoat, apabila melebihi 1.000 mg/kg maka akan mengakibatkan tekanan darah tinggi dan gangguan fungsi hati 2. Amaran dan Rodamin B (zat pewarna) yang dapat menyebabkan

kanker, keracunan, iritasi paru-paru, mata, tenggorokan, hidung, dan usus.

3. Bahan pengawet, dapat menyebabkan Alergi, Iritasi Tenggorokan, Radang Tenggorokan serta penyakit kanker

4. Mono Sodium Glutamate (penguat rasa) dapat menyebabkan penyakit radang hati, penurunan tingkat kecerdasan (IQ) padaanak, pengurangan jumlah sel otak, timbulnya penyakit kanker dan Chinese Restaurant Sindrome (Pusing, mual, muntah-muntah bisa menimbulkan sakit, dada seperti yang terserang penyakit jantung).


(28)

Saus cabai organik merupakan saus Cabe yang dilalui oleh proses secara organik tanpa adanya campuran bahan kimia yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Tentu saja saus tersebut tidak memiliki MSG, tidak memakai bahan pengawet (no preservatives), tanpapewarna sintetis (no artificial colorings), sehingga hal tersebut membuat saus cabai organik dapat menjadikan saus yang tanpa dicampuri oleh bahan kimia.

Bahan baku saus cabai organik adalah Cabe merah, Pati Garut Organik, Bawang Putih Organik, Gula Alami, Garam Laut Alami, Rempah-rempah yang dibudidaya secara alami, dan cuka yang tentu berasal produk PT Amani Mastra sendiri. Pati Garut organik dalam saus ini bersifat non-glutendan serta gangguan pencernaan lain serta menurunkan kandungan kolestrol. Saus cabai organik (Organic Red Chili Natural Sauce)merupakan hasil inisiatif dan kerjasama dari JAVARA, BHUMI RASA, GARASI IBU dan PT Amani Mastra Organic Island. Wujud komitmen dalam mendukung pertanian alami yang berkelanjutan serta menyediakan pilihan produk alami berkualitas yang sehat bagi manusia.

2.9. Keunggulan Saus cabai organik

Saus cabai organik merupakan saus cabai yang diproses tanpa proses sintetis yang tidak memakai campuran bahan kimia. Proses pembuatan saus tersebut dilakukan selayaknya seperti pembuatan sauscabe pada umumnya, akan tetapi perbedaannya saus cabai organik tidak melakukan proses sintetik maupun proses pencampuran bahan-bahan kimia,sehingga Saus cabai organik tersebut memiliki perbedaan dalam permukaan warna, rasa, dan aroma dengan saus sintetik (konvensional). Hal ini disebabkan perbedaan warna yang lebih gelap pada permukaan saus diakibatkan oleh berat jenis rempah terhadap bahan baku lain, oleh karena itu merupakan kondisi yang alami terjadi. Hal tersebut merupakan ciri khas produk saus organik yang tidak menggunakan stabilisator sintetik, sehingga saos tersebut memiliki keunggulan yang sebagai berikut:


(29)

1. Bahan Baku sampai proses pembuatan semuanya dilakukan secara organik.

2. Proses Pengolahan tidak melibatkan katalisator (sintesis). 3. Rasa dan warna diproses tanpa zat apapun.

4. Tidak ada residu (endapan) yang dihasilkan oleh zat kimia dan pestisida.

5. Sehat, kandungan nutrisinya lebih tinggi dibandingkan dengan saus Cabe yang dilalui oleh proses sintesis.

2.10. Penelitian Terdahulu

Imaduddin (2005) melakukan penelitian mengenai efektivitas promosi di PTBPRS Amanah Ummah Leuwiliang Bogor dengan menggunakan EPICModel. Penelitian tersebut bertujuan untuk menganalisis efektivitas promosi PTBPRS Amanah Ummah, menganalisis respon konsumen terhadap promosi yang dilakukan PT BPRS Amanah Ummah, menganalisis hubungan antara biaya promosi yang dikeluarkan dengan jumlah konsumen serta jumlah dana pihak ketiga yang diterima di PT BPRS Amanah Ummah.

Dewi (2009) melakukan penelitian Analisis Bauran Promosi Pada Sahira Butik Hotel Bogor dengan menggunakan EPIC Model. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik konsumen yang ada pada Sahira Butik Hotel dan menganalisa efektivitas bauran promosi yang dilakukan Sahira Butik Hotel.


(30)

III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Efektifitas promosi merupakan hal pentinguntuk mengembangkan suatu produk tanggap terhadap kebutuhan pelanggan, meminimalkan biaya dan waktu serta memaksimalkan dampak pelayanan terhadap sasaran.

Gambar 1. Konsep Kerangka Pemikiran

Promosi PT Amani Mastra

Biaya Promosi

Jumlah Penjualan

Dimensi Empati

Dimensi Persuasi

Dimensi Komunikasi

Dimensi Dampak

Analisis Efektivitas Promosi Saus Cabai Organik PT Amani Mastra

Bauran Promosi

Iklan Pemasaran Langsung

Promosi Penjualan

Publisitas dan Humas

Pemasaran Langsung


(31)

Berdasarkan penilaian pelanggan yang akan didapatkan tingkat kepuasan dari barang dan jasa yang diberikan oleh perusahaan. Demikian pula dalam hal promosi, promosi yang efektif merupakan hal yang sangat penting, sehingga perusahaan dapat mengalokasikan biaya dan waktu promosi yang efektif dan efisien. Kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1 di atas.

Tahap awal penelitian dimulai dengan gambaran umum mengenai PT Amani Mastra. Setelah gambaran umum perusahaan, dibahas promosi PT Amani Mastra yang dilakukan kepada pelanggan maupun calon pelanggan. Promosi PT Amani Mastra dilakukan melalui bauran promosi yaitu priklanan, pemasaran langsung, promosi penjualan, publisitas dan humas, dan pemasaran langsung. Bauran Promosi tersebut dianalisis melalui dua perhitungan analisis, yaitu EPIC Model dan Korelasi

Pearson, dimana EPIC Model memiliki 4 dimensi yaitu dimensi empati, dimensi persuasi, dimensi dampak, dan dimensi komunikasi. Sedangkan analisis Korelasi Pearson menghunbungkan variabel ke variabel lainnya, dimana variabel-variabel tersebut merupakan biaya promosi dengan jumlah penjualan. Hasil dari dua analisis tersebut didapatkan hasil untuk Analisis Efektivitas Promosi Saus Cabai Organik PT Amani Mastra.

