Kerangka Dasar Program Risk 5.5

Biaya Investasi BI Biaya Operasional dan Perawatan BOM Pendapatan Pdp NPV dan IRR Ris k Debit Andalan Efisiensi Total turbin, saluran , generator Inflasi σ da μ Power MWhtahun + Harga σ da μ BOM N PV dan Tingkat Kepercaya an μ dan σ σ da μ BI σ da μ Pdp Tabel 4.3 Indikator WACC Indikator Keterangan Nilai Sumber Risk free rate rf SBI SPN 3 bulanan 7,06 website Bank Indonesia Market Risk Premium selisih antara ekspektasi pasar 9,6 Damodaran dengan risk free rM - rf Beta equity sensitivitas pengembalian atas investasi 0,84 website equity terhadap pasar reuters Cost of equity ke Biaya odal, ke= rf + β E rM – rf 14,93 hasil perhitungan Cost of debt kd Biaya utang, kd=i x 1 – tax 13,5 hasil perhitungan WACC Rerata tertimbang cost equity dan 14 hasil cost debt setelah pajak perhitungan

4.4 Kerangka Dasar Program Risk 5.5

Kerangka dasar program Risk 5.5 secara garis besar seperti pada Gambar 4.2 Gambar 4.2 Skema operasional program Risk Universitas Sumatera Utara Dilakukan 3 tiga jenis perhitungan nilai rerata μ dan standar deviasi σ untuk menghitung nilai rerata μ dan standar deviasi σ NPV at risk. Masing-masing adalah nilai rerata dan standar deviasi biaya investasi, biaya operasional dan perawatan serta nilai rerata dan standar deviasi pendapatan. Simulasi monte carlo dilakukan dengan iterasi sebanyak 10.000 kali, yang merupakan iterasi maksimal program Risk 5.5. Biaya investasi memerlukan masukan input yang tergantung pada data debit andalan yang akan ditinjau serta jangka waktu pengerjaannya dan atau besar pertambahan biaya yang terjadi dalam pengerjaannya. Perkiraan lama pengerjaan dan biaya tambahan dimodelkan dengan distribusi diskrit. Penjelasan lebih lanjut tentang distribusi diskrit pada pemodelan biaya investasi dapat dilihat pada sub bab 4.5.2 bagian A. Masukan data dengan model distribusi diskrit selanjutnya diproses dengan simulasi monte carlo menggunakan program Risk 5.5. Hasilnya akan berupa nilai rerata μ dan standar deviasi σ untuk biaya investasi. Biaya operasional dan perawatan ini diasumsikan besaran nya 2 sd 2,5 setiap tahunnya dari total nilai investasi. Biaya ini diasumsikan mengalami kenaikan setiap tahunnya sesuai dengan besar rerata inflasi 5 tahun terakhir. Asumsi nilai 2 sd 2,5 setiap tahunnya dan pertambahan berdasarkan nilai rerata inflasi yang merupakan distribusi lognormal adalah masukan data biaya ini. Selanjutnya mengenai biaya ini dijelaskan pada sub bab 4.5.2 bagian B. Input data dengan model distribusi normal selanjutnya diproses dengan simulasi monte carlo menggunakan program Risk 5.5. Output akan berupa nilai rerata μ dan standar deviasi σ untuk biaya operasional dan perawatan. Input pendapatan adalah hasil simulasi daya distribusi normal digabungkan dengan simulasi harga dan faktor kapasitas distribusi uniform dan dikalikan dengan jam operasional pertahunnya. Ketiga faktor ini yakni daya, harga dan faktor kapasitas akan menghasilkan masing- masing nilai rerata μ dan standar deviasi σ . Data ini kemudian disimulasikan lagi untuk kemudian menghasilkan nilai rerata μ dan standar deviasi σ pendapatan pertahunnya. Sebagai contoh distribusi pendapatan debit andalan 70 dapat dilihat pada Gambar 4.3, akan menghasilkan rerata pendapatan 5,491milyar rupiah Universitas Sumatera Utara pertahunnyastatic value. Nilai statis static value untuk pendapatan adalah nilai yang ingin kita lihat dengan data awal yang tersedia. Nilai ini memang berbeda dengan nilai rerata hasil simulasi tetapi tidak mempengaruhi hasil dari simulai ini. Masukan nilai rerata μ dan standar deviasi σ dari biaya investasi, biaya operasional dan perawatan serta pendapatan kemudian dihitung NPV dan IRR lalu akan disimulasi dengan iterasi sebanyak 10.000 kali dengan program Risk 5.5 sehingga akan