Kebisingan 1.Perhitungan Intensitas Bunyi dan Energi dari Sumber Bunyi
Gambar 5.6.
Grafik Mean Vote Efek Lingkungan Kerja Terhadap Kelelahan
5.2.2. Kebisingan 5.2.2.1.Perhitungan Intensitas Bunyi dan Energi dari Sumber Bunyi
Tingkat bunyi adalah perbandingan logaritmis antara satu sumber bunyi dengan sumber bunyi acuan.
Rumus tingkat bunyi dapat dituliskan: L
I
= 10 log II
o
dB, Dengan
L
I
= tingkat intensitas bunyi, dB I
= intensitas bunyi, Wm
2
I
o
= intensitas bunyi acuan, diambil 10
-12
Wm
2
Dari data tingkat kebisingan, maka dapat dihitung inensitas bunyi I untuk masing-masing posisi operator.
Universitas Sumatera Utara
Contoh perhitungan I intensitas bunyi pada posisi operator 1 unttuk L
I
tingkat intensitas bunyi = 96,70 dB:
L
I
= 10 log II
o
dB 96,70 dB
= 10 log I10
-12
Wm
2
dB I
= 4,7 x 10
-3
Wm
2
Setelah diketahui I intensitas bunyi pada masing-masing posisi operator, maka dapat dihitung w energi yang dikeluarkan oleh sumber bunyi dengan
persamaan sebagai berikut: I = w4πD
2
Wm
2
Dengan I
= intensitas bunyi, Wm
2
. w
= energi yang dikeluarkan oleh sumber bunyi, watt. D
= jarak, m. Contoh perhitungan w energi yang dikeluarkan oleh sumber bunyi pada
posisi operator 1 unttuk I intensitas bunyi = 4,7 x 10
-3
Wm
2
. I
= w4πD
2
Wm
2
4,7 x 10
-3
Wm
2
= w43,142
2
4,7 x 10
-3
Wm
2
= w50,24 w
= 0,2350 watt
Hasil perhitungan I intensitas bunyi untuk masing-masing posisi
operator dapat dilihat pada Tabel 5.14, sedangkan hasil perhitungan w energi yang dikeluarkan oleh sumber bunyi untuk masing-masing posisi operator dapat
dilihat pada Tabel 5.15.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.14. Hasil Perhitungan Intensitas Bunyi pada Masing-masing Posisi Operator
Operator 1 Operator 2
Operator 3 L
I
dB I
Wm
2
I Wm
2
L
I
dB I
Wm
2
I Wm
2
L
I
dB I
Wm
2
I Wm
2
96,70 10
-12
4,7 x 10
-3
97,90 10
-12
6,2 x 10
-3
101,13 10
-12
13,0 x 10
-3
96,55 10
-12
4,5 x 10
-3
97,23 10
-12
5,3 x 10
-3
99,88 10
-12
9,7 x 10
-3
97,85 10
-12
6,1 x 10
-3
97,20 10
-12
5,2 x 10
-3
102,48 10
-12
17,7 x 10
-3
96,10 10
-12
4,1 x 10
-3
97,08 10
-12
5,1 x 10
-3
100,98 10
-12
12,5 x 10
-3
96,35 10
-12
4,3 x 10
-3
97,28 10
-12
5,3 x 10
-3
99,23 10
-12
8,4 x 10
-3
95,90 10
-12
3,9 x 10
-3
97,68 10
-12
5,9 x 10
-3
101,35 10
-12
13,6 x 10
-3
96,73 10
-12
4,7 x 10
-3
96,25 10
-12
4,2 x 10
-3
100,00 10
-12
10,0 x 10
-3
97,25 10
-12
5,3 x 10
-3
97,60 10
-12
5,8 x 10
-3
100,85 10
-12
12,2 x 10
-3
97,28 10
-12
5,3 x 10
-3
97,70 10
-12
5,9 x 10
-3
100,73 10
-12
11,8 x 10
-3
97,68 10
-12
5,9 x 10
-3
96,80 10
-12
4,8 x 10
-3
100,85 10
-12
12,2 x 10
-3
96,70 10
-12
4,7 x 10
-3
98,25 10
-12
6,7 x 10
-3
101,70 10
-12
14,8 x 10
-3
96,58 10
-12
4,5 x 10
-3
97,15 10
-12
5,2 x 10
-3
99,53 10
-12
9,0 x 10
-3
96,60 10
-12
4,6 x 10
-3
97,18 10
-12
5,2 x 10
-3
101,70 10
-12
14,8 x 10
-3
96,15 10
-12
4,1 x 10
-3
97,00 10
-12
5,0 x 10
-3
101,80 10
