Luas Permukaan Patofisiologi PENGELOLAAN PELAYANAN KEPERAWATAN

• Derajat II Dua Dalam, luka bakar ini merusak seluruh dermis. Bila gelembung dilepas akan tampak kulit berwarna pucat, yang pada tes rasa kulit masih dapat merasakan perabaan halus atau rasa nyeri. • Derajat III Tiga, luka bakar ini sangat dalam dan merusak organ-organ dibawah kulit seperti otot, syaraf, tulang - dan untuk luka bakar yang diakibatkan listrik dapat merusak organ-organ tubuh lainnya seperti hati, ginjal dan jantung. Kulit tampak putih dan kaku bila digerakan. Kulit yang kaku ini bila terdapat melingkar pada anggota gerak harus segera dilakukan insisi robekan kulit untuk menghilangkan tekanan pada pembuluh darah nadi yang ada dibawahnya. Bila tidak bagian anggota gerak bagian distal bawah dari lesi akan mengalami kematian.

4. Luas Permukaan

Luas luka bakar dihitung berdasarkan persentase terhadap seluruh luas permukaan tubuh. Untuk mempermudah luas permukaan tubuh di bagi dalam 11 area dengan masing-masing area 9 Rule of Nine, dan satu area dengan luas 1 untuk daerah kelamin. 11 area tersebut adalah meliputi seluruh kepala satu area; anggota gerak atas 2 area; dada 1 area; perut 1 area; punggung 2 area, anggota gerak bawah 4 area. Sebagai informasi, luas permukaan satu 1 telapak tangan adalah sama dengan 1 satu persen dari seluruh permukaan tubuh manusia. Artinya : luas seluruh permukaan tubuh manusia adalah terdiri dari 100 luas permukaan telapak tangan. Universitas Sumatera Utara

