Kepemilikan Manajerial Memoderasi Hubungan Corporate Social

menginginkan adanya peningkatan nilai perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian ini, semakin meningkatnya kepemilikan saham oleh manajemen telah menjadikan pihak manajemen membuat keputusan yang dapat meningkatkan kemakmuran pemegang saham dimana pihak manajer juga menjadi pemegang saham. hasil ini sesuai dengan yang dijelaskan dalam teori keagenan. Manajer mampu memanfaatkan peluang-peluang investasi untuk memberikan sinyal positif mengenai pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang. Hal ini sesuai dengan teori sinyal Signalling Theory yang menyatakan bahwa pengeluaran investasi memberikan sinyal positif mengenai pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang dan meningkatkan harga saham yang digunakan sebagai indikator nilai perusahaan.Keputusan investasi yang dilakukan oleh manajer mampu memakmurkan pemegang saham yang artinya meningkatkan nilai perusahaan. Oleh karena itu, kepemilikan manajerial dapat memoderasi hubungan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan. 6. Kepemilikan Manajerial Memoderasi Hubungan Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang terdaftar di BEI Periode 2008-2014 Hipotesis alternatif keenam, Kepemilikan Manajerial Memoderasi Hubungan Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa Kepemilikan Manajerial K. MANJ tidak mampu memoderasi hubungan Struktur Modal DER terhadap Nilai Perusahaan Tobin’s Q. Berikut adalah persamaan matematis yang terbentuk berdasarkan hasil perhitungan dengan bantuan SPSS : Tobin’s Q = , − , DER + , K. MANJ + , 9 │DER − K. MANJ│ Koefisien regresi sebesar 0,029 menunjukkan bahwa variabel interaksi antara Struktur Modal DER dan Kepemilikan Manajerial K. MANJ berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan Tobin’s Q. Berdasarkan tabel 30 dapat dilihat bahwa nilai t hitung sebesar 0,638 jika dibandingkan dengan t tabel pada tingkat signifikansi 0,05, yaitu sebesar 1,993 maka t hitung lebih kecil daripada t tabel 0,638 1,993. Nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,525 menunjukkan nilai yang lebih besar dibandingkan dengan nilai pada tingkat signifikansi yang telah ditentukan sebelumnya, yaitu 0,05 0,525 0,05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa Kepemilikan Manajerial K. MANJ tidak mampu memoderasi hubungan Struktur Modal DER terhadap Nilai Perusahaan Tobin’s Q. Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis alternatif keenam dalam penelitian ini diterima. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian dari Komang Samisi dan Putu Agus Ardiana 2013. Hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa Kepemilikan Manajerial tidak mampu memoderasi hubungan antara Struktur Pendanaan dengan Nilai Perusahaan. Kepemilikan manajerial yang relatif rendah menyebabkan pihak manajemen tidak memiliki kekuasaan yang penuh atas perusahaan. Manajemen dalam pengambilan keputusan yang memiliki dampak besar terhadap perusahaan harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari pemegang saham mayoritas. Semakin meningkatnya kepemilikan saham oleh pihak manajemen akan menyebabkan manajemen lebih berhati-hati dalam menggunakan utang karena adanya risiko yang harus ditanggung juga oleh manajemen. Namun, berdasarkan hasil penelitian, tingkat kepemilikan saham yang dimiliki oleh manajer tidak mampu menyeimbangan pendanaan antara modal sendiri dan utang, dimana ditunjukkan dengan tingginya nilai DER, yang dapat diartikan bahwa tingkat pendanaan melalui utang pada perusahaan pertambangan termasuk tinggi. Oleh karena itu, Kepemilikan Manajerial tidak mampu memoderasi pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan.

