54
Sedangkan triangulasi metode dilakukan dengan membandingkan data yang didapat dari berbagai metode di mana dalam penelitian ini adalah
metode wawancar dan observasi. Penggunaan teknik tersebut diharapkan menghasilkan data yang lebih obyektif dan apa adanya.
55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Setting Penelitian
Penelitian ini di lakukan di Bantul, Yogyakarta tepatnya di Pondok Pesantren Waria yang terdapat di wilayah tersebut. Wawancara
dilakukan di Pondok Pesantren Waria sedangkan observasi dilakukan pada saat wawancara dan di tlingkungan tempat tinggal subyek serta
pada pekerjaan yang ditekuni subyek. Pengambilan data penelitian dilakukan pada bulan Agustus-Oktober 2016.
2. Deskripsi Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini merupakan 4 empat orang waria yang berdomisili di Yogyakarta. Kriteria umum subyek dalam
penelitian ini adalah seorang waria yang telah menjalani kehidupan sebagai waria selama 2 tahun sesuai dengan karakteristik waria yang
dipaparkan oleh Nadia 2005 dalam Winie Wahyu Sumartini M., dkk. 2014. Selain itu subyek juga menunjukkan penampilan dan perilaku
yang cenderung berlawanan dengan gender fisiologis serta mengalami kesulitan di berbagai bidang kehidupan sebagai waria. Subyek dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Subyek NA inisial
Nama Subyek : NA disamarkan
Usia :
47 tahun
56
Tingkat Pendidikan : SMP Pekerjaan
: Pengamen dan Usaha Catering Subyek NA adalah seorang waria yang sehari-harinya
bekerja sebagai pengamen dan memiliki usaha catering. NA mulai mendeklarasikan dirinya sebagai waria pada saat ia berada pada
kelas 2 SMP. Meskipun demikian, ia mengaku bahwa ia sudah memiliki naluri selayaknya perempuan sejak ia masih kecil.
NA menganggap bahwa statusnya sebagai waria adalah sebuah takdir. Oleh karena itu ia lebih baik menjalani kehidupan
sebagai waria daripada ia tidak menjadi dirinya sendiri. Meskipun saat ini NA sudah berpenampilan layaknya perempuan selama 24
jam dengan memakai pakaian perempuan dan berdandan, sebelumnya ia menjalani perjuangan yang cukup berat untuk
meyakinkan keluarganya. NA juga tidak jarang mendapatkan perlakuan yang tidak
menyenangkan baik dari orang terdekatnya maupun masyarakat. Namun demikian tidak menjadikan alasan bagi NA untuk menutup
diri dari kehidupan sosial karena ia merasa ingin berkehidupan layaknya orang lainnya. NA memahami bahwa tidak semua orang
berlaku tidak baik padanya. Oleh karena itu ia berperilaku kepada orang lain sesuai dengan bagaimana orang lain memperlakukan
dirinya.