Jenis Penelitian Desain Penelitian

47 yang berjumlah 4 orang. Subyek ditentukan melalui teknik purposive. Teknik purposive merupakan teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu Sugiyono, 2010: 54. Pertimbangan dalam penentuan subyek dalam penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut: 1. Merupakan seorang waria 2. Telah menjalani kehidupan sebaga waria selama lebih dari 2 tahun 3. Menunjukkan penampilan dan perilaku yang cenderung berlawanan dengan gender fisiologis. 4. Memiliki kesulitan atau ketidaknyamanan dalam bidang sosial, lapangan pekerjaan, dan area kehidupan yang lain sebagai seorang waria.

D. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Yogyakarta, dimulai di Jagalan, Banguntapan, Bantul di mana terdapat komunitas waria. Kemudian tempat pengambilan data dapat berpindah sesuai dengan kesepakatan peneliti. Meskipun tempat penelitian dapat berubah sesuai dengan kesepakatan, tempat penelitian tersebut masih tetap berada di wilayah Yogyakarta. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan selama 8 bulan yaitu antara bulan Maret-Oktober tahun 2016. 48

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1. Wawancara Wawancara atau kuesioner lisan merupakan sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara interviewer untuk memperoleh informasi dari terwawancara interviewee Suharsimi Arikunto, 2013: 198. Penelitian ini menggunakan wawancara mendalam atau in depth interview dalam proses pengumpulan data. Wawancara mendalam dilakukan dengan menggali informasi dari subyek untuk mengeksplorasi perilaku dan kepribadian subyek dalam sudut pandang psikologi individual secara mendalam hingga sampai pada titik jenuh dan tidak ada lagi informasi yang dapat digali. Metode wawancara ini merupakan metode utama yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian. Pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan saat wawancara adalah seputar tingkah laku dan kepribadian subyek yang berkaitan dengan elemen-elemen dalam psikologi individual berupa perjuangan ke arah superioritas, persepsi- persepsi subyektif, finalisme fiksional, minat sosial, dan juga gaya hidup. Selain dilakukan dengan subyek, wawancara juga dilakukan dengan informan kunci yang merupakan orang yang dekat dengan 49 subyek. Hal ini ditujukan untuk memberikan data yang lebih menyeluruh serta menunjang data yang didapatkan dari subyek. 2. Observasi Marshall 1995 dalam Sugiyono, 2010: 64 menyatakan bahwa observasi merupakan sebuah metode di mana peneliti belajar tentang suatu perilaku dan makna dari perilaku tersebut. Penelitian ini menggunakan metode observasi untuk mengumpulkan data dengan mengamati perilaku waria. Hal-hal yang diamati dalam observasi antara lain adalah penampilan, gaya bicara, gestur, lingkungan sekitar subyek, dan hubungan subyek dengan lingkungan sekitarnya. Jenis observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi tersamar di mana subyek mengetahui bahwa peneliti sedang melakukan penelitian terhadapnya, namun subyek tidak mengetahui bahwa peneliti sedang mengobservasi dirinya. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data yang sebenar-benarnya dan tidak dibuat-buat.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang paling utama dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri Moelong, 1998 dalam Suharsimi Arikunto, 2013: 24. Oleh karena itu keterlibatan peneliti merupakan hal yang sangat penting. Namun dalam pengumpulan data, peneliti dibantu dengan adanya instrumen lain yang dalam penelitian ini meliputi pedoman wawancara dan