2.1.5.2. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Problem Based Learning
Keunggulan Model Pembelajaran Problem Based Learning
Wee dan Kek dalam Amir 2010:32 mengemukakan beberapa keunggulan model pembelajaran Problem Based Learning, sebagai berikut:
1 Punya keaslian seperti di dunia kerja. 2 Dibangun dengan memperhitungkan pengetahuan sebelumnya. Masalah
yang dirancang, dapat membangun kembali pemahaman pemelajar atas pengetahuan yang telah didapat sebelumnya. Jadi, sementara pengetahuan-
pengetahuan baru didapat, ia bisa melihat kaitannya dengan bahan yang telah ditemukan dan dipahaminya sebelumnya.
3 Membangun pemikiran yang metakognitif dan konstruktif. Metakognitif artinya mencoba berefleksi seperti apa pemikiran kita atas satu hal.
Pemelajar menjalankan proses Problem Based Learning sembari menguji pemikirannya, mempertanyakannya, mengkritis gagasannya
sendiri, sekaligus mengeksplor hal yang baru.
4 Meningkatkan minat dan motivasi dalam pembelajaran. Dengan rancangan masalah yang menarik dan menantang, pemelajar akan tergugah untuk
belajar. Bila relevansinya tinggi dengan saat nanti praktik, biasanya pemelajar akan terangsang rasa ingin tahunya dan bertekad untuk
menyelesaikan masalahnya. Diharapkan, pemelajar yang tadinya tergolong pasif bisa tertarik untuk aktif.
Kelemahan Model Pembelajaran Problem Based Learning
Disamping keunggulan, Problem Based Learning
juga memiliki kelemahan di antaranya:
1 Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan
merasa enggan untuk mencoba. 2 Keberhasilan model pembelajaran ini membutuhkan cukup waktu untuk
persiapan.
3 Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka
ingin pelajari.
2.1.5.3. Langkah–langkah Dalam Proses Pembelajaran PBL
Dalam pembelajaran berbasis masalah siswa memahami konsep suatu materi dimulai dari belajar dan bekerja pada situasi masalah tidak terdefinisi
dengan baik atau open ended yang disajikan pada awal pembelajaran, sehingga siswa diberi kesempatan berpikir dalam mencari solusi dari situasi masalah yang
diberikan. Dalam Suprijono 2009:74 Problem Based Learning terdiri dari 5 fase
dan perilaku guru, yaitu:
Tabel 2.1. Fase Model Pembelajaran Problem Based Learning PBL Fase
Perilaku Guru
Fase – 1 Memberikan orientasi
tentang permasalahannya
kepada peserta didik Guru
menyampaikan tujuan
pembelajaran, mendeskripsikan
berbagai kebutuhan
logistik penting dan memotivasi peserta didik untuk terlibat
dalam kegiatan mengatasi masalah
Fase – 2 Mengorganisasi peserta
didik untuk meneliti Guru membantu peserta didik mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas-tugas
belajar terkait
dengan permasalahannya Fase – 3
Membantu investigasi mandiri dan kelompok
Guru mendorong peserta didik untuk mendapatkan informasi yang tepat, melaksanakan eksperimen, dan
mencari penjelasan dan solusi
Fase – 4 Mengembangkan
dan mempresentasikan
artefak dan exhibit Guru membantu peserta didik dalam merencanakan
dan menyiapkan artefak-artefak yang tepat, seperti laporan, rekaman video, dan model-model serta
membantu mereka untuk menyampaikannya untuk orang lain
Fase – 5 Menganalisis dan
mengevaluasi proses mengatasi masalah
Guru membantu peserta didik melakukan refleksi terhadap investigasinya dan proses-proses yang
mereka gunakan
Menurut Polya Syaban:2009, ada empat langkah dalam menyelesaikan masalah yaitu:
• Memahami Masalah
Pada kegiatan ini yang dilakukan adalah merumuskan: apa yang diketahui, apa yang ditanyakan, apakah informasi cukup, kondisi syarat apa yang
harus dipenuhi, menyatakan kembali masalah asli dalam bentuk yang lebih operasional dapat dipecahkan.
• Merencanakan pemecahannya
Kegiatan yang dilakukan pada langkah ini adalah mencoba mencari atau mengingat masalah yang pernah diselesaikan yang memiliki kemiripan
dengan sifat yang akan dipecahkan, mencari pola atau aturan , menyusun prosedur penyelesaian
• Melaksanakan rencana
Kegiatan pada langkah ini adalah menjalankan prosedur yang telah dibuat pada langkah sebelumnya untuk mendapatkan penyelesaian
• Memeriksa kembali prosedur dan hasil penyelesaian
Kegiatan pada langkah ini adalah menganalis dan mengevaluasi apakah prosedur yang diterapkan dan hasil yang diperoleh benar, apakah ada
prosedur lain yang lebih efektif, apakah prosedur yang dibuat dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah sejenis, atau apakah prosedur dapat
dibuat generalisasinya. Problem Based Learning memiliki gagasan bahwa pembelajaran dapat
dicapai jika kegiatan pendidikan dipusatkan pada tugas–tugas atau permasalahan yang otentik, relevan, dan dipresentasikan dalam suatu konteks. Pembelajaran
berbasis masalah Problem Based Learning merupakan salah satu model pembelajaran yang inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada
siswa. Aspek penting dalam PBL adalah bahwa pembelajaran dimulai dengan permasalahan tersebut akan menentukan arah pembelajaran dalam kelompok.
Dengan kata lain model pembelajaran Problem Based Learning adalah suatu model pembelajaran yang didalamnya terdapat serangkaian aktifitas
pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah.
2.1.5.4. Pelaksanaan Model Pembelajaran Problem Based Learning Dalam Pembelajaran Matematika