Populasi Sampel Populasi dan Sampel

42

3.2 Populasi dan Sampel

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai 1 populasi dan 2 sampel. Untuk masing-masing bagian akan dijelaskan sebagai berikut:

3.2.1 Populasi

Menurut Arikunto 2013:173 populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Sedangkan menurut Sugiyono 2012:117 populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dari dua pendapat diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi merupakan seluruh subjek penelitian yang memiliki karakteristik tertentu yang sama. Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 13 Semarang. Adapun keseluruhan siswa kelas VIII SMP Negeri 13 Semarang berjumlah 255 siswa. Berikut ini adalah tabel jumlah populasi dalam penelitian ini: Tabel 3.1 Jumlah populasi dalam penelitian No Kelas Jenis Kelamin Jumlah Total Laki-laki Perempuan 1. VIII A 16 16 32 2. VIII B 12 20 32 43 3. VIII C 14 18 32 4. VIII D 12 20 32 5. VIII E 13 19 32 6. VIII F 16 16 32 7. VIII G 12 20 32 8. VIII H 15 16 31 Jumlah 110 145 255 Sumber: Data Siswa

3.2.2 Sampel

Menurut Sugiyono 2012: 118 sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan menurut Sutrisno Hadi 2000: 221 sampel merupakan sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari populasi. Dari dua pendapat ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa sampel adalah sebagian populasi yang diambil untuk mewakili populasi dalam penelirian. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu Sugiyono, 2012: 124. Teknik purposive sampling ini sering disebut teknik sampling berdasarkan tujuan. Tujuan yang hendak dicapai adalah mengidentifikasi tingkat hasil belajar kognitif siswa untuk diberikan 44 perlakuan bimbingan kelompok dan bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa tersebut. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Teknik ini merupakan teknik pengambilan sampel yang didasarkan wawancara dengan guru BK bahwa kelas VIII SMP N 13 Semarang memiliki karakteristik : 1 siswa yang memperoleh hasil belajar rendah dibawah KKM 2 lebih dari sebagian siswa VIII sebanyak 47,6 mengikuti perbaikan padahal kuota pihak sekolah hanya 35. Merujuk dari kriteria tersebut maka peneliti menjadikan siswa kelas VIII SMP N 13 Semarang sebagai sampel penelitian. Cara yang digunakan dalam menentukan sampel melalui analisis hasil wawancara dengan guru bk. Dari hasil wawancara yang telah dilaksanakan diperoleh data bahwa 47,6 siswa tergolong dalam siswa yang mengikut perbaikan. Untuk menunjang homogenitas dan heterogenitas bimbingan kelompok, peneliti meminta data kepada guru bk terkait siswa yang hasil belajarnya rendah. Diperoleh data 133 siswa kelas VIII yang mengikuti perbaikan dan dengan kesepakatan bersama berdasarkan tujuan penelitian diambil 15 siswa dengan pertimbangan 7 siswa peringkat keatas dan 8 siswa yang mengikut perbaikan. Walaupun memang sepert dijelaskan oleh Prayitno 2004: 9 menyatakan bahwa kekurang efektifan kelompok akan mulai terasa jika jumlah anggota kelompok melebihi 10 orang. Tetapi pengambilan sampel berjumlah 15 orang didasari karena faktor data yang diterima dari guru bk bahwa siswa yang mengikuti perbaikan melebihi kuota yang ditentukan oleh pihak sekolah yaitu hanya sebanyak 35 siswa, tetapi di lapangan hasil yang didapatkan bahwa siswa 45 yang mengikuti perbaikan sebanyak 47,6 siswa yang berarti melebihi kuota yang telah ditentukan. Oleh karena itu peneliti mengambil sebanyak 15 orang, dengan pertimbangan 15 anggota akan lebih efisien dan efektif menyeluruh dalam mewakili sampel dalam populasi yang ada untuk meneliti hasil belajar kognitif siswa melalui layanan bimbingan kelompok.

3.3 Desain Penelitian

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWADENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TANJUNG BINTANG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN AJARAN 2014/2015

1 9 104

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK MODELING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA UNDERACHIEVER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI SIRAMPOG BREBES TAHUN AJARAN 2015 2016

1 16 245

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 10 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2015/2016

0 14 87

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DI SMPN 1 SEMARANG TAHUN AJARAN 2014 2015

0 13 197

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII.D SMP NEGERI 41 GUNUNGPATI SEMARANG TAHUN AJARAN 20142015

13 117 83

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN SELF CONTROL SISWA KELAS IX DI SMP N 1 WANASARI KABUPATEN BREBES TAHUN AJARAN 2015 2016

4 17 195

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP PENINGKATAN PERILAKU PROSOSIAL SISWA KELAS VIII-4 DI SMP NEGERI 15 MEDAN TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 4 25

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL PADA SISWA KELAS VIII DI SMP AR-RAHMAN MEDAN HELVETIA TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 2 20

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK PROBLEM SOLVING TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 1 KERTANEGARA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN AJARAN 2015 2016 -

0 0 56

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DIRI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK PERMAINAN ULARTANGGA PADA SISWA KELAS VIII E DI SMP NEGERI 3 SEMARANG TAHUN AJARAN 2015 2016. -

2 9 59