3.2. Lokasi Penelitisn

Penelitian ini membahas efektivitas promosi yang telah dilakukan PT Amani Mastra untuk mempromosikan produk Saus cabai organik kepada pelanggan maupun calon pelanggan. Lokasi penelitian ini dilakukan di PT Amani Mastra yang bertempat di Cigombong, Sukabumi, sedangkan waktu penelitian ini berlangsung sampai Februari 2011

3.3. Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Data primer diperoleh dari hasil pengamatan langsung di lapangan, wawancara langsung dengan general manager yaitu bapak Muhamad Ridwan dan


(32)

………

pemberian kuesioner kepada pelanggan dan calon pelanggan Saus cabai organik PT Amani Mastra.

3.4. Penentuan Jumlah Sampel dan Penarikan Sampel

Jumlah responden dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus Slovin, yaitu:

)

Ne

(1

N

n

2

Keterangan:

n = jumlah sampel N = ukuran populasi

e = presentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang masih bisa ditolerir 10%

Berdasarkan data penjualan PT Amani Mastra, diketahui jumlah pelanggan Saus cabai organik pada tahun 2009 sekitar 3.000 pelanggan dengan transaksi yang terjadi 834 botol dalam 3 bulan (lampiran 1), sehingga dapat diperoleh sampel sejumlah:

100 774 , 96 )) (0,1 000 . 3 (1 3.000 n

2  

 responden

Penarikan sampel dilakukan dengan metode convinence sampling, yaitu sampel yang diambil berdasarkan ketersediaan dan kemudahan untuk mendapatkannya (Siagian, 2002). Responden yang dipilih tentu saja pelanggan yang datang langsung untuk membeli produk ke perusahaan tersebut dan pelanggan yang bersedia menjadi responden.Frekuensi mengkonsumsi produk minimal satu kali.

3.5. Metode Pengumpulan

Pengumpulan data dilakukan melalui metode wawancara langsung dengan pihak manajemen ke PT Amani Mastra dan pengisian kuisioner oleh konsumen. Pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini menggunakan bantuan komputer yaitu dengan menggunakan software


(33)

reliabilitas untuk menguji keandalan kuesioner, EPIC Model dan korelasiPearson.

Hasil uji validitas untuk masing-masing hasil-hasil pengukuran EPIC model terhadap seluruh pertanyaan lebih besar dari r tabel pada selang 95 persen yaitu sebesar 0,361. Hal tersebut menunjukkan bahwa kevaliditan jawaban kuesioner tersebut tidak boleh kurang dari angka tersebut, jika kurang dari angka tersebut maka jawaban kuesionernya tidak valid. Jika pelanggan mengerti maksud dari pertanyaan kuesioner, maka jawaban dari pelanggan tersebut dapat dinyatakan valid. Sedangkan uji reliabilitas dilakukan dengan teknik αcronbach. Dalam teknik ini,

dilakukan pada 30 pelanggan dan hasilnya dicatat. Hasil tersebut diolah

dengan menggunakan teknik αcronbach dengan bantuan Microsoft SPSS

versi 11.50 for Windows.

3.5.1Uji Validitas

Pengujian terhadap kuesioner dilakukan melalui uji validitas. Pengujian kuesioner mengenai tingkat kepentingan, kinerja dan promosi dilakukan terhadap 30 responden dari pelanggan PT Amani Mastra. Uji validitas dilakukan dengan menghitung nilai korelasi antara skor masing-masing pertanyaan dengan skor total, dengan menggunakan rumus teknik Analisis Koefisien Korelasi yang diolah dengan Microsoft Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 11.50 for Windows.

Langkah awal yang dilakukan setelah kuesioner akhir terbentuk, adalah menguji validitas kuesioner. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu instrument mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas digunakan untuk menghitung nilai korelasi (r) antara data pada masing-masing dengan skor total. Teknik di bawah ini dipakai untuk menguji validitas kuesioner yaitu teknik product momentpearson.

 

    2 2 2 2 xy Y Y n X X n Y X XY n r …...


(34)

Keterangan:

rxy = Korelasi antara nilai X dan Y

n = Jumlah responden

X = Skor masing-masing pertanyaan Y = Skor total

3.5.2Uji Reliabilitas

Menurut Umar (2003), reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat ukur di dalam mengukur pada gejala yang sama. Jika alat ukur dinyatakan sah, maka selanjutnya reliabilitas alat ukur adapat diuji. Reliabilitas alat ukur dalam bentuk skala dapat dicari dengan menggunakan teknik alpha cronbach berikut.

               

2

1 2 11 σ σ 1 1 k k r

Keterangan : r11 = Reliabilitas instrumen

K = Banyaknya butir pertanyaan

2

= Jumlah ragam butir

2 1

= Jumlah ragam total

3.6. Pengolahan dan Analisis Data

EPIC model digunakan untuk mengukur efektifitas yang dilakukan yang meliputi empati, persuasi, dampak, dan komunikasi (Durianto at all, 2003). Dimensi empati menginformasikan apakah konsumen tertarik dan menyukai promosi yang dilakukan serta bagaimana konsumen melihat hubungan promosi tersebut dengan pribadi mereka. Dimensi persuasi menginformasikan apa yang dapat diberikan suatu promosi untuk meningkatkan daya tarik suatu produk dan mendorong keinginan konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan. Hasil jawaban responden pada koesioner selanjutnya akan diolah dengan menggunakan analisa tabulasi sederhana sebagai berikut:

1. Analisa Tabulasi Sederhana

Menurut (Durianto at al, 2003) analisa tabulasi sederhana data yang diperoleh diolah dengan rumus :


(35)

P =

Keterangan :

P = Persentase responden yang memilih kategori tertentu

fi = Jumlah responden yang memilih kategori tertentu

fi = Banyaknya jumlah responden 2. Skor Rataan

Pembobotan setiap jawaban dari responden dengan menggunakan skala likert. Dalam EPIC Model pembobotan dilakukan dengan menggunakan skala dari 0-4. Untuk menghitung skor rataan digunakan rumus (Durianto at al, 2003) sebagai berikut.