-12
15,1 x 10
-3
Operator 4 Operator 5
Operator 6 L
I
dB I
Wm
2
I Wm
2
L
I
dB I
Wm
2
I Wm
2
L
I
dB I
Wm
2
I Wm
2
98,63 10
-12
7,3 x 10
-3
98,68 10
-12
7,4 x 10
-3
98,23 10
-12
6,6 x 10
-3
96,85 10
-12
4,8 x 10
-3
98,83 10
-12
7,6 x 10
-3
98,03 10
-12
6,3 x 10
-3
97,93 10
-12
6,2 x 10
-3
99,83 10
-12
9,6 x 10
-3
97,80 10
-12
6,0 x 10
-3
98,58 10
-12
7,2 x 10
-3
99,38 10
-12
8,7 x 10
-3
98,43 10
-12
7,0 x 10
-3
96,80 10
-12
4,8 x 10
-3
98,83 10
-12
7,6 x 10
-3
96,93 10
-12
4,9 x 10
-3
98,93 10
-12
7,8 x 10
-3
99,63 10
-12
9,2 x 10
-3
98,33 10
-12
6,8 x 10
-3
98,25 10
-12
6,7 x 10
-3
98,75 10
-12
7,5 x 10
-3
98,35 10
-12
6,8 x 10
-3
97,55 10
-12
5,7 x 10
-3
98,08 10
-12
6,4 x 10
-3
98,03 10
-12
6,3 x 10
-3
96,68 10
-12
4,7 x 10
-3
98,50 10
-12
7,1 x 10
-3
97,55 10
-12
5,7 x 10
-3
97,08 10
-12
5,1 x 10
-3
99,00 10
-12
7,9 x 10
-3
97,85 10
-12
6,1 x 10
-3
98,40 10
-12
6,9 x 10
-3
98,30 10
-12
6,8 x 10
-3
98,00 10
-12
6,3 x 10
-3
96,65 10
-12
4,6 x 10
-3
98,75 10
-12
7,5 x 10
-3
98,05 10
-12
6,4 x 10
-3
98,43 10
-12
7,0 x 10
-3
98,85 10
-12
7,7 x 10
-3
96,90 10
-12
4,9 x 10
-3
97,73 10
-12
5,9 x 10
-3
97,65 10
-12
5,8 x 10
-3
97,55 10
-12
5,7 x 10
-3
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.15. Hasil Perhitungan Energi Sumber Bunyi pada Masing- masing Posisi Operator
Operator 1 Operator 2
Operator 3 I
Wm
2
D m
w watt
L
I
dB D
m w
watt L
I
dB D
m w
watt
4,7 x 10
-3
2 0,2350
6,2 x 10
-3
1 0,0774
13,0 x 10
-3
1 0,1627
4,5 x 10
-3
2 0,2270
5,3 x 10
-3
1 0,0663
9,7 x 10
-3
1 0,1220
6,1 x 10
-3
2 0,3062
5,2 x 10
-3
1 0,0659
17,7 x 10
-3
1 0,2221
4,1 x 10
-3
2 0,2047
5,1 x 10
-3
1 0,0640
12,5 x 10
-3
1 0,1572
4,3 x 10
-3
2 0,2168
5,3 x 10
-3
1 0,0671
8,4 x 10
-3
1 0,1051
3,9 x 10
-3
2 0,1955
5,9 x 10
-3
1 0,0735
13,6 x 10
-3
1 0,1714
4,7 x 10
-3
2 0,2363
4,2 x 10
-3
1 0,0530
10,0 x 10
-3
1 0,1256
5,3 x 10
-3
2 0,2667
5,8 x 10
-3
1 0,0723
12,2 x 10
-3
1 0,1528
5,3 x 10
-3
2 0,2683
5,9 x 10
-3
1 0,0740
11,8 x 10
-3
1 0,1484
5,9 x 10
-3
2 0,2941
4,8 x 10
-3
1 0,0601
12,2 x 10
-3
1 0,1528
4,7 x 10
-3
2 0,2350
6,7 x 10
-3
1 0,0839
14,8 x 10
-3
1 0,1858
4,5 x 10
-3
2 0,2283
5,2 x 10
-3
1 0,0652
9,0 x 10
-3
1 0,1126
4,6 x 10
-3
2 0,2296
5,2 x 10
-3
1 0,0655
14,8 x 10
-3
1 0,1858
4,1 x 10
-3
2 0,2070
5,0 x 10
-3
1 0,0629
15,1 x 10
-3
1 0,1901
Operator 4 Operator 5
Operator 6 I
Wm
2
D m
w watt
I Wm
2
D m
w watt
I Wm
2
D m
w watt
7,3 x 10
-3
1,5 0,2059
7,4 x 10
-3
1,5 0,2083
6,6 x 10
-3
2 0,3338
4,8 x 10
-3
1,5 0,1368
7,6 x 10
-3
1,5 0,2156
6,3 x 10
-3
2 0,3188
6,2 x 10
-3
1,5 0,1753
9,6 x 10
-3
1,5 0,2714
6,0 x 10
-3
2 0,3027
7,2 x 10
-3
1,5 0,2036
8,7 x 10
-3
1,5 0,2447
7,0 x 10
-3
2 0,3496
4,8 x 10
-3
1,5 0,1353
7,6 x 10
-3
1,5 0,2156
4,9 x 10
-3
2 0,2475
7,8 x 10
-3
1,5 0,2206
9,2 x 10
-3
1,5 0,2592
6,8 x 10
-3
2 0,3416
6,7 x 10
-3
1,5 0,1889
7,5 x 10
-3
1,5 0,2119
6,8 x 10
-3
2 0,3436
5,7 x 10
-3
1,5 0,1608
