a. Pelaksanaan kegiatan pada siklus II ini dilakukan secara kelompok yang ditentukan berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah
I sehingga setiap kelompok terdiri dari siswa dengan nilai rendah, sedang dan tinggi.
b. Menekankan kembali proses pemecahan masalah kepada siswa agar siswa mampu menghubungkan apa yang diketahui dan apa yang
ditanya dari masalah. c. Pada saat masing-masing kelompok sedang melaksanakan diskusi, guru
mengamati seluruh kegiatan siswa. Perhatian guru lebih difokuskan kepada siswa yang memiliki kemampuan rendah dan siswa tersebutlah
yang menuliskan hasil diskusi mereka ke depan kelas. d. Guru lebih memotivasi siswa agar kompak dengan anggota
kelompoknya dalam menjalankan diskusi kelompok. 2. Untuk mengatasi siswa yang belum maksimal terlibat dalam proses
pembelajaran dilakukan hal-hal sebagai berikut : a. Setiap kelompok harus melibatkan semua anggotanya dalam proses
pembelajaran seperti mendengar dan memperhatikan pendapat teman, mencatat hasil diskusi dan mempresentasikan hasil diskusi.
b. Kelompok yang akan menyajikan hasil diskusi ditunjuk berdasarkan undian.
c. Memberikan penghargaaan berupa pertambahan nilai kepada kelompok terbaik, kelompok terbaik adalah kelompok yang kompak, semua
anggota terlibat dalam proses pembelajaran dan memperoleh nilai yang baik pada tes kemampuan pemecahan masalah.
d. Memberi tugas latihan.
4.1.2.3. Pelaksanaan Tindakan II
Pada tahap pelaksanaan tindakan, peneliti bertindak sebagai guru yang melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
problem based learning. Pemberian tindakan di siklus II ini sama halnya pada siklus I, namun terdapat beberapa perbaikan kegiatan yang dilakukan pada setiap
tahap. Pembelajaran yang dilakukan dilanjutkan ke materi pokok persamaan kuadrat selanjutnya dengan menggunakan model pembelajaran problem based
learning sesuai dengan RPP pada siklus II. Adapun kegiatan yang dilakukan pada siklus II adalah:
Fase-1 Orientasi siswa pada masalah 1.
Guru menginformasikan tujuan dari pembelajaran. 2.
Melakukan tanya jawab tentang materi pada pertemuan sebelumnya melalui membahas tugas, yang telah diberikan, sehingga siswa dapat memahami
konsep dasar pada materi sebelumnya. 3.
Membentuk kelompok belajar dengan membagi siswa menjadi 10 kelompok yang terdiri dari siswa yang kemampuan rendah, sedang, dan tinggi.
Fase-2 Mengorganisasikan siswa untuk belajar 1.
Guru mengarahkan siswa pada masalah melalui LAS yang diberikan kepada setiap siswa.
2. Dari LAS
yang diberikan, guru mendorong setiap siswa untuk mengemukakan ide-ide secara terbuka.
3. Membimbing dan menyuruh siswa untuk memperhatikan LAS dan
melakukan kegiatan belajar mengajar sesuai petunjuk yang diberikan dan menjawab pertanyaan yang diberikan.
4. Mendorong siswa untuk mampu menyelesaikan soal dengan beberapa cara,
dari berbagai sudut pandang, dan menyelesaikan masalah dengan menemukan gagasan baru.
Fase-3 Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok 1.
Guru mengamati jalannya diskusi kelompok dan membantu kelompok yang mengalami kesulitan dalam memecahkan soal dalam LAS.
2. Membimbing siswa untuk memberi kemudahan dalam pengerjaan
memecahkan masalah, misalnya membantu siswa dalam memahami masalah pada LAS sehingga siswa mampu memikirkan cara penyelesaiannya.
3. Mengarahkan siswa dalam kelompok melakukan kerjasama yang baik,
dimana setiap anggota kelompok harus dapat bagian dalam memecahkan masalah.
4. Mendorong setiap anggota kelompok saling bertanya kepada teman yang
lebih paham dan mengerti akan memecahkan masalah supaya semua anggota kelompok mengerti dalam memecahkan setiap masalah yang ada dalam LAS.
Fase-4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya 1.
Membimbing siswa mempresentasekan hasil kerja kelompoknya di depan kelas, dan mengarahkan setiap anggota kelompok harus ambil bagian dalam
presentasi. 2.
Memotivasi kelompok diluar penyaji untuk menanggapi hasil pekerjaan temannya dan menanyakan jika ada hal yang tidak dipahami kepada
kelompok penyaji serta memotivasi kelompok penyaji untuk dapat menanggapi saran maupun pertanyaan dari kelompok lain.
Fase-5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah 1.
Menunjuk salah satu kelompok yang tidak melakukan presentasi menanggapi hasil pekerjaan kelompok penyaji ataupun memberikan pertanyaan kepada
kelompok penyaji. 2.
Menyimpulkan materi bersama dengan siswa 3.
Di akhir siklus II, siswa diberikan tes kemampuan pemecahan masalah II dari materi yang telah dibahas dan dikerjakan secara individu yang bertujuan
untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematika siswa serta mengetahui letak kesulitan siswa dalam menyelesaikan tes.
4.1.2.4. Observasi II