X =

Keterangan :

X = Rata-rata terbobot fi = Frekuensi

wi = Bobot

Langkah selanjutnya adalah menggunakan rentang skala penilaian untuk menentukan posisi tanggapan responden dengan menggunakan nilai skor setiap variabel. Bobot alternatif jawaban yang terbentuk dari teknik skala peringkat terdiri dari kisaran antara 0 hingga 4 yang menggambarkan posisi yang sangat negatif ke posisi yang positif.

Rs =

fix100%

fi

...(4)

fi .wi ∑fi

... (5)

R(bobot) M


(36)

Keterangan:

Rs = Nilai Rataan

R (bobot) = Rentang bobot (bobot terbesar–bobot terkecil)

M = Banyaknya kategori bobot

Skala yang digunakan adalah skala Likert, yaitu skala 4, maka rentang skala

Nilai rentang skala tersebut kemudian digunakan untuk menentukan rentang skala keputusan. Rentang skala tersebut digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan dari hasil analisis EPIC Model yang dilakukan. Pembobotan nilai yang dilakukan pada EPIC Model dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Bobot Nilai EPIC Model

Kriteria Jawaban Bobot Nilai

Sangat Tidak Setuju 0

Tidak Setuju 1

Cukup 2

Setuju 3

Sangat Setuju 4

Tabel 3. Rentang skala keputusan EPIC Model

Kriteria Rentang Skala

Sangat Tidak Efektif 0,0 < × ≤ 0,8 Tidak Efektif 0,8 < × ≤ 1,6 Cukup Efektif 1,6 < × ≤ 2,4 Efektif 2,4 < × ≤ 3,2 Sangat Efektif 3,2 < × ≤ 4,0

4 -1 4


(37)

X Persuasi + X Empati + X dampak + X komunikasi 4

b. Menentukan EPIC Rate

Nilai EPIC Rate didapat dari hasil penjumlahan nilai rata-rata terbobot dari dimensi-dimensi, adapun rumusnya seperti berikut (Durianto, at all, 2003):

Hasil dari EPIC Rateakan menggambarkan posisi promosi suatu produk dalam persepsi responden sesuai dengan rentang skala yang telah ditentukan. Berdasarkan hasil rentang skala tersebut akhirnya dapat diketahui sejauh mana keefektifan promosi yang telah dilakukan oleh perusahaan.

3.7. Analisis Korelasi Pearson

Analisa Korelasi adalah alat statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui derajat hubungan linear antara satu variabel dengan variabel lainnya, dan umumnya digunakan bersamaan dengan analisa regresi. Koefisien korelasi dinyatakan dengan tanda r, merupakan keofisien yang menunjukkan arah serta kekuatan hubungan antara dua variabel. Besarnya nilai r dapat bervariasi antara -1 sampai dengan +1, atau dapat dinyatakan dengan -1 < r <+1.

Hipotesis nol dan hipotesis alternatif yang diusulkan dan diuji secara korelasi adalah sebagai berikut:

Ho1 = Biaya promosi yang dilakukan perusahaan tidakberkorelasi dengan pelaggan.

Ha1=Biaya promosi yang dilakukan perusahaan berkorelasi dengan pelanggan.

Pedoman yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis jika menggunakan hipotesis alternatif (Ha) yang diusulkan, antara lain:

1. Ha diterima jika r-hitung > r-tabel atau nilai p-value pada kolom sig.(2-tailed) < level of significant (α=5%).

2. Ha ditolak jika r-hitung < r-tabel atau niali p-value pada kolom sig.(2-tailed) > level of significant (α=5%).

... (7)


(38)

n∑xy –(∑x) (∑y) [ n ∑x2(∑x)2

] ½[ n ∑y2–(∑y)2 ] ½

Rumus koefisien korelasi dinyatakan di bawah ini:

Rumus perhitungan koefisien korelasi variabel X adalah jumlah biaya promosi dan variabel Y adalah jumlah penjualan. Jadi pada perhitungan koefisien korelasi akan diukur bagaimana hubungan antara jumlah biaya promosi yang dikeluarkan dengan jumlah penjualan. Apakah biaya promosi dan penjualan mempunyai hubungan yang positif?


(39)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

PT Amani Mastra merupakan Perusahaan yang bergerak dalam bisnis pertanian organik menjadikannya sebagai usaha nin-laba (non profit), hingga saat ini Amani belum pernah mendapatkan pendanaan atau bantuan berupa grant, sponsor atau apapun yang berasal dari institusi baik lokal maupun internasional. Semua kegiatan masih dibiayai sendiri, atau dari partnership yang berbentuk dengan pemilik lahan yang kami kelola dan permodal bagi usaha social entrepreneurial.

Sejak tahun 2000 sampai sekarang, PT Amani Mastra menjalin kerjasama dengan:

1. Kementrian Pertanian RI, dengan tujuan menjalin kerjasama untuk kegiatan pertanian.

2. Kementrian Lingkungan Hidup, untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat dan lingkungan.

3. Lembaga WWF Indonesia dalam hal konservasi lahan-lahan hutan yang dapat dijadikan/dikelola oleh masyarakat untuk bertani organik di kalimantan dan pemasaran dilakukan melalui jaringan Amani. 4. Perkumpulan Telapak seluruh Indonesia untuk pemamfaatan hasil

hutan alami seperti kopi dan teh hutan organik.

5. Yayasan YASMIN bersama dengan JP MORGAN untuk pemberdayaan masyarakat pertanian organik di kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor seluas lebih dari 20 ha.

6. INA (Indonesian Nertherland Asociation), untuk program peningkatan pertanian dan perkebunan organik Indonesia yang salah satu program pentingnya adalah Grant Sertifikat Organik SKALL dari Belanda agar produk-produk organik dapat diekspor ke UNI EROPA.


(40)

4.1.1 Sejarah Perusahaan

Amani Mastra didirikan oleh Ir. Wardah Tafif Alktiri dan suaminya, Mochammad Tafif Djoenaidi pada bulan Desember 1999 dengan lokasi pertamanya di desa Ciburial, Puncak Bogor. Amani Mastra memulai kegiatan ini pada tahun 1999 dengan membuat website iklan gratis bagi kalangan agribisnis yaitu agrindo.com, dan secara resmi membuat badan usaha PT pada tahun 2001. Adapun alasan pengguanaan PT adalah untuk memudahkan kegiatan hasil perdagangan hasil pertanian organik melalui jaringan supermarket.

