42
sehari-harinya. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode fenomenologi kualitatif. Hasil yang diperoleh dari penelitian
tersebut adalah sebagian besar partisipan dalam penelitian mempersepsikan bahwa identitas gendernya merupakan pembawaan
sejak lahir. Selain itu partisipan berani melakukan coming out setelah bergabung dengan komunitas waria karena merasa dirinya lebih
diterima. Meskipun demikian setelah melakukan coming out, terdapat konflik baik pribadi maupun sosial yang dialami oleh partisipan. Oleh
karena itu partisipan melakukan strategit coping. Terdapat dua strategi coping yang dilakukan oleh partisipan, yaitu pencarian bantuan atau
pengabaian. Penelitian ini lebih banyak mengaji tentang proses seseorang menjadi seorang waria yang meliputi empat aspek, yaitu
faktor penyebab seseorang menjadi waria, coming out, dampak menjadi waria, dan strategi coping waria. Berbeda dengan penelitian
yang akan dilakukan oleh peneliti yang lebih berfokus mengaji dinamika-dinamika dalam teori psikologi individual berupa persepsi-
persepsi subyektif, perjuangan ke arah superioritas, finalisme fiksional, minat kemasyarakatan, dan gaya hidup yang akan menjadi dasar
perilaku dan kepribadian waria.
43
E. Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Sejauh mana persepsi subyektif subyek mempengaruhi kepribadiannya dalam menegaskan identitas waria?
2. Seberapa besar pengaruh identitas diri sebagai waria terhadap
finalisme fiksional yang dimiliki subyek? 3.
Seberapa besar pengaruh identitas diri sebagai waria terhadap minat sosial yang dimiliki subyek?
4. Seberapa besar pengaruh identitas diri sebagai waria terhadap gaya
hidup yang dimiliki subyek? 5.
Seperti apa pertentangan-pertentangan yang dialami subyek dalam melakukan perjuangan ke arah superioritas?
44
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah studi fenomenologi. What dan Berg 1995: 417 dalam O. Hasbiansyah,
2008: 170 menyebutkan bahwa studi fenomenologi tidak terfokus pada aspek-aspek kasualitas dalam suatu peristiwa, melainkan berupaya
menggeledah tentang bagaimana orang melakukan sesuatu pengalaman beserta makna pengalaman itu bagi dirinya.
Penelitian ‘Eksplorasi Kepribadian Waria dalam Perspektif Psikologi Individual’merupakan penelitian yang berfokus pada eksplorasi
bagaimana subyek memaknai identitas diri sebagai waria dan pengalaman- pengalaman yang dialaminya sebagai waria. Pemaknaan yang dimiliki
subyek tersebut kemudian dilihat dari koridor teori psikologi individual. Oleh karena itu jenis penelitian studi kasus dianggap sesuai untuk
penelitian ini.
B. Desain Penelitian
Penelitian ini dilaksanan berdasarkan 4 tahapan pelaksanaan penelitian yang dipaparkan oleh Moleong 2007: 127. Tahapan-tahapan
tersebut antara lain adalah:
45
1. Tahap Pralapangan
Pada tahap pralapangan hal yang harus dilaksanakan oleh peneliti adalah berusaha lebih mengenal dan membangun keakraban dengan
subyek. Keakraban dan kepercayaan dari subyek merupakan dasar yang penting karena berkaitan langsung dengan data-data penelitian
yang nantinya diperlukan. Jika subyek dan peneliti memiliki kedekatan yang baik, data penelitian yang berupa pengalaman pribadi subyek
akan menjadi lebih baik pula dalam artian apa adanya karena subyek dapat menyampaikan data tersebut dengan lebih nyaman.
Selain itu peneliti juga harus mulai mencari literatur buku dan referensi penelitian yang sesuai dengan fokus penelitian yaitu tentang
gender dysphoria, waria, dan psikologi individual. Tujuannya adalah untuk memperkaya pemahaman teoritis peneliti sebelum terjun ke
lapangan untuk melaksanakan penelitian. 2.
Tahap Pekerjaan Lapangan Pada tahap ini peneliti mulai terjun ke lapangan dan
mengumpulkan data. Data penelitian dikumpulkan melalui observasi subyek dan wawancara subyek serta informan kunci. Observasi dan
wawancara dilakukan dengan mengeksplor seputar perilaku dan kepribadian subyek terkait dengan gender yang dimilikinya. Selain itu
juga topik yang berkenaan dengan elemen-elemen dalam psikologi individual yang menjadi fokus penelitian.
46
3. Tahap Analisis Data
Tahap analisis data dimulai ketika peneliti sudah mendapatkan data dari hasil observasi dan wawancara. Meskipun wawancara belum
secara penuh dilakukan karena sesi wawancara tidak hanya dilakukan dalam satu kali pertemuan, analisis data sudah dapat dimulai dengan
melakukan penyaringan pada data yang telah didapat. Peneliti memilah data-data yang dapat mendukung untuk menemukan jawaban dari
pertanyaan penelitian dan data-data yang tidak berhubungan dengan penelitian. Tahapan ini dilakukan secara terus menerus hingga proses
pengambilan data selesai dan didapatkan data yang mengarah pada kesimpulan penelitian.
4. Tahap Evaluasi dan Pelaporan
Pada tahap ini penulis menyusun laporan penelitian sesuai dengan data yang telah didapatkan. Penulisan laporan disusun dengan
dampingan dari dosen pembimbing yang membantu mengevaluasi laporan yang ditulis. Penulisan laporan dan proses bimbingan
dilakukan secara terus menerus hingga laporan penelitian dianggap sudah baik.
C. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah subyek yang dituju untuk diteliti oleh peneliti yang menjadi pusat perhatian atau sasaran peneliti Suharsimi
Arikunto, 2013: 188. Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah waria