85 Impuls Momentum
0,66 0,67
Tinggi Setelah mendapatkan data empiris diatas, maka langkah selanjutnya adalah
menganalisis butir soal yang meliputi aspek taraf kesukaran, daya beda dan keefektifan distraktor pengecoh. Rangkuman keputusan hasil uji coba kelompok
kecil dalam analisis butir soal dapat dilihat pada Tabel 4.5: Tabel 4.5 Rangkuman keputusan Uji Kelompok Kecil
Katagori Paket I
Paket II Nomor Soal
Jumlah soal
Nomor Soal jumlah
Diterima 3,6,7,13,14,15,16,
17,18,20,23,25,26 13
1,2,3,6,8,11,12,15 17,19,20
11 Direvisi
1,2,4,8,9,10,12, 19,21,22,24,27,28
13 4,7,9,13,14,16,18,
21,22 9
Ditolak 5,11
2 5,10
2 Jumlah
28 22
Hasil analisis keputusan uji kelompok kecil tersebut dapat dilihat pada Lampiran 15.
Pada tabel rangkuman keputusan uji kelompok kecil diatas dapat diketahui bahwa untuk paket 1, ada 13 butir soal yang masuk dalam kategori diterima, 13
butir soal perlu direvisi dan 2 butir soal yang terpaksa ditolak. Sedangkan untuk paket 2, ada 11 butir soal yang msuk dalam kategori diterima, 9 butir soal yang
direvisi dan 2 butir soal yang ditolak. Rincian keterwakilan indikator untuk tiap butir soal Kisi- kisi dapat dilihat pada Lampiran 17.
Sedangkan rincian aspek disajikan pada Lampiran 14. Berikut penjelasan lengkapnya:
a. Taraf Kesukaran
Taraf kesukaran soal Prop. Correct dalam soal ini dianalisis menggunakan program ITEMAN. Menurut Suharsimi Arikunto 2010 : 211,
“Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak teralu sulit”. Oleh karena itu, dapat dinyatakan bahwa soal yang baik adalah soal dengan
taraf kesukaran yang sedang. Tingkat kesukaran soal dengan kategori baik yaitu sedang berada pada 0,3 p
≤ 0,7. Taraf kesukaran dalam kategori sukar
86 berada di p
≤ 0,3 dan butir soal dianggap mudah berada di 0,7 p ≤ 1,0 Sudijono, 2005:327.
Hasil analisis taraf kesukaran instrumen tes menggunakan microcat ITEMAN dari hasil uji coba kelompok kecil dapat
dilihat pada Tabel 4.6. Tabel 4.6 Hasil Analisis tingkat kesukaran butir soal uji kelompok kecil
Klasifikasi Paket I
Paket II Nomor soal
Jumlah Nomor soal Jumlah
Mudah 0,7 P
≤ 1,00 13,15,17,18,
4 13
1 Sedang
0,3 ≤ P ≤ 0,7
1,3,9,10,12,16, 19,20,22,25,26
,27 12
2,4,5,7,8,9,11, 12,15,16,17,18
,19,22 14
Sukar P 0,3
2,4,5,6,7,8,11, 14,21,23,24,28
12 1,3,6,10,14,20,
21 7
Jumlah 28
22
Pada tabel analisis uji coba kelompok kecil diatas dapat diketahui, bahwa untuk paket 1 usaha dan energi ada 4 butir soal yang termasuk kategori soal
yang mudah, 12 butir soal termasuk sedang dan 12 butir soal termasuk sukar. Untuk paket 2 impuls momentum, ada 1 soal tergolong mudah, 14 butir soal
tergolong sedang dan 7 butir soal termsuk sukar. Untuk butir soal yang tergolong baik adalah pada taraf sedang. Dari analisis diatas, ternyata masih
ada beberapa butir soal yang perlu diperbaiki. Untuk hasil analisis taraf kesukaran dapat dilihat pada Lampiran 14. Hasil analisis tingkat kesukaran tes
ini kemudian akan dipadukan dengan hasil analisis daya pembeda item dan keefektifan distraktor untuk melihat kualitas tiap soal yang pada akhirnya
diambil keputusan mana soal yang diterima, direvisi atau ditolak.
b. Daya Beda
Analisis daya pembeda item soal ini bertujuan untuk membedakan antara siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dan siswa yang mempunyai
kemampuan rendah, atau untuk membedakan kelompok atas dan kelompok bawah. Perhitungan daya beda ini menggunakan program ITEMAN dengan
rumus point biseral.