6,4 x 10
-3
1,5 0,1814
6,3 x 10
-3
2 0,3188
4,7 x 10
-3
1,5 0,1314
7,1 x 10
-3
1,5 0,2001
5,7 x 10
-3
2 0,2858
5,1 x 10
-3
1,5 0,1441
7,9 x 10
-3
1,5 0,2245
6,1 x 10
-3
2 0,3062
6,9 x 10
-3
1,5 0,1955
6,8 x 10
-3
1,5 0,1911
6,3 x 10
-3
2 0,3170
4,6 x 10
-3
1,5 0,1307
7,5 x 10
-3
1,5 0,2119
6,4 x 10
-3
2 0,3207
7,0 x 10
-3
1,5 0,1966
7,7 x 10
-3
1,5 0,2169
4,9 x 10
-3
2 0,2461
5,9 x 10
-3
1,5 0,1674
5,8 x 10
-3
1,5 0,1645
5,7 x 10
-3
2 0,2858
Grafik untuk tingkat kebisingan, intensitas bunyi, dan energi dari sumber bunyi pada setiap posisi operator dapat dilihat pada Gambar berikut.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.7. Grafik Perbandingan Tingkat Kebisingan pada Setiap Posisi Operator
Gambar 5.8. Grafik Perbandingan Intensitas Bunyi pada Setiap Posisi Operator
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.9. Grafik Perbandingan Energi Sumber Bunyi pada Setiap Posisi Operator
5.2.2.2.Perhitungan Beban Bising
Dari data dan grafik tingkat kebisingan yang ditunjukkan terlihat bahwa tingkat kebisingan terbesar yaitu yang berada pada posisi operator 3. Sehingga
operator 3 memiliki beban bising yang lebih besar daripada operator lainnya. Beban bising dapat dicari dengan rumus:
Beban bising = Σ Cn Tn 1
Dengan Cn = lama mendengar pada tingkat bising tertentu Tn = lama mendengar yang diijinkan pada tingkat bersangkutan
Universitas Sumatera Utara
Contoh beban bising yang diterima oleh operator 3: Beban bising =
Σ Cn Tn 1 = 0,50,25 + 0,50,50 + 0,50,25 + 0,50,25 + 0,50,50 + 0,50,25 +
0,50,25 + 0,50,25 + 0,50,25 + 0,50,25 + 0,50,25 + 0,50,50 + 0,50,25 + 0,50,25
= 25 1, maka berbahaya Beban bising yang diterima oleh operator 3 dapat dilihat pada Tabel 5.16.
Tabel 5.16. Beban Bising yang Diterima Operator 3 Operator 3
Tingkat Kebisingan
dB Lama Mendengar
Cn Lama Mendengar
Yang Diijinkan Tn
101,13 0,5
0,25 99,88
0,5 0,50
102,48 0,5
0,25 100,98
0,5 0,25
99,23 0,5
0,50 101,35
0,5 0,25
100,00 0,5
0,25 100,85
0,5 0,25
100,73 0,5
0,25 100,85
0,5 0,25
101,70 0,5
0,25 99,53
0,5 0,50
101,70 0,5
0,25 101,80
0,5 0,25
Beban bising 25
25 1 maka berbahaya
Dengan cara yang sama seperti perhitungan beban bising di atas, maka diperoleh beban bising untuk setiap operator lainnya yang dapat dilihat pada Tabel
5.17.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.17. Rekapitulasi Beban Bising yang Diterima oleh Setiap Operator
Operator Beban Bising
Kriteria Aman Keterangan
Kesimpulan
1 9
Beban bising 1 Beban bising 1
Berbahaya 2
13 Beban bising 1
Beban bising 1 Berbahaya
3 25
Beban bising 1 Beban bising 1
Berbahaya 4
12 Beban bising 1
Beban bising 1 Berbahaya
5 14
Beban bising 1 Beban bising 1
Berbahaya 6
13 Beban bising 1
Beban bising 1 Berbahaya
Perbandingan beban bising yang diterima oleh tiap operator dapat dilihat pada Gambar 5.10.
Gambar 5.10. Perbandingan Beban Bising yang Diterima Tiap Operator