Pembelajaran dan Penilaian Program Akselerasi

15 Penggunaan ranah kognitif tingkat tinggi. 2 Tugas yang bersifat divergen. 3 Memungkinkan penemuan-penemuan. 4 Menuntut bukti penalaran. 5 Memberikan kebebasan untuk memilih pada peserta didik. 6 Melibatkan interaksi kelompok. 7 Menerapkan berbagai variasi kecepatan belajar sesuai kebutuhan peserta didik. 3 Diferensiasi produk dilakukan dengan melakukan penyesuaian kebutuhan belajar peserta didik dengan mempertimbangkan beberapa hal, yaitu : 1 Produk yang terkait dengan pemecahan masalah nyata dalam kehidupan. 2 Produk disajikan untuk narasumber yang nyata, misalnya topik tentang hutan dapat mengundang narasumber dari dinas kehutanan. 3 Transformasi produk dari satu bentuk ke bentuk lain, misalnya produk verbal berupa tulisan diubah menjadi berupa drama atau gambar. 4 Perlu dipertimbangkan produk dengan berbagai variasi, format produk dapat ditentukan sendiri oleh peserta didik. 5 Dilakukan evaluasi produk yang tepat. 4 Diferensiasi lingkungan perlu dilakukan, karena lingkungan memberikan pengaruh terhadap optimalisasi pengembangan potensi peserta didik cerdas istimewa. Diferensiasi lingkungan belajar mencakup beberapa hal, yaitu : 1 Belajar dalam lingkungan yang aktual yakni belajar di lapangan sesuai topik yang dipelajari. 2 Adanya batasan waktu yang fleksibel. 3 Lingkungan belajar hendaknya memungkinkan penelitian yang mendalam. 4 Jika dimungkinkan peserta didik dapat bekerja bersama dengan mentor.

d. Pembelajaran dan Penilaian Program Akselerasi

Pendidikan khusus bagi PDCIBI di satuan pendidikan SDMI melaksanakan program pendidikan dengan menggunakan sistem paket, sedangkan pada satuan pendidikan SMP MTs dan SMA MA menggunakan sistem kredit semester. Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran pada sistem Paket dinyatakan dalam satuan jam pelajaran. Sistem kredit semester adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya menentukan sendiri beban belajar dan mata pelajaran yang diikuti setiap semester pada satuan pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran pada sistem kredit semester dinyatakan dalam satuan kredit semester sks. Beban belajar satu sks meliputi satu jam pembelajaran tatap muka, satu jam 16 penugasan, dan satu jam kegiatan mandiri tidak terstruktur Depdiknas, 2007 :55- 56. Kegiatan pembelajaran menurut Dave 2000 dapat difungsikan sebagai sarana penguatan menuju level berpikir tinggi melalui rekayasa model pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang menantang dan menghasilkan level berpikir tinggi selalu melibatkan pemikiran dan pemecahan masalah. Model pembelajaran yang dikembangkan oleh Dave khusus untuk akselerasi ini dinamakan SAVI somatic, auditory,visual and, Intelektual approach to learning. Ciri khas yang dimunculkan dalam model SAVI adalah pembelajaran yang selalu mengandung kegiatan yang selalu bergerak dinamis dan selalu memberi peluang bagi peserta didik untuk mencoba mengerjakannya, demikian pula peserta didik diberi pengalaman pembelajaran melalui kombinasi melalui pemberian pembelajaran yang dikomunikasikan secara verbal dan pembelajaran yang idengarkan, observasi serta pemecahan masalah Depdiknas.2007:56. Penetapan kegiatan pembelajaran bagi peserta didik cerdas istemewa membawa konsekuensi kepada guru untuk memodifikasi kegiatan pembelajaran bagi peserta didik reguler ke corak kegiatan pembelajaran yang menuntut corak berpikir tingkat tinggi. Pola pembelajaran yang banyak digunakan adalah pola pembelajaran berbasis masalah problem based learning dan mengutamakan produk proyek yang lebih banyak digunakan. Sebagai konsekuensi dari pemilihan tipe problem solving yang demikian selanjutnya mengharuskan guru untuk menetapkan bobot materi juga harus bertipe setidaknya C4 analisis dan jika dimungkinkan sampai C6 evaluasi yang mendorong peserta didik berfikir tingkat tinggi dan kritis. Depdiknas 2007 :57 Penilaian yang digunakan dalam pendidikan khusus bagi PDCI BI adalah penilaian otentik Authentic Assessment, yaitu proses pengumpulan data yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. Gambaran perkembangan belajar siswa perl diketahui oleh guru agar bisa memastikan bahwa siswa mengalami proses pembelajaran dengan benar Depdiknas.2007:58. Depdiknas 2007:58 menjelaskan bahwa penilaian otentik menekankan pada proses pembelajaran, data yang dikumpulkan harus diperoleh dari kegiatan 17 nyata yang dikerjakan siswa pada saat melakukan proses pembelajaran, bukan pada saat siswa mengerjakan suatu tes. Alat penilaian yang digunakan: 1 Hasil karya product: berupa karya seni, laporan, gambar, bagan, tulisan, dan benda. 2 Penugasan project: yaitu bagaimana siswa bekerja dalam kelompok atau individual untuk menyelesaikan sebuah proyek. 3 Unjuk kerja performance: yaitu penampilan diri dalam kelompok maupun individual, dalam bentuk kedisiplinan, kerjasama, kepemimpinan, inisiatif, dan penampilan di depan umum. 4 Tes tertulis paper and pencil test: yaitu penilaian yang didasarkan pada hasil ulangan harian, semester atau akhir program. 5 Kumpulan hasil kerja siswa portofolio: yaitu kumpulan karya siswa berupa laporan, gambar, peta, benda- benda, karya tulis, isian, tabel- tabel dan sebagainya.

e. Peserta didik program Akselerasi