Sumber-sumber Ilmu Pengetahuan. LAPORAN HASIL PENELITIAN 281

30 Metodologi Penelitian Bisnis Kunjungi http:www.paksis.wordpress.com untuk artikel manajemen gratis

B. Sumber-sumber Ilmu Pengetahuan.

Sebagai mahluk ciptaan Tuhan YME yang paling sempurna, manusia diberikan banyak kelebihan, salah satu kelebihan manusia adalah dimilikinya akal. Akal berasal dari kata “aqli”, dalam bahasa Arab “Aqli” artinya “pembeda”. Dengan dimilikinya akal, manusia dapat membedakan hal-hal atau perkara-perkara yang baik dengan yang jelek, mana yang salah dan mana yang benar. Sesuai dengan teori “evolusi” dari Charles Vinch Darwin, mahluk hidup agar bertahan harus melalui kompetisi. Berbeda dengan hewan yang dalam belajar atau usaha mempertahankan dirinya hanya mengandalkan naluri ilmiah atau basic instinc, dalam berusaha untuk mempertahankan hidup dan kehidupannya, manusia berusaha menguasai ilmu pengetahuan. Beberapa cara untuk menguasai ilmu pengetahuan, menurut Sukardi 2003 : 10 dapat dilakukan melalui pengalaman, tradisi atau tenacity, metode otoritas atau berpkir kritis, metode deduktif dan induktif, dan pendekatan ilmiah. Menururt Achmadi dan Narbuko 2003 : 14, juga Suryabrata 2003 : 3 secara garis besar ada dua cara untuk memperoleh kebenaran sebagai dasar ilmu pengetahuan, yaitu cara non-limiah dan ilmiah. Cara non ilmiah diantaranya dengan menggunakan akal sehat common sense, prasangka, intuitis, penemuan kebetulan seperti Newton saat menemukan hukum gravitasi adalah secara tiba- tiba, saat setelah melihat ada buah apel yang jatuh dari pohonnya, coba-coba trial and error, pendapat otoritas ilmiah atau pikiran kritis. Sedangkan berpikir ilmiah menurut Teguh 1999 : 29 harus memenuhi kaidah-kaidah berpikir ilmiah, seperti bersifat skeptik, analitik dan kritik. Skeptik menunjukkan cara berpikir yang selalu meragukan atau mempertanyakan suatu kebenaran atau teori yang ada. Sebagai gantinya mereka selalu menunut adanya bukti-bukti atau fakta apa yang mendukung suatu argumentasi sehingga diperoleh suatu kebenaran yang meyakinkan. Analitik menunjukkan suatu proses berpikir yang selalu mencari hubungan-hubungan dari sesuatu yang diamati, apakah mengenai situasi, karakter atau yang lainnya ke dalam bagian yang memungkinkan dengan diiringi uraian-uraian yang jelas mengenai sesuatu peristiwa atau penjelasan yang berhubungan melalui proses penafsiran, pertimbangan dan keputusan tertentu. Sedangkan berpikir kritik menunjukkan proses membuat dan memberikan justifikasi atau penafsiran, pertimbangan dan pengambilan keputusan terhadap temuan atau mungkin kesalahan dari hasil kajian sebelumnya. Dengan demikian berpikir skeptik berarti selalu mengajukan bukti-bukti yang relevan dalam mengajukan sesuatu kesimpulan. Kemudian, berpikir analitik adalah menempatkan uraian hubungan keterkaitan peristiwa yang diamati secara jelas sesuai dengan porsinya mana yang berhubungan dan mana yang tidak berhubungan atas dasar justifikasi atau penafsiran tertentu. Sebaliknya berpikir kritik, berarti membuat dan memberikan justifikasi dan temuan atau mungkin kesalahan dari hasil analisis yang telah dilakukan. C. Gaya Berpikir Style of Thinking. Sumber-sumber ilmu pengetahuan sangat bervariasi dari opini yang tidak perlu diuji kebenarannya sampai tingkat sistematika yang sangat tinggi. Gambar 8 berikut menyajikan beberapa jenis gaya berpikir sebagai sumber ilmu pengetahuan yang berpangkal tolak dari logika. Terdapat sumbu horizontal dan veritikal. Sumbu Kunjungi http:www.paksis.wordpress.com untuk artikel manajemen gratis Metodologi Penelitian Bisnis 31 horizontal mewakili tingkat idealistic yang tinggi pada ujung yang satu, dan pada ujung lainnya mewakili tingkat logika yang tinggi, yaitu empiricism. Empirisisme dikatakan sebagai usaha untuk menggambarkan, dan menjelaskan serta membuat prediksi melalui observasi. Sedangkan sumbu vertical mewakili pendekatan induksi dan empirical. Ujung atas sumbu vertical adalah mewakili pendekatan rationalism. Rasionalime pada pokoknya mementingkan sebuah alasan atau logika reasons sebagai sumber ilmu pengetahuan. Rasionalisme berbeda jauh dengan empirisisme dimana rasionalisme percaya bahwa semua ilmu pengetahuan dapat ditarik dari hukum-hukum yang telah umum diketahui atau kebenaran dasar yang alamiah.

D. Proses Berpikir.