Bentuk dan contoh kegiatan dari bauran promosi sebagai dari bauran pemasaran sperti yang disebutkan diatas, ditampilkan pada Tabel 1,
dimana tabel tersebut menyebutkan berbagai macam kegiatan dan contoh alat bauran promosi yang dijalaskan diatas.
2.4. Efektivitas
Pengertian efektifitas secara umum menunjukan sampai seberapa jauh tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Hal
tersebut sesuai dengan pengertian efektifitas yang menjelaskan bahwa efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target
kuantitas,kualitas dan waktu telah tercapai. Dimana makin besar presentase target yang dicapai, makin tinggi efektifitasnya Hasan, 2008.
Semakin besar presentase target yang dicapai, makin tinggi efektivitasnya. Ukuran yang menggambarkan sejauhmana kegiata n
penyampain pesan tentang suatu produk dapat mencapai sasaran baik kepada konsumen individu maupun massal.
2.5. Promosi
Promosi yang mengacu pada setiap insentif yang digunakan oleh produsen untuk memicu transaksi pedagang besar dan ritel dan
konsumen untuk membeli suatu merek serta mendorong tenaga penjualan untuk secara agresif menjualnya. Para pengecer juga menggunakan
insentif promosi untuk mendorong perulaku yang diinginkan dari para konsumen. Insentif adalah tambahan atas manfaat dasar yang diberikan
oleh merek dan untuk sementara dapat mengubah harga dan nilai yang dirasakan Alma,2005.
Adapun kriteria promosi yang efektif yang dipromosikan kepada konsumen antara lain Hasan, 2008:
1. Mampu menciptakan trend permintaan primer yang lebih menguntungkan.
2. Mampu menciptakan pembedaan produk product differentiation. 3. Mampu meyakinkan bahwa kualitas produk penting bagi
konsumen.
4. Terdukung oleh dana, sosiokultural, lingkungan, legalitas, dan sebagainya.
Menurut Alma 2005, bentuk-bentuk promosi yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Pemberian kupon, merupakan alat yang digunakan sebagai pemberian bonus bagi konsumen atas kesetiaannya menggunakan
produk yang dipromosikan. 2. Kartu gambar, merupakan alat yang dapat meningkatkan loyalitas
pada suatu merek. Melalui kartu gambar, konsumen dapat melihat secara jelas produk yang ditawarkan dan karakter yang
dibentuknya. 3. Memberikan permainan, permainan yang menarik dengan label
suatu produk dilakukan sebagai variasi dalam pembelian produk. 4. Pemberian voucher, merupakan kartu yang mempresentasikan
sejumlah harga yang didapatkan untuk membeli suatu produk. 5. Contoh gratis, pemberian contoh produk secara gratis kepada
perusahaan dilakukan oleh perusahaan untuk memperkenalkan produk yang baru atau untuk menambah daya ingat konsumen
terhadap suatu produk. Alma 2005 menyatakan bahwa ada tiga kebutuhan yang harus
ditonjolakan dalam melakukan promosi, yang membuat konsumen merasa yakin bahwa produk tersebut bisa memenuhi keinginannya.
1. Kebutuhan Fungsional: berusaha untuk menyediakan solusi bagi masalah-masalah konsumsi atau potensi permasalah yang dapat
dihadapi oleh konsumen, dengan mengkonsumsikan bahwa suatu merek memiliki mamfaat spesifik yang dapat memecahkan masalah
tersebut. 2. Kebutuhan Simbolis: diarahkan kepada keinginan konsumen dalam
upaya memperbaiki diri, dihargai sebagai anggota dari suatu kelompok. kebutuhan ini digunakan untuk sosialisaikan kegunaan
merek dalam kelompok, peran, atau citra diri yang diinginkan.
3. Kebutuhan Eksperimental: konsumen merupakan representasi dari keinginan mereka akan produk yang dapat memberikan rasa senang,
keanekaragamandan simulasi
kognitif. Eksperimental
mempromosikan iklannya sebagai suatu yang istimewa dan mempunyai citra rasa tinggi.
2.6. Metode Penganggaran Promosi