Diagnosa Keperawatan Intervensi Keperawatan Diagnosa

terluka • Pada ekstermitas inferior dextra terlihat luka bakar sudah mengering kecuali dibagian lutut lebar luka 2x5 cm, dan punggung kaki 2x10 cm, warna kulit memerah, dan dirawat tanpa balutan. • Prosedur invasive • leukosit 11,2 x 10 3 mm 3 • temperature 36,8 C Penguapan meningkat Gangguan sirkulasi makro : imun Daya tahan tubuh menurun Risiko infeksi

2. Diagnosa Keperawatan

a Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan trauma : kerusakan permukaan kulit karena destruksi lapisan kulit parsialluka bakar dalam ditandai dengan Pada ekstermitas inferior dextra terlihat lukabakar sudah mengering kecuali dibagian lutut lebar luka 2x5 cm, dan punggung kaki 2x10 cm, warna kulit memerah, dan dirawat tanpa balutan. Pada ekstermitas inferior sinistra terdapat luka bakar 2 dengan derajat III dan dirawat dengan menggunakan balutan steril b Gangguan rasa nyaman: nyeri berhubungan dengan kerusakan kulitjaringan; ditandai dengan Wajah klien tampak meringis, Skala nyeri 6, adanya gerakan menghindari nyeri, TTV; TD=11070mmHg, HR=81I, RR= 19xI, T=36, 8 C c Risiko infeksi berhubungan dengan pertahanan primer tidak adekuat; kerusakan perlinduingan kulit; jaringan traumatic,penekanan respons inflamasi ditandai dengan pertahanan tubuh yang tidak adekuat kulit Universitas Sumatera Utara terluka, pada ekstermitas inferior dextra terlihat luka bakar sudah mengering kecuali dibagian lutut lebar luka 2x5 cm, dan punggung kaki 2x10 cm, warna kulit memerah, dan dirawat tanpa balutan, adanya prosedur invasive, hasil pemeriksaan lab leukosit 11,2 x 10 3 mm 3 , temperature 36,8 C