87 Tabel 4.7 berikut ini adalah tabel pengambilan keputusan menggunakan
acuan pengelompokkan indeks daya pembeda menurut Cracker Algina 1986:315 yang dikutip oleh Kusaeri 2012:177.
Tabel 4.7 Pengambilan keputusan pengelompokkan indeks daya beda
Nilai Kategori
Interpretasi 0,00
≤ D
0,20 Sangat tidak
memuaskan Daya beda direvisi total
0,20
≤ D
0,30 Tidak
memuaskan Daya beda ditolak direvisi
0,30
≤ D
0,40 Memuaskan
Daya beda diterima 0,40
≤ D ≤
1,00 Sangat
memuaskan Daya beda diterima
Bertanda negative
Jelek sekali
ditolak Daya pembedanya jelek
Keputusan nilai daya beda soal, menurut Djemari 2005:5 dikategorikan menjadi beberapa, yaitu: jika soal memiliki daya beda D 0,1 maka soal
tersebut ditolak, soal yang memiliki daya beda pada 0,1 ≤ D ≤0,3, maka soal
tersebut direvisi dan soal diterima jika memiliki daya beda D 0,3. Hasil analisis daya beda instrumen tes pada kelompok kecil ini dapat
dilihat pada Lampiran 14. Hasil analisis daya pembeda instrumen tes kelomopok kecil dapat dilihat pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8 Hasil Daya Pembeda Soal Paket I dan II
Klasifikasi Paket I
Paket II Nomor
Jumlah Nomor
Jumlah Sangat
memuaskan 0,40
≤ D ≤
1,00 7,9,14,16,17,2
1,22, 7
1,8,13,14,18, 5
memuaskan 0,30
≤ D
0,40 1,2,3,4,8,12,13
,15,18,20,24,2 5,26,27
14 3,9,11,12,15,17,
19,20,21,22 10
Tidak memuaskan
0,20
≤ D
0,30 6,19,23,28
4 2,4,6,7,16
5 Sangat
tidak memuaskan
5,10 2
10, 1
88
0,00
≤ D
0,20 Jelek sekali
0,00 11
1 5
1 Jumlah
28 22
Sedangkan keputusan analisis daya pembeda dapat dilihat pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9 keputusan analaisis daya beda untuk uji kelompok kecil
No Instrumen Tes
Kriteria Daya Beda
Nomer Soal Jumlah
1 Usaha
dan Energi
Paket 1 Diterima
1,2,3,4,6,7,8,9,12,13,14,15, 16,17,18,20,21,22,23,24,25,
26,27, 23
Direvisi 10,19,28
3 Ditolak
5,11 2
Jumlah 28
2. Impuls
Momentum Paket 2
Diterima 1,2,3,4,6,8,9,11,12,13,14,15
,17,18,19,20,21,22 18
Direvisi 7,16
2 Ditolak
5,10 2
Jumlah 22
Dari hasil penelitian diatas maka didapatkan bahwa untuk paket 1 usaha dan energi ada 23 soal yang diterima, 3 soal yang perlu direvisi dan 2 soal yang
harus ditolak. Untuk paket 2 ada 18 soal yang diterima, 2 soal yang perlu direvisi dan 2 soal ditolak. Hasil analisis daya beda ini kemudian akan
dianalisis dengan tingkat kesukaran, keefektifan distraktor dan reliabilitasnya untuk mengetahui keberterimaannya.
c. Keefektifan Distraktor