= dan Saran Pemanfaatan dan Pengembangan

209

d. 180 peluru e. 181 peluru

j awab: Ketika menembakkan peluru, senapan tertolak kebelakang. Untuk menahan agar senapan tidak tertolak, maka dibutuhkan suatu gaya. Tinjauan I:Sistem peluru dan senapan: P = P P + P = P + P 0 = P + P P = −P P = −m v Tinjauan II: sistem senapan setelah menembakkan peluru. Senapan saat itu mempunyai momentum P . Untuk menghentikan gerak senapan , maka harus ada impuls gaya yang besarnya sama dengan perubahan momentum senapan. ketika senapan berhenti maka momentumnya nol. sehingga: I = ∆p F t = 0 − P F t = 0 − −m v = adalah massa peluru yang ditembakkan tiap satuan waktu. Jika ada n peluru yang masing- masing bermassa m1 ditembakkan dalam waktu t detik, maka: = n = n = . . n = = 180 peluru 14. Indikator : Menyimpulkan hukum kekekalan momentum Jenjang : C5 Sebuah peluru bermassa m ditembakkan ke dalam suatu balok bermassa M yang digantungkan oleh dua utas tali dengan panjang L. Balok ini berayun sedemikian sehigga tali membentuk sudut θ terhadap sumbu vertikal. Besar kecepatan peluru sebelum menumbuk balok adalah ....

a. =

b. = 2 sin c. v = 2gl sin θ 210 d. v = 2 gl cos e. v = 2gl cos Jawab: Kenaikan balok setelah peluru masuk adalah : ∆h = l − l cos θ Ketika balok naik energi kinetik diubah menjadi energi potensial, sehingga: M + mv = m + Mg∆h v adalah kecepatan balok setelah ditumbuk peluru Tumbukan peluru dengan balok: mv = m + Mv′ Substitusikan pers dari kekekalan energi dan kekekalan momentum, sehingga didapat: v = 2 gl sin 15. indikator : Menafsirkan konsep tumbukan lenting sempurna jenjang : C5 Sebuah bola 1 tergantung pada batang kecil panjangnya 2,5 m. kemudian bola ini ditumbuk oleh bola 2 yang massanya 2 kali massa bola 1. Maka kecepatan bola 2 agar bola 1 mencapai titik tertinggi dari lintasan melingkar dan kecepatan bola 2 yang menumbuk bola 1 itu adalah .... a. 10 dan 15 b. 10 dan √2

c. dan

d. 5 dan e. 5 dan Jawab: Agar bola dapat mencapai titik tertinggi lintasan, percepatan di titik tertinggi itu paling sedikit harus nol, v = 0. Dengan rumus usaha energi kita dapat menghitung kecepatan di A v . Kecepatan v merupakan kecepatan sesudah tumbukan. Untuk menghitung keceaptan sebelum tumbukan, maka digunakan rumus restitusi dan kekekalan momentum. I: W = ∆Ek ∆Ep = ∆Ek mg h − h = mv − mv mg h − h = 0 − mv 211 2g h − h = v v = 2g h − h v = 2.10 5 − 0 v = 10 ms Bola akan naik jika v ≥ 10 ms II: m = m m = 2m v′ = v = 10 ms v = 0 m v + m v = m v′ + m v′ 0 + 2mv = m. 10 + 2m. v′ v = 5 + v′ v − v′ = 5 pers1 e = 1 1 = − v − v = −v′ − v′ v − 0 = −v′ + 10 v′ + v = 10 pers2 pers1 dan 2 dieliminasi, didapat: v = 7,5 ms Jadi kecepatan bola 2 yang menumbuk bola 1 adalah 7,5 ms 16. Indikator : Menafsirkan konsep tumbukan lenting sempurna jenjang : C6 Sebuah benda yang mula- mula diam ditumbuk oleh benda lain. Bila massa kedua benda sama dan tumbukan lenting sempurna, maka pernyataan dibawah ini yang benar adalah .... 1 Setelah tumbukan, kecepatan benda yang menumbuk menjadi nol dan benda kedua kecepatannya sama dengan benda pertama sebelum menumbuk 2 Koefisien restitusinya satu 3 Jumlah momentum liniear kedua benda, sebelum dan sesudah, sama besar 4 Sebelum dan sesudah tumbukan, jumlah energi kinetik kedua benda itu sama besar a. Pernyataan 1,2 dan 3 benar b. Pernyataan 1 dan 3 benar c. Pernyataan 2 dan 4 benar 212 d. Pernyataan 4 benar

e. Pernyataan 1,2,3 dan 4 benar