PT Amani Mastra adalah sebuah social entrepreneurial founddation, dimana tujuan kemanusiaan dan lingkungan hidup dipopang oleh ekonomi untuk bisa menjadikan perusahaan ini mandiri dan mampu membiayai dirinya sendiri. Bukanlah pekerjaan yang mudah bagi PT Amani Mastra yang mempunyai tiga pilar yang mendasari kegiatannya,

“sehat alami – peduli lingkungan – peduli sesama” adalah misi yang hampir mustahil dapat dijalankan dalam sengitnya kompetisi bisnis dan keadaan masyarakat yang centang perenang di Indonesia saat ini.

PT Amani Mastra didirikan dengan beberapa tujuan yaitu, menciptakan lapangan kerja bagi masyrakat. Pemilik perusahaan memiliki keyakian bahwa dengan tingginya tingkat pengangguran, tidak akan banyak perubahan yang bisa dicapai oleh masyrakt tersebut. Demikian pendirian perusahaan diharapkan akan menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekaligus untuk perbaikan di berbagai aspek kehidupan, seperti pendidikan, moralitas, kesehatan dan sebagainya.

Tujuan kedua adalah membuat inisiatif untuk menggabungkan antara bisnis dengan usaha untuk memperbaiki lingkungan. oleh karena itu, usaha yang dipilih adalah pertanian organik. Pendiri perusahaan ini adalah orang-orang yang sangat perduli dengan lingkungan. Banyaknyapertanian yang menggunakan pestisida dan pupuk kimia menjadikan salah satu alasan PT Amani Mastra untuk berdiri dan mengatasi permasalahan lingkungan tersebut.


(41)

Dasar pendirian perusahaan ini dimulai sejak ibu Wardah mengelola di website yaitu agrindo.com, dimana terdapat forum sesama petani yang saling bertukar pikiran di dalamnya. berdasarkan kegiatan ini, disadari bahwa sudah banyak gerakan mengenai pertanian organik. Namun adanya pasar ataupun konsumen untuk menampung usaha para petani organik tersebut belum terealisasi, oleh karena itu pada awalnya usaha ini didirikan sebagai suatu organisasi yang dapat menampung usaha usaha para petani organik tersebut. perusahaan bekerja sama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang telah membina petani organik sejak lama, pendiri usaha ini berusaha untuk menciptakan pasar bagi produk-produk organik.

Secara umum pendirian perusahaan ini adalah kegiatan sosial, akan tetapi usaha tetap diajalankan dengan menggunakan sistem ekonomi yang ada, dengan tetap tujuan menghasilkan benefit. Hal ini didasarai pemikiran bahwa jika ada usaha ini tidak mengalami perputaran ekonomi diyakini usaha yang telah dijalankan ini tidak berjalan seperti seharusnya atau berhenti ditengah jalan tanpa tercapainya tujuan-tujuan yang relah ditetapkan.

Usaha ini didirikan dengan menggunakan modal sendiri dan telah berkembang atas dukungan dari rekan-rekan bisnis yang ikut menanamkan modal, baik berupa lahan maupun berbentuk materi. Berbagai kerjasama dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan pertanian organik punterus dikembangkan guna meyakinkan masyarakat mengenai keaslian dan kualitas produk organik.

PT Amani Mastra menjalankan kegiatan pertanian organik sesuai dengan standar nasional maupun internasional yang ada. Kegiatan pertanian organik dijalankan di seluruh BU (Business Unit) yang dimiliki perusahaan. BU pertama seluas 14, 9 Ha yang berlokasi di Cigombong kabupaten Bogor dan kebun kerjasama dengan petani seluas 14 Ha terdiri dari 9 Ha di Ciwidey Bandung dan 5 Ha di Loji Cijeruk kabupaten Bogor. Serta memiliki sawah sendiri seluas 20 Ha yang terletak Cimande kabupaten Bogor. Unit usaha atau BU ini memproduksi 46 jenis sayur


(42)

mayur organik, buah organik. Unit ini juga memproduksi Tahu Tempe organik, kembang Tahu organik kering, dan memiliki peternakan Ayam, Sapi, dan Kambing yang kotorannya dimanfaatkan untuk dijadikan pupuk organik.

Seluruh hasil produk pertanian organik ini kemudian dipasarkan ke seluruh konsumennya, yaitu supermarket-supermarket di sekitar Jakarta, restoran-restoran organik dan pelanggan lainnya. Pada tahun 2005 jumlah supermarket yang berhasil dimasuki oleh produk PT Amani Mastra mencapai 109 perusahaan yang berada di sekitar daerah Jabodetabek. Walaupun begitu, PT Amani Mastra juga memperoleh permintaan dari supermarket yang berada di luar Jabodetabek, seperti Bandung, Malang, Surabaya dan Balikpapan, dan PT Amani Mastra masih belum bisa memenuhi seluruh permintaan pasar yang sangat besar tersebut.Selain melayani permintaan supermarket, PT Amani Mastra juga melayani permintaan konsumen yang langsung datang ke kebun Amani di BU1. Konsumen perorangan tersebut merupakan konsumen yang sangat penting bagi PT Amani Mastra. Walaupun jumlah permintaannya lebih kecil, para konsumen tersebut merupakan pelanggan setia dari produk Amani yang selalu memesan secara kontinyu.

4.1.2 Visi, Misi, Motto dan Tujuan PT Amani Mastra

Perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis, PT Amani Mastra memiliki visi, misi, dan motto yang digunakan sebagai dasar dan arahan yang jelas dan menjalankan usahanya. Visi PT Amani Mastra adalah menjadi produsen pangan yang aman nomor satu di Indonesia dan Misi PT Amani Mastra adalah memajukan pertanian organik di Indonesia dan merawat alam, mensejahtrakan petani-petani Indonesia, dan berbisnis sambil melayani umat manusia. Motto PT Amani Mastra adalah hari ini harus lebih baik dari hari kemarin.

