operator. Upaya tersebut antara lain memasang peredam pada mesin untuk mereduksi kebisingan dan pemakaian alat pelindung pendengaran saat bekerja.
6.1.2. Analisis Intensitas Bunyi dan Energi dari Sumber Bunyi
Intensitas bunyi yang diterima pada masing-masing posisi operator berbeda-beda. Semakin besar tingkat kebisingan maka akan semakin besar pula
intensitas bunyi yang terjadi. Dari Tabel 5.14 diperoleh bahwa operator 3 dengan rata-rata tingkat kebisingan terbesar yaitu 100,87 dB juga memiliki rata-rata
intensitas bunyi terbesar yaitu 12,5x10
-3
Wm
2
. Sedangkan operator 1 yang memiliki rata-rata tingkat kebisingan terendah yaitu 96,74 dB juga memiliki rata-
rata intensitas bunyi terendah yaitu 4,8x10
-3
Wm
2
. Hal ini mengindikasikan bahwa intensitas bunyi yang diterima oleh setiap operator telah melebihi ambang
bunyi pendengaran manusia yaitu 10
-12
Wm
2
dan mendekati standar ambang sakit pada telinga manusia yaitu 10
-1
Wm
2
. Penggunaan alat pelindung pendengaran akan sangat membantu mengurangi tingkat kebisingan dan intensitas
bunyi yang diterima operator. Energi sumber bunyi tidak hanya dipengaruhi oleh tingkat kebisingan dan
intensitas bunyi, namun juga dipengaruhi oleh jarak sumber bising dengan penerima bising. Semakin besar jarak antara sumber bising dengan penerimanya
maka energi yang dikeluarkan oleh sumber bunyi akan semakin besar. Tabel 5.15 menunjukkan bahwa operator 1 dan 6 yang memiliki jarak terjauh yaitu 2 m
terhadap sumber bising memiliki rata-rata nilai energi oleh sumber bunyi yang lebih besar yaitu 0,2393 watt dan 0,3084 watt dibandingkan dengan operator
Universitas Sumatera Utara
lainnya. Sedangkan operator 2 dan 3 yang memliki jarak terdekat yaitu 1 m terhadap sumber bising memilki rata-rata nilai energi sumber bunyi yang lebih
kecil yaitu 0,0679 watt dan 0,1567 watt dibandingkan dengan operator lainnya. Hukum Kuadrat Terbalik menunjukkan bahwa dengan penggandaan jarak, maka
porsi gelombang bunyi dari energi sumber bunyi pada posisi jarak awal akan tersebar diluasan empat kali lebih besar pada jarak akhir, sehingga intensitas
bunyinya seperempat dari intesitas semula.
6.1.3. Analisis Pengaruh Data Fisik Operator Terhadap Denyut Jantung dan Tekanan Darah