3. Intervensi Keperawatan Diagnosa

Keperawatan Intervensi Keperawatan Kerusakan integritas kulit Berhubungan dengan Faktor eksternal ฀ Zat kimia ฀ Kelembapan ฀ Hipotermi ฀ Hipertermi ฀ Imobilisasi fisik ฀ Radiasi ฀ Perubahan sirkulasi Faktor internal ฀ Perubahan Turgor kulit ฀ Perubahan Status cairan ฀ Perubahan Status metabolic ฀ Perubahan Status nutrisi ฀ Perubahan Sensasi ฀ Deficit kekebalan tubuh Ditandai dengan Data Objektif ฀ Mengkaji ukuran, warna, perhatikan jaringan nekrotik dan kondisi sekitar luka ฀ Melakukan perawatan luka ฀ Mengajarkan perawatan luka insisi pembedahan, termasuk tanda dan gejala infeksi, cara untuk mempertahankan luka insisi tetap kering ketika mandi dan mengurangi stres luka insisi ฀ Memberikan informasi kepada keluarga tentang tanda kerusakan kulit ฀ Mengajarkan pasien tentang prosedur perawatan luka ฀ Mengkonsultasikan pada dokter tentang implementasi tentang pemberian makanan dan nutrisi secara enteral dan palenteral ฀ Merujuk ke perawat terapi enterostoma untuk mendapatkan bantuan dalam pengkajian, penentuan tingkatan, dan dokumentasi perawatan luka ฀ Melakukan perawatan luka atau kulit secara rutin yang dapat dilakukan meliputi : ฀ Mengatur posisi pasien secara sering ฀ Mempertahankan jaringan sekitar terbebas dari drainase dan kelembaban yang berlebihan ฀ Melindungi pasien dari kontaminasi fekal atau urin ฀ Melindungi pasien dari luka lain ฀ Membersikan dan membalut insisi dengan prinsip steril Universitas Sumatera Utara ฀ Gangguan pada permukaan kulit ฀ Kerusakan pada lapisan kulit ฀ Invasi dari struktur tubuh TujuanKriteria Hasil Menunjukkan tanda penyembuhan luka dan pertumbuhan jaringan kulit yang baru, meliputi : ฀ kulit tampak lembab, ฀ membran mukosa tampak merah ฀ jaringan di sekitar luka tampak kering dan tidak nekrotik. Nyeri Berhubungan dengan Agen-agen yang menyebabkan cedera, misalnya: ฀ Biologis ฀ Kimia ฀ Fisik ฀ Patologis Ditandai dengan ฀ Mengungkapkan secara verbal Data Subjektif ฀ Melaporkan dengan isyarat ฀ Gerakan menghindar nyeri Data Objektif ฀ Posisi menghindari nyeri ฀ Perubahan ฀ Menilai nyeri yang komprehensif meliputi: lokasi, keparahanskala nyeri 0-10, dan faktor presipitasinya. ฀ Mengobservasi isyarat ketidaknyamanan nonverbal, khususnya pada pasien yang tidak mampu mengatasinya secara komprehensif. ฀ Memberikan lingkungan yang nyaman dan aman bagi pasien ฀ Memantau nyeri sebelum dan sesudah pemberian analgesik, dan kemungkinan efek sampingnya. ฀ Mengajarkan pada pasien teknik manajemen nyeri tarik napas dalam, massase, relaksasi, distraksi Pendidikan Kesehatan ฀ Memberikan informasi pada pasienkeluarga mengenai efek samping obat, kemungkinan interaksi obat, tatacaraaturan minum obat terhadap pembatasan aktivitas fisik, dan pembatasan aktivitas fisik. ฀ Menghimbau kepada paisenkeluarga untuk menginformasikan perawat jika penanganan nyeri tidak dapat dicapai. Universitas Sumatera Utara autonomik dari tonus otot. ฀ Perubahan nafsu makan ฀ Perilaku distraksi ฀ Perilaku ekspresif ฀ Wajah topeng nyeri ฀ Perilaku menjaga ฀ Fokus menyempit ฀ Berfokus pada diri sendiri ฀ Gangguan tidur TujuanKriteria Hasil ฀ Perasaan senang secara fisik dan psikologis ฀ Terdapat perilaku untuk mengendalikan nyeri ฀ Adanya pelaporan mengenai dampak buruk dari nyeri. ฀ Adanya laporan penurunan jumlah dan tingkat nyeri dari skala _____ menjadi skala ฀ Mengelola nyeri pasacoperasi awal dengan pemberian opiat yang terjadwal misalnya, setiap 4 jam atau 36 jam atau PCA. Aktivitas Kolaborasi ฀ Memberikan terapi analgesik, sesuai indikasi ฀ Ketorolac ฀ Tramadol ฀ Lain-lain __________ ฀ Melaporkan kepada dokter jika tindakan pengatasan tehadap nyeri tidak berhasil. Risiko Infeksi Faktor Risiko ฀ Penyakit kronis ฀ Imunosupresi ฀ Imunitas yang tidak adekuat ฀ Pertahanan tubuh yang tidak adekuat kulit terluka, trauma jaringan, penurunan kerja silia, cairan tubuh ฀ Membantu pasienkeluarga untuk mengidentifikasi faktor lingkungan mereka, gaya hidup, dan praktik kesehatan yang meningkatkan risiko infeksi ฀ Melindungi pasien terhadap kontaminasi silang dengan tidak menugaskan perawat yang sama untuk setiap pasien infeksi dan memisahkan pasien infeksi dalam kamar yang berbeda. ฀ Membersihkan lingkungan dengan benar setelah dipergunakan pasien ฀ Mempertahankan teknik isolasi, bila diperlukan ฀ Menerapkan kewaspadaan universal ฀ Membatasi jumlah pengunjung bila diperlukan Pendidikan Kesehatan Universitas Sumatera Utara statis, perubahan pH pada sekresi, dan peristaltis yang berubah ฀ Pertahanan lapis kedua yang tidak memadai hemoglobin turun, leukopenia, dan respon inflamasi tersupresi ฀ Pengetahuan yang kurang untuk menghindari pajanan patogen ฀ Prosedur invasif ฀ Malnutrisi ฀ Agens farmasi ฀ Ruptur membran amniotik ฀ Kerusakan jaringan dan peningkatan pajanan terhadap lingkungan ฀ Trauma TujuanKriteria Hasil ฀ Status imun klien dalam batas normal ฀ Klien dan keluarga paham megenai pencegahan dan pengendalian infeksi ฀ Klien dan keluarga paham mengenai tanda-tanda infeksi ฀ Klien dan keluarga melakukan tindakan pengendalian infeksi ฀ Klien dan keluarga melaporkan pada tim medis apabila dijumpai tanda- tanda infeksi  Menjelaskan kepada pasienkeluarga mengapa sakit dan pengobatan meningkatkan risiko terhadap infeksi  Menganjurkan klienkeluarga untuk menjaga hygine pribadi untuk melindungi tubuh terhadap infeksi  Mengajarkan metode aman penanganan makan penyiapan penyimpanan  Mengajarkan pasien teknik mencuci tangan yang benar  Mengajarkan kepada pengunjung untuk mencuci tangan sewaktu masuk dan meninggalkan ruangan pasien  Mengajarkan kepada pasien dan keluarga tandagejala infeksi dan kapan harus melapor ke pusat kesehatan ฀ Pengendalian infeksi : berikan terapi antibiotik bila diperlukan Universitas Sumatera Utara

4. Implementasi dan Evaluasi CATATAN PERKEMBANGAN H-1

Dokumen yang terkait

Pengelolaan Pelayanandan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan : Stroke Haemoragik di Ruang Rindu A4 Neurologi RSUP H Adam Malik Medan

6 105 189

Karakteristik Penderita Trauma Mata Usia Dewasa Di Rsup.H Adam Malik Medan

2 83 55

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Endokrin : Diabetes Melitus di Ruangan Rindu A1 RSUP H. Adam Malik Medan

20 134 152

Karakteristik Penderita Otitis Media Supuratif Kronis Di Rsup Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2011-2013

5 73 104

Profil Kanker Penis Di Laboratorium Patologi Anatomi RSUP H. Adam Malik Periode 2008- 2011

1 60 47

Pengelolaan Pelayanandan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan : Stroke Haemoragik di Ruang Rindu A4 Neurologi RSUP H Adam Malik Medan

0 1 35

A. Konsep Dasar - Pengelolaan Pelayanandan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan : Stroke Haemoragik di Ruang Rindu A4 Neurologi RSUP H Adam Malik Medan

0 0 89

Pengelolaan Manajemen Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Integumen : Luka Bakar (Combustio) di Ruang RB2B RSUP H. Adam Malik Medan

1 3 38

BAB II PENGELOLAAN PELAYANAN KEPERAWATAN A. Konsep Dasar 1. Manajemen Keperawatan - Pengelolaan Manajemen Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Integumen : Luka Bakar (Combustio) di Ruang RB2B RSUP H. Adam Malik Medan

0 0 54

Pengelolaan Manajemen Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Integumen : Luka Bakar (Combustio) di Ruang RB2B RSUP H. Adam Malik Medan

0 0 11