4.1.3 Produk-produk PTAmani Mastra

PT Amani Mastra merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengusahaan produk pertanian organik. Memiliki empat unit bisnis yang ditekuni, antara lain unit bisnis sayuran 1 (Business Unit 1 atau BU1),


(43)

unit bisnis sayuran 2 (BU2), unit bisnis dry food, dan unit bisnis pengolahan makanan jadi. BU1 dan BU2 memproduksi lebih dari 40 jenis varietas jenis sayuran organik, seperti bayam hijau, bayam merah, caisim, pakcoy, kubis, brokoli, wortel, tomat, cabai, kangkung, paria (pare), lobak, bayam horenzo, dan lain sebagainya.

Unit bisnis dry food memasarkan produk organik seperti, beras putih organik, beras merah organik, kacang kedelai putih organik, kacang kedelai hitam organik, kacang hijau organik, gula aren organik, telur ayam organik dan daging ayam organik, kecap organik, serta minyak goreng organik. Unit bisnis pengolahan makanan jadi baru memproduksi tahu putih dan tahu hitam organik. Setiap divisi unit bisnis tersebut memiliki hak otonom dalam pengelolaan, pengembangan dan pendanaan, namun masih berada dalam satu manajemen yang sama. Berikut adalah pemaparan dari berbagai divisi di unit bisnis tersebut.

1. Sayuran Organik

Sayuran merupakan divisi utama dari perusahaan ini karena menghasilkan produk utama yaitu, sayuran organik. Saat ini perusahaan telah mampu memproduksi lebih dari 40 jenis varietas sayuran. Sayuran yang diproduksi dengan sistem pertanian organik dijamin memiliki banyak manfaat yang dapat diperoleh oleh para konsumennya. Selain hanya memakai pupuk alami dalam prosesnya, sayuran organik ini juga bebas pestisida kimia yang berbahaya bagi tubuh manusia.

2. Beras dan Kacang – kacangan Organik

Divisi unit usaha beras dan kacang-kacangan di PT Amani Mastra hanya ada di BU1 yang berada di Desa Ciburial, Puncak, Bogor. Perusahaan bekerja sama dengan kelompok petani atau petani plasma dari Koperasi Sahani (Sahabat Para Petani) di sekitar Pulau Jawa, Solo, Klaten, dan Jogja yang telah tersertifikasi oleh BIOCert, yaitu salah satu organisasi yang terbentuk dari suatu kumpulan tim independen yang didirikan karena kurangnya organisasi yang mengawasi dan memperhatikan mengenai pertanian organik di


(44)

Indonesia. PT Amani Mastra telah memproduksi beras putih organik, beras merah organik, kacang kedelai putih organik, kacang kedelai hitam organik, dan kacang hijau organik.

3. Pengolahan Makanan Jadi

PT Amani Mastra juga memproduksi tahu organik yang bebas pengawet dan terbuat dari kacang kedelai organik yang diproduksi oleh kelompok petani Koperasi Sahani dari divisi beras dan kacang-kacangan yang telah dijelaskan sebelumnya. Tahu yang diproduksi oleh perusahaan tidak menggunakan pengawet yang berbahaya bagi tubuh manusia. Perusahaan ini menggunakan bahan pengawet

chitosan, yang diproduksi oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), sehingga terjalin kerja sama yang cukup erat di antara keduanya. Tahu organik yang diproduksi terdiri dari dua jenis, yaitu tahu putih organik yang terbuat dari kacang kedelai putih organik dan tahu hitam organik yang terbuat dari kacang kedelai hitam organik.

4. Telur Ayam dan Daging Ayam Organik

PT Amani Mastra juga menyediakan telur organik bagi para konsumennya. Telur organik ini dihasilkan dari jenis varietas ayam kampung Arab dengan tujuan untuk membedakan bentuk telur organik dengan telur konvensional. Divisi telur dan ayam ini bekerja sama dengan para petani plasma dari Sukabumi dan Parung Kuda. Telur organik PT Amani Mastra juga telah berhasil melewati uji lab di Belanda dan lulus uji lab WHO yang menyatakan bahwa ayam beserta telurnya telah bebas dari flu burung. Namun untuk saat ini, perusahaan tidak lagi menyediakan daging ayam organik.

5. Gula Aren Alami

Divisi gula aren alami diproduksi oleh PT Amani Mastra bekerja sama dengan kelompok petani Koperasi Sahani di Pulau Jawa, Klaten, Solo, dan Jogja. Disaat maraknya gula aren yang dibuat dengan tambahan pemanis buatan, gula aren yang diproduksi


(45)

oleh perusahaan ini terbuat dari aren organik dan tanpa pemanis buatan.

6. Dry Food

Perusahaan ini juga memproduksi produk-produk yang memiliki standar pabrikasi seperti kecap dan minyak goreng. Perusahaan ini hanya memproduksi produk-produk dry food organik. Produk-produk dry food yang diproduksi merupakan hasil kerja sama perusahaan dengan LIPI dan Balai Besar Pasca Panen Departemen Pertanian Republik Indonesia.

Kegiatan bisnis yang dilaksanakan oleh PT Amani Mastra meliputi pengadaan input, proses produksi, pengadaan dan penanganan produk serta pemasaran hasil produksi tersebut. Dalam menjalankan kegiatan bisnis ini, perusahaan berusaha menjaga kontinuitas produksi, kestabilan produktivitas, mengembangkan jumlah hasil produksi, dan meningkatkan kompetensi persaingan dengan menjaga kualitas dan keaslian produk organik tersebut.

Kegiatan bisnis yang dilaksanakan oleh PT Amani Mastra terbagi dalam empat bagian. Bagian-bagian tersebut merupakan divisi-divisi yang saling berhubungan, yaitu divisi produksi,

processing atau pengemasan, distribusi, dan marketing. Divisi produksi meliputi seluruh kegiatan budidaya sayuran, mulai dari penyiapan lahan, pembibitan, penanaman, pemupukan, penyiraman, penanggulangan hama, perawatan sampai pemanenan. Hasil dari pemanenan tersebut kemudian akan ditindaklanjuti oleh divisi pengemasan untuk selanjutnya didistribusikan ke seluruh konsumen dan pelanggan yang ada.

