Gambar 2.2 Foto bagian Sungai Cikidang di daerah tebing
2.1.2 Potensi Energi
Indonesia memiliki kondisi iklim dengan curah hujan yang cukup melimpah sebesar ±2.000 mm per tahun sehingga dapat menjamin terjadinya aliran sungai yang
dapat diandalkan. Sungai Cikidang dengan luas DAS 38,19 km
²
dengan kemiringan 25- 40 merupakan anak sungai salah satu sungai besar yakni sungai Cibarenno di
Kabupaten Lebak Propinsi Banten memiliki potensi yang bisa dikembangkan menjadi pembangkit listrik energi terbarukan karena memiliki debit yang cukup besar dan
topografi yang berbukit. Debit andalan Sungai Cikidang menggunakan data AWLR dari stasiun Ciawi
seperti yang terlihat dapat dilihat pada Gambar 2.3. Nilai yang dipakai pada perhitungan adalah nilai rerata debit andalan dengan menggunakan metode resesi dan metode kurva
durasi debit Sagala, 2012.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.3 Kurva durasi debit Cikidang Sagala, 2012
2.2
Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro
Pembangkit listrik tenaga air skala kecil small hydro power adalah istilah yang digunakan untuk instalasi pembangkit listrik yang menggunakan energi air yang relatif
kecil. Kondisi air yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber daya penghasil listrik adalah memiliki kapasitas aliran dan ketinggian tertentu. Semakin besar kapasitas aliran maupun
ketinggiannya dari instalasi maka semakin besar energi yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik.
Klasifikasi dari pembangkit listrik ini sendiri, menurut daya yang dihasilkan, tidak seragam. Tetapi secara umum menurut ESHA European Small Hydro Association,
kategori Mini Hidro adalah daya 1MW sd 10MW www.leonardo-energy.org
, Small Hydro Power-Investor Guide, 2006. Menurut Harvey 1993, PLTA dibagi menjadi tiga
yaitu mikro hidro antara 0 –300 kW, mini hidro antara 300-10.000 kW, dan PLTA dengan
daya listrik diatas 10.000 kW. Sementara menurut Permen ESDM no 31 tahun 2009 bahwa pembangkit skala kecil menengah adalah pembangkit listrik sampai dengan daya
10 MW. Pembangkit listrik minimikro hidro umumnya merupakan run off river, yang
mengambil air dari sungai dalam debit tertentu dengan menggunakan bendung weir dengan cara membelokkan air ke dalam intake atau hanya meminjam air sungai dalam
Universitas Sumatera Utara
beberapa waktu untuk dialirkan menuju turbin air. Ilustrasi dari pembangkit run off river dapat dilihat pada Gambar 2.4.
Gambar 2.4 Ilustrasi pembangkit jenis run off river sumber http:shalahuddin-
hasan.blogspot.com2010...hydro-mini.html Pembangkit ini memiliki beberapa bagiankomponen struktur untuk menghasilkan
energi listrik, yakni: 1. Dam atau bendungan pengalihpenyadap dan bangunan pengambil diversion
weir and intake . PLTM lebih banyak menggunakan bendung weir untuk
meninggikan muka air. 2. Saluran pembawa headrace.
3. Bak pengendap settling basin. 4. Bak penenang forebay.
5. Pipa pesat penstock. 6. Turbin dan generator turbine dan generator.
7. Rumah pembangkit power house. 8. Saluran pembuang tail race.
Universitas Sumatera Utara
Berikut ini adalah gambaran kondisi rencana PLTM Cikidang yang ditunjukkan oleh Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Kondisi umum rencana PLTM Cikidang
Keterangan Q andalan 60
Q andalan 70 Q andalan 80
Debit Sungai Rerata m³s
4,09 Debit Andalan
m³s 2,7
2,44 2,1
Head m
65,37 65,32
65,,25 Head bersih
m 59,54
59,38 59,14
Dam Tinggi jagaan
m 1,5
Crest level El m
636,87 636,82
636,75 Volume
m³ 455
445 431
Headrace Panjang
m 900
kemiringan slope 0,5 ‰
Penstock Panjang
m 250
Diameter m
0,86 0,82
0,77 Tail
Dasar sungai El m
568 Jalan Akses
km 1
Tansmisi 20 kV
km 0,5
Lahan Ha
10
Sumber : diolah dari Sagala, 2012
2.3 Perhitungan Daya yang dihasilkan