88
terbuka yang berada di tengah sehingga kartu yang dipegang ditaruh di atas kartu yang terbuka berada di tengah.
k FR mengidentifikasi hasil pengurangan dan angka pada kartu yang
terbuka. FR dapat menemukan hasil pengurangan dengan bantuan peneliti.
l FR mengidentifikasi angka dan hasil pengurangan pada kartu yang
dipegang satu persatu. Secara kebetulan kartu yang dipegang ada yang cocok dengan kartu yang terbuka. FR dapat mengidentifikasi
hasil penjumlahan pada kartu yang dipegang secara mandiri, dia hanya sesekali mendapat bantuan dari peneliti.
m Secara terus-menerus dan bergiliran siswa mengidentifikasi angka
dan hasil pengurangan pada kartu yang terbuka, kartu yang dipegang, dan kartu yang ada ditumpukkan untuk dipasangkan. Pada
pertemuan keempat, seluruh subjek sudah mandiri dalam menemukan angka dan hasil pengurangan yang ada pada kartu.
Peneliti hanya sesekali membantu berupa pancingan.
3. Data Hasil Post-Test Kemampuan Penjumlahan dan Pengurangan Pada
Siswa kelas I SLB A Yaketunis
Data kemampuan penjumlahan dan pengurangan satu digit angka setelah dilakukan perlakuan treatment diperoleh melalui tes yang disebut
post-test. Tes yang diberikan berjumlah 20 soal, 10 soal tentang penjumlahan dan 10 soal tentang pengurangan, keseluruhan soal yang
diberikan berbentuk soal isian. Berikut data hasil kemampuan penjumlahan
89
satu digit angka yang diperoleh siswa kelas I di SLB A Yaketunis setelah dilakukan perlakuan :
Tabel 11. Data Nilai Hasil Post-test Kemampuan Penjumlahan
No Subjek
Total Skor Soal
Skor yang Diperoleh
Presentase Pencapaian
1. KN
10 9
90 2.
FR 10
8 80
Pada hasil post test kemampuan pengurangan, tidak sebaik skor post test pada kemampuan penjumlahan. Hal tersebut terjadi karena konsep
pengurangan memang lebih sulit dibandingkan dengan penjumlahan. Berikut data hasil kemampuan pengurangan satu digit angka yang diperoleh
siswa kelas I di SLB A Yaketunis Yogyakarta setelah diberikan perlakuan : Tabel 12. Data Nilai Hasil Post-test Kemampuan Pengurangan
No Subjek
Total Skor Soal
Skor yang Diperoleh
Presentase Pencapaian
1. KN
10 8
80 2.
FR 10
7 70
Berdasarkan tabel 11 dan 12 dapat diketahui bahwa pencapaian nilai yang diperoleh semua subjek dalam post-test kemampuan penjumlahan dan
pengurangan sudah mencapai presentase tingkat keberhasilan menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain 2013: 107, b
ahwa siswa dikatakan “baik” bila telah mampu menguasai 60-75 materi yang telah diajarkan. Berikut data hasil
post-test yang diperoleh masing-masing subjek: a.
Hasilpost-test pada subjek 1 KN Subjek KN mampu mengerjakan semua soal yang diberikan,
presentase nilai yang didapatkan oleh subjek KN tentang penjumlahan
90
sebesar 90. Sedangkan presentase nilai tentang pengurangan sebesar 80. Hal tersebut menujukkan bahwa KN dapat mencapai standar
kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan sekolah yaitu 70. Peningkatan yang dialami subjek yaitu 40 pada penjumlahan dan 30
pada pengurangan. Ketika mengerjakan soal post-test, subjek terlihat lebih lancar dalam menegerjakan, dia menggunakan jari-jarinya untuk
menemukan hasil penjumlahan dan pengurangan. b.
Hasil post-test pada subjek 2 FR FR mampu mengerjakan semua soal yang diberikan tentang
penjumlahan dan pengurangan. Presentase nilai post-test tentang penjumlahan yang diperoleh FR sebesar 80. Sedangkan presentase
nilai post-test tentang pengurangan sebesar 70. Hal tersebut berarti FR sudah mendapat nilai sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal yang
ditentukan. Peningkatan yang dialami subjek FR yaitu sebesar 40 pada penjumlahan dan 30 pada pengurangan. FR membutuhkan waktu yang
lebih lama daripada KN ketika mengerjakan soal post-test.
4. Perbandingan Skor Tes Kemampuan Penjumlahan dan Pengurangan