Tingkat kepercayaan NPV at Risk

5 JIBOR Normal µ = 7,86 Website Bank Indonesia data 2007 - 2011 6 Biaya operasional Normal µ = 7,86 Estimasi awal = 2 - 2,5 dan perawatan dari biaya investasi, dengan biaya OM kenaikan tiap tahun sesuai inflasi 7 Biaya investasi Diskrit {1,20,75;0,85} Estimasi kondisi 1, selesai 24 bulan = 0,75 dan kondisi 2, selesai 30 bulan = 0,85 estimasi berdasarkan wawancara dengan konsultan ahli

4.5.3 Tingkat kepercayaan

Faktor-faktor resiko yang ada akan membentuk NPV, IRR dan NPV at Risk pada suatu tingkat kepercayaan tertentu. Pada awalnya akan dilihat hasil output NPV, IRR dan NPV at risk pada tingkat kepercayaan 90 pada setiap debit andalan. Hasilnya dapat dilihat pada gambar-gambar berikut: A. NPV dengan discount rate = 15 Gambar 4.5 NPV debit andalan 60 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.6 NPV debit andalan 70 Gambar 4.7 NPV debit andalan 80 Gambar 4.5 sampai Gambar 4.7 menunjukkan NPV dengan discount rate sebesar 15 dengan tingkat kepercayaan 90. Dari ketiga gambar tersebut terlihat bahwa hanya debit andalan 60 Gambar 4.5 yang mempunyai nilai NPV 0. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.8 Fit Distribution NPV debit andalan 60 Gambar 4.8 menunjukkan sedikit perbedaan dengan hasil iterasi pada Gambar 4.6 dengan menggunakan Persamaan 2.18 dengan hasil iterasi Risk 5.5 tetapi hasil yang ditunjukkan oleh fit distribution lebih mendekati dengan hasil yang diperoleh secara manual dengan tabel distribusi. Hasil perhitungan lebih lengkap dengan tabel distribusi dan perbandingannya dengan hasil iterasi Pdf disajikan pada Tabel 4.9. B. NPV dengan WACC sebagai discount rate = 14 dan estimasi keterlambatan proyek selama 6 bulan dan atau pembengkakan biaya investasi sebesar 10. Gambar 4.9 Debit andalan 60, NPV 0, tingkat kepercayaan 93,1 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.10 Debit andalan 70, NPV 0, tingkat kepercayaan 89,6 Gambar 4.11 Debit andalan 80, NPV 0, tingkat kepercayaan 76,5. Gambar 4.9 sampai Gambar 4.11 menunjukkan dengan WACC sebagai discount rate sebesar 14 dengan estimasi keterlambatan proyek selama 6 bulan dan atau pembengkakan biaya investasi 10 serta NPV 0. Dari ketiga gambar tersebut hanya ada satu debit yang memenuhi tingkat kepercayaan 90 yaitu debit andalan 60 sebesar 93,1 yang ditunjukkan oleh Gambar 4.9. Universitas Sumatera Utara C. NPV dengan discount rate = 13,5 dan estimasi keterlambatan proyek selama 6 bulan dan atau pembengkakan biaya investasi sebesar 10. Gambar 4.12 Debit andalan 60, NPV 0, tingkat kepercayaan 93,6 Gambar 4.13 Debit andalan 70, NPV 0, tingkat kepercayaan 91,6 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.14 Debit andalan 80, NPV 0, tingkat kepercayaan 82,6 Gambar 4.12 sampai Gambar 4.14 menunjukkan bahwa saat discount rate sebesar 13,5 dan NPV 0 , maka hanya debit andalan 80 yang tidak memenuhi tingkat kepercayaan 90 yakni 82,6 pada Gambar 4.14. D. NPV dengan WACC sebagai discount rate = 13,12 dan estimasi keterlambatan proyek hingga 6 bulan dan atau pembengkakan biaya investasi sebesar 10. Gambar 4.15 Debit andalan 60, NPV 0, tingkat kepercayaan 93,8 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.16 Debit andalan 70, WACC = 13,26, NPV 0, tingkat kepercayaan 91,7 Gambar 4.17 Debit andalan 80, NPV 0, tingkat kepercayaan 86,1 Gambar 4.15 sampai dengan Gambar 4.17 menunjukkan bahwa dengan WACC sebagai discount rate sebesar 13,12 dan NPV 0 maka debit andalan 80 tetap Universitas Sumatera