58
2. Pedoman Observasi
Pedoman observasi berfungsi sebagai acuan yang digunakan untuk mengamati tingkah laku subjek atau siswa mulai dari sebelum diberi
perlakuan, ketika diberi perlakuan, dan setelah diberi perlakuan. Berikut ini adalah kisi-kisi observasi kemampuan penjumlahan dan
pengurangan pada mata pelajaran matematika kelas 1: Tabel 6. Kisi-kisi Instrumen Observasi dalam Pelaksanaan
Permainan Domino Braille No
Komponen yang diobservasi
Indikator Jumlah
Butir Nomor
Butir 1.
Respon siswa terhadap pembelajaran matematika
tentang penjumlahan dan pengurangan
dengan metode
permainan domino braille
Respons siswa
terhadap pelaksanaan permainan
2 1,2
Penguasaan terhadap aturan permainan
2 3,4
Penguasaan siswa
tentang kemampuan
membaca huruf Braille dalam kartu
2 5,6
Kemampuan siswa
dalam melakukan
penjumlahan dan
pengurangan 2
7,8
Keaktifan siswa
selama permainan 2
9,10
Adapun cara pemberian skor observasi dimulai dari angka 1 sampai 3 berdasarkan kemampuan dan sikap siswa melakukan identifikasi
angka Braille dan melakukan operasi penjumlahan maupun pengurangan, yaitu :
Skor 1 Apabila siswa tidak mampu dan tidak mau melakukan sama sekali perintah yang diberikan
Skor 2 Apabila siswa mampu melakukan dengan bantuan guru peneliti
59
Skor 3 Apabila siswa dapat melakukan secara mandiri Perhitungan skor dilakukan secara presentase kemudian dikonversikan ke
dalam bentuk kelas kategori. Adapun langkah-langkah menentukan skor observasi menurut Suharsimi Arikunto 2010: 193 adalah sebagai berikut :
a. Menjumlahkan banyaknya centangan untuk masing-masing kolom pilihan.
b. Mengalikan banyaknya centangan dengan nilai kolom.
c. Menjumlahan hasil kali skor semua kolom.
d. Menyimpulkan dengan menentukan kategori skor butir tersebut.
Perhitungan skor pada hasil pengamatan dilakukan dengan langkah- langkah sebagai berikut :
a. Menentukan rentang skor skor maksimal-skor minimal.
b. Menentukan jumlah kelas kategori yaitu sangat baik, baik, cukup, dan
kurang. c.
Menghitung interval dengan rumus: Rentang Jumlah kelas
Hitungan hasil observasi pada penelitian ini yaitu : Skor maksimal observasi = skor tertinggi x jumlah butir
= 3 x 10 = 30
Skor minimal observasi = skor terendah x jumlah butir = 1 x 10
= 10 Jumlah kategori = 5 sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang
60
Interval = 30-10 = 4 5
Mengubah skor ke dalam bentuk presentase. Tabel 7. Kategori Hasil Observasi Kemampuan Siswa Tunanetra tentang
Penjumlahan dan Pengurangan Satu Digit Angka Skor
Presentase Kategori
26-30 86.67-100
Sangat baik 22-25
71,76-85 Baik
18-21 56,67-70
Cukup 14-17
41,67-55 Kurang
10-13 25-40
Sangat kurang Sumber : Nana Syaodih Sukmadinata 2006: 221
H. Uji Validitas Instrumen