22 Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pembelajaran membaca pemahaman menggunakan Model Membaca Total melalui lima langkah yaitu: a mengetahui isi umum teks bacaan dengan
teknik skimming dan scanning, b membaca dengan gaya SAVI, c menjawab pertanyaan dengan teknik selecting dan skipping, d membuat
simpulan, dan e membuat rangkuman.
3. Gaya SAVI Somatis, Auditoris, Visual, dan Intelektual
Model Membaca Total melibatkan gaya SAVI Somatis, Auditoris, Visual, dan Intelektual dalam pelaksanaan pembelajarannya. Menurut
Dalman 2013: 163, tujuan dilibatkannya gaya SAVI dalam kegiatan membaca melalui model ini adalah meningkatkan kemampuan siswa
memahami informasi fokus dari teks bacaan dan memperbaiki proses pembelajaran membaca pemahaman yang kaku dan membosankan menjadi
menyenangkan. Gaya SAVI menurut
Meier 2000: 42 adalah “combining physical movement with intellectual activity and the use of all the senses can have a
profound effect on learning ”, yang artinya menggabungkan gerakan fisik
dengan aktivitas intelektual dan penggunaan semua indra dapat berpengaruh besar pada pembelajaran. Gaya belajar SAVI dapat dijelaskan sebagai
berikut. a. Gaya Belajar Somatis
Menurut Meier 2000: 42, “somatic is learning by moving and doing
”, yang berarti belajar dengan bergerak dan berbuat. Lebih lanjut,
23 menurut Hernowo 2003: 155-156, belajar somatis berarti belajar dengan
indra peraba, kinestetis, praktis. Belajar dengan melibatkan fisik dan menggunakan serta menggerakkan tubuh sewaktu belajar. Jadi siswa tidak
dituntut untuk selalu duduk diam dalam kegiatan pembelajaran. Menurut Dalman 2013: 168, dengan memberikan kebebasan kepada
siswa untuk menggunakan gaya somatis di dalam pembelajaran membaca pemahaman, siswa lebih mudah menghubungkan apa yang dibaca dengan
pengalaman yang dimilikinya. Siswa juga lebih menikmati proses pembelajaran tersebut.
b. Gaya Belajar Auditoris Menurut Meier 2000: 42,
“auditory is learning by talking and hearing
” yang berarti belajar dengan berbicara dan mendengar. Lebih lanjut menurut Dalman 2013: 169, gaya belajar auditoris dapat
mempercepat proses pembelajaran membaca. Siswa tidak harus selalu membaca dalam hati sampai akhir bacaan. Namun, siswa sekali-kali
membaca dengan bersuara jika menemukan kata yang sukar dimengerti. Pikiran yang tadinya pasif akan menjadi aktif kembali karena siswa
mendapat energi baru. Menurut Hernowo 2003: 162, membaca dengan keras adalah
membaca dengan bersuara sehingga telinga lahir dapat ikut mendengarkan. Jadi melalui praktik membaca keras, siswa akan menggunakan indra
penglihatan dan indra pendengaran. Selain itu, siswa juga dapat
24 menghubungkan apa yang dibaca dengan pengalaman yang dimiliki
sehingga dapat memahami isi bacaan dengan baik. c. Gaya Belajar Visual
Menurut Meier 2000: 42, “visual is learning by observing and picturing
” yang berarti belajar dengan mengamati dan menggambarkan. Namun, menurut Hernowo 2003: 165, bukan mata yang dilibatkan dalam
kegiatan membaca dengan gaya visual. Mata yang dimaksud di sini adalah kekuatan membayangkan imajinasi. Jadi, berhenti sejenak untuk
membayangkan ketika selesai membaca sebuah kalimat yang memberikan makna.
Menurut Dalman 2013: 170, pembaca lebih diarahkan agar dapat memfokuskan diri kepada makna atau maksud kalimat yang dibacanya dan
menghubungkannya dengan pengalaman yang dimiliki pembaca. Jadi, membaca pemahaman dengan melibatkan gaya visual dapat membuat
siswa lebih mudah untuk memahami isi bacaan. d. Gaya Belajar Intelektual
Menurut Meier 2000: 42, “intellectual is learning by problem solving and reflecting
” yang berarti belajar dengan memecahkan masalah dan merenung. Lebih lanjut, menurut Hernowo 2003: 166, intelektual
menunjukkan apa yang dilakukan pembelajar dalam pikiran mereka secara internal ketika menggunakan kecerdasan untuk merenungkan suatu
pengalaman dan menciptakan hubungan, makna, rencana, dan nilai dari
25 pengalaman tersebut. Jadi pembaca merenungkan isi dari bacaan dan
menghubungkannya dengan pengalaman yang dimiliki. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa gaya SAVI
merupakan gaya belajar yang melibatkan pergerakan tubuh, indera pendengaran, indera penglihatan, dan kemampuan berpikir. Gaya SAVI dapat
digunakan secara kombinasi ketika melaksanakan kegiatan membaca. Kegiatan membaca dengan melibatkan gaya SAVI diharapkan dapat
memudahkan siswa dalam memahami isi bacaan dan membuat pembelajaran menjadi menyenangkan.
4. Keterampilan Membaca Skimming dan Scanning