Gambar 4.25 Koefisien sensitifitas pada IRR Gambar  4.24  dan  Gambar  4.25  menunjukkan  hasil  koefisien  korelasi  Spearman
rank diperoleh hal yang berpengaruh positif terhadap NPV dan IRR adalah faktor kapasitas  CF,  kemudian  disusul  efisiensi  sedangkan  hal  yang  berpengaruh
negatif  adalah  total  investasi  dan  inflasi.  Hal  yang  berbeda  adalah  bahwa  pada NPV,  pengaruh  positif  faktor  kapasitas  CF  lebih  besar  dibandingkan  dengan
total investasi, sedangkan pada IRR terjadi sebaliknya walau perbedaannya tidak signifikan.  Nilai  inflasi  tidak  dapat  dikendalikan,  sehingga  cara  untuk  mencapai
tingkat  keyakinan  NPV    90  adalah  dengan  membatasi  kenaikan  biaya investasi, membatasi tingkat discount rate, dan nilai CF semaksimal  mungkin.
4.5.4  Tingkat kepercayaan menggunakan tabel distribusi
Selanjutnya  akan  dicoba  perhitungan  tingkat  kepercayaan  dengan  kurva  Pdf probability  density  function  menggunakan  tabel  distribusi  normal  dengan  berbagai
kondisi, yakni: 4.  Contoh
Sebagai  perbandingan  adalah  kurva  pada  Gambar  4.4  dimana  probabilitas  90 terdapat pada nilai X
1
dan X
2
.
Universitas Sumatera Utara
di mana μ = 5468,135 dan σ = 3143,99 pada tabel distribusi 5 = 1,645 sehingga
   X
1
= μ – 1,645σ = 0,296.10³ dan X
2
=
μ + 1,645σ = 10,64.10³ Terdapat  perbedaan  antara  hasil  hitungan  dengan  menggunakan  Persamaan  2.18
dengan  hasil  iterasi  Risk  5.5.  Kemudian  dicoba  lagi  menghitung  ulang  dengan menggunakan data dari fit distribution NPV pada Gambar 4.10. Hasil selengkapnya dapat
dilihat pada Tabel 4.10. Tabel 4.10 Perbandingan perhitungan menggunakan tabel distribusi normal
4.5.5 NPV at Risk dengan Pinjaman Valuta Asing
Risk 5.5 Manual
Risk 5.5 Manual
Risk 5.5 Manual
X
1
0.41 0.30
-1.31 -1.30
-2.86 -2.96
X
2
10.43 10.64
8.03 8.3
4.8 5.0
X
1
0.0 0.4
0.0 -0.15
0.0 -0.08
X
2
12.6 12.79
10,1 10.3
6,42 6.65
X
1
0.0 0.3
0.0 -0.3
0.0 -0.16
X
2
13,8 14.2
11,0 11.4
7,22 7.48
X
1
0.0 0.8
0.0 0.19
0.0 -0.19
X
2
14,7 15.0
11,9 12.2
7,9 8.1
Kondisi 2 Peluang
X
1
0.0 -0.4
0.0 1
X
2
- -
11,1 11.47
8,77 9.09
Kondisi Debit Andalan 60
Debit Andalan 70 Debit Andalan 80
NPV i= 15
Peluang 5
5 5
Peluang 1,9
5.4 18.5
NPV_WACC 5
5 5
i=13,5 Peluang
1,4 3.4
12.4 NPV
5 5
5 Peluang
1,2 3.3
8.9 NPV_WACC
5 5
5 -
i=13,5 i=12,8
dalam ribuan -
7.4 15.9
NPV_WACC -
- 5
5
Universitas Sumatera Utara
Tingkat  keyakinan  pada  debit  andalan  70  dan  80  jika  mengalami keterlambatan  dan  atau  pembengkakan  biaya  investasi  mencapai  10  tidak  ada  yang
memenuhi  harapan  yakni  90  meskipun  tingkat  suku  bunga  dan  harapan  keuntungan sudah  ditekan  sampai  batas  SDBK  perbankan.  Hal  ini  menyebabkan  penulis  mencoba
untuk menggabungkan jenis pinjaman dalam mata uang rupiah dan dolar Amerika. Alasan utama dari percobaan dengan skema ini adalah tingkat suku bunga dalam
dolar Amerika selanjutnya disingkat US adalah karena tingkat suku bunga yang lebih rendah. Tetapi memang tak dapat dipungkiri bahwa fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap
US mempunyai resiko tersendiri. Pada sub bab ini akan diambil contoh kondisi investasi debit andalan 80. Selain
itu  resiko  investasi  juga  mengalami  perubahan,  yakni  hanya  mengalami  peningkatan maksimal  sebesar  5  dengan  atau  tanpa  mengalami  keterlambatan  selama  6  bulan.
