Hak dan Kewajiban Peneliti

Kunjungi http:www.paksis.wordpress.com untuk artikel manajemen gratis Metodologi Penelitian Bisnis 69

D. Hak dan Kewajiban Peneliti

1. Transparansi penelitian bisnis,

Kode etik yang berlaku pada bisnis, secara umum juga menjadi pedoman etika penelitian bisnis. Sebagai peneliti yang bekerja atas dasar permintaan sebuah perusahaan, peneliti tidak boleh sama sekali menggunakan taktik sebagai salesperson dari perusahaan klien. Bertindak seolah-olah sebagai salesperson untuk menggali informasi responden dengan cara mengaku bukan sebagai peneliti adalah hal yang sangat tidak etik disamping juga il-legal melanggar hukum.

2. Objective,

Penekanan etikan penel;itian bisnis adalah akurasi melalui jalan objektivitas dan pengamatan ilmiah. Peneliti bisnis harus selalu menjaga standard yang tinggi untuk meyakinkan bahwa data yang diperoleh adalah akurat. Lebih jauh lagi para peneliti bisnis harus terhindar dari maksud-maksud yang berkaitan dengan tujuan-tujuan politik tertentu.

3. Misrepresentation of research,

Peneliti jangan sampai menghindari laporan yang s ifatnya “ABS” asal bapak senang. Penelitian bisnis harus menceritakan semua kelemahan prosedur yang nyata-nyata dihadapi di lapangan. Sebab dengan menutup-nutupi kelemahan metode penelitian atau sampling teknik yang ada, berarti sudah membuat distorsi hasil penelitian.

4. Protecting the right to confidentiality of Both Subjects and Clients.

Kewajiban ke-empat bagi peneliti adalah menjaga hak atas kerahasiaan klien dan subject atau respondent. Di Indonesia, belum banyak dilakukan penyeragaman secara tertulis apa yang dimaksud dengan kode etik penelitian. Di negara maju seperti Amerika Serikat United States of America telah disusun sebuah Code of Professional Ethics and Practice : American Association for Public Opinon Research. Dalam kode etik tersebut dituliskan dengan jelas beberapa hal : 1. Bagaimana prinsip-prinsip atau tatacara kerja research provider. 2. Prinsip-prinsip pertanggungjawaban professional dalam berhubungan 3. dengan publik client sponsor, responden dan publik. 4. Standard minimal keterbukaan antara research provider dengan pihak-pihak lain

5. Dissemination of Faulty Conclussions Menyebarkan kesimpulan yang tidak benar.

Masalah etika yang lain berhubungan dengan penyebaran konklusi yang salah. Sering terjadi, bahwa hasil studi yang tidak memadai secara metodologi ilmiah, namun digunakan seola-olah hasil penelitiannya sudah akurat. Sebagai contoh, iklan rokok yang membandingkan dirinya dengan produk lain berbunyi: “lebih dari 65 perokok menyukai merek A”. 70 Metodologi Penelitian Bisnis Kunjungi http:www.paksis.wordpress.com untuk artikel manajemen gratis

6. Competing research proposal

Jika sebuah peyedia jasa penelitian bisnis research supllier telah memenangkan tender, kemudian diminta oleh client untuk memasukkan atau mengerjakan proposal yang diusulkan oleh peneliti lain, sebagai peneliti yang profesional sebaiknya jangan bersedia melakukannya. Hal ini dianggap sebagai perbuatan tidak etis.

E. Hak dan Kewajiban KlienSponsor