1. Hearing Impairment
Didefinisikan sebagai kerusakan fisik telinga baik yang irreversibel PTS maupun yang reversibel TTS.
2. Hearing Disability
Didefinisikan sebagai kesulitan mendengarkan akibat hearing impairment. Misalnya:
a. Masalah komunikasi di tempat kerja
b. Masalah dalam mendengarkan musik
c. Masalah mencari arahasal suara
d. Masalah membedakan suara
Gangguan pendengaran merupakan perubahan pada tingkat pendengaran yang berakibat kesulitan dalam melaksanakan kehidupan normal, biasanya dalam
hal memahami pembicaraan. Efek kebisingan ini berbeda untuk masing-masing orang, hal tersebut
dipengaruhi oleh: kepekaan seseorang, usia, total energi yang diterima, lamanya eksposur, masa kerja, pernah menderita penyakit telinga sebelumnya, konsumsi
obat-obatan otoksik, dan karakteristik bising yang diterima.
3.4.3. Mengukur Tingkat Kebisingan
Untuk mengetahui intensitas bising di lingkungan kerja, digunakan sound level meter. Sound level meter adalah alat pengukur suara, alat ini mampu
mengukur kebisingan di antara 30-130 dB dan frekuensi-frekuensi dari 20-20.000
Universitas Sumatera Utara
Hz.
13
3.4.4. Pengendalian Kebisingan
Mekanisme kerja sound level meter apabila ada benda bergetar, maka akan menyebabkan terjadinya perubahan tekanan udara yang dapat ditangkap oleh alat
ini, selanjutnya akan menggerakkan meter penunjuk. Sedangkan alat untuk mengukur nilai ambang batas pendengaran digunakan Audiometer. Untuk
mengukur tingkat pajanan pekerja lebih tepat digunakan noise dose meter karena pekerja umumnya tidak menetap pada suatu tempat kerja selama 8 jam ia bekerja.
Noise dose meter adalah alat yang digunakan untuk memonitor dosis kebisingan yang telah dialami oleh seorang pekerja. Nilai ambang batas NAB adalah angka
dB yang dianggap aman untuk sebagian besar tenaga kerja. NAB intensitas bising adalah 85 dB dan waktu bekerja maksimum 8 jamhari.
Pengurangan kebisingan Noise Reduction; NR adalah pengurangan kekuatan bunyi, diukur dalam dB.
14
13
Suma’mur. Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: PT Gunung Agung. 1967.
14
Satwiko, Prasasto. Fisika Bangunan. Yogyakarta: Penerbit Andy. 2008.
Salah satu pengurangan kebisingan atau noise reduction NR, yang dapat dilakukan adalah dengan penambahan peredam yang
dapat dituliskan dengan persamaan: NR = 10loga
2
a
1
dB Dengan
a
1
= total penyerapan bunyi pada kondisi peredaman awal, Sabine.
a
2
= total penyerapan bunyi pada kondisi setelah diperbaiki, Sabine.
Universitas Sumatera Utara
Untuk memudahkan, biasanya NR suatu bahan merupakan rata-rata untuk frekuensi 250, 500, 1000, 2000, dan 4000 Hz.
Pengendalian kebisingan dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya:
1. Eliminasi Sumber Kebisingan
Pada teknik eliminasi dapat dilakukan dengan: a.
Penggunaan tempat kerja atau pabrik baru sehingga biaya pengendalian dapat diminimalkan
b. Pada tahap tender mesin-mesin yang akan dipakai, harus mensyaratkan
maksimum intensitas kebisingan yang dikeluarkan dari mesin baru c.
Pada tahap pembuatan pabrik dan pemasangan mesin, konstruksi bangunan harus dapat meredam kebisingan semakin rendah
2. Pengendalian Secara Teknis Engineering Control
Pengendalian ini dapat berupa: a.
Kontrol terhadap suara dengan memakai kedap suara, radiasi bising dapat dikurangi 20-39 dB.
b. Kontrol pada sepanjang jalur suara penempatan lapisan berpori di
sekeliling sumber. Pembuatan kotak housing mesin dengan bahan yang sesuai.
c. Kontrol pada tingkat penerima misal sumber telinga, headphone. Menurut
Pullat 1992 pemakaian sumbat telinga dapat mengurangi kebisingan sebesar ± 30 dB, sedangkan tutup telinga dapat mengurangi kebisingan
sedikit lebih besar yaitu antara 40 dB - 50 dB.
Universitas Sumatera Utara
3. Pengendalian Administratif
Dalam hal ini lebih memfokuskan pada manajemen misal diadakan rotasi pekerja antara tempat bising dengan tempat kerja yang tenang. Pengendalian
secara administratif dan teknis sebaiknya dugunakan secara bersamaan untuk mencapai tujuan pengendalian kebisingan.
Metode yang sering digunakan untuk pengendalian kebisingan: a.
Mengurangi level atau spektrum kebisingan b.
Menggunakan barrier untuk mengurangi transmisi kebisingan udara atau yang lain
c. Menyerap kebisingan yang timbul
Universitas Sumatera Utara
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN