Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok terhadap Hasil

2.4 Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok terhadap Hasil

Belajar Kognitif Hasil belajar merupakan hasil penilaian terhadap kemampuan siswa yang ditentukan dalam bentuk angka. Hasil belajar adalah hasil penilaian terhadap kemampuan siswa setelah menjalani proses pembelajaran. Sedangkan menurut Rahmat dalam Abidin 2004:1 mengatakan bahwa hasil belajar adalah penggunaan angka pada hasil tes atau prosedur penilaian sesuai dengan aturan tertentu, atau dengan kata lain untuk mengetahui daya serap siswa setelah menguasai materi pelajaran yang telah diberikan. Sehubungan dengan pendapat itu, maka Wahidmurni, dkk. 2010: 18 menjelaskan bahwa sesorang dapat dikatakan telah berhasil dalam belajar jika ia mampu menunjukkan adanya perubahan dalam dirinya. Perubahan-perubahan tersebut di antaranya dari segi kemampuan berpikirnya, keterampilannya, atau sikapnya terhadap suatu objek. Sudjana 2014:22-34 mengemukakan bahwa dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, menggunakan klasifikasi hasil belajar yang terbagi menjadi tiga ranah yaitu 1 ranah kognitif 2 ranah afektif dan 3 ranah psikomotoris. Pencapaian tujuan pembelajaran merupakan tanggung jawab profesional seorang guru bidang studi, guru pembimbing maupun stake holder melalui penciptaan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa dan fasilitas yang didapat siswa untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Pada tahap puncak proses belajar siswa dituntut untuk membuktikan keberhasilan belajar. Siswa menunjukkan bahwa ia telah mampu memecahkan tugas-tugas belajar atau mentransfer hasil belajar. Dari pengalaman sehari-hari di sekolah diketahui bahwa ada sebagian siswa tidak mampu memperoleh hasil belajar dengan baik. Adakalanya siswa menghadapi berbagai kesulitan atau hambatan dalam belajar yang dimanifestasikan dalam beberapa gejala masalah, seperti hasil belajar rendah, kurang atau tidak ada motivasi belajar, belajar lambat, berkebiasaan kurang baik dalam belajar, sikap yang kurang baik terhadap pelajaran, guru ataupun sekolah. Kenyataan di lapangan kesulitan belajar seorang siswa biasanya tampak jelas dari menurunnya kinerja akademik atau hasil belajarnya yang disebabkan oleh guru sendiri yang menyamaratakan setiap individu dalam lingkungan sekolah. Kemampuan untuk memperoleh hasil belajar yang baik tersebut terpengaruh oleh proses-proses penerimaan, pengaktifan para pengolahan dan pengalaman dari siswa itu sendiri. Bila proses tersebut tidak berjalan dengan baik, maka siswa memperoleh hasil belajar yang tidak sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan segera memerlukan penanganan dan perbaikan secara khusus. Perbaikan diarahkan untuk mencapai hasil belajar yang optimal sesuai dengan kemampuan masing-masing melalui perbaikan keseluruh proses belajar mengajar dan keseluruhan kepribadian siswa. Berdasarkan atas masalah kurangnya hasil belajar kognitif siswa, peneliti memberikan layanan bimbingan kelompok yang dijadikan salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar kognitif pada siswa sesuai dengan tujuan layanan bimbingan kelompok itu sendiri yaitu siswa mampu merencanakan serta mengarahkan dirinya, memiliki sikap dan pandangan hidup yang mandiri tidak hanya sekedar meniru namun berani mengungkapkan pendapat di depan umum, bertanggung jawab, bersikap terbuka, lebih percaya diri, dapat bersosialisasi dengan baik sehingga dapat mencapai perkembangan diri seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuan dan potensi siswa. Maka, melalui layanan bimbingan kelompok yang diberikan siswa dapat memahami serta mengembangkan kemampuan serta potensi yang dimiliki secara optimal sehingga dapat mencapai hasil belajar yang optimal. Dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan kelompok dapat memberikan pengaruh terhadap hasil belajar kognitif siswa, sehingga siswa mampu merencanakan serta mengarahkan dirinya dan dapat mencapai perkembangan diri seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuan dan potensi siswa untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Oleh karena itu, pemberian layanan bimbingan kelompok dapat mempengaruhi hasil belajar kognitif pada siswa kelas VIII SMP Negeri 13 Semarang.

2.5 Kerangka Berpikir Penelitian

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWADENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TANJUNG BINTANG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN AJARAN 2014/2015

1 9 104

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK MODELING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA UNDERACHIEVER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI SIRAMPOG BREBES TAHUN AJARAN 2015 2016

1 16 245

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 10 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2015/2016

0 14 87

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DI SMPN 1 SEMARANG TAHUN AJARAN 2014 2015

0 13 197

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII.D SMP NEGERI 41 GUNUNGPATI SEMARANG TAHUN AJARAN 20142015

13 117 83

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN SELF CONTROL SISWA KELAS IX DI SMP N 1 WANASARI KABUPATEN BREBES TAHUN AJARAN 2015 2016

4 17 195

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP PENINGKATAN PERILAKU PROSOSIAL SISWA KELAS VIII-4 DI SMP NEGERI 15 MEDAN TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 4 25

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL PADA SISWA KELAS VIII DI SMP AR-RAHMAN MEDAN HELVETIA TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 2 20

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK PROBLEM SOLVING TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 1 KERTANEGARA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN AJARAN 2015 2016 -

0 0 56

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DIRI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK PERMAINAN ULARTANGGA PADA SISWA KELAS VIII E DI SMP NEGERI 3 SEMARANG TAHUN AJARAN 2015 2016. -

2 9 59