Utara tidak mampu mencapai tingkat kepercayaan 90. Hal menarik ditunjukkan oleh debit andalan 70, dimana tingkat kepercayaan 90 mampu dicapai bahkan dengan nilai WACC lain yang lebih besar yakni 13,26 dengan DER 2,1 atau Debt : Equity = 67,5 : 32,5. E. NPV dengan WACC sebagai discount rate = 13 dan estimasi keterlambatan proyek hingga 12 bulan. Gambar 4.18 Debit andalan 70, NPV 0, tingkat kepercayaan 87,6 Jika proyek mengalami keterlambatan hingga 12 bulan dan atau mengalami kenaikan biaya investasi rerata 15 ditambah IDC walaupun skema pembiayaan DER berubah menjadi 1,66 62,75 : 32,25 sehingga WACC sebagai discount rate menjadi 13 Gambar 4.19, maka debit andalan 70 tetap tidak mampu mencapai NPV dengan tingkat kepercayaan sebesar 90. F. NPV dengan WACC sebagai discount rate = 12,7 dan estimasi keterlambatan proyek hingga 12 bulan dan atau pembengkakan biaya investasi sebesar 15. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.19 Debit andalan 80, NPV 0, tingkat kepercayaan 79,1 Gambar 4.20 Debit andalan 80, NPV 0, tingkat kepercayaan 81,3 Gambar 4.19 menunjukkan jika proyek mengalami keterlambatan hingga 12 bulan dan atau mengalami kenaikan biaya investasi sebesar 15 ditambah IDC walaupun skema pembiayaan DER berubah menjadi 1,66 62,75 : 32,25 sehingga WACC sebagai discount rate menjadi 12,5 Gambar 4.20, maka debit andalan 80 tetap tidak mampu mencapai tingkat kepercayaan sebesar 90. G. IRR Universitas Sumatera Utara Gambar 4.21 IRR pada debit andalan 60 Gambar 4.22 IRR pada debit andalan 70 Gambar 4.21 dan Gambar 4.22 menunjukkan bahwa dengan asumsi awal yang dipakai discount rate = 15 dan proyek mengalami keterlambatan selama 6 bulan, maka dengan nilai minimum IRR pada tingkat kepercayaan 90 sebesar 14,08 lebih besar dari WACC sebagai discount rate = 14 DER 1,86. Sehingga dengan kata lain asumsi awal dengan menggunakan WACC sebagai discount rate mampu menunjukkan bahwa investasi ini atraktif untuk rencana dengan debit andalan 60 dan debit andalan 70 pada tingkat kepercayaan atau confidence level 90. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.23 IRR pada debit andalan 80 Gambar 4.23 menunjukkan bahwa dengan asumsi awal yang dipakai discount rate = 15 dan proyek mengalami keterlambatan selama 6 bulan, maka dengan nilai minimum IRR pada tingkat kepercayaan 90 sebesar 12,58 lebih kecil dari WACC sebagai discount rate = 14 DER 1,86. Sehingga dengan kata lain asumsi awal dengan menggunakan WACC sebagai discount rate menunjukkan bahwa investasi ini kurang atraktif untuk rencana dengan debit andalan 80 pada tingkat kepercayaan atau confidence level 90. H. Analisis Sensitifitas Gambar 4.24 Koefisien sensitifitas pada NPV Universitas Sumatera Utara Gambar 4.25 Koefisien sensitifitas pada IRR Gambar 4.24 dan Gambar 4.25 menunjukkan hasil koefisien korelasi Spearman rank diperoleh hal yang berpengaruh positif terhadap NPV dan IRR adalah faktor kapasitas CF, kemudian disusul efisiensi sedangkan hal yang berpengaruh negatif adalah total investasi dan inflasi. Hal yang berbeda adalah bahwa pada NPV, pengaruh positif faktor kapasitas CF lebih besar dibandingkan dengan total investasi, sedangkan pada IRR terjadi sebaliknya walau perbedaannya tidak signifikan. Nilai inflasi tidak dapat dikendalikan, sehingga cara untuk mencapai tingkat keyakinan NPV 90 adalah dengan membatasi kenaikan biaya investasi, membatasi tingkat discount rate, dan nilai CF semaksimal mungkin.

4.5.4 Tingkat kepercayaan menggunakan tabel distribusi