75
c. Keefektifan Pengecoh
Penyebaran pilihan jawaban dijadikan dasar dalam penelaahaan soal. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui berfungsi tidaknya pilihan jawaban
yang tersedia. Suatu pilihan jawaban pengecoh dapat dikatakan berfungsi apabila:
1 Pengecoh paling tidak dipilih oleh 5 dari peserta tes atau siswa, 2 Pengecoh lebih banyak dipilih oleh kelompok siswa yang belum
memahami materi yang diujikan Kusaeri, 2012:177. Dalam analisis menggunakan program ITEMAN daya beda pilihan
jawaban ditunjukkan oleh prop endorsing atau proporsi pemilih jawaban dan nilai alternative biser dimana distraktor dikatakan baik jika prop endorsing
bernilai lebih dari 0,02 atau minimal dipilih oleh 2 testee serta alternative biser bernilai negatif tinggi Elvin Yusliana Ekawati, 2010: 186.
Keputusan suatu item soal layak digunakan, perlu direvisi atau ditolak didasarkan pada kriteria keputusan untuk penilaian item soal oleh
Elvin Yusliana Ekawati 2010:336 sebagai berikut 1 Item soal diterima, apabila karakteristik item soal memenuhi semua
kriteria. Item soal yang terlalu sukar atau mudah, tetapi memiliki daya beda dan sistribusi pengecoh item yang memenuhi kriteria, butir soal
tersebut dapat diterima atau dipilih. 2 Item soal direvisi, apabila salah satu atau lebih dari ketiga kriteria
karakteristik item soal tidak diterima. 3 Item soal ditolak, jika item soal memiliki karakteristik yang tidak
memenuhi semua kriteria.
76
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Dalam penelitian ini, instrumen tes formatif yang disusun terdiri dari dua materi pokok yaitu usaha dan energi dan impuls momentum. Instrumen tes
formatif yang dihasilkan dari penelitian ini berjumlah 46 butir dengan rincian 26 butir soal untuk materi usaha dan energi serta 20 butir soal materi impuls
momentum. Kedua materi ini merupakan penjabaran dari satu Standar Kompetensi yaitu mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik
sistem diskret partikel. Waktu pelaksanaan tes dilaksanakan pada hari yang berbeda sebanyak 2 kali
setelah akhir materi disampaiakan. Untuk materi usaha dan energi dengan waktu 80 menit, sedangkan materi impuls momentum selama 60 menit.
Pelaksanaan uji tes secara kualitatif dilaksanakan di program Studi Fisika Universitas Sebelas Maret, SMA Negeri 3 Surakarta dan SMA Negeri 1 Boyolali.
Kedua SMA ini dipilih sebagai lokasi penelitian dikarenakan waktu penyampaian materi usaha dan energi serta impuls dan momentum dikedua sekolah tersebut
tidak bersamaan. Walaupun waktu penyampaian materi berbeda namun susunan materi usaha dan energi serta impuls momentum masih berada dalam satu
semester. Pelaksanaan ujicoba kelompok kecil dilaksanakan di SMA Negeri 3 Surakarta dengan 17 peserta didik. Sedangkan untuk uji kelompok besar
dilaksanakan di SMA Negeri 1 Boyolali dengan 21 peserta didik. Peserta penelitian dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Nama Sekolah dan Jumlah Peserta Tes Nama Sekolah
Jumlah Peserta Ujicoba Pertama
Ujicoba Kedua SMA N 3 Surakarta
17 SMA N 1 Boyolali
21