Keputusan Investasi Berpengaruh Positif dan Signifikan terhadap

Hal ini dapat diartikan bahwa penggunaan utang sebagai sumber dana perusahaan tidak dalam jumlah yang besar. Perusahaan menggunakan ekuitas sebagai sumber pendanaan perusahaan sehingga berpengaruh terhadap peningkatan nilai perusahaan. Trade-off theory menjelaskan bahwa struktur modal yang optimal dilihat dari keseimbangan manfaat dari pendanaan dengan utang dengan suku bunga dan biaya kebangkrutan yang lebih tinggi. Trade-off theory menunjukkan bahwa peningkatan utang akan meningkatkan nilai perusahaan. Namun, nilai tersebut mulai menurun pada titik tertentu. Penggunaan utang yang tinggi pada perusahaan sektor pertambangan periode 2008-2014 menyebabkan menurunnya nilai perusahaan, yaitu dengan nilai DER tertinggi adalah 4,8685655. Semakin tinggi nilai DER, menyebabkan semakin menurunnya nilai perusahaan.

4. Kepemilikan Manajerial Memoderasi Hubungan Corporate Social

Responsibility CSR terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang terdaftar di BEI Periode 2008-2014 Hipotesis alternatif keempat, Kepemilikan Manajerial Memoderasi Hubungan Corporate Social Responsibility CSR terhadap Nilai. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa Kepemilikan Manajerial K. MANJ mampu memoderasi hubungan Corporate Social Responsibility CSR terhadap Nilai Perusahaan Tobin’s Q. Berikut adalah persamaan matematis yang terbentuk berdasarkan hasil perhitungan dengan bantuan SPSS : Tobin’s Q = , + , CSR + , K. MANJ + , │CSR − K. MANJ│ Koefisien regresi sebesar 0,117 menunjukkan bahwa variabel interaksi antara Corporate Social Responsibility CSR dan Kepemilikan Manajerial K. MANJ berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan Tobin’s Q. Berdasarkan tabel 28 dapat dilihat bahwa nilai t hitung sebesar 3,143 jika dibandingkan dengan t tabel pada tingkat signifikansi 0,05, yaitu sebesar 1,993 maka t hitung lebih besar daripada t tabel 3,143 1,993. Nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,002 menunjukkan nilai yang lebih kecil dibandingkan dengan nilai pada tingkat signifikansi yang telah ditentukan sebelumnya, yaitu 0,05 0,002 0,05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa Kepemilikan Manajerial K. MANJ mampu memoderasi hubungan Corporate Social Responsibility CSR terhadap Nilai Perusahaan Tobin’s Q. Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis alternatif keempat dalam penelitian ini diterima. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Laras Surya Ramadhani dan Basuki Hadiprajitno 2012. Hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa Kepemilikan Manajerial mampu memoderasi hubungan antara Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan. Perusahaan yang memiliki kepemilikan manajerial yang tinggi dapat meningkatkan nilai perusahaan melalui pengungkapan Corporate Social Responsibility oleh perusahaan. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rika Nurlela dan Islahuddin 2008 yang menyimpulkan bahwa Kepemilikan Manajerial tidak mampu memoderasi hubungan antara Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan. Pelaksanaan tanggung jawab sosial menyebabkan perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang memfokuskan hanya pada single bottom line saja, tetapi pada triple bottom lines, yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan. Terlebih ketika pihak manajemen dalam perusahaan memiliki proporsi kepemilikan saham yang menjadikan pihak manajemen memiliki peran ganda, yaitu sebagai manajer dan pemegang saham. Peran ganda ini akan menyebabkan pihak manajemen membuat keputusan yang dapat meningkatkan nilai perusahaan yang memberikan keuntungan, baik sebagai manajer maupun sebagai pemegang saham. Peningkatan nilai perusahaan yang memperhatikan triple bottom lines, akan menjadikan pihak manajemen mengungkapkan tanggung jawab sosial perusahaan dalam suatu laporan tahunan atau Laporan Keberlanjutan Sustainability Reporting. Dengan demikian, Kepemilikan Manajerial mampu memoderasi pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan. 5. Kepemilikan Manajerial Memoderasi Hubungan Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang terdaftar di BEI Periode 2008-2014