C. Luka bakar dengan komplikasi: jantung, otak dll.
6. Manifestasi Klinis a Respon Kardivaskuler
Perpindahan cairan dari intravaskuler ke ekstravaskuler melalui kebocoran kapiler mengakibatkan kehilangan Na, air dan protein plasma serta
edema jaringan yang diikuti dengan penurunan curah jantung, hemokonsentrasi sel darah merah, penurunan perfusi pada organ mayor edema menyeluruh.
b Respon Renalis
Dengan menurunnya volume intravaskuler maka aliran ke ginjal dan GFR menurun mengakibatkan keluaran urin menurun dan bisa berakibat gagal
ginjal.
c Respon Gastrointestinal
Respon umum pada luka bakar 20 adalah penurunan aktivitas gastrointestinal. Hal ini disebabkan oleh kombinasi efek respon hipovolemik dan
neurologic serta respon endokrin terhadap adanya perlukaan luas. Pemasangan NGT mencegah terjadinya distensi abdomen, muntah dan aspirasi.
d Respon Immunologi
Sebagian basis mekanik, kulit sebagai mekanisme pertahanan dari organisme yang masuk. Terjadinya gangguan integritas kulit akan memungkinkan
mikrooranisme masuk kedalam luka.
7. Penatalaksanaan
a Penanggulangan terhadap Shock
Universitas Sumatera Utara
b Mengatsi gangguan keseimbangan cairan
Dalam mengatsi keseimbangan cairan digunakan protocol pemberian cairan menggunakan rumus Brooke yang sudah dimodifikasi yaitu:
• Dalam 24 jam pertama: cairan RL 2,5-4cckgBBLB, ½ bagian diberikan dalam 8 jam pertama sedangkan ½ bagian lagi diberikan
dalam 16 jam berikutnya. • Dalam 24 jam kedua: cairan Dex 5 in water: 24x25+LBx BSA
cc • Albumin sebanyak yang diperlukan 0,3-0,5cckgLB
c Mengatsi gangguan pernafasan
d Mengatasi infeksi
e Eksisi eskhar dan skin graft
f Pemberian nutrisi
Makanan TKTP diberikan oral secepat mungkin dimana kebutuhan kalori dihitung menurut formula curreri: untuk dewasa=25 calkg BB+40cal
LB sedangkan anak= 60 calkgBB+ 35 calLB diikuti dengan pemberian roboransia vit c setelah 2minggu, vit b, vit a 10.000UI
g Rehabilitasi
Tujuannya adalah mengembalikan pasien pada keaadaan fisik dan psikososial yang optimal. Lama fase ini tergantung luas luka bakar.
Pembedahan rekonstruksi dapat dilakukan dalam beberapa tahun kemudian.
h Penanggulangan terhadap dampak psikologis
Universitas Sumatera Utara
Rehabilitasi psikologis adalah sama pentingnya dengan rehabilitasi fisik dalam keseluruhan proses pemulihan. Banyak sekali respon psikologis dan
emosional terhadap injuri luka bakar yang dapat diidentifikasi, mulai dari ketakutan sampai dengan psikis. Respon penderita dipengaruhi oleh usia,
kepribadian, latarbelakng budaya dan etnic, luas dan lokasi injury, dan berakibat pada body image. Pengaruhi Disamping itu, berpisah dari
keluarga dan teman-teman, perubahan pada peran normal klien dan tanggung jawabnya mempengaruhi reaksi terhadap trauma luka bakar.
8. Pemeriksaan Penunjang