7. Pengaruh Corporate Social Responsibility CSR, Keputusan

Investasi, dan Struktur Modal Secara Bersama-Sama terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang terdaftar di BEI Periode 2008-2014 Hipotesis alternatif ketujuh, yaitu Corporate Social Responsibility CSR, Keputusan Investasi, dan Struktur Modal secara bersama-sama berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa pengaruh variabel Corporate Social Responsibility CSR, Keputusan Investasi MBVE, dan Struktur Modal DER secara bersama-sama terhada p Nilai Perusahaan Tobin’s Q adalah signifikan. Berikut adalah persamaan matematis yang terbentuk berdasarkan hasil perhitungan dengan bantuan SPSS : Tobin’s Q = 0,036 – 0,069 CSR + 0,588 MBVE – 0,083 DER + ε Berdasarkan tabel 31 dapat diketahui bahwa nilai F hitung sebesar 84,924 lebih besar dibandingkan dengan F tabel pada tingkat signifikansi 0,05, yaitu 2,50 84,924 2,50. Nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,000 menunjukkan nilai yang lebih kecil dibandingkan dengan nilai pada tingkat signifikansi yang telah ditentukan sebelumnya, yaitu 0,05 0,000 0,05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa Corporate Social Responsibility CSR, Keputusan Investasi, dan Struktur Modal secara bersama-sama berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis alternatif ketujuh dalam penelitian ini diterima. Pelaksanaan tanggung jawab sosial Corporate Social Responsibility oleh perusahaan akan menjamin nilai perusahaan tumbuh secara berkelanjutan. Pertumbuhan perusahaan tersebut menjadikan perusahaan akan melakukan pengeluaran investasi yang dapat memberikan sinyal positif dan meningkatkan nilai perusahaan melalui kegiatan investasi, yaitu pemilihan proyek atau kebijakan lainnya, seperti menciptakan produk baru, penggantian mesin yang lebih efisien, pengembangan research dan development. Pemilihan investasi berhubungan dengan pendanaan dalam struktur modalnya. Perusahaan yang tumbuh dengan cepat membutuhkan modal yang besar dan memiliki kesempatan untuk meminjam lebih besar. Perusahaan dengan kesempatan investasi yang tinggi harus diimbangi dengan bertambahnya modal. Bertambahnya Modal ini harus mampu diseimbangkan antara penggunaan modal eksternal, yaitu utang dan modal sendiri untuk memperoleh stuktur modal yang optimal. Dengan demikian, pihak manajemen harus menerapkan CSR untuk menjamin Nilai Perusahaan tumbuh dengan Stuktur Modal yang optimal. Oleh karena itu, Corporate Social Responsibility CSR, Keputusan Investasi, dan Struktur Modal akan secara bersama-sama berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.

F. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan yang dimiliki penelitian ini adalah : 1. Variabel Nilai Perusahaan, Keputusan Investasi, dan Struktur Modal masing- masing diukur dengan proksi Tobin’s Q, MBVE, dan DER, sedangkan masih banyak proksi lain yang dapat digunakan seperti yang diuraikan dalam kajian teori. 2. Penggunaan data Corporate Social Responsibility CSR yang digunakan dalam penelitian ini sebagian besar berasal dari laporan tahunan perusahaan, hanya beberapa perusahaan yang sudah menerbitkan laporan pertanggungjawaban Sustainability Report sehingga tidak semua item diungkapkan secara jelas. 3. Adanya unsur subyektivitas dalam menilai pengungkapan Corporate Social Responsibility. Hal ini terjadi karena setiap pembaca dalam melihat pengungkapan pertanggungjawaban sosial oleh perusahaan berlandaskan pada sudut pandang yang berbeda-beda. 4. Penelitian ini menggunakan faktor internal perusahaan sebagai variabel independen dan pemoderasi yang memengaruhi nilai perusahaan. Faktor-faktor yang memengaruhi nilai perusahaan tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal saja, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor eksternal perusahaan, yaitu tingkat inflasi, kurs mata uang, tingkat suku bunga, dan situasi sosial politik. Penelitian selanjutnya diharapkan untuk menambahkan variabel penelitian yang berasal dari faktor eksternal perusahaan. 5. Belum terdapat penelitian yang mendukung pengaruh variabel Kepemilikan Manajerial dalam memoderasi hubungan Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan. 141

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Pengaruh Corporate Social Responsibility CSR, Keputusan Investasi MBVE, dan Struktur Modal