5. Patofisiologi

Luka bakar mengakibatkan peningkatan permeabilitas pembuluh darah sehingga air, klorida dan protein tubuh akan keluat dari dalam sel dan menyebabkan edema yang dapat berlanjut pada keadaan hipovolemia dan hemokonsentarasi. Burn shock merupakan komplikasi yang sering terjadi. Perubahan-perubahan yang terjadi dapat berupa: cairan tubuh akan kehilangan cairan antara ½-1 blood volume untuk 1 luka bakar sehingga insensible water loss akan meningkat, eritrosit pecah karena panas, ginjal dapat mengalami kegagalan fungsi, glandula tiroid lebih aktif, dapat terjadi tukak lambung. Paparan suhu tinggi atau pemicu terhadap suhu tinggi pada tubuh manusia akan merusak kulit dan pembuluh darah kapiler maupun pembuluh darah yang lebih besar. Akibat kerusakan pembuluh darah ini mengakibatkan cairan plasma, sel darah dan protein terutama albumin yang mempunyai berat molekul BM besar dan berfungsi mengangkut makanan keluar dari lumen ruang dalam pembuluh darah. Sehingga tubuh mengalami dehidrasi kekuranagn cairan yang massif, selain karena rusaknya pembuluh darah juga karena pekatnya konsentrasi cairan didalam lumen pembuluh darah. Selain itu suhu tinggi juga merusak lapisan dalam mukosa pembuluh darah yang memicu terbentuknya sumbatan pada pembuluh darah. Dan dalam beberapa jam setelah itu akan memicu terjadinya reaksi radang sistemik. Pada derajat I luka bakar akan sembuh dalam waktu singkat paling lama satu minggu tanpa dilakukan pengobatan apapun. Derajat II dangkal akan sembuh dalam waktu dua minggu dengan pengobatan pencegahan infeksi sekunder secara topical dioleskan dikulit. Bila luka tidak sembuh pada Universitas Sumatera Utara minggu II derajat II dalam dan III, luka akan sembuh dengan melalui terbentuknya jaringan granulasi jaringan yang berwarna merah terang dan mengkilat didaerah luka. Luka dengan tipe seperti ini yang merupakan indikasi untuk dilakukan tandur kulit. Tabel 4 Perubahan Fisiologis Pada Luka Bakar Perubahan Tingkatan hipovolemik sd 48-72 jam pertama Tingkatan diuretik 12 jam – 1824 jam pertama Mekanisme Dampak dari Mekanisme Dampak dari Pergeseran cairan ekstraseluler. Vaskuler ke insterstitial. Hemokonse ntrasi oedem pada lokasi luka bakar. Interstitial ke vaskuler. Hemodilusi. Fungsi renal. Aliran darah renal berkurang karena desakan darah turun dan CO berkurang. Oliguri. Peningkatan aliran darah renal karena desakan darah meningkat. Diuresis. Kadar sodiumnatrium. Na + direabsorbsi oleh ginjal, tapi kehilangan Na + melalui eksudat dan tertahan dalam cairan oedem. Defisit sodium. Kehilangan Na + melalui diuresis normal kembali setelah 1 minggu. Defisit sodium. Kadar potassium. K + dilepas sebagai akibat cidera jarinagn sel-sel darah merah, K + berkurang ekskresi karena fungsi renal berkurang. Hiperkalem i K + bergerak kembali ke dalam sel, K + terbuang melalui diuresis mulai 4-5 hari setelah luka bakar. Hipokalemi. Kadar protein. Kehilangan protein ke dalam jaringan akibat kenaikan permeabilitas. Hipoprotein emia. Kehilangan protein waktu berlangsung terus katabolisme. Hipoproteinemia. Keseimbangan nitrogen. Katabolisme jaringan, kehilangan protein dalam jaringan, lebih banyak Keseimban gan nitrogen negatif. Katabolisme jaringan, kehilangan protein, immobilitas. Keseimbangan nitrogen negatif. Universitas Sumatera Utara kehilangan dari masukan. Keseimbnagan asam basa. Metabolisme anaerob karena perfusi jarinagn berkurang peningkatan asam dari produk akhir, fungsi renal berkurang menyebabkan retensi produk akhir tertahan, kehilangan bikarbonas serum. Asidosis metabolik. Kehilangan sodium bicarbonas melalui diuresis, hipermetabolisme disertai peningkatan produk akhir metabolisme. Asidosis metabolik. Respon stres. Terjadi karena trauma, peningkatan produksi cortison. Aliran darah renal berkurang. Terjadi karena sifat cidera berlangsung lama dan terancam psikologi pribadi. Stres karena luka. Eritrosit Terjadi karena panas, pecah menjadi fragil. Luka bakar termal. Tidak terjadi pada hari-hari pertama. Hemokonsentrasi. Lambung. Curling ulcer ulkus pada gaster, perdarahan lambung, nyeri. Rangsangan central di hipotalamus dan peingkatan jumlah cortison. Akut dilatasi dan paralise usus. Peningkatan jumlah cortison. Jantung. MDF meningkat 2x lipat, merupakan glikoprotein yang toxic yang dihasilkan oleh kulit yang terbakar. Disfungsi jantung. Peningkatan zat MDF miokard depresant factor sampai 26 unit, bertanggung jawab terhadap syok spetic. CO menurun. Indikasi Rawat Inap Luka Bakar A. Luka bakar grade II: 1 Dewasa 20 2 Anakorang tua 15 B. Luka bakar grade III. Universitas Sumatera Utara C. Luka bakar dengan komplikasi: jantung, otak dll.

6. Manifestasi Klinis a Respon Kardivaskuler

Dokumen yang terkait

Pengelolaan Pelayanandan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan : Stroke Haemoragik di Ruang Rindu A4 Neurologi RSUP H Adam Malik Medan

6 105 189

Karakteristik Penderita Trauma Mata Usia Dewasa Di Rsup.H Adam Malik Medan

2 83 55

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Endokrin : Diabetes Melitus di Ruangan Rindu A1 RSUP H. Adam Malik Medan

20 134 152

Karakteristik Penderita Otitis Media Supuratif Kronis Di Rsup Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2011-2013

5 73 104

Profil Kanker Penis Di Laboratorium Patologi Anatomi RSUP H. Adam Malik Periode 2008- 2011

1 60 47

Pengelolaan Pelayanandan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan : Stroke Haemoragik di Ruang Rindu A4 Neurologi RSUP H Adam Malik Medan

0 1 35

A. Konsep Dasar - Pengelolaan Pelayanandan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan : Stroke Haemoragik di Ruang Rindu A4 Neurologi RSUP H Adam Malik Medan

0 0 89

Pengelolaan Manajemen Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Integumen : Luka Bakar (Combustio) di Ruang RB2B RSUP H. Adam Malik Medan

1 3 38

BAB II PENGELOLAAN PELAYANAN KEPERAWATAN A. Konsep Dasar 1. Manajemen Keperawatan - Pengelolaan Manajemen Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Integumen : Luka Bakar (Combustio) di Ruang RB2B RSUP H. Adam Malik Medan

0 0 54

Pengelolaan Manajemen Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Integumen : Luka Bakar (Combustio) di Ruang RB2B RSUP H. Adam Malik Medan

0 0 11