7. Saus Cabai Organik

Saus Cabai Organik merupakan saus Cabai yang dilalui oleh proses secara organik tanpa adanya campuran bahan kimia yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Tentu saja saus tersebut tidak memiliki MSG, tidak memakai bahan pengawet (no preservatives), tanpa pewarna sintetis (no artificial colorings),


(46)

sehingga hal tersebut membuat Saus Cabai Organik dapat menjadika saus yang tanpa dicampuri oleh bahan-bahan kimia.

Saus Cabai Organik merupakan Saus Cabai yang diproses tanpa proses sintetis yang tidak memakai campuran bahan kimia. Dari proses pembuatan saus tersebut dilakukan selayaknya seperti pembuatan saus cabai pada umumnya, akan tetapi perbedaannya Saus Cabai Organik tidak melakukan proses sintetik maupun proses pencampuran bahan-bahan kimia. Sehingga Saus Cabai Organik tersebut memiliki perbedaan dalam permukaan warna, rasa, dan aroma dengan saus sintetik (konvensional) yang biasa kita jumpai. Hal ini disebabkan perbedaan warna yang lebih gelap pada permukaan saus diakibatkan oleh berat jenis rempah terhadap bahan baku lain, oleh karena itu merupakan kondisi yang alami karena Saus Cabai Organik tidak menggunakan stabilisator sintetis. Berikut adalah Nutrision Fact (kandungan gizi) Saus Cabai Organik. Untuk lebih jelas pada kandungan gizi (Nutrision fact) dapat dilihat tabel dibawah ini. Dilihat dari tabel di atas saus tersebut memiliki nutrisi yang baik terutama protein dan karbohidrat yang jumlah yang relavan banyak, akan tetapi kandungan yang lebih mayoritas banyak yaitu karbohidrat.Hal tersebut merupakan ciri khas produk saos organik yang tidak menggunakan stabilisator sintetik, sehingga saus tersebut memiliki keunggulan yang sebagai berikut:

a. Bahan Baku sampai proses pembuatan semuanya dilakukan secara organik.

b. Proses Pengolahan tidak melibatkan katalisator (sintesis). c. Rasa dan warna diproses tanpa zat apapun.

d. Tidak ada residu (endapan) yang dihasilkan oleh zat kimia dan pestisida.

e. Sehat, kandungan nutrisinya lebih tinggi dibandingkan dengan saus Cabe yang dilalui oleh proses sintesis.

Bahan-baku Saus Cabai organik adalah Cabai merah, Pati Garut Organik, Bawang Putih Organik, Gula Alami, Garam Laut


(47)

Alami, Rempah-rempah yang dibudidaya secara alami, dan cuka yang tentu berasal dari produk PT Amani Mastra sendiri. Pati Garut Organik yang digunakan dalam saus ini bersifat non-gluten dan dapat membantu mencegah maag serta gangguan pencernaan lain serta menurunkan kandungan kolestrol. Saus Cabai Organik (Organic Red Chili Natural Sauce) merupakan hasil inisiatif dan kerjasama dari JAVARA, BHUMI RASA, GARASI IBU, dan PT Amani Mastra Organic Island.Sebagai wujud komitmen dalam mendukung pertanian alami yang berkelanjutan serta menyediakan pilihan produk alami berkualitas yang sehat bagi manusia.

4.1.4 Proses Pembuatan Saus Cabai Organik

Proses pembuatan Saus Cabai tersebut, melalui beberapa tahap agar dapat membuat saus cabai organik. Tahap awalnya adalah pemanenan Cabai Organik dari Kebun PT Amani Mastra, setelah proses panen, dilakukan proses persortiran atau juga disebut dengan grading bahan baku. Untuk bahan baku pada Saus Cabai Organik diplih Cabai yang lebih menuju kematangan atau hampir matang. Hal tersebut dimaksudkan agar Cabai yang telah matang sepenuhnya akan dikirim dan dijual seutuhnya sebagai Cabai organik.

Cabai yang hampir matang akan dikirm ke tempat pabrik pengolahan saus di LIPI Unit Subang.Lokasi tersebut cabai organik yang datang akan dibersihkan sebelum proses ke dalam proses pengolahaannya. Proses pengolahan tersebut disebut proses Pasta, proses tersebut merupakan proses pengolahan menjadi sebuah saus, proses Pasta memakan waktu yang cukup lama yaitu sekitar 10 hari. Setelah 10 hari, maka jadilah saus organik yang belum diberikan kemasan-kemasan yang khusus, hanya diberikan kemasan botol beling saja.

Saus yang sudah jadi akan dikirim kembali ke gundang Bogor yaitu PT Amani Mastra sendiri yang terletak di Cigombong, Sukabumi. Perusahaan tersebut akan diberikan kemasan-kemasan yang lengkap serta QC. Kemasan-kemasan tersebut berupa label, stiker dan segel. Produk yang sudah jadi akan dikirimkan ke beberapa supermarket di Jakarta.


(48)

Saus Cabai organik merupakan produk inisiatif bersama yang dihasilkan oleh PT Amani Mastra dan mitra-mitranya, yaitu JAVARA, GARASI IBU dan LIPI Subang atau Koprasi Patna. Bumi Rasa merupakan nama gabungan dari perusahaan tersebut, hal tersebut bertujuan agar tidak terjadi kecemburuan sosial antar perusahaan.Saus Cabai Organik merupakan hasil kerjasama, maka penjelasan kersajasama dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4.Tabel Pembagian Peran Kerja Saus Cabai Organik

Pengiriman Produk akan dikirim ke beberapa supermarket di Jakarta, berikut adalah nama-nama supermarket yang dikirim oleh PT Amani Mastra dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Daftar Supermarket Kerjasama PT Amani Mastra

Daftar Supermarket Kerjasama PT Amani Mastra

No. Nama Supermarket No. Nama Supermarket

1 SOGO/Food Hall 6 Allfresh

2 Hero 7 Total Buah

3 Matahari/foodmart 8 Grand Lucky

4 Ranchmarket 9 Geloel

5 Farmer’s Market 10 Hypermart Giant

4.1.5Produksi Saus Cabai organik

Produksi Saus Cabai Organik Dapat menghasilkan sekitar 700 buah botol saus cabai organik per 3 bulan, hal tersebut dikarenakan produksi saus cabai organik menyesuaikan panen dari Cabai merah organiknya. Konsumen pun akan membeli produk tersebut jika saus Cabai organik dijual di supermarket.

No. Nama Perusahaan Peran Kerja

1 PT Amani Mastra Penyedia bahan baku Cabai organik, transportasi, serta marketing.

2 JAVARA Design Kemasan Label dan marketing. 3 GARASI IBU Research and Depelopment


(49)

Gambar 2. Proses Produksi Saus Cabai Organik 4.1.6 Struktur Organisasi PT Amani Mastra

Menjalankan seluruh kegiatan usahanya ini, perusahaan harus dapat membuat suatu perencanaan manajemen yang baik. Untuk menjalankan segala perencanaan tersebut, haruslah disusun suatu struktur organisasi yang baik agar dapat membantu perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi tersebut, diharapkan semua sumberdaya manusia yang dimiliki dapat digunakan secara efektif dan efisien sesuai dengan kemampuan dan potensi yang dimilikinya untuk menjalankan serta mengembangkan perusahaan.

Berdasarkan struktur organisasi PT Amani Mastra pada Gambar 3 dapat dilihat bahwa Pemilik PT Amani Mastra menduduki posisi tertinggi di dalam organisasi dan bertindak sebagai Direktur perusahaan. Di bawah Direktur perusahaan adalah Manajer Umum yang menangani seluruh kegiatan operasional perusahaan. Peran Manajer Umum sangat penting, karena membawahi seluruh manajemen. Seluruh laporan dan keputusan akan dianalisis dahulu oleh Manajer Umum sebelum sampai ke tangan pemilik untuk dibuat keputusan selanjutnya. Manajer Umum

3 - 10 hari(maksimal) Kebun Pemanenan Persortiran

/grading

Grade A Grade Saus

Pabrik Pengolahan Saus

Pembersihan Bahan

SAUS Proses Pasta

Gudang Bogor Supermarket


(50)

diberi wewenang oleh pemilik untuk mengambil sebagian besar keputusan operasional perusahaan (decision maker).

Keterangan :

: Garis Komando

--- : Garis Koordinasi

Gambar 3. Struktur Organisasi PT Amani Mastra

Manajer Umum tersebut kemudian membawahi para staff manajemen lainnya seperti, Sekretaris, Bendahara 1, Bendahara 2, dan

Research and Development (R & D). Selain itu, Manajer Umum juga dapat mewakili segala urusan yang berkaitan antara Pemilik dengan para

owner unit. Owner unit merupakan para investor yang bekerja sama dengan PT Amani Mastra. Di setiap unit bisnis para owner unit ini akan

R&D Owner/Pemilik

Ketua Harian/ Manager Umum

Sekretaris Bendahara 1 Bendahara 2

Owner unit Owner unit Owner unit Owner unit

Unit Unit Dry Unit Unit

Pengolahan Makanan Jadi Produksi Processin Distribusi HRD Marketing Produksi Processin Distribusi Marketing HRD Produksi Processin Distribusi Marketing HRD Produksi Processin Distribusi Marketing HRD


(51)

menginvestasikan lahan maupun dananya untuk dikelola bersama PT Amani Mastra. Para investor tersebut kemudian mendapat keuntungan sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat sebelumnya dengan perusahaan. Para Owner unit ini pun memiliki hak untuk mengutarakan pendapatnya di dalam manajemen unit bisnis perusahaan yang dimilikinya, walaupun pada akhirnya keputusan akhir akan ditentukan bersama.

4.2. Strategi Promosi dan Kegiatan PromosiPT Amani Mastra

Menjalankan strategi promosi divisi pemasaran pada unit Bisnis Saus Cabai Organik pada PT Amani Mastra telah melakukan beberapa bentuk kegiatan promosi. Diharapkan dengan adanya penyelenggaraan kegiatan promosi ini dapat memberikan manfaat bagi konsumen secara umum dan khususnya bagi konsumen yang peduli akan kesehatan serta untuk mencapai tujuan promosi yang diharapkan oleh PT Amani Mastra.

4.2.1 Periklanan

Periklanan yang dilakukan oleh PT Amani Mastra untuk mengkonsumsikan produknya adalah dilakukan melalui penyebaran brosur kepada konsumen. Kegiatan ini dapat dilakukan di Amani Mastra dan di supermarket-supermarket. Selain itu, perusahaan juga melakukan kegiatan priklanan dengan memasang billboard. Pemasangan billboard

belum dilakukan di berbagai tempat tetapi masih hanya berfokus di lokasi penjualan, yaitu hanya di toko Amani, dengan harapan agar konsumen menyadari dan mengetahui lokasi produk pertanian organik PT Amani Mastra. Kegiatan periklanan dilakukan oleh PT Amani Mastra adalah bermula dari konsep produk yang kuat, yaitu dimana yang ingin dikomunikasikan oleh PT Amani Mastra adalah manfaat sayuran organik. Sehingga untuk mengkomunikasikannya brosur-brosur tersebut dibuat untuk memperjelaskan secara mendalam tentang manfaat sayuran organik dibandingkan dengan sayuran biasa.

4.2.2 Penjualan Personal

Menciptakan hubungan yang baik dengan pelanggan merupakan kunci keberhasilan dalam pemasaran. Salah satu cara untuk membina


(1)

63

Lampiran 3. Uji keabsahan kuesioner EPIC Model

Reliability Statistics EPIC

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items


(2)

64

No. Tahun Bulan BiayaPromosi (Rp)

Jumlah Penjualan (Botol)

1. 2008 April 12500000 259

2. 2008 Mei 12500000 270

3. 2008 Juni 12500000 275

4. 2008 Juli 12500000 279

5. 2008 Agustus 12500000 283

6. 2008 September 12500000 290

7. 2008 Oktober 12500000 297

8. 2008 Nopember 15000000 310

9. 2008 Desember 15000000 323

10. 2008 Januari 15000000 327

11. 2008 Februari 15000000 334

12. 2009 Maret 15000000 337

13. 2009 April 18500000 523

14. 2009 Mei 18500000 545

15. 2009 Juni 19500000 567

16. 2009 Juli 19500000 591

17. 2009 Agustus 22000000 624

18. 2009 September 22000000 655

19. 2009 Oktober 22000000 668

20. 2009 Nopember 22000000 675

21. 2009 Desember 25500000 691

22. 2009 Januari 25500000 713

23. 2009 Februari 25500000 732

24. 2009 Maret 25500000 756

25. 2010 April 18000000 774

26. 2010 Mei 18000000 789

27. 2010 Juni 18000000 809

28. 2010 Juli 18000000 831

29. 2010 Agustus 18000000 858

30. 2010 September 18000000 871

31. 2010 Oktober 18000000 893

32. 2010 Nopember 18000000 912

33. 2010 Desember 18000000 927

34. 2010 Januari 18000000 945

35. 2010 Februari 18000000 978

36. 2010 Maret 18000000 986


(3)

66

KUESIONER PENELITIAN

ANALISA EFEKTIFITAS BAURAN PROMOSI PADA SAUS CABAI ORGANIK PT AMANI MASTRA

Terima kasih atas pertisipasi anda menjadi salah satu responden yang secara sukarela mengisi kuesioner ini. Kuesioner ini merupakan salah satu instrumen penelitian yang dilakukan oleh :

Peneliti : ANDIKA NURAGA BUDIMAN

NRP : H 24087043

Program Studi : Manajemen Penyelenggaraan Khusus Fakultas : Ekonomi Manajemen

Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor

Untuk memenuhi tugas penyelesaian skripsi program sarjana. Saya sangat hargai kejujuran saudara/i dalam mengisi kuesioner ini dan menjamin kerahasiaan saudara/i. Atas kerjasama dan bantuan saudara/i, saya ucapkan terima kasih.

Kuesioner ini dibuat untuk kepentingan penelitian semata

Nomor Kuesioner :………… Tanggal :……/……/……

Petunjuk pengisian : Berilah tanda SILANG (X) pada jawaban pilihan anda.

A. Screening

1. Apakah anda mengetahui tentang Saus Cabai Organik? a. Ya

b. Tidak

2. Apakah anda mengetahui tentang promosi Saus Cabai Organik yang dilakukan oleh PT Amani Mastra?

a. Ya b. Tidak

Jika Ya, mohon dilanjutkan, jika Tidak terima kasih anda tidak perlu melanjutkan pengisian kuesioner.

3. Bentuk promosi mana Anda mengenal Saus Cabai Organik PT Amani Mastra (boleh lebih dari satu) :

a. Brosur, papan reklame, billboard dan mini banner b. Spanduk

c. Media cetak dan elektronik (koran, internet, dll) d. Harga promosi yang ditawarkan

e. Pameran

f. Lainnya………


(4)

66

B. Data Responden

Usia : ………...

Alamat : ………..

Jenis kelamin : ………...

Pendidikan : ………...

Pendapatan perbulan : a. < Rp.1.000.000,-

b. Rp. 1.000.000,- – Rp. 2.000.000,- c. Rp. 2.000.000,- – Rp. 3.000.000,- d. Rp. 3.000.000,- – Rp. 4.000.000,- e. Rp. 4.000.000,- – Rp. 5.000.000,- f. > Rp. 5.000.000,-

C. Pendapat Responden terhadap Promosi Saus Cabai Organik PT Amani Mastra Keterangan :

STS : Sangat Tidak Setuju S : Setuju

TS : Tidak Setuju SS : Sangat Setuju

C : Cukup

No Pernyataan STS TS C S SS

A. DIMENSI EMPATI

1. Promosi Saus Cabai Organik PT Amani Mastra sudah menarik perhatian Bapak/Ibu/Saudara.

2. Saya memahami pesan yang disampaikan dalam Promosi Saus Cabai Organik PT Amani Mastra yang melalui media brosur.

3. Saya memahami makna dari promosi Saus Cabai Organik PT Amani Mastra melalui media brosur.

4. Promosi Saus Cabai Organik PT Amani Mastra melalui media brosur memuaskan.

5. Promosi Saus Cabai Organik PT Amani Mastra menjadikan saya selalu ingin melihat promosi tersebut.

B. DIMENSI PERSUASI

6. Promosi Saus Cabai Organik PT Amani Mastra melalui media brosur menjadikan saya ingin membeli Saus Cabai Organik PT Amani Mastra.

7. Promosi Saus Cabai Organik PT Amani Mastra memiliki tampilan yang menarik baik dari segi warna maupun gambarnya.

C. DIMENSI DAMPAK

8. Promosi Saus Cabai Organik PT Amani Mastra melalui media brosur menarik perhatian saya.

9. Promosi brosur Saus Cabai Organik PT Amani Mastra lebih kreatif dibandingkan promosi Saus Cabai Organik lain. 10. Promosi brosur Saus Cabai Organik PT Amani Mastra

berhasil meyakinkan saya untuk lebih memilih membeli Saus Cabai Organik PT Amani Mastra dibandingkan dengan Saus Cabai Organik yang lain.

11. Saya memahami makna dari promosi brosur Saus Cabai Organik PT Amani Mastra.


(5)

66

Saran Bapak/Ibu/Saudara :

... ... ...

Terima Kasih

D. DIMENSI KOMUNIKASI

12. Promosi brosur Saus Cabai Organik PT Amani Mastra mampu menyampaikan informasi kepada saya.

13. Promosi brosur Saus Cabai Organik PT Amani Mastra lebih mudah dipahami dibandingkan Saus Cabai Organik lainnya. 14. Penyampaian informasi dari promosi brosur Saus Cabai

Organik PT Amani Mastra mudah dipahami.

15. Saya akan mempromosikan Saus Cabai Organik PT Amani Mastra kepada kerabat saya.


(6)

67

X Persuasi + X Empati + X dampak + X komunikasi 4

Lampiran 6. Proses Perhitungan EPIC Model

EPIC Model : 1. Dimensi Empati

P =

= (267 + 269 + 278 + 275 + 275) x 100% = 2,72 5

2. Dimensi Persuasi P =

= (268 + 279) x 100% = 2,735 2

3. Dimensi Dampak P =

= (274 + 273 + 274 + 280) x 100% = 2,752 4

4. Dimensi Komunikasi P =

= (273 + 271 + 274 + 282) x 100% = 2,75 4

EPIC Rate

EPIC Rate =

= 2,72 + 2,735 + 2,752 + 2,75 = 2,739 4

fi x 100% fi

fi x 100% fi

fi x 100% fi

fi x 100% fi