Sehingga  estimasi  bahwa  jika  perkiraan  dana  investasi  awal  yang  diperlukan  adalah 21,152  milyar  rupiah  menjadi  22,21  milyar  rupiah.  Selain  itu  asumsi  awal  bahwa  dana
investasi  ditetapkan  pada  asumsi  nilai  tukar  rupiah  sebesar  Rp  9000,-  per  US.  Rerata fluktuasi rupiah terhadap US dalam 5 tahun terakhir 2007-2011 adalah Rp 9509,- per
US  dengan  tingkat  suku  bunga  pinjaman  pada  bank  swasta  nasional  untuk  jenis pinjaman  investasi  jangka  panjang  sebesar  7,49  per  tahun.  Asumsi  yang  digunakan
pada  perhitungan  ini  adalah  terjadi  kondisi  bahwa  rupiah  melemah  hingga  nilai  tukar menjadi Rp 10.000,- per US dan tingkat suku bunga pinjaman sebesar 7,5 per tahun.
Perubahan  nilai  tukar  menjadi  Rp  10.000,-  berarti  meningkat  juga  jumlah  pinjaman dalam rupiah sebesar 11,1 atau biaya investasi menjadi 23,251 milyar rupiah.
DER  sebesar  1,86  berarti  pinjaman  sebesar  65  dari  investasi  yang  kemudian dilakukan  pinjaman  dengan  valuta  asing  yang  dalam  hal  ini  US.  Pinjaman  dalam  US
diasumsikan  sebesar  65  dari  porsi  pinjaman  atau  sebesar  42,25  dari  total  investasi. Hal  ini  menyebabkan  perhitungan  ulang  harus  dilakukan  mulai  dari  CAPM  untuk
mendapati nilai WACC yang baru.
Universitas Sumatera Utara
Persamaan  4.3  untuk  menghitung  cost  of  debt  tetap  digunakan,  sementara  untuk menghitung cost of debt dalam US juga dengan Persamaan 4.3 yakni:
kdi = i x 1-tax = 7,5 x 1-10
=  6,75 Sehingga merubah komposisi dan besar WACC debt menjadi
WACC debt = kd x debt weight + kdi x debt weight 4.6
= 6,75 x 42,25 + 13,5 x 22,75 = 2,85 + 3,07
= 5,92 Adapun  nilai  ke  cost  of  equity  dan  WACC  equity  adalah  tetap  seperti  sebelumnya,
sehingga Total WACC = 5,92 + 5,23 = 11,15. Nilai total WACC yang baru ini akan digunakan sebagai tingkat suku bunga yang
baru.  Langkah  selanjutnya  adalah  dengan  memodelkan  dengan  Risk  sehingga  akan dihasilkan  NPV  =  2,628  milyar  rupiah  dan  IRR  =  15,3.  Tingkat  kepercayaan  yang
dicapai sebesar 93,3 seperti pada Gambar 4.26 berikut:
Gambar 4.26 Perhitungan NPV dengan pinjaman valas pada debit andalan 80
Universitas Sumatera Utara
4.5.6  NPV at